Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

HUKUM JOULE

Nama : Milenia Sri Andini

NPM : 19420052

Group/Kelompok : K3/2

Dosen : 1. E. Desi Fatma, S.Pd.,M.Si

2. Mia Karlina, S.ST.

3. Yusi S.S, S.Si., M.T.

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2019

Hukum Joule
Milenia Sri Andini, 19420052, Kimia Tekstil, Politeknik STTT Bandung.
onlymilenia07@gmail.com
+62 8212 3406 142

ABSTRAK
Apabila suatu kawat tahanan listrik dicelupkan pada zat cair akan terjadi
perpindahan kalor antara kawat tahanan lisrik dan zat cair. Semakin lama
waktu yang diujikan, maka nilai kalornya semakin besar dan suhunya
meningkat. Dan apabila kalormeter tidak dialiri arus, maka suhu zat cair
akan tetap,
Telah dilakukan praktikum Hukum Joule dengan waktu 4 menit dan
dialiri arus sebesar 0,8A dan 1,2A, percobaan ini bertujuan untuk
menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik, untuk menentukan
tara kalor listrik dan juga untuk pengaplikasian teori ralat dalam laporan
praktikum .
Pertama hasil akhir untuk tara kalor yang didapat berbeda dengan hasil
literatur, dimana seharusnya 1 Joule = 0,24 Kalori. Kedua nilai energi kalor
tersebut nilainya harus sama karena menurut Asas Black Qlepas =Q terima.
Berdasarkan hasil praktikum ini, kita dapat melihat apakah kedua nilai
Q tersebut sama atau tidak. Ketidaktelitian serta keadaan suhu dan tekanan
pada saat praktikum dapat menyebabkan hasil yang berbeda

BAB I
MAKSUD DAN TUJUAN
a. Menentukan hubungan antara tenaga listrik dengan tenaga panas
(kalor)
b. Menentukan tara kalor listrik dengan menggunakan kalorimeter
c. Mampu menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik
d. Dapat mengaplikasikan teori ralat dalam melakukan eksperimen
BAB II
DASAR TEORI

2.1. PENGERTIAN ENERGI (JOULE)


Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau
melakukan suatu perubahan. Energi merupakan bagian dari suatu benda
tetapi tidak terikat pada benda tersebut. Energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat dirubah bentuknya. Energi juga disebut
tenaga. Satuan energi menurut Satuan Internasional (SI) adalah joule
(J). Sedangkan satuan energi lain yaitu erg, kalori, dan kWh. Energi
bersifat fleksible, artinya dapat berpindah dan berubah.

2.2. PANAS DAN KALOR


Besaran yang menyatakan panas dinginnya suatu benda terhadap
suatu ukuran standar dinamakan temperature atau suhu. Energy panas
yang di pindahkan dari satu benda ke benda yang lain dinamakan kalor
(Surya,2009).
Energi dalam yang dipindahkan dari suatu benda kebenda yang
lain akibat perbedaan suhu disebut kalor . kalor selalu mengalir dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah (Surya,2009).

2.3. ARUS LISTRIK


Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang
dialirinya, jika kawat tahanan ini dimasukan dalam zat cair, maka akan
terjadi perpindahan panas dari kawat ke zat cair yang keadaannya lebih
dingin. Maka banyaknya panas yang ditimbulkan oleh aliran listrik
sama dengan jumlah panas yang dihisap oleh zat cair bersama
tempatnya. (Kalorimeter). Panas yang ditimbulkan oleh arus listrik
adalah :
Q = 0,24 . I2 . R . t .... (1)

Q = Jumlah panas yang timbul


I = Kuat arus dalam ampere.
R = Tahanan dalam ohm.
t = Waktu dalam detik.

Sedangkan panas yang diterima kalorimeter beserta isinya adalah :


Q = H . (Ta - Tm) .... (2)
Dimana :
H = Harga air kalorimeter dengan isinya.
Ta = Temperatur akhir kalorimeter.
Tm = Temperatur mula-mula kalorimeter.
Dari persamaan (1) dan (2) maka didapat :

H . (Ta – Tm) = 0,24 . I2 . R . t .... (3)

Dari persamaan (3) kecuali dapat dihitung jumlah kalir ampere


per sekon, dapat juga dihitung tahanan dari kawat pemanas yang
dipergunakan.

