Abstrak- Bahan bakar fosil merupakan sumber bahan nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Berdasarkan
bakar yang paling banyak digunakan pada saat ini, wujudnya, bahan bakar dibedakan menjadi bahan bakar cair,
sebagai penggerak dari mesin bakar alat-alat padat, dan gas.
tranasportasi, maupun sebagai sumber bahan bakar dari
berbagai industry sampai power plant. bahan bakar fosil 1.2 Bahan Bakar Cair
memiliki karakteristik yang indentik, salah satunya adalah Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya
nilai kalor yang dapat dilepaskan (HHV), Pada praktikum tidak rapat, jika dibandingkan dengan bahan bakar padat
kali ini dilakukan perhitungan untuk HHV dari tiga molekulnya dapat bergerak bebas. Bensin/gasolin/premium,
sumber bahan bakar, yaitu : bensin, spirtus dan solar. Dari minyak solar, minyak tanah adalah contoh bahan bakar cair.
hasil percobaan dan analisa data, diperoleh HHV dari tiap Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri,
bahan bakar yaitu : bensin (31540.25 Kj/Kg), spirtus transportasi maupun rumah tangga adalah fraksi minyak bumi.
(6007.925 Kj/Kg) dan solar (34805.75 Kj/Kg). setelah itu Minyak bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yang
dicari hubungan nya dengan efisiensi dan factor ekonomi, termasuk dalam kelompok senyawa: parafin, naphtena, olefin,
sehingga didapatkan bahwa untuk memanaskan air dari dan aromatik. Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain
suhu 27 oC – 50 oC bahan bakar bensin sebagai bahan dalam kandungan hidrogennya. Minyak mentah, jika disuling
bakar paling murah dan efisien. akan menghasilkan beberapa macam fraksi, seperti: bensin
Kata kunci : bensin , fosil , solar , methanol atau premium, kerosen atau minyak tanah, minyak solar,
minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah
I. PENDAHULUAN mengandung keempat kelompok senyawa tersebut, tetapi
Saat ini bahan bakar merupakan suatu hal yang sangat perbandingannya berbeda.
penting bagi kehidupan manusia. Salah satu bahan bakar yang
banyak digunakan yaitu bahan bakar cair. Baik untuk 1.3 Karakteristik Bahan Bakar Cair
menggerakkan mesin mesin pembakaran alat-alat transportasi, Proses pembakaran adalah reaksi antara unsur-unsur yang
sebagai bahan bakar di berbagai industry, hingga untuk terkandung dalam bahan bakar dengan oksigen. Hasil dari
memanaskan boiler pada power plant.. proses pembakaran ini akan menghasilkan kalor dan cahaya.
Sebagian besar bahan bakar fosil, merupakan ikatan Reaksi pembakaran dari bahan bakar minyak dituliskan:
hidrokarbon jenuh yang memiliki kandungan karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Selain ketiga unsur utama
pembentuknya, bahan bakar juga memiliki kandungan unsur
lain seperti sulfur, nitrogen, maupun unsur-unsur yang lain.
Proses pembakaran yang terjadi pada bahan bakar tersebut Karakteristik bahan bakar cair adalah sebagai berikut:
merupakan reaksi yang terjadi antara unsur-unsur yang Densitas
terkandng dalam bahan bakar dengan oksigen. Pada percobaan Densitas didefinisikan sebagai perbandingan massa bahan
ini dilakukan perhitungan untuk menentukan karakteristik bakar terhadap volum bahan bakar dengan acuan 25 C.
o
yaitu HHV dari beberapa bahan bakar cair, dan analisa Dimana densitas ini sangat berpengaruh paa perhitungan
terhadap efisiensi sistem bahan bakar menggunakan bahan kuantiitatif dan pengkajian kualitas penyalaan.
bakar cair dan juga untuk menganalisis energi yang dihasilkan
Specific Gravity
bahan bakar cair dari aspek ekonomi.
Specific gravity adalah perbandingan berat sejumlah
volum minyak bakar terhadap berat air untuk volum yang
1.1 Bahan Bakar sama pada suhu tertentu. Dimana nilai specific gravity dari air
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa ditentukan sama dengan 1.
diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung Viskositas
energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Merupakan ukuran ukuran resistansi bahan terhadap aliran.
