HEAT EXCHANGER
Zulfi Fitriani, Viona Velda Ignecia, M. Arfin Syadi, Priyanto.
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang
Tujuan dari praktikum heat exchanger adalah 130 140 150 160 170 180
melakukan percobaan heat exchanger dengan simulasi Heat Duty (kW)
menggunakan software Aspen Plus versi 11, dan
mengkaji pengaruh variasi suhu fluida dingin terhadap Gambar 3. Grafik nilai Heat Duty terhadap Variasi
heat duty dan nilai UA. Suhu Fluida Dingin
Praktikum Operasi Teknik Kimia 2, 25 Mei 2021, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang
Pada gambar 3 menunjukkan bahwa heat duty pada versi 11 di tandai dengan munculnya tulisan “Result
suhu 10°C yaitu 177,711 kW, suhu 15°C yaitu 165,875 Available” yang berwarna biru.
kW, suhu 20°C yaitu 153,902 kW, suhu 25°C yaitu 2.Semakin tinggi suhu fluida dingin maka akan
141,825 kW dan suhu 30°C yaitu 129,637 kW. semakin rendah nilai heat duty. Dimana pada suhu
Berdasarkan data tersebut heat duty yang dihasilkan 10°C memilki nilai heat duty tertinggi yaitu sebesar
semakin berkurang seiring dengan bertambahnya suhu 177,711 kW, dan pada suhu 30°C memiliki nilai heat
dingin. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah duty terendah yaitu sebesar 129,637 kW.
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang menunjukan 3.Semakin tinggi suhu fluida dingin maka akan
bahwa semakin tinggi suhu fluida dingin maka akan semakin rendah nilai UA. Dimana pada suhu 10°C
semakin rendah nilai heat duty (Adikharisma, 2014) memilki nilai UA tertinggi yaitu sebesar 374,569
tetapi perlu diperhatikan lagi penggunaan penukar Cal/Sec-K, dan pada suhu 30°C memiliki nilai UA
panas dipengaruhi oleh suhu, jenis fluida dan massa terendah yaitu sebesar 271,565 Cal/Sec-K.
fluida karena ada beberapa penelitian lain yang
menunjukan hasil sebaliknya yaitu semakin tinggi suhu
fluida justru nilai heat duty menjadi lebih tinggi . 5. DAFTAR PUSTAKA
R. Shanahan, J. T. Kimia, P. N. Malang, J. Soekarno,
3.3.Hubungan Pengaruh Variasi Suhu Fluida Dingin and H. No, “Studi Literatur Tentang Efektivitas
terhadap Nilai UA Alat Penukar Panas Shell And Tube 1-1 Sistem
Hasil praktikum pengaruh variasi suhu fluida Fluida Gliserin –,” vol. 6, no. 9, pp. 164–170,
dingin terhadap nilai UA disajikan pada tabel 2 2020.
(lampiran 2). Y. Amani, “PREDICT TUBE OVERAL FOULINGIN
HEAT,” vol. 2, no. 1, pp. 95–109, 2018.
30
A. Wibowo et al., “Perpindahan panas pada,” vol. 10,
no. 1, pp. 47–53, 2015.
Suhu fluida dingin (C)
25
A. Budiman et al., “Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam
Vol . 03 No . 2 pp 76-82 , 2014 ISSN 2338-2236
20 Analisis Perpindahan Panas Dan Efisiensi Efektif
High Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol . 03
15 No . 2 pp 76-82 , 2014 ISSN 2338-2236,” vol.
03, no. 2, pp. 76–82, 2014.
Adikharisma, R. (2014) „Analisis Kinerja Proses Co 2
10
Removal Pada Kolom Absorber Di Pabrik
260 280 300 320 340 360 380 Amoniak Unit 1 Pt . Petrokimia Gresik
UA (Cal/Sec-K) Performance Analysis Of Co 2 Removal Process
In Absorber Column At Unit 1 Ammonia Plant Pt
Gambar 2. Grafik nilai UA terhadap Variasi Suhu . Petrokimia Gresik‟
Fluida Dingin Sumampouw, Y., Kolibu, H.S., dan Tongkukut S.H.J.
