HUKUM OHM
Dibuat oleh:
NIM : 201420036
Kelompok : 4A (Empat A)
Kelas : Refinery 1A
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini praktikan diharapkan :
a. Dapat mengetahui hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir
dalam sebuah rangkaian.
b. Mengetahui pengaruh hambatan terhadap arus listrik.
c. Dapat membaca warna dari sebuah resistor dan dapat menentukan resistor
dalam keadaan baik atau rusak.
d. Dapat mengukur menggunakan AVO meter (analog atau digital) yang
diberikan pada saat percobaan dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
II. Keselamatan Kerja
1. Melakukan kegiatan di laboratorium harus dengan seizin asisten
laboratorium dan sepengetahuan dosen pembina praktikum.
2. Mengatur tempat duduk dan meja kerja.
3. Mahasiswa diwajibkan mengenakan jas laboratorium saat memasuki ruang
laboratorium.
4. Mempelajari langkah kerja setiap percobaan dengan baik. Jika tidak jelas,
maka segera tanyakan kepada dosen atau laboran.
5. Bagi mahasiswi yang berambut panjang, ikatlah rambut, jangan dibiarkan
tergerai.
6. Diwajibkan memakai sepatu di dalam laboratorium.
7. Pastikan mengetahui tempat alat pemadam kebakaran dan kotak P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), serta mengetahui cara
menggunakannya.
III. DASAR TEORI
Baca warna – warna cincin sesuai tabel kode warna resistor (Lihat Tabel 2)
(Halliday&Resnick.1991)
IV. METODOLOGI
a. Peralatan
1. VTT Konsole
2. UME Mounting plate
3. Resistance 120 ohm dan 220 ohm
4. Power supply box
5. Safety leads / kabel
6. Switch
7. VTT Voltmeter 20 V
8. VTT RMS Ammeter
b. Rangkaian dan Cara Kerja
V. DATA
1. Resistor 120 Ω
2. Resistor 220 Ω
3. Resistor 340 Ω
1.641, 08
R= =117,22
14
Standar Deviasi:
192.809,2186−192.367,3976
R=√
13
=5,82
R=117,22±5,82
2.979,035
R= =212,78
14
Standar Deviasi:
638.781,8517−633.854,5976
R=√
13
=19,46
4.921 , 55
R= =351,53
14
Standar Deviasi:
=35,55
R=351,53±35,55
VIII. TUGAS
2. Tuliskan warna – warna kode Resistor dengan nilai – nilai di bawah ini
!
a. 360 Ω
Oranye – Biru – Coklat - Hitam
b. 1200 Ω
Coklat – Merah – Merah – Hitam
c. 4k7 Ω
Kuning – Ungu – Merah – Hitam
4. Berapa resistor yang dibutuhkan jika ada tegangan 24 volt dan arus 1
mA?
Diketahui : V = 24 Volt
I = 1 mA = 0,001 A
Ditanya : R…?
V 24
Jawab :R= = = 24000 Ω
I 0,001
IX. PEMBAHASAN
Pada praktikum hukum ohm ini adalah praktikum yang membahas
hubungan antara tegangan, hambatan dan arus listrik yang mengalir disuatu
kawat kawat penghantar. Hambatan yang didapat berdasarkan hasil perhitungan
dari pengukuran arus listrik dan tegangan tersebut kemudian dibuat grafik dan
dibandingkan dengan nilai hambatan sebenearnya pada resistor yang terpasang
di rangkaian. Pada praktikum hukum ohm ini terdapat tiga kali percobaan
disetiap percobaan menggunkan resistor atau hambatan yang berbeda.
Percobaan pertama menggunakan resistor 120ohm, percobaan kedua
menggunakan resistor 220 ohm dan percobaan terakhir menggunakan resistor
340 ohm. Pada masing-masing percobaan dilakukan pengambilan data pada -12
volt hingga 12 volt dengan interval sebesar 2 volt
Sebelum dilakukan percobaan kami merangkai alat yang akan
digunakan terlebih dahulu. Ammeter dipasang secara seri dan voltmeter
dipasang secara parallel. Pada dasarnya aliran arus listrik dari positif (+) ke
negatif (-). Kami melakukan percobaan sebanyak 3 kali yaitu dengan
menggunakan resistor 120 Ω, 220 Ω, dan 340 Ω. Resistor dipasangkan pada
switch sehingga nilai hambatan pada resistor dapat ditemukan hukum Ohm,
yang menyatakan bahwa jika tegangan yang melewati resistor dijadikan 2 kali
lipat, maka arus yang melewatinya bertambah 2 kali lipat. Sama seperti
percobaan pertama, percobaan kedua yang menggunakan resistor 220 Ω, dan
percobaan ketiga yang menggunakan resistor 340 Ω dilakukan dengan cara
yang sama, yaitu dipasangkan pada switch serta nilai hambatan yang dinaikan
menjadi 2 kali lipat dari semula dan akan bertambah 2 kali lipat.
