Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

 ARUS LISTRIK SEARAH

DISUSUN OLEH :

R. Masyita Aulya

Syafitri Hafidhudin

Shiddiq Afdal Wahid

Suwaindi Siregar

Muhammad Robi Andrean

DOSEN PENGAMPU : Lega Putri Utami S.Pd, M.Eng

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

T.A 2016/2017

1
DAFTAR ISI

BAB I..................................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................................1

1.3 TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................................1

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA..........................................................................................................2

BAB II................................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.................................................................................................................................................3

Arus Listrik Searah..................................................................................................................................3

Tegangan Listrik...................................................................................................................................... 4

Hukum Kirchoof............................................................................................................................... 9

Rangkaian R-C......................................................................................................................................17

BAB IV.............................................................................................................................................................36

PENUTUP.......................................................................................................................................................36

KESIMPULAN..................................................................................................................................................36

Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 37

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada pembahasan rangkaian listrik, arus maupun tegangan yang dibahas adalah
untuk kondisi steady state atau mantap. Akan tetapi sebenarnya sebelum rangkaian
mencapai keadaan steady state, arus maupun tegangan pada rangkaian mengalami
transisi (transien) dan jika transisi berakhir maka dapat dikatakan arus maupun
tegangan pada rangkaian tersebut telah mencapai keadaan steady state.
Pada resume kali ini akan dibahas mengenai gejala transien yang terjadi saat
pengisian (on) dan pengosongan (off) muatan pada induktor serta persamaan-
persamaan di dalamnya untuk perhitungan pada suatu rangkaian.

1.2 RUMUSAN MASALAH

 Apa yang dimaksud transien?

 Apa yang dimaksud dengan gejala peralihan pada rangkaian RC arus searah?

 Bagaimana cara menghitung arus, tegangan, serta daya pada gejala peralihan
pada rangkaian RC arus searah?
 Bagaimna hubungan rangkaian listrik resistor dengan hukum kirchoff?

1.3 TUJUAN PENULISAN

 Memenuhi tugas resume 6 pada mata kuliah Rangkaian Listrik II.

 Dapat memahami penghitungan tegangan, arus dan daya saat pengisian dan
pengosongan RC.
 Dapat memahami grafik pengisian dan pengosongan rangkaian RC.

 Mempelajari kirchoff.

1
 Menghitung besar resistansi ekivalen dari suatu rangkaian resistor hubungan
campuran.
 Membuat analisa rangkaian listrik resistor dengan hukum kirchoff.

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam menyelesaikan resume ini, penulis mengambil data dari hasil catatan yang
telah dijelaskan dosen saat perkuliahan berlangsung. Penulis juga mengambil
sumber- sumber dari buku-buku yang berkaitan dengan materi dalam resume ini.
Serta, penulis memasukan data dari internet yang telah terpercaya keakuratannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

ARUS LISTRIK

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron elektron
mengalir melalui suatu titik dalam sirkulasi listrik t iap satu waktu..Arus listrik  yang mengalir
pada
 penghantar dapat berupa arus searah atau direct current (DC) dan dapat berupa arus bolak-balik atau
alternating current (AC). Aliran arus listrik pada kawat kita kenal sebagai arus listrik. Aliran muatan
dapat berupa muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron).

Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian
listrik tertutup.  Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan
sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang
sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.

Pengertian arus listrik AC

Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu
 berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan
dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida.

Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah sebenarnya anda dapat
melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang yang
menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang
ada dirumah anda, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB
(miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan
listrik AC, yaitu: mesin cuci,lampu(penerangan),pompa air AC,pendingin ruangan,kompor listrik dll

Pengertian arus listrik DC

Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik
DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-
 pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus
yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan
timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.

Contoh pemanfaatan listrik DC

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat elektronika. Meskipun ada
sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor
listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika.
Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED
(Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu
listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan
untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya

3
kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat
elektronika.

1) Rangkaian listrik
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik.  Aliran muatan listrik 
 positif identik dengan aliran air.

Jadi, dapat dikatakan bahwa muatan listrik positif mengalir dari titik berpotensial tinggi ke
titik berpotensial rendah. Selanjutnya, aliran muatan listrik positif tersebut dinamakanarus listrik. Jadi,
arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial.

selanjutnya, setelah elektron ditemukan oleh ilmuwan fisika J.J. Thompson (1856 –1 
940), ternyata muatan yang mengalir pada suatu penghantar bukanlah muatan listrik positif,
melainkan muatan listrik negatif yang disebut elektron.

Arah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi.Namun hal ini tidak menjadikan
masalah, karena banyaknya elektron yang mengalir dalam suatu penghantar sama dengan
 banyaknya muatan listrik positif yang mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus
listrik tetap didefinisikan berdasarkan aliran muatan positif yang disebut arus konvensional.

2) Kuat Arus Listrik

Kita telah mengetahui tentang pengertian arus listrik , yaitu aliran muatan listrik positif
pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah

4
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub tersebut dihubungkan
dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub
 positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.

Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik)  sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang
mengalir. Kuat arus listrik merupakan kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu
 penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan q melalui penampang penghantar dalam
waktu t, 
maka kuat arus I secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Dengan:

q= muatan listrik...........coulomb (c)

t= waktu.........................Sekon (s)

I= kuat arus....................ampere (A)

Jadi, 1 A = 1 C/s. Perhatikan bahwa 1 mA = 0,001 A dan 1 mikroampere (μA) = 0,000001


A.

Berdasarkan persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa satu coulomb adalah muatan
listrik  yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik tetap satu
ampere dan mengalir selama satu sekon.

Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19  C, (tanda negatif (-) menunjukkan jenis
muatan negatif), maka banyaknya elektron (n) yang menghasilkan muatan 1 coulomb dapat
dihitung sebagai berikut.

1 C = n × besar muatan

elektron 1 C = n × 1,6 × 10-

19
 C,

5
Ia + Ib + Ic = I1 + I2 + I3
Ia + Ib + Ic -I  –  I1 –  I2 –  I3 = 0
Ia + Ib + Ic –  (I1 + I2 + I3) = 0

Ia, Ib, Ic : Arus input dalam Ampere


I1, I2, I3 : Arus output dalam Ampere

Di dalam rangkaian listrik (terdiri dari sumber tegangan dan komponen-komponen), maka
akan berlaku Hukum-hukum kirchhoff. Hukum ini terdiri dari hukum kirchhoff tegangan
(Kirchhoff voltage law atau KVL) dan hukum Kirchhoff arus (Kirchhoff Current Law atau
KCL).

3 Hukum Kirchhoff Tegangan

Hukum ini menyebutkan bahwa di dalam suatu lup tertutup maka jumlah sumber tegangan
serta tegangan jatuh adalah nol.

Gambar 1. Contoh suatu ikal tertutup dari rangkaian listrik

13
Seperti diperlihatkan dalam Gambar 1 di atas, rangkaian ini terdiri dari sumber tegangan dan
empat buah komponen. Jika sumber tegangan dijumlah dengan tegangan jatuh pada keempat
komponen, maka hasilnya adalah nol, seperti ditunjukan oleh persamaan berikut.

4 Hukum Kirchhoff Arus

Hukum Kirchhoff arus menyebutkan bahwa dalam suatu simpul percabangan, maka jumlah
arus listrik yang menuju simpul percabangan dan yang meninggalkan percabangan adalah
nol.

Gambar 2. Percabangan arus listrik dalam suatu simpul

Gambar 2 adalah contoh percabangan arus listrik dalam suatu simpul. Dalam Gambar 2,
terdapat tiga komponen arus yang menuju simpul dan tiga komponen arus yang
meninggalkan simpul. Jika keenam komponen arus ini dijumlahkan maka hasilnya adalah
nol, seperti diperlihatkan dalam persamaan berikut.

14
5 CONTOH SOAL

Diberikan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah loop dengan data sebagai berikut :
E1 = 6 volt
E2 = 9 volt
E3 = 12 volt

Tentukan :
a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3
 b) Beda potensial antara titik B dan C
c) Beda potensial antara titik B dan D
d) Daya pada hambatan R1

Penyelesaian:

a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3

Langkah-langkah standar :
- menentukan arah arus
- menentukan arah loop
- masukkan hukum kirchoff arus
- masukkan hukum kirchoff tegangan
- menyelesaikan persamaan yang ada

I=-
 15

 e−
I = - 0.011 A

 V = V e − 
−
= V e 
= - 60 e−

 = - 22,07
Volt

−
 V = V e 

= V e

= 60 . e−

= 22,07 Volt


6. Tentukan Daya Sesaat pada hambatan dan kapsitor saat pengosongan pada saat
t=0 !

Dik : v = 80 V
R = 6000 Ω
C = 10 µF

34
Dit : P , P ........???
Jawab :

  
 P   e
=


=  e
=


 

 P =
 e

80
= 6000e

= 


35
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

 Transien adalah kondisi perubahan dari tegangan nol ke tegangan stasioner


(maksimum) atau sebaliknya.
 Pada rangkaian RC, kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu
tertentu dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
arus listrik. Jika kapasitor sudah penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan
mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.
 Pada saat pengosongan, arus pengosongan akan berhenti setelah muatan C habis.
Nilai arus sangat dipengaruhi oleh besar atau kecilnya nilai kapasitor.

36
DAFTAR PUSTAKA

Buku catatan Rangkaian Listrik II

Kemmerly, Jack E. Jr, William H. Hayt. 2005. Rangkaian Listrik.


Jakarta: Erlangga

Ramdhani, Mohamad, Rangkaian Listrik, (Jakarta: PT. Gelora


Aksara Pratama,2008)

Guntoro, Nanang Arif. 2013. Fisika Terapan. Jakarta: Rosda

http://fisikazone.com/arus-listrik/

http://rollandstudy.blogspot.co.id/2015/04/tugasartikelmakalah-tentang-
arus.html

https://fajarindonusantara.com/2013/08/07/definisi-tegangan-arus-dan-daya-
listrik/

37
38

Anda mungkin juga menyukai