Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

Nama : Syafira Anggraeni Putri


Nomor Induk Mahasiswa : 11210970000018
Nomor Kelompok 1
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jurusan : Fisika
Nomor Percobaan : Teori Rangkaian Dasar Resistor
Tanggal Percobaan : 15 Maret 2023
Minggu ke- 1
Anggota Kelompok : Alvira Nabilatul Aisyah (11210970000036)
Syafira Anggraeni Putri ( 11210970000018 )
Muhammad Syarief Hidayatullah ( 11210970000062 )
Asisten : Ka Yasin
Ka Hilal
Ka Tengku
Ka Yudha
I
PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah
Bagaimanakah rancangan dan pembuatan resistor dalam rangkaian
arus searah pada mata pelajaran mata pelajaran Elektronika Dasar ?

B. Tujuan Praktikum
1. Memahami rangkaian hukum Ohm, hukum Kirchoff, dan teorema Thevenin.
2. Menentukan nilai hambatan pada rangkaian hukum Ohm.
II
DASAR TEORI

Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat


menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan (Ω). Dalam
beberapa rangkaian, resistor ditunjukkan sebagai berikut:

Dalam beberapa percobaan seperti, Hukum Ohm, Hukum Kirchoff dan Teorema Thivenin,
resistor digunakan sebagai komponen utama. Setiap percobaan terdapat tujuan yang berbeda.
Maka pada bab Rangkaian Dasar Resistor dibagi menjadi 3 percobaan.

Resistor dapat dirangkai secara seri, paralel atau gabungan seri dan paralel. Bilaresistor
dirangkai secara seri, paralel atau gabungannya, maka nilai hambatan total resistorakan
berubah. Resistor yang rangkai secara seri dengan resistor lainnya mengakibatkanhambatan
totalnya semakin bertambah. Sehingga dapat dituliskan dengan persamaan.

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
III
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Breadboard
2. Resitor
3. Jumper Kecil
4. Jumper Besar
5. Multimeter
6. Power Supplay
B. Metodologi Praktikum

Pada percobaan ini kita akan melakukan percobaan rangkaian resistor berdasarkan
Hukum Ohm, yaitu hubungan antara hasil tegangan pada rangkaian resistor dengan arus
yang akan dihasilkan kemudian menentukan nilai resistor (R) pada rangkaian.

1. Susun rangkaian seperti gambar 1.2 di atas !


2. Variasikan tegangan input dari 0 V sampai 10 V, catat perubahan arus dan tegangan
pada setiap perubahan tegangan input !
IV
PEMBAHASAN

A. Data Percobaan

V in V out
No (Volt) I (mA) (volt)
1 0 0 0
2 1 109.225 36.253
3 2 218.449 72.507
4 3 327.674 108.76
5 4 436.899 145.013
6 5 546.123 181.266
7 6 655.348 217.52
8 7 764.572 253.773
9 8 873.797 290.026
10 9 983.022 326.279
11 10 1.092 262.533

R1 = 330 Ω
R2 = 330 Ω
R3 = 1k Ω
R4 = 1k Ω
R5 = 10k Ω
B. Pengolahan Data

No X = I(A) Y = V(v) X^2 X.Y


1 109,225 x 10-3 36,253 11930,10063 x 10-6 3959,733925 x 10-3
2 218,449 x 10-3 72,507 47719,9656 x 10-6 15839,08164 x 10-3
3 327,674 x 10-3 108,76 107370,2503 x 10-6 35637,82424 x 10-3
4 436,899 x 10-3 145,013 190880,7362 x 10-6 63356,03469 x 10-3
5 546,123 x 10-3 181,266 298250,3311 x 10-6 98993,53172 x 10-3
6 655,348 x 10-3 217,52 429481,0011 x 10-6 142551,297 x 10-3
7 764,572 x 10-3 253,773 584570,3432 x 10-6 194027,7302 x 10-3
8 873,797 x 10-3 290,026 763521,1972 x 10-6 253423,8487 x 10-3
9 983,022 x 10-3 326,279 966332,2525 x 10-6 320739,4351 x 10-3
10 1,092 x 10-3 362,533 1,192464 x 10-6 395,886036 x 10-3
∑ 491,6201 x 10-3 199,393 340005,737 x 10-6 112892,4403 x 10-3

Mencari nilai a

(∑y)(∑x2) − (∑x)(∑xy)
𝑎=
n(∑x2) − (∑x) 2

(199,393)(340005,737 x 10−6) − (491,6201 x 10−3)(112892,44 x 10−3)


𝑎=
10(340005,737 x 10−6) − (491,6201 x 10−3) 2

(67794763,917641 x 10−6) − (55500192,642044 x 10−6)


