Dosen Pengampu :
Tri Wiyoko, M.Pd
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Perbedaan Arus Listrik AC dan DC............................................2
B. Hukum Ohm................................................................................ 3
C. Jenis Arus Listrik Dinamis.......................................................... 5
D. Contoh Penerapan Listrik Dinamis............................................. 6
E. Rangkaian Seri dan Paralel..........................................................
.....................................................................................................10
F. Penerapan Rangkaian Seri dan Paralel dalam Soal.....................
.....................................................................................................12
BAB III PENUTUP....................................................................................
.................................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................
.....................................................................................................15
B. Saran............................................................................................
.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
.................................................................................................................17
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arus listrik merupakan suatu muatan pada benda yang berisikan
listrik. Jika dua buah benda bermuatan didekatkan maka muatan tersebut
bisa berpindah. Muatan bisa berpindah dari satu tempat ketempat lain jika
perbedaan muatan antar benda sangat besar dan hambatan diantara kedua
tempat kecil.
Di dalam arus listrik terdapat dua arus, yakni listrik statis dan
listrik dinamis. Pada kesempatan kali ini pemakalah akan membawakan
tentang listrik dinamis, pengertian singkat dari listrik dinamis adalah arus
listrik yang dapat bergerak sesuai dengan kuat arus nya, satuan kuat arus
ini disebut dengan coulomb.
B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan antara arus listrik AC dan DC ?
2. Apa yang dimaksud dengan hukum Ohm ?
3. Apa saja jenis arus listrik dinamis ?
4. Apa saja contoh penerapan listrik dinamis ?
5. Apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan paralel ?
6. Bagaimana cara menerapkan rangkaian seri dan paralel dalam soal ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan arus listrik AC dan DC
2. Untuk mengetahui apa itu hukum Ohm
3. Untuk mengetahui jenis arus listrik dinamis
4. Untuk mengetahui contoh penerapan listrik dinamis
5. Untuk mengetahui rangkaian seri dan paralel
6. Untuk mengetahui penerapan rangkaian seri dan paralel dalam soal
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perbedaan Arus Listrik AC dan DC
1. Arus Listrik AC
Arus AC adalah jenis arus listrik yang memiliki arah arus listrik
secara bolak balik dan cenderung tidak stabil. Sebagian orang juga
menyebut arus AC sebagai arus bolak-balik atau arus tidak stabil.
Pada prinsipnya, arus AC ini bekerja sesuai perputaran kumparan
dengan kecepatan yang disesuaikan. Beberapa jenis rangkaian
komponen AC antara lain adalah resistor, induktor, dan kapasitor.
Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai tiga jenis rangkaian
komponen penyusun arus AC :
Resistor adalah salah satu komponen elektronika atau disebut juga
sebagai hambatan arus listrik. Berfungsi mengatur kecepatan arus
listrik sesuai dengan keinginan pengguna. Satuan nilai resistor
dinyatakan dalam Ohm.
Induktor termasuk dalam salah satu komponen elektronika, fungsi
dari induktor sebagai penyimpan energi pada medan magnet yang
disebabkan oleh arus listrik. Kemampuan induktor dipengaruhi
induksinya dan dinyatakan dalam hnry.
Kapasitor atau disebut juga sebagai kondensator merupakan alat
penyimpan energi listrik di dalam medan listrik. Kapasitor
dinyatakan dalam satuan farad (F).
Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan arus AC yang terdapat
pada beragam perangkat elektronik :
Penggunaan AC
Penggunaan kulkas
Penggunaan lampu
2
3
2. Arus Listrik DC
Arus listrik DC adalah bentuk aliran arus listrik atau tegangan
listrik yang bersifat searah dan cenderung lebih stabil dalam
penggunaanya.
Arus listrik DC ini biasanya dihasilkan dari pembangkit daya,
baterai, dinamo dan tenaga surya. Oleh karenanya jenis arus DC
disimpulkan lebih aman dan jarang terjadi korsleting listrik.
Pada awal penemuan, arus DC dikatakan sebagai arus searah dari
positif menuju negatif. Namun seiring dengan kemajuan teknologi,
arus DC diketaui sebagai arus yang mengalir searah dari negatif
menuju positif.
