Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

RIDHA ILAHI

33116039

Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan


panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Pertukaran panas
terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang
memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact).
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Heat Exchanger Plate.
Perpindahann panas konduksi pada HE Plate terjadi antara plate. Panas
plate bersumber dari fluida panas yang di suplai ke dalam plate, lalu
terjadi transfer panas antara plate. perpindahan panas konveksi terjadi
antara fluida panas dan fluida dingin yang terdapat dalam plate. sedangkan
perpindahan panas radiasi terjadi saat dinding plate men-transfer panas ke
udara.
HE Plate terdiri dari beberapa rangkaian alat seperti, thermometer,
valve, plate, pipe, isolator, dan steam trap. Kegunaan steam trap adalah
untuk menangkap dan menkondensasikan sisa uap yang tidak
menkondensasi setelah proses transfer panas. Steam trap ini diharapkan
dapat mengkondensasikan semua sisa uap sehingga keluaranya semua
dalam bentuk cair.
Berdasarkan data praktikum yang diperoleh dilakukan perhitungan
terhadap Qditerima Fluida dingin(FD), Q yang diberikan Steam dan
Koefisien Perpindahan Panas. Pada praktikum ini dilakukan dua
percobaan. Percobaan pertama dilakukan variasi skala yaitu 200, 300, 400,
500, dan 600 denga suhu steam masuk 111,8oC. untuk percobaan kedua
juga dilakukan variasi skala seperti pada percobaan pertama, tetapi suhu
steam masuk yang digunakan adalah 111,6 oC. Dilihat dari data yang
diperoleh, suhu steam keluar pada percobaan pertama lebih besar
dibandingkan suhu steam keluar pada percobaan kedua.
Untuk hasil perhitungan yang diperoleh pada percobaan 1, terhadap
nilai Qditerima fluida dingin dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : Tabel 2 :

Qdiberikan
Skala
Steam (Kj)
200 2704,989
300 2710,274
400 2716,617
500 2714,805
600 2715,814
Qditerima Fluida
Skala
Dingin (Kj)
200 574,4669
300 457,8362
400 511,8718
500 538,9259
600 574,9996

Pada tabel 1, dapat dilihat Qditerima fluida pada setiap skala berbeda. Tidak
menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan pada skala yang lebih tinggi
maupun yang lebih rendah. Namun untuk nilai Qditerima fluida dingin terbesar
terdapat pada skala 600 sebesar 574,9996 Kj. Sedangkan untuk nilai perhitungan
Q diberikan steam pada tabel 2 juga menunjukkan hal yang sama seperti pada
tabel 1 nilai Q yang diperoleh tidak menunjukkan adanya peningkatan untuk
setiap besara skala. Qdiberikan steam terbesar terdapat pada skala 400 yaitu
2716,617 Kj. Dan nilai koefisien perpindahan panas yang diperoleh :

Tabel 3 :
U (Kj/m2
Skala
˚C)
200 27,99
300 34,19
400 31,33
500 35,07
600 35,57

Dilihat dari yang diperoleh nilai U yang diperoleh dari skala 200-600 semakin
meningkat.

Pada percobaan 2 dengan suhu steam masuk 111,6 oC terhadap nilai


Qditerima fluida dingin dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4 : Tabel 5 :

Qditerima Fluida
Skala
Dingin (Kj)
200 57,831
300 80,345
400 89,990
500 99,636
600 112,52
Qdiberikan Steam
Skala
(Kj)
200 2693,626
300 2694,081
400 2694,56
500 2695,21
600 2696,203

Pada tabel 4, dapat dilihat Qditerima fluida dingin dari setiap skala semakin
meningkat. Begitupula untuk nilai perhitungan Qdiberikan steam pada tabel5
juga menunjukkan hal yang sama seperti pada tabel 4, nilai Q yang diperoleh
menunjukkan adanya peningkatan untuk setiap skala. Dan nilai koefisien
perpindahan panas yang diperoleh :

Tabel 6 :

U (Kj/m2
Skala
˚C)
200 53,80
300 48,81
400 45,51
500 43,39
600 39,91

Berdasarkan data diatas, dapat diamati bahwa nilai U terus menurun.


Hal ini terjadi dikarenakan nilai koefisien perpindahan panas overall (U)
berbanding lurus dengan nilai panas yang diberikan (Q).

Anda mungkin juga menyukai