𝑎=
(3400057,37 x 10−6) − (241690,32272401 𝑥 10−6)

12294571,275597 𝑥 10−6
𝑎=
3158367,04727599 𝑥 10−6

𝑎 = 3,8927 Ω
Mencari nilai b

n(∑xy) − (∑x)(∑y)
𝑏=
n(∑x2) − (∑x) 2

10(112892,4403 x 10−3) − (491,6201 x 10−3)(199,393)


𝑏=
10(340005,737 x 10−6) − (491,6201 x 10−3) 2

(1128924,403 x 10−3) − (98025,6065993 x 10−3)


𝑏=
(3400057,37 x 10−6) − (241690,32272401 𝑥 10−6)

1030898,7964007 𝑥 10−3
𝑏=
3158367,04727599 𝑥 10−6

𝑏 = 0,326402 x 10−3= 326,402 Ω


Xbar = 326,402 Y =bx + A

Secara Perhitungan
R3 = 1000 Ω
R4 = 1000 Ω
R5 = 10.000 Ω
1 1 1 1 1 1
= 10+10+1
= + + + + 1 =
𝑥𝑙𝑖𝑡 𝑅3 𝑅4 𝑅5 1000 1000 10.000 10.000
10.000
Xlit = = 476,19 Ω
21

Menentukan Kesalahan Literatur berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh.


KL 𝑥
= ⌈ 𝑏𝑎𝑟− 𝑋𝑙𝑖𝑡 ⌉ X 100 % = 326,402−476,19
⌈ ⌉ X 100 % = 0,31 %
𝑋𝑙𝑖𝑡 476,19
Grafik Hukum Ohm
12

10

0
C. Pembahasan

Pada tahun 1825, George Simon ohm yang berasal dari Jerman, melakukan
serangkaian percobaan. Percobaan itu menunjukan bahwa tidak ada penghantar
listrik yang sempurna, artinya setiap jenis zat mempunyai sifat penghambat arus
listrik. Ohm menunjukan bahwa untuk bahan yang sama, kawat Panjang memiliki
hambatan lebih besar dari pada kawat pendek. Selain itu, dalam suatu rangkaian,
makin besar hambatan makin besar pula potensial yang diperlukan untuk
mengalirkan aliran listrik.

Hukum Ohm yang berbunyi “ besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya “. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila
nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang
dikenakan kepadanya.

Pada percobaan ini, kami Menyusun rangkaian resistor seri yang terdiri dari 5 buah
yang memiliki hambatan R1 = 330 Ω, R2 = 330 Ω, R3 = 1k Ω, R4 = 1k Ω, R5 = 10k Ω dan
menyusunnya secara vertikal. Masing- masing resistor memiliki kedua ujung yang
akan dimasukkan ke lubang pada papan breadboard, setelah merangkai resistor lalu
kita menyalakan power supply untuk mengukur tegngan resistor dengan menjepit
resistor dengan kabel yang terhubung dengan power supply. Setelah dijepit, kabel
yang terhubung dengam multimeter dihibungkan pada masing-masing kedua kaki
resistor lalu mencatat besarnya tegangan yang dihasilkan pada tabel diatas.

Hasil data yang kita dapatkan dengan menggunakan metode least square. Metode
least square sendiri adalah meode yang digunakanuntuk menentukan nilai dari
koefisien dalam model regresi. Dimana kita mendapatkan nilai a sebesar 3,8927,
sedangkan nilai b sebesar 326,402 Ω. Sehingga hasil perhitungan hambatan sebesar
476,19 Ω, maka kita mendapatkan kesalahan literaturnya sebesar 0,31 %
V
KESIMPULAN

1. kawat Panjang memiliki hambatan lebih besar dari pada kawat pendek. Selain itu,
dalam suatu rangkaian, makin besar hambatan makin besar pula potensial yang
diperlukan untuk mengalirkan aliran listrik.
2. Arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan
beda potensial yang diterapkan kepadanya.
3. Resistor merupakan komponen listrik yang dapat digunakan untuk mengatur arus
sesuai dengan diinginkan berdasarkan hukum Ohm.
4. Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-
ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-hidayatullah-
jakarta/praktikum-elektronika-dasar/laporan-praktikum-rangkaian-dasar-
resistor/43413933, diakses pada tanggal 5 April 2023
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-hidayatullah-
jakarta/praktikum-elektronika-dasar/laporan-praktikum-rangkaian-dasar-
resistor/43413933, diakses pada tanggal 5 April 2023
https://www.academia.edu/37457009/Praktikum_1_Rangkaian_Resistor, diakses pada
tanggal 5 April 2023
https://fisikazone.com/efek-zeeman/amp/, diakses pada tanggal 13 April 2023

Anda mungkin juga menyukai