2.4. KESALAHAN DALAM PERCOBAAN


Kesalahan utama dalam pecobaan ini, terjadi dari pengukuran
kuat arus I dan temperatur Ta – Tm . Kesalahan dalam mengukur massa,
tahanan dan waktu dapat diabaikan terhadap kesalahan-kesalahan
diatas.
Dapat ditambahkan bahwa pengukuran panas antara kalorimeter
dengan sekelilingnya selama percobaan berlangsung dapat pula
menyebabkan kesalahan-kesalahan. Bila temperatur kalorimeter tidak
begitu jauh bedanya dengan temperatur sekelilingnya, maka pengaruh
temperatur ruangan dinytakan dalam rumus Newton sbb :
T =−k . ( T c −T r ) .t …(4)
Dimana :
T = Kelebihan atau kekurangan temperatur sebagai akibat
pengaruh ruan (0 C)
K = Konstanta pertukaran kalor.
Tc = Temperatur kalorimeter rata-rata (0C).
Tr = Temperatur ruangan rata-rata (0C).
t = selang waktu lamanya percobaan.
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1. ALAT DAN BAHAN
1. Kalorimeter
2. Pengaduk
3. Stopwatch
4. Termometer
5. Neraca teknis
6. Amperemeter
7. Penghubung arus
8. Slide regulator
9. Power supply DC
10. Voltmeter

3.2. LANGKAH EKSPERIMEN


3.2.1. MENENTUKAN NILAI H
1. Kalorimeter kosong ditimbang menggunakan neraca teknis.
2. Kalorimeter diisi denga air kira-kira seperempatnya.
3. Kalorimeter yang sudah terisi air ditimbang kembali.
4. Pengaduknya pun ditimbang
5. Diukur volume bagian temperatur yang terendam air di dalam
kalorimeter selama percobaan ini (apabila menggunakan
termometer raksa).
3.2.2. RANGKAIAN
6. Rangkaian disusun seperti diagram di bawah ini.

Gambar-1 Susunan rangkaian percobaan


7. Jangan hubungkan dengan sumber arus terlebih dahulu sebelum
mendapat persetujuan asisten.

3.2.3. PERCOBAAN SESUNGGUHNYA


8. Diatur hambatan muka Rm sehingga didapatkan kuat arus yang
sesuai (ditentukan asisten).
9. Masukan kawat spiral ke dalam kalorimeter, setelah rangkaian
diperiksa oleh asisten.
10. Kalorimeter diaduk dan tunggulah sebentar.
11. Dibaca dan mencatat temperatur kalorimeter dengan seksama
sebelum ada arus listrik.
12. Dialirkan arus listrik dan aduklah kalorimeter setiap saat.
13. Baca dan catat kuat arus & temperatur kalorimeter setiap 30
detik.
14. Jangan lupa kalorimeter diaduk perlahan-lahan dan teratur
(periodik).
15. Arus dihentikan jika temperatur kalorimater temperatur
kalorimeter telah naik kira-kira 5 ℃.
3.2.4. PENGULANGAN DAN PENERAAN
16. Diukur percobaan 8 sampai 15 dengan kuat arus yang berlainan.
17. Diperiksa setiap kuat arus yang dipakai dengan alat presisi.
18. Diukur pula beda tegangan antara kedua ujung tahanan a dan b
untuk setiap harga I.
19. Diukur tegangan sumber arus.
BAB IV
DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1. DATA PERCOBAAN AWAL


Tabel-1 Massa
Massa (m ± ∆ m)gram
Tabung calorimeter ( 31,5 ± 0,005 ) gram
Tabung calorimeter berisi air ( 274,75 ± 0,005 ) gram
Pengaduk ( 21,6 ± 0,005 ) gram

4.2. DATA PERUBAHAN SUHU

4.2.1 DATA PERUBAHAN SUHU DENGAN ARUS 0,8A

Tabel-2 Perubahan suhu setelah 4 menit diberi arus 0,8 A


Arus (A) Tegangan (V) Waktu (s) Suhu per 30
(I ± ∆ I ¿ (V ± ∆ V ) (4 menit) detik (T ℃ ¿
( 0,8 ± 0,04 ) A −2
( 0,04 ± 0,577 ×10 ) V 0 28,5
30 28,2
60 28,2
90 28,1
120 28,1
150 28,1
180 28,1
210 28,3
240 28,2
Gambar-2 Diplot grafik temperatur terhadap waktu