Pada percobaan pertama menggunakan resistor 120 ohm, diketahui bahwa
nilai hambatan dari hasil perhitungan memiliki kecocokan dengan hambatan
sebenarnya yaitu = 120 ohm, data yang paling tinggi didapatkan R = 123,04 dan
data yang paling rendah didapatkan R= 111,4 dengan nilai rata-rata R=
117,22ohm. Hasil percobaan lebih kecil 5,82 0hm dari hambatan sebenarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai hambatan lebih kecil dari hambatan
sebenarnya hal ini mungkin saja terjadi karena sambungan kabel yang kurang
kencang, namun dengan nilai rata-rata hambatan yang tidak jauh dari nilai
hambatan yang sebenarnya, dapat ditunjukkan bahwa sistem berjalan dengan
cukup baik.
Pada percobaan kedua menggunakan resistor 220 ohm, mendapatkan data
kesimpulan yang tidak jauh berbeda dari data resistor 120 ohm. Data yang
paling tinggi didapatkan R = 232,24 ohm dan data yang paling rendah
didapatkan R = 193,32 ohm dengan nilai rata- rata nya R = 212,78 ohm. Hal
kemungkina yang terjadi karena adanya kesalahan praktikan ketika mengukur
arus listrik menggunakan multimeter ( VTT konsol) pengukuran arus listrik
tersebut pada display VTT menunjukkan angka arus yang berubah-ubah,
sehingga mengharuskan praktikum untuk teliti mengamati angka yang sering
keluar, sehingga nilai hambatan sedikit lebih besar.
Pada percobaan terakhir menggunakan resistor 340 ohm, dari hasil
perhitungan didapatkan kesesuaian data dengan nilai resistor sebenarnya. Data
tertinggi didapatkan sebesar R= 387,08 ohm, data yang paling rendah
didapatkan sebesar R = 315,98 ohm sedangkan rata-rata dari data perhitungan
sebesar R= 351,53 ohm. Dari hasil grafik yang didapat menunjukkan data yang
cukup baik dan akurat hal tersebut dilihat dari dari grafik yang dihasilkan
kedua hambatan memberikan tipikal grafik yang hampir sama yaitu liniear.
Berbentuk linear karena hubungan saling berkaitan. Sehingga dengan nilai
hambatan yang tetap, nilai tegangan yang dibuat dan arus dibuat naik itu juga
karena tegangannya naik. Artinya dari grafik dan data hasil praktikum memang
menunjukkan bahwa rumus V = I . R itu memang terbukti benar. Jika dibanding
hasil kuat arus dari dua hambatan yang berbeda, yaitu 120 ohm, 220 ohm dan
340 ohm serta beda potensial atau tegangan yang sama, akan menghasilkan kuat
arus yang berbeda. Dimana kuat arus dari hambatan 120, 220 lebih besar
dibanding hambatan 340 ohm.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan bisa dikerucutkan
hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik adalah sebanding.Pada
hambatan tetap,bila kuat arus(I) bertambah besar,nilai tegangan(V) pun akan
bertambah besar.Tetapi bila kuat arus berkurang,nilai tegangan pun
berkurang.Oleh karena itu Hubungan tegangan dan arus dapat membentuk
kurva linier .Perbedaan antara penggunaan resistor 120 ohm dan resistor 220
ohm yaitu standar deviasi nya lebih tinggi yang220 ohm(disebabkan rata rata
nilai resistor juga besar yang 220 ohm).Dan dari hasil standar deviasi nya juga
sudah lebih besar yang 220 ohm maka nilai resistor juga lebih besar yang 220
ohm.Hal yang mendasari perbedaan tersebut adalah ketika terbaca di VTT
Konsole memang tegangan dan arus yang terbaca di resistor 220 ohm lebih
besar dari pada yang 120 ohm. Jadi bis akita simpulkan bahwa semakin besar
resistor maka kuat arus semakin kecil.
Error yang terjadi pada praktikum ini adalah pada saat pengambilan
data praktikan kurang jeli dalam mengamati besar tegangan, kuat arus dan
resistansi yang tertera pada VTT konsole sehingga data yang didapat belum
100% akurat. Praktikan juga pada awal praktikum salah mengambil data
tegangan dan kuat arus di power supply sehingga pengambilan data harus
diulang kembali.
X. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hubungan antara tegangan dan arus, jika hambatan tetap maka akan
berbanding lurus atau semakin besar tegangan maka akan semakin
besar kuat arus listriknya.
2. Hambatan berpengaruh langsung terhadap kuat arus dimana semakin
besar hambatan maka semakin kecil arus listrik atau dapat dikatakan
hambatan berbanding terbalik dengan arus listrik.
B. Saran
1. Berhati-hati dalam melakukan praktikum untuk alat-alat yang
berhubungan dengan listrik
2. Mempelajari materi sebelum praktikum
XI. DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,Douglas,C.2001.Fisika Edisi kelima Jilid 1.Jakarta:Penerbit
Erlangga
Tiper,Paur A.1991.Fisika Untuk Sains dan Teknik.Jakarta:Penerbit Erlangga
Halliday&Resnicl.1991.Fisika Jilid 1.Jakarta.Penerbit Erlangga
Giancoli, 2014. “Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 2 Edisi ke Tujuh”, Jakarta:
Erlangga
XII.LAMPIRAN
a)laporan sementara
b)grafik 120 ohm
c)grafik 220 ohm
d)grafik 340 ohm