Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

HUKUM KIRCHHOFF

Nama : Milenia Sri Andini

NPM : 19420052

Group/Kelompok : K3/2

Dosen : 1. Mia Karlina, S.ST.

2. Yusi S.S, S.Si., M.T.

3. E. Desi Fatma, S.Pd.,M.Si

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2019
Hukum Kirchoff
Milenia Sri Andini, 19420052, Kimia Tekstil, Politeknik STTT Bandung.
onlymilenia07@gmail.com
+62 8212 3406 142

ABSTRAK
Praktikum Hukum Kirchhoff ini ditunjukan untuk memverifikasi teori Hukum Kirchhoff melalui
eksperimen. Akan ada dua Hukum Kirchhoff yang akan diverifikasi, yaitu Hukum Kirchhoff
Pertama atau yang dikenal dengan Hukum Arus Kirchhoff (HAK) dan Hukum Kirchhoff kedua
yang dikenal juga sebagai Hukum Tegangan Kirchhoff(HTK).
Teori ralat juga digunakan dalam praktikum Konstanta Pegas ini yang miliki tujuan agar teori
ralat dapat diaplikasikan dipenulisan karya ilmiah, tujuan lain dari teori ralat di gunakan pada
Praktikum Konstanta Pegas adalah agar dapat menghitung dan membedakan antara pengukuran
tunggal dan berulang.
Hasil praktikum hukum kirchoff untuk kuat arus listrik pada rangkaian seri adalah 7,714A
sedangkan untuk rangkain paralel adalah -0,16A dan untuk rangkaian gabungan adalah
4,43 × 10¯ ⁵A. Ketelitian dan keuletan sangan dibutuh untuk praktikum Hukum Kirchhof ini.

BAB I
MAKSUD DAN TUJUAN
a. Untuk memverifikasi teori hukum Kirchhoff melalui eksperimen
b. Memahami dan menguasai cara menulis ilmiah
c. Dapat mengaplikasikan teori ralat dalam melakukan eksperimen
BAB II
DASAR TEORI

2.1. HUKUM KIRCHHOFF


Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav
Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2
bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.
2.1.1. HUKUM KIRCHHOFF 1
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan
dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini
sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law
(KCL). Bunyi huku Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
2.1.2. HUKUM KIRCHHOFF 2
Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk
menganalisis  tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada
suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan
Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL). Bunyi hukum
Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1. ALAT DAN BAHAN
 Resistor
 Kabel
 Papan breadboard
 Oscilokop
 Computer
 Alat tulis
3.2. LANGKAH EKSPERIMEN
 Susun resistor sehingga menjadi rangkaian seri,parallel dan gabungan lalu pasangkan
pada papan breadboard.
 Pasang kabel pada papan breadboard
 Sambungan kabel ke osciloskop pada voltase tertentu
 Hitung nilai dari setiap resistor
 Buatlah matlab nya
Gambar-1 Susunan resistor pada papan breadboar

Gambar-2 Matlab untuk rangkain seri

Gambar-3 Matlab untuk rangkaian


parallel
Gambar-3 Matlab gabungan

BAB IV
DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENGAMATAN RANGKAIAN SERI


a. Resistor 1
Tabel-1 Hasil pengukuran rangkaian seri resistor 1
Coklat Hitam Kuning Emas
1 0 10⁴ 5%
4 5
R=10× 10 =10 Ω
Nilai ralat →105 ×5 %=5000 Ω
Rmaks→ 100.000+5000=105.000Ω
Rmins →100.000−5000=95.000Ω

b. Resistor 2
Tabel-2 Hasil pengukuran rangkaian seri resistor 2
Hijau Biru Kuning Emas
5 6 10⁴ 5%
4 ⁴
R=56× 10 =56 ×10 Ω
Nilai ralat →560.000 ×5 %=28.000 Ω
Rmaks→ 560.000+28.000=588.000 Ω
Rmins →560.000−28.000=532.000Ω

c. Resistor 3
Tabel-3 Hasil pengukuran rangkaian seri resistor 3
Hijau Biru Kuning Emas
5 6 10⁴ 5%
4 ⁴
R=56× 10 =56 ×10 Ω
Nilai ralat →560.000 ×5 %=28.000Ω
Rmaks→ 560.000+28.000=588.000 Ω
Rmins →560.000−28.000=532.000 Ω