Tabel-3 Data perubahan suhu setelah 4 menit diberi arus 0,8 A


Arus (I) T T2 T t2
( 1,12 ±0,04 ) A 28,5 812,25 0 0
28,2 795,24 30 900
28,2 795,24 30 900
28,1 789,61 30 900
28,1 789,61 30 900
28,1 789,61 30 900
28,1 789,61 30 900
28,3 800,89 30 900
28,2 795,24 30 900
∑ T =253,8 ℃ ∑ T =7157,3 ℃ ∑ t=240 ∑ t 2=7200
2

4.2.2 DATA PERUBAHAN SUHU DENGAN ARUS 1,2A

Tabel-4 Perubahan suhu setelah 4 menit diberi arus 1,2A


Arus (A) Tegangan (V) Waktu (s) Suhu per 30
(I ± ∆ I ¿ (V ± ∆ V ) (4 menit) detik (T ℃ ¿
( 1,2 ±0,04 ) A ( 0,08 ± 0 , ×10−2 ) V 0 28,3
30 28,3
60 28,4
90 28,2
120 28,3
150 28,2
180 28,4
210 28,4
240 28,5

Gambar-3 Diplot grafik temperatur terhadap waktu

Tabel-5 Data perubahan suhu setelah 4 menit diberi arus 1,2A


Arus (I) T T2 T t2
( 1,12 ±0,04 ) A 28,3 800,89 0 0
28,3 800,89 30 900
28,4 806,56 30 900
28,2 795,24 30 900
28,3 800,89 30 900
28,2 795,24 30 900
28,4 806,56 30 900
28,4 806,56 30 900
28,5 812,25 30 900
2
∑ T =255 ℃ ∑ T =7225,08 ℃ ∑ t=240 ∑ t 2=7200

4.3. HASIL PERHITUNGAN DATA PERUBAHAN SUHU 0,8A

Tabel-6 Data perhitungan tegangan dengan arus 0,8A


V =0,04 V 1
∆ V = n ( ∑ V 2 ) −¿ ¿ ¿

n
3
1 3 ( 5 ×10 ¯ ³ ) −(14,4 × 10¯ )
∆V =
3 √ 3−1
3
1 15 ×10 ¯ ³−14,4 ×10 ¯
∆V =
3 √ 2
1 0,6 × 10¯ ³
∆V =
3 √ 2
1
∆V = √ 0,3× 10 ¯ ³
3
1
∆V = √ 3× 10¯ 2
3
1,73
¿ ×10 ¯ ²
3
¿ 0.577 ×10 ¯ 2 V
∴ V ± ∆ V =( 0,04 ± 0,577 ×10❑2 ) V

Tabel-7 Data perhitungan temperatur dengan arus 0,8A


∑T 1
T= ∆ T = n ( ∑ T 2 ) −¿ ¿ ¿

9 n
253,8 1 9 ×7157,3−64414,44
T=
9
∆T=
9√ 9−1
T =28,2 ℃ 1 64415,7−64414,44
∆T=
9√ 8
1
∆T= √0,157
9
1
∆ T = × 0,396
9
= 0,044℃
∴ T ± ∆ T =(28,2 ± 0,044)℃

Tabel-8 Data perhitungan waktu dengan arus 0,8A


∑t 1 9 ( 7200 )−57600
t=
9
240
∆ t=
9 √ 9−1

t=
9 1 64800−57600 1 7200
T =26,67 s
∆ t=
9√ 8
∆ t=
9 √
8

1 30
¿ √ 900¿ ¿ 3,33 s
9 9
∴ t ± ∆ t=(26,67 ± 3,33)s

4.3.1. PERUBAHAN TEMPERATUR(T akhir −T awal)


∆ T =T akhir −T awal
= 28,2 ⎼28,5
= ⎼0,3 ℃

**Analisa : dalam percobaan ∆ T bernilai negatif. Hal ini disebabkan


karena ada kesalahan saat praktikum, mungkin karena saat pengadukan
yang tidak konstan atau saat pengukuran suhu menggunakan termometer
ada lubang yang tidak tertutup