Koefisien perpindahan panas keseluruhan (UA) (2015). Pembuatan Bioetanol dengan Teknik
dipengaruhi oleh beberapa variabel yang berkaitan Destilasi Refluks Satu Kolom. Jurnal Ilmiah
dengan fluida panas, fluida dingin maupun variable Sains, 15(2), 154-158.
yang berkaitan dengan peralatan (Submitted et al., Submitted, T. et al. (2019) ‘by Suratno Lourentius’.
2019) A. Rasmito and Y. Wulandari, “The Use Of Wilson
Pada gambar 2 menunjukkan bahwa nilai UA pada Equation , Nrtl And Uniquac In Predicting Vle
suhu 10°C yaitu 374,569 Cal/Sec-K, suhu 15°C yaitu Of Ternary Systems,” no. 1, pp. 304–308.
349,329 Cal/Sec-K, suhu 20°C yaitu 323,693 Cal/Sec- Dinastari (2018) ‘Optimisasi Tekno-Ekonomi Pada
K, suhu 25°C yaitu 297,768 Cal/Sec-K dan suhu 30°C Desain Geometri Heat Exchanger Dengan
yaitu 271,565 Cal/Sec-K. Berdasarkan data tersebut Dipengaruhi Fouling Resistance Menggunakan
kemurnian metanol yang dihasilkan semakin berkurang Beberapa Metode’
seiring dengan bertambahnya suhu. Hal ini sesuai
Berdasaarkan hubungan UA = MC (T2-T1)/∆Tlm dan
juga seuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya yang menunjukan bahwa semakin
tinggi suhu fluida dingin maka akan semakin rendah
nilai koefisien perpindahan panas (Adikharisma, 2014).
Hal ini disebabkan karena air yang terkandung
dalam larutan metanol-air semakin banyak yang
menguap bersamaan dengan metanol (Sumampouw,
dkk., 2015). Dengan demikian semakin berkurang
kemurnian metanol berarti semakin banyak air yang
terkandung di dalamnya (Sumampouw, dkk., 2015).
4. KESIMPULAN
1.Simulasi heat exchanger pemanasan etanol-asam
asetat berhasil dilakukan menggunakan Aspen Plus
Praktikum Operasi Teknik Kimia 2, 25 Mei 2021, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang
LAMPIRAN
Rangkaian alat untuk simulasi ini disajikan pada
Lampiran 1. Data simulasi dan proses simulasi gambar 2.
menggunakan Aspen Plus versi 10
Lampiran 3. Cara simulasi menggunakan Aspen Plus Temperature 20°C, pressure 115 kPa, flow rate
versi 11 4000 kg/h dan komposisi komponen ethanol
10%, acetic acid 10%, ethyl acetate 40%, dan
Cara simulasi water 40%.
1. Buka aplikasi Aspen Plus versi 11 kemudian
pilih ”file” kemudian pilih “new”
2. Pilih blank simulation lalu klik “create”
3. Pilih komponen yang akan digunakan pada
simulasi pada Component ID (Ethanol, Acetic
acid, ethyl acetate, water)
5. Selanjutnya pilih simulation dan buatlah Heat 9. Masih dalam blocks, kita pilih “U Methods”
Exchanger type HeatX dengan memilih block untuk mengubah constant U value sebesar 0,2
Excahnger kW/sqm-k
6. Kemudian mengisi feed pada stream IN-01 sesuai 10. Setelah semua data yang digunakan dalam
dengan soal dan variable yang sudah ditentukan. simulasi sudah dimasukkan, klik Run dan pilih
Temperature 20°C, pressure 110 kPa, flow rate Thermal Results untuk mengetahui hasil
4000 kg/h dan komposisi komponen ethanol 0,5 simulasi.
dan acetic acid 0,5 Oulet temperature hot stream yang dihasilkan
sebesar 127,375°C dan Heat duty sebesar
36758,9405 cal/sec
UA : 323, 693 cal/sec-K Kita bias klik new lagi dan ketik Duty (variabel
kedua yang akan kita cari). Untuk Duty type
yang di pilih Block-Var dengan variabel nya
QCALC dan unit nya kW