Kebanyakan Viskositas mempengaruhi derajat pemanasan awal yang
bahan bakar digunakan manusia melalui diperlukan untuk handling, penyimpanan dan atomisasi yang
proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar memenuhi kriteria.
tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan Titik nyala
dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi
dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi
Titik nyala suatu bahan bakar adalah suhu terendah dimana f. Stopwatch
bahan bakar dapat dipanaskan sehingga uap mengeluarkan g. Bensin
nyala sebentar bila dilewatkan suatu nyala api. h. Spiritus
Titik tuang i. Solar
Titik tuang suatu bahan bakar adalah suhu terendah
dimana bahan bakar akan tertuang atau mengalir bila 2.2 Prosedur Praktikum
didinginkan dibawah kondisi yang sudah ditentukan. Ini a. Peralatan dan bahan disiapkan
merupakan indikasi kasar untuk suhu terendah dimana bahan b. Massa bahan bakar spiritus ditimbang dengan
bakar minyak siap untuk dipompakan. timbangan digital dan dicatat pada tabel 1.1 hingga
Nilai kalor akhirnya diletakkan pada cawan minyak tungku
Nilai kalor atas (HHV) dapat dihitung menurut persamaan bakar.
milik Dulong & Petit pada persamaan 1.1: c. Gelas ukur berisi air ditimbang dengan timbangan
digital dan dicatat pada tabel 1.1
d. Api pada cawan minyak dinyalakan
e. Air dipanaskan di atas tungku minyak hingga
temperature air naik sebesar ΔT
f. Api dimatikan ketika suhu telah mencapai 50oC
Dimana C adalah persentase unsur Karbon, H2 adalah g. Langkah a-f diulang kembali untuk bahan bakar yang
persentase unsur hidrogen, S adalah persentase unsur sulfur, berbeda
dan O2 adalah persentase unsur oksigen. Sedangkan nilai
kalor bawah (LHV) dapat dihitung dengan menggunakan 2.3 Prosedur Pengolahan Data
persamaan 1.2 di bawah ini a. Dihitung panas Qair yang diterima oleh m kg air
untuk perubahan temperatur ∆T pada penggunaan
bahan bakar
b. Dihitung nilai kalor bakar untuk mB1 kg dengan
Kadar Abu (Ash) menggunakan hubungan persamaan nomor 1.1.
Pengujian kadar abu menggunakan cawan dan timbangan c. Dihitung efisiensi pembakaran dengan persamaan 1.4
digital. Untuk mendapatkan nilai kadar abu, maka dapat berikut
digunakan persamaan 2.3 berikut,
(1.4)
dimana, C = berat abu/residu (gr) dan A = berat bahan sebelum d. Dilakukan perhitungan yang sama seperti pada
pengabuan (gr). Umumnya, kadar abu berada pada kisaran langkah 1) – 3) untuk penggunaan bahan bakar lain
0,03 – 0,07 %. Abu yang berlebihan dalam bahan bakar cair kemudian melakukan analisis terhadap karakteristik
dapat menyebabkan pengendapan kotoran pada peralatan bahan bakar cair yang telah dihitung dari masing-
pembakaran. masing percobaan menggunakan varisasi jenis bahan
Kadar Air (Moisture) bakar.
Kadar air menunjukkan banyaknya massa air dalam sebuah e. Dihitung harga energi yang dibutuhkan dalam
massa bahan bakar. Kadar air minyak tungku/furnace pada Rupiah dan melakukan analisis dengan melihat
saat pemasokan umumnya sangat rendah sebab produk perbedaan harga energi dari variasi bahan bakar.
disuling dalam kondisi panas. Batas maksimum 1% ditentukan
sebagai standar. III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Data
II. METODOLOGI PERCOBAAN Berdasarkan hasil eksperimen yang telah
Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan dilakukan,didapatkan hasil analisa data sebagai berikut :
bahan serta langkah-langkah dalam praktikum 1 ini.
2.1 Peralatan Tabel 1 Hasil Pembakaran Bahan Bakar Cair
Peralatan yang digunakan dalam praktikum P-1 adalah Bahan m1 m2 Δm T1 T2
sebagai berikut : Bakar (kg) (kg) (kg) (°C) (°C)
a. Tungku bakar Bensin 0,174 0,172 0.002 27 50
b. Thermometer raksa Solar 0,244 0,241 0.003 28 50
c. Cawan minyak Spirtus 0,181 0,178 0.003 28 50
d. Breaker glass
e. Timbangan massa digital
Qair yang diterima air dengan perubahan temperature awal dibutuhkan untuk memanaskan air dari suhu 27 dan 28 derajat
T1=27 oC dan 28 oC, serta T2=50oC. celcius hingga 50 derajat celcius.
V. REFERENSI
http://www.engineeringtoolbox.com/fuels-higher-calorific-
values-d_169.html diakses pada Selasa, 27 April 2015