Arus atau tegangan DC biasanya digunakan pada beberapa alat
elektronika dalam kehidupan sehari hari.
Berikut contoh alat elektronika yang menggunakan tegangan DC,
antara lain:
Televisi
Radio
Telepon
CPU
Monitor
DVD Player
Jadi, kedua arus ini memiliki perbedaan dasar dalam mengalirkan
energi dari sumber ke beban. AC memiliki arus listrik berubah-ubah
sementara DC memiliki arus listrik yang berlangsung satu arah.
B. Hukum Ohm
1. Pengertian Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar tegangan listrik
pada sebuah penghantar berbanding lurus dengan arus listrik yang
mengaliri penghantar. Sebuah penghantar dikatakan mematuhi hukum
Ohm apabila nilai hambatan tidak bergantung terhadap besar dan
polaritas tegangan yang diberikan terhadap penghantar atau nilai
4
Selain itu, arus yang dihasilkan juga lebih besar, karena tidak
berbagi beban listrik dengan yang lain. Walaupun memiliki
keunggulan dibandingkan rangkaian seri, rangkaian paralel juga
memiliki kelemahan.
Kelemehan dari rangkaian paralel yakni membutuhkan lebih
banyak kabel untuk menghubungkan beban listrik sehingga biayanya
pun lebih besar. Contoh penerapan rangkaian paralel dalam kehidupan
sehari-hari adalah sakelar listrik dan lampu di rumah. Adapun ciri
rangkaian paralel adalah sebagai berikut :
a) Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan
tegangan sumber listrik.
b) Arus masing-masing rangkaian tergantung tahanan rangkaian.
12
c) Jika ada satu rangkaian yang terputus, maka rangkaian lain masih
bisa berfungsi dengan baik
F. Penerapan Rangkaian Seri dan Paralel dalam Soal
Pada bidang elektronika, hambatan atau resistor dapat dirangkai
secara seri dan paralel. Kedua rangkaian tersebut memiliki fungsinya
masing-masing. Kalau penerapan di rumah, kita memasang lampu secara
paralel. Jadi ada manfaatnya belajar rangkaian hambatan yang dirangkai
secara seri dan paralel. Pada rangkaian seri, jika satu lampu dipadamkan,
maka lampu lainnya akan ikut padam. Pada rangkaian paralel, jika satu
lampu di padamkan, maka lampu lainnya akan tetap menyala.
1. Rumus Rangkaian Seri
Rumus untuk mencari hambatan total pada rangkaian seri adalah
sebagai berikut :
Rs = R1 + R2 +….
Rs = hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 = hambatan 2 (ohm atau Ω)
2. Rumus Rangkaian Paralel
Rumus untuk mencari hambatan total pada rangkaian paralel
adalah sebagai berikut :
1 1 1
= + +…
Rp R 1 R 2
Rp = hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 = hambatan 2 (ohm atau Ω)
3. Contoh Soal Rangkaian Seri dan Paralel
Dikutip dari buku Schaum's Dasar-dasar Tek. Listrik karya Milton
Gussow (2017: 234), Berikut adalah contoh soal rangkaian seri dan
paralel beserta jawabannya untuk menambah pengetahuan:
13
16
17
Jawaban :
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 5 + 7 + 4
Rs = 16 Ohm
Maka, didapatkan hasil bahwa besarnya hambatan pengganti (Rs) pada
rangkaian ini sebesar 16 Ohm.
B. Saran
Makalah ini tentunya masih terdapat kelemahan ataupun
kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga materi
yang tercantum di makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan
kita tentang Listrik Dinamis dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, R. (2023, Mei 24). Perbedaan Arus Listrik AC dan DC [Lengkap].
Dipetik Juni 18, 2023, dari Thecityfoundry:
https://thecityfoundry.com/arus-listrik-ac-dan-dc/
Saeful Mukti, C. (2022, Mei 08). Contoh Soal Rangkaian Paralel. Dipetik
Juni 18, 2023, dari Quipper:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/contoh-soal-rangkaian-
paralel/
18