4.3.2. ENERGI KALOR PADA KALORIMETER


H=H K + H A + H P
H=6,835+ 274,75+6,373
H=287,958 kal/℃

∂HK ∂HA ∂ HP
∆ H= | ∂ mk ||
∆ mk +
∂ mA
∆ mA + ||
∂ mP
∆ mP |
∆ H =|C K . ∆ mK |+|c A . ∆ m A|+|C P . ∆ mP|
¿ 1,09 ×10−3 +0,005+1,09 × 10−3¿ 7,18 ×10−3
∴ ( H ± ∆ H )=( 287,958± 7,18 ×10−3 ) kal /℃
Tabel-9 Data perhitungan harga air calorimeter dengan arus 0,8A
H K =m k . Ck H A =m A .C A¿ 274,74 ×1 H K =m P . C P
¿ 31,5 ×0,217 ¿ 275,74 kal /¿ ¿ 29,37 ×0,217
¿ 6,835 kal/℃ ¿ 6,373 kal/℃
∂HK ∂HA ∂ HP
∆ H K= |
∂ mk
∆ mk | ∆ H A= | ∂ mA
∆ mA … | ∆ H P= | ∂ mP
∆ mP|
¿|C K . ∆ m K| ¿|c A . ∆ m A|… ( 21 ) ¿|C P . ∆ mP|
¿ 0,217 × 0,0005 ¿ 1× 0,005¿ 0,005 ¿ 0,217 × 0,005
¿ 1,09 ×10−3 ¿ 1,09 ×10−3
( H K ± ∆ H K) ( H A ± ∆ H A) ( H P± ∆ H P)
(6,835 ± 1,09× 10−3 ) (274,75 ± 0,005) (6,373 ± 1,09× 10−3 )

Q=H .(T akhir −T awal)


Q=287,958.(−0,3)
¿−86.387kal

∆ Q=|∂∂QH ∆ H|+|∂∂Q∆ T ∆ ∆T|∆ Q=|∆ T . ∆ H|+|H . ∆ ∆ T|


¿ ( 0,3 ×7,18 ×10−3 ) + ( 287,958 ×0,044 )¿ 2,154 ×10−3 +12670× 10−3

¿ 12672,154 ×10−3 kal∴ ( Q± ∆ Q )=( −86,387 ±12672,152 ×10−3 ) kal

4.3.3. NILAI (R)


Tabel-10 Data perhitungan nilai R dengan arus 0,8A
V 0,04 ∂R ∂R
R= R=
I 0,8
R=0,5 ∆ R=
∂ V
∆V +| || |
∂I
∆I

Ω 1
∆ R=| . ∆ V |+|−V . I ². ∆ I|
I
1
0,8 | 0,81 .0,04|
∆ R=| .5,77 ×10 ¯ ³|+ −0,04. 2

1
∆ R=7,21× 10 ⎺ ³+|0,04. .0,04|
0.64
∆ R=7,21× 10 ⎺ 3 +2,5 ×10 ⎺ ³
∆ R=9,71 ×10 ⎺ 3Ω
3
∴ R ± ∆ R=(0,5 ± 9,71 ×10 ⎺ )Ω

4.3.4. NILAI ENERGI LISTRIK


Q=0,24. I 2 . R .t Q=0.24 .V . I . t¿ 0,24 × 0,04 ×0,8 × 240

¿ 1,8432 kal¿ 7,714 Joule∆ Q= |∂Q


∂V
∆ V |+|
∂Q
∂I
∆ I |+|
∂Q
∂t
∆ t|

∆ Q=|I . t . ∆ V |+|V . t . ∆ I |+|V . I . ∆ t|

¿|0,8 × 240× 5,77 ×10−3|+|0,04 ×240 × 0,04|+|0,04 ×0,8 ×3,33|

¿ 111,274 Joule¿ 26,705 kal∴ ( Q± ∆ Q )= (7,714 ±26,705 ) kal

4.3.5. NILAI TARA KALOR LISTRIK


Q ( Kalori ) −86,387 kal
= =−11,198
Q( joule) 7,714 joule

4.3.6. PERBANDINGAN HASIL Q


 Energi kalor yang diterima kalorimeter,
( Q ± ∆ Q )=(−86,387 ± 12672,152× 10−3 ) kal
 Energi kalor yang dilepas tahanan listrik,
( Q ± ∆ Q )=( 7,714 ± 26,705 ) kal

