OLEH
Kelompok :7
KETERANGAN .................................................................................................................
Alat ukur multimeter merupakan alat ukur yang mampu dipergunakan untuk
mengukur besaran-besaran fisis kelistrikan, yaitu:
Cara pengukuran tegangan DC, letakkan posisi saklar volt meter pada posisi
DC volt pada range tertentu, hasilnya dapat dilihat pada jarum penunjuk. Begitu pula
ketika menginginkan untuk mengukur tegangan AC, maka letakkan posisi saklar
voltmeter pada posisi AC volt.
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu
alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun
elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan
sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang
dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply
kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.
Regulated Power Supply adalah Power Supply yang dapat menjaga kestabilan
tegangan dan arus listrik meskipun terdapat perubahaan atau variasi pada
beban atau sumber listrik (Tegangan dan Arus Input).
Unregulated Power Supply adalah Power Supply tegangan ataupun arus
listriknya dapat berubah ketika beban berubah atau sumber listriknya
mengalami perubahan.
Adjustable Power Supply adalah Power Supply yang tegangan atau Arusnya
dapat diatur sesuai kebutuhan dengan menggunakan Knob Mekanik. Terdapat
2 jenis Adjustable Power Supply yaitu Regulated Adjustable Power Supply
dan Unregulated Adjustable Power Supply.
DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus
listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap yaitu
Positif dan Negatif untuk bebannya. Terdapat 2 jenis DC Supply yaitu:
a. AC to DC Power Supply
AC to DC Power Supply, yaitu DC Power Supply yang mengubah sumber
tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan
Elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki sebuah
Transformator yang menurunkan tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan
Kapasitor sebagai Penyaring (Filter).
b. Linear Regulator
Linear Regulator berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi
menjadi konstan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan DC Input.
2.4. OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada
kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal
berubah terhadap waktu. Seperti yang bias dilihat pada gambar yang ditunjukkan
bahwa pada sumbu vertical (Y) mempresentasikan tegangan V, pada sumbu
horizontal (X) menunjukkan waktu (t).
Prinsip Kerja Osiloskop
Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, sinyal tegangan bergerak melalui
probe ke system vertical. Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana
osiloskop analog. Selanjutnya sinyal tersebut akan bergerak melalui keping
pembelok vertical dalam CRT (cathode ray tube). Tegangan yang diberikan pada
pelat tersebut akan mengakibatkan titik cahaya bergerak (berkas electron yang
menumbuk fosfor dan akan menghasilkan pendaran cahaya). Tegangan positif akan
menyebabkan titik tersebut naik sedangkan tegangan nagatif akan menyebabkan titik
tersebut turun. Sinyal akan bergerak juga ke bagian system trigger untuk memulai
sapuan horizontal (horizontal sweep). Sapuan horizontal menyebabkan titik cahaya
bergerak melintasi layar. Jadi, jika system horizontal mendapatkan trigger, titik
cahaya melintasi layar dari kiri ke kanan dengan selang waktu tertentu . pada
kecepatan tinggi titik tersebut dapat melintasi layar hingga per detik.
Pada saat bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan pembelok vertical akan
menghasilkan pemetaan sinyal pada trigger yang diperlukan untuk menstabilkan
sinyal berulang. Untuk lebih jelas hasil olahan system kerja sapuan horizontal
maupun pembelok vertical dapat dilihat pada gambar.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertical dan 10 kotak
dalam arah horizontal. Tiap kotak besar dibagi lagi menjadi 5 skala yang lebih kecil.
Sejumlah tombol yang ada pada osiloskop berguna untuk merubah nilai skala-skala
pada layar osiloskop tersebut.
Beberapa Panel dasar yang perlu diperhatikan pada sebuah Osiloskop adalah sebagai
berikut:
Function Generator atau Generator Fungsi adalah alat uji elektronik yang
dapat membangkitkan berbagai bentuk gelombang. Bentuk Gelombang yang dapat
dihasilkan oleh Function Generator diantaranya seperti bentuk gelombang Sinus
(Sine Wave), gelombang Kotak (Square Wave), gelombang gigi gergaji (Saw tooth
wave), gelombang segitiga (Triangular wave) dan gelombang pulsa (Pulse). Fungsi
ini sedikit berbeda dengan RF Signal Generator ataupun Audio Signal Generator
yang pada umumnya hanya fokus pada pembangkitan bentuk gelombang sinus.
Dalam pengukuran ada beberapa alat beserta komponen yang digunakan untuk
mencapai hasil suatu pengukuran, antara lain:
1. Power supply
2. Osiloskop
3. Function generator
4. Multimeter analog dan digital
5. Resistor R1 470 dan R2 68
6. Papan percobaan (Breadboard)
7. Kabel probe merah dan hitam (sesuai kebutuhan)
8. Kabel probe BNC Osiloskop (3 buah)
𝑌 = .𝑌
V. TABEL PERCOBAAN
5.1. Kalibrasi osiloskop
n = 5,2 kotak f=
T = 5,2 x 0.2 ms
=
,
= 1,04 ms
= 0,96 kHz
= 961,5 Hz 1000 Hz
5.2. Pengukuran tegangan AC
Vmax = = = 0,5 V
Vmax = = =1V
Vrms = = = 0,707 V
Vmax = = = 1,5 V
,
Vrms = = = V
Vmax = = =2V
Vrms = = = 1,41 V
Vpp = 5 Vpp | time/div = 0,2 ms
Kotak vertikal = = = 10 kotak
/ ,
Vmax = = = 2,5 V
,
Vrms = = = 1,767 V
Opsi AC Opsi DC
Sinyal sinusoidal 1Vpp dengan offset DC f = 3,5 kHz
F = 1200 Hz
F = 8500 Hz
F = 22 kHz
F = 55 kHz
Ket:
R1 = 470 ohm dan R2 = 68 ohm
Time/div = 0,5 volt
5.4. Pengukuran tegangan AC pada rangkaian resistor
F = 750 Hz f = 8500 Hz
F = 1200 Hz f = 55 kHz
F = 22 kHz
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
Dalam menggunakan alat ukur baik osiloskop maupun multimeter harus dikalibrasi
terlebih dahulu supaya hasil praktikum yang didapatkan sesuai dan akurat
Pada sinyal AC yang diukur menggunakan multimeter DC, maka yang diukur adalah
rata-rata sinyal AC tersebut
Pada tegangan DC apabila Vs + maka garis awal 0 berada 2 kotak dari bawah
sedangkan tegangan DC apabila Vs – maka garis awal 0 berada 2 kotak dari atas.