4.2. HASIL PENGAMATAN RANGKAIAN PARALEL


a. Resistor 1
Tabel-4 Hasil pengukuran rangkaian paralel resistor 1
Jingga Putih Jingga Emas
3 9 10³ 5%
³ ³
R=39× 10 =39× 10 Ω
Nilai ralat →39.000 ×5 %=1950 Ω
Rmaks→ 39.000+1950=40.950Ω
Rmins →39.000−1950=37.050Ω
b. Resistor 2
Tabel-5 Hasil pengukuran rangkaian paralel resistor 2
Jingga Jingga Jingga Emas
3 3 10³ 5%
³ ³
R=33× 10 =33 ×10 Ω
Nilai ralat →33.000 ×5 %=1650Ω
Rmaks→ 33.000+1650=40.950Ω
Rmins →33.000−1650=37.050Ω

c. Resistor 3
Tabel-6 Hasil pengukuran rangkaian paralel resistor 3
Coklat Hitam Jingga Emas
1 0 10³ 5%
³
R=10× 10 =10⁴ Ω
Nilai ralat →10.000 ×5 %=500Ω
Rmaks→ 10.000+500=10.500Ω
Rmins →10.000−500=9500Ω

4.3. HASIL PENGAMATAN RANGKAIAN GABUNGAN


a. Resistor 1
Tabel-7 Hasil pengukuran rangkaian gabungan (parallel) resistor 1
Merah Ungu Kuning Emas
2 7 10⁴ 5%
⁴ ⁴
R=27 ×10 =27 ×10 Ω
Nilai ralat →270.000 ×5 %=13.500 Ω
Rmaks→ 270.000+13.500=283.500Ω
Rmins →270.000−13.500=256.500Ω

b. Resistor 2
Tabel-8 Hasil pengukuran rangkaian gabungan (parallel) resistor 2
Merah Ungu Kuning Emas
2 7 10⁴ 5%
⁴ ⁴
R=27 ×10 =27 ×10 Ω
Nilai ralat →270.000 ×5 %=13.500 Ω
Rmaks→ 270.000+13.500=283.500Ω
Rmins →270.000−13.500=256.500Ω

c. Resistor 3
Tabel-9 Hasil pengukuran rangkaian gabungan (seri) resistor 3
Merah Hijau Kuning Emas
2 5 10⁴ 5%

R=25× 10 =25 ×10⁴ Ω
Nilai ralat →250.000 ×5 %=12.500Ω
Rmaks→ 250.000+12.500=262.500Ω
Rmins →250.000−12.500=237.500Ω