4.4. HASIL PERHITUNGAN DATA PERUBAHAN SUHU 1,2A


Tabel-11 Data perhitungan tegangan dengan arus 1,2A
V =0,08 V 1
∆ V = n ( ∑ V 2 ) −¿ ¿ ¿

n

1 3 ( 19,4 ×10 ¯ ³ )−(0,24)²


∆V =
3√ 3−1

1 58,2 ×10 ¯ ³−57,6 ×10 ¯ 3


∆V =
3√ 2
1 3 ×10 ¯ ⁴
∆V =
3√ 2
¿ 0,577 ×10 ¯ ²
¿ 5,77 ×10 ¯ ³ V
∴ V ± ∆ V =( 0,08 ±5,77 ×10 ¯ ³ ) V

Tabel-12 Data perhitungan temperatur dengan arus 1,2A


∑T 1
T= ∆ T = n ( ∑ T 2 ) −¿ ¿ ¿

9 n
255 1 9 ×7225,08−65025
T=
9
∆T=
9 √ 9−1
T =28,33 ℃ 1 65025,72−65025
∆T=
9 √ 8
1 0,72
∆T=
9 √8
1
∆ T = √ 0,09
9
1
∆ T = √ 0,3
9
= 0,033℃
∴ T ± ∆ T =(28,33 ± 0,033)℃

Tabel-13 Data perhitungan waktu dengan arus 1,2A


∑t 1 9 ( 7200 )−57600
t=
9
240
∆ t=
9 √ 9−1

t=
9 1 64800−57600 1 7200
T =26,67 s
∆ t=
9√ 8
∆ t=
9 8√
1 30
¿ √ 900¿ ¿ 3,33 s
9 9
∴ t ± ∆ t=(26,67 ± 3,33)s

4.4.1 PERUBAHAN TEMPERATUR(T akhir −T awal)


∆ T =T akhir −T awal
= 28,5 ⎼28,3
= 0,3℃

4.4.2. ENERGI KALOR PADA KALORIMETER


H=H K + H A + H P
H=6,835+ 274,75+6,373
H=287,958
∂HK ∂HA ∂ HP
∆ H= | ∂ mk ||
∆ mk +
∂ mA
∆ mA + ||
∂ mP
∆ mP |
∆ H =|C K . ∆ mK |+|c A . ∆ m A|+|C P . ∆ mP|

¿ 1,09 ×10−3 +0,005+1,09 × 10−3¿ 7,18 ×10−3

∴ ( H ± ∆ H )=( 287,958± 7,18 ×10−3 ) kal /℃

Tabel-14 Data perhitungan harga air calorimeter dengan arus 1,2A


H K =mk . Ck H A =m A .C A H K =m P . C P
¿ 31,5 ×0,217 ¿ 274,74 ×1 ¿ 29,37 ×0,217
¿ 6,835 kal/℃ ¿ 275,74 kal /¿ ¿ 6,373 kal/℃
∂HK ∂HA ∂ HP
∆ H K= |
∂ mk
∆ mk | ∆ H A= |
∂ mA
∆ mA … | ∆ H P= | ∂ mP
∆ mP|
¿|C K . ∆ m K| ¿|c A . ∆ m A|… ( 21 ) ¿|C P . ∆ mP|
¿ 0,217 × 0,0005 ¿ 1× 0,005 ¿ 0,217 × 0,005
¿ 1,09 ×10−3 ¿ 0,005 ¿ 1,09 ×10−3
( H K ± ∆ H K) ( H A ± ∆ H A) ( H P± ∆ H P)
(6,835 ± 1,09× 10−3 ) (274,75 ± 0,005) (6,373 ± 1,09× 10−3 )
Q=H .(T akhir −T awal)
Q=287,958.(0,2)
Q=57.591kal

∆ Q= |∂∂QH ∆ H|+|∂∂Q∆ T ∆ ∆T|∆ Q=¿


¿ ( 0,2 ×7,18 ×10−3 ) + ( 287,958× 0,033 )¿ 1,436 ×10−3+ 9502,61×10−3

¿ 9504,046 ×10−3 kal∴ ( Q± ∆ Q )=( 57,591± 9504,046 ×10−3) kal

4.4.3. NILAI (R)


Tabel-15 Data perhitungan nilai R dengan arus 1,2A
V 0,08 ∂R ∂R
R= R=
I 1,2
R=0,6 ∆ R=
∂V | || |
∆V +
∂I
∆I

1
∆ R=| . ∆ V |+|−V . I ². ∆ I|
I
1 1
∆ R=| .× 10 ¯ ³|+ −0,08.
1,2 | 1,2 .0,6| 2

1
∆ R=×10 ⎺ ³+|0,08. .0,6|
1,44
∆ R=×10 ⎺ 3+ ×10 ⎺ ³
∆ R=×10 ⎺ 3
∴ R ± ∆ R=(0,6 ± ×10 ⎺ 3)

4.4.4. NILAI ENERGI LISTRIK


Q=0,24. I 2 . R .t Q=0.24 .V . I . t¿ 0,24 × 0,08× 1,2× 240¿ 5,5296 kal

¿ 23,224 Joule∆ Q= |∂Q


∂V
∆ V |+|
∂Q
∂I
∆ I |+|
∂Q
∂t
∆ t|

∆ Q=|I . t . ∆ V |+|V . t . ∆ I |+|V . I . ∆ t|


¿|1,2 ×240 ×5,77 ×10 ¯ ³|+|0,08 × 240× 0,6|+|0,08× 1,2× 3,33|

¿ 15,368 Joule¿ 64,545 kal∴ ( Q± ∆ Q )= (5,529 ± 64,545 ) kal

4.4.5. NILAI TARA KALOR LISTRIK


Q ( Kalori ) 57,591 kal
= =2,476 kal/ joule
Q( joule) 23,224 joule

4.4.6. PERBANDINGAN HASIL Q


 Energi kalor yang diterima kalorimeter,
( Q ± ∆ Q )=( 57,591 ±9504,046 × 10−3 ) kal
 Energi kalor yang dilepas tahanan listrik,
( Q ± ∆ Q )=( 5,529 ±64,545 ) kal

4.5. KOREKSI NEWTON


Koreksi newton perlu dilakukan apabila temperatur kalorimeter tidak
bereda jauh dengan temperatur ruangan T yang didapat bukanlah suhu
sebenarnya karena panas di dalam kalorimeter dapat keluar atau panas dari
luar dapat masuk.

4.6. PERBANDINGAN NILAI Q

Tabel-16 Perbandingan Nilai Q

Arus (A) Waktu (menit) Q=H . ∆ T Q=0,24.V . I . t


0,8 4 -86,387 7,714
1,2 4 57,591 23,224
Seharusnya nilai Q yang didapat itu nilainya sama. Tetapi dari hasil
perbandingan di atas didapatkan hasil yang berbeda, hal ini dapat disebabkan
karena kurangnya ketelitian pada saat eksperimen atau adanya pertuaran kalor
antara kalorimeter dengan lingkungan sekitarnya, serta saat kita mengaduk cairan
tersebut tidak konstan (periodik). Hal-hal tersebut dapat menyebabkan nilai hasil
nilai energi kalor menjadi tidak sama.

BAB V
KESIMPULAN

Dengan demikian, berdasarkan hasil praktikum fisika dasar


tentang hokum joule ini dapat dibuktikan bahwa jika suatu kawat tahanan
listrik dicelupkan pada zat cair akan terjadi perpindahan kalor antara
kawat tahanan lisrik dan zat cair. Semakin lama waktu yang diujikan,
maka nilai kalornya semakin besar dan suhunya meningkat.
Dan berdasarkan hasil praktikum kali ini, kita dapat menentukan
berapa nilai tara kalor listrik yang hasilnya berbeda dengan buku literatur.
Hal ini dapat disebabkan karena kurang ketelitiannya saat proses
praktikum. Suasana lingkungan sekitar kalorimeterpun dapat
mempengaruhi hasil percobaan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Suci, Diah Ayu Kinasih. 2017. “Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)”,
https://www.slideshare.net/DiahAyuKinasih/laporan-fisika-dasar-hukum-
joule-l2, diakses pada 01 September 2019 pukul 02.52WIB
2. Gurnita, Akbar Yuzar. 2018. “Fisika Dasar Hukum Joule”,
https://docs.google.com/file/d/12KSGFGpYT03Z9LvpzGgw3di8F7kQQ9-c/edit?
usp=docslist_api&filetype=msword diakses pada 17 Agustus 2019 pukul
20.55WIB

Anda mungkin juga menyukai