4.4. PERHITUNGAN SERI


4.4.1. Hambatan Listrik
Rtotal=R ₁+ R ₂+ R ₃
Rtotal=10.000+560.000+560.000
Rtotal=1.220.000 Ω

4.4.2. Kuat Arus Listrik

V
Itotal=
Rtotal

12
Itotal=
1.220 .000
Itotal=0,00000984

Itotal=9,84 ×10 ¯ 6 A

V
I ₁=
R₁

12
I ₁=
100.000

I ₁=0,00012→ 12 ×10 ¯ ⁵

V
I ₂=
R₂
12
I ₂=
560.000

I ₂=0,00002143→ 2,143 ×10 ¯ ⁵

V
I ₃=

12
I ₃=
560.000

I ₃=0,00002143 →2,143 ×10 ¯ ⁵


4.4.3. Tegangan Listrik
Vtotal=Itotal× Rtotal
Vtotal=9,84 × 10¯ 6 × 1,22×10⁶
Vtotal=12,0048 V

Vab=I ₁× R ₁
Vab=12× 10¯ ⁵ ×10⁵
Vab=12V

Vbc=I ₂ × R ₂
Vbc=2,143 ×10 ¯ ⁵× 56 ×10⁴
Vbc=12,0008 V

Vcd=I ₃ × R ₃
Vcd=2,143 ×10 ¯ ⁵ ×56 ×10⁴
Vcd=12,0008 V

4.5. PERHITUNGAN PARALEL


4.5.1. Hambatan Listrik
1 1 1 1
= + +
Rtotal R ₁ R ₂ R ₃

1 1 1
Rtotal= + +
39.000 33.000 10.000

33 ×10 7+ 39× 107 +128,7 ×107


Rtotal=
1287 ×10¹⁰

200,7 ×10 7
Rtotal=
1287 × 10¹⁰

1287 × 10¹⁰
Rtotal=
200,7 ×10 7

Rtotal=6,412× 10³ Ω

4.5.2 Kuat Arus Listrik

V
Itotal=
Rtotal

12
Itotal=
6,412× 103
Itotal=0,001871
Itotal=1,871 ×10 ¯ ³ A

R₁
I ₁= × Itot
Rtot

39 ×10³
I ₁= ×1,871× 10 ¯ ³
6,412 ×10³

I ₁=0,0113 →1,13 ×10 ¯ ² A

R₂
I ₂= × Itot
Rtot

33 ×10³
I ₂= ×1,871 ×10 ¯ ²
6,412 ×10³

I ₂=0,01005 →1,005 ×10 ¯ ² A

R₃
I ₃= × Itot
Rtot

10⁴
I ₃= ×1,871 ×10 ¯ ³
6,412×10³

I ₃=0,00291→ 2,91 ×10 ¯ ² A

4.5.3. Tegangan Listrik

Vtotal=Itotal× Rtotal
Vtotal=1,871× 10¯ ³ ×6,412 ×10³
Vtotal=11,996 V

Vab=I ₁× R ₁
Vab=3,076 ×10 ¯ ⁴ ×39 × 10³
Vab=11,996 V

Vcd=I ₂ × R ₂
Vcd=3,636 ×10 ¯ ⁴ × 33 ×10³
Vcd=11,998 V

Vef =I ₃ × R ₃
Vef =12×10 ¯ ⁴ ×10⁴
Vef =12V

4.6. PERHITUNGAN GABUNGAN


4.6.1. Hambatan Listrik

Rtotal=RS+ RP
1 1
Rtotal=250.000+ +
270.000 270.000

27× 1 04 +27 ×1 0 4
Rtotal=250.000+
729 ×1 08

729 × 10⁴
Rtotal=250.000+
729 ×1 08

729 ×1 08
Rtotal=250.000+
729 × 10⁴

Rtotal=250.000+10⁴
Rtotal=260.000 Ω

4.6.2. Kuat Arus Listrik

V
Itotal=
Rtotal

12
Itotal=
260.000

Itotal=0,00004615

Itotal=4,615× 10 ¯ 5 A

R₁
I ₁= × Itot
Rtot

270.000
I ₁= × 4,615 ×10 ¯ ⁵
260.000
I ₁=1,038× 4,615 ×10 ¯ ⁵

I ₁=4,790 ×10 ¯ ⁵ A

R₂
I ₂= × Itot
Rtot

270.000
I ₂= ×4,615 ×10 ¯ ⁵
260.000

I ₂=1,038× 4,615 ×10 ¯ ⁵

I ₂=4,790 ×10 ¯ ⁵ A

R₃
I ₃= × Itot
Rtot

250.000
I ₃= × 4,615× 10¯ ⁵
260.000

I ₃=0,961 × 4,615 ×10 ¯ ⁵

I ₃=4,43 ×10 ¯ ⁵A

4.6.3. Tegangan Listrik

Vtotal=Itotal× Rtotal
Vtotal=4,615 ×10 ¯ 5 ×260.000
Vtotal=11,999 V

Rp
Vs= × Vtot
Rs+ Rp

10.000
Vs= ×11,999
250.000+10.000

10.000
Vs= ×11.999
260.000

Vs=0,04 ×11.999
Vs=0,479 V → 479 ×10 ¯ ³

Rs
Vp= × Vtot
Rs+ Rp

250.000
Vs= ×11,999
260.000

Vs=0,961× 11,999
Vs=11,531 V

BAB 5
KESIMPULAN
Dengan demikian, jika dengan ketelitian dan keuletan pada saat melaksanakan
praktikum bunyi Hukum Kirchhoff 1 yaitu Arus Total yang masuk melalui suatu titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik
percabangan tersebut, itu akan terbukti kebenarannya dan dapat di verifikasi. Dan bunyi
Hukum Kirchhoff 2 yaitu Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup
adalah nol, juga dpat terbukti.
DAFTAR PUSTAKA
1. Avero, faruk. 2019. ”Hukum Kirchhoff” tersedia di:
https://www.studiobelajar.com/hukum-kirchhoff/ diakses pada 12 September 2019 pukul
19.19 WIB
2. Galih, Valentinus dan Endah Purnomosari. 2015.”Pengantar Eksperimen Fisika (untuk
SMA/S1)”.Yogyakarta: CV. Mulia Jaya

Anda mungkin juga menyukai