Anda di halaman 1dari 16

MALAH IPA

LISTRIK DINAMIS

Disusun oleh :

1. Muh. Farid Faqih

2. Fadlan Fauzan Nur

3. Neysha Rizki Al Amanah

Kelas : IX D

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 CIREBON Jl. Kalibaru Timur No. 36 B


Arjawinangun CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita Rahmat Serta
Hidayah –Nya sehingga kami telah menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Listrik Dinamis”
makalah ini di buat guna memenuhi tugas mata kuliah kami Pembelajaran Fisika

Makalah dengan segala keterbatasan kami menyadari, penyusun makalah ini jauh dari
kata sempurna sehingga banyak kekurangan baik dari segi penulisan, bahasa maupun isi. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan
makalah ini, sehingga dalam pembuatan makalah berikutnya kami dapat membuat lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi semua pembaca.

Cirebon, 11 Desember 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...................................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Arus Listrik.......................................................................................................3
B. Kuat Arus Listrik...............................................................................................4
C. Rangkaian Seri dan Paralel...............................................................................6
a. Rangkaian Seri...........................................................................................6
b. Rangkaian Paralel.......................................................................................7
D. Daya Listrik.......................................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini listrik merupakan keperluan yang sangat vital dan kebutuhan manusia yang sangat
penting dalam kehidupannya. Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu
menggunakan bantuan listrik. Berkat bantuan dari listrik-listrik inilah manusia dapat dengan
mudah menyelesaikan pekerjaan mereka.

Listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu listrik dinamis dan listrik statis. Listrik dinamis
mempelajari tentang muatan-muatan listrik bergerak, yang menyebabkan munculnya arus
listrik, sedangkan listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam. Makalah ini
akan menjelaskan tentang listrik dinamis, hukum kirchoff serta langkah untuk mengetahui
besarnya hambatan pada suatu kawat penghantar.

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb
dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang atau paralel sama dengan
kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar, sedangkan pada rangkaian seri
kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik dan kuat listrik?

2. Apa yang dimaksud dari rangkaian seri dan parallel?

3. Apa yang dimaksud dengan energy listrik dan daya listrik?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan arus listrik dan kuat arus listrik.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan parallel.

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan energy listrik dan daya listrik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arus Listrik

Dalam setiap sumber listrik terdapat kutub positif dan kutub negatif. Jika kedua kutub
dihubungkan dengan kabel, maka akan menghasilkan arus listrik. Arus listrik adalah aliran
muatan listrik pada rangkaian tertutup yang mengalir dari tempat yang berpotensial tinggi ke
tempat yang berpotensial rendah. Tempat yang berpotensial tinggi disebut kutub positif dan
tempat berpotensial rendah disebut kutub negatif.

Perbedaan potensial antara kutub negatif dan kutub positif disebut tegangan
listrik atau potensial listrik. Satuan tegangan listrik adalah volt yang diukur
menggunakan alat voltmeter. Alat pengukur yang merupakan penggabungan dari
amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter disebut avometer atau multimeter.

Ketika ditindaklanjuti oleh medan listrik, muatan mengalami gaya, dan dengan demikian
bergerak. Salah satu definisi arus yang terkait dengan aliran muatan sebagaimana jumlah
muatan Q yang mengalir melewati suatu titik dalam interval waktu ∆𝒕:

∆𝑸
𝑰= ∆𝒕

Satuan arus seperti ini C/s, yang diberi nama Ampere (A). Dengan konvensi, aliran arus
dalam arah gerakan muatan positif.
Salah satu diantara bahan yang dapat menghubungkan arus I adalah bahan dengan sifat
muatan atom. Misalkan dalam bahan ada muatan n per satuan volume, masing-masing
membawa muatan q. ketika ditindaklanjuti oleh medan listrik muatan ini mulai bergerak,
marilah kita menghubungkan kecepatan aliran rata-rata 𝑣d dengan masing-masing muatan
individu.
Listrik dinamis adalah materi pelajaran kelistrikan yang gejalanya banyak ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, namun pada kenyatannya siswa cenderung masih kesulitan
karena materi ini termasuk materi yang abstrak dan memiliki kompleksitas yang tinggi
sehingga siswa sering mengalami kesulitan terutama dalam mengaplikasikan pemecahan
masalah listrik dinamis (Andriani, Indrawati & Harijanto 2015).
Pada penelitian milik (Herman 2016) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis
keterampilan proses sains dengan menggunakan Lembar Kerja, menunjukkan kinerja
praktikum siswa berada pada kategori cukup, semua siswa merespon positif dan
semua aktivitas yang diharapkan muncul dalam pembelajaran terlaksana seluruhnya.
Namun, dalam penerapan Lembar Kerja berbasis keterampilan proses harus dengan
mempertimbangkan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa seperti kemampuan
menggunakan alat ukur basic meter.

B. Kuat Arus Listrik

Suatu besaran yang menggambarkan jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu disebut dengan kuat arus listrik. Kuat arus listrik merupakan salah satu dari tujuh
besaran pokok. Besaran ini mempunyai satuan ampere yang disingkat A.

Secara umum, arus listrik yang timbul jika selama t sekon terjadi perpindahan muatan
listrik sebesar q coulomb adalah sebesar dengan

I = kuat arus listrik (ampere)

q = muatan listrik (coulomb)

t = waktu (sekon)

Jika selama 1 s terjadi aliran muatan listrik sebesar 4 C, kita katakana ada arus listrik
sebesar 4 a. jika selama 10 s terjadi aliran 100 c muatan listrik, kita katakan ada arus listrik
sebesar 10 A.

Contoh:

Dalam suatu kabel tembaga terjadi perpindahan 20 mC muatan selama 4 s. berapakah kuat
arus listrik yang mengalir dalam kabel tersebut?

Jawab:
Muatan listrik, q = 20 mC = 0,02 C

Waktu aliran, t = 4 s

Arus yang megalir,



� = 0,005 𝐴 = 5𝑚𝐴
𝐼=
𝑡

Jadi, arus listrik yang mengalir adalah 5 mA.

Arah aliran muatan listrik didefinisikan searah dengan arah aliran muatan positif.
Dengan demikian, jika muatan yang mengalir bertanda positif, arah arus listriknya
searah dengan arah aliran muatan. Sebaliknya, jika muatan yang mengalir bertanda
negative, arah arus listriknya berlawanan dengan arah aliran muatan.

Untuk mengukur kuat arus listrik dipergunakan amperemeter (disingkat


ammeter). Alat ini memiliki dua buah kaki penyentuh (probe) yang dipasang di antara
kedua titik yang akan diukur arus listriknya. Besar arus listrik yang terukur dapat
dilihat pada penunjukan jarum (pada ammeter analog) atau angka (pada ammeter
digital).
C. Rangkaian Seri dan Paralel

Pada umumnya rangkaian dalam sebuah alat listrik terdiri dari banyakjenis komponen
yang terangkain secara tidak sederhana, akan tetapi untuk mempermudah mempelajarinya
biasanya jenis rangkaian itu biasa dikelompokkan dalam rangkaian seri dan rangkaian
parallel. Beberapa resistor dirangkai untuk tujuan tertentu seperti untuk membagi arus
(memperkecil arus) ataupun membagi tegangan atau untuk memperoleh nilai hambatan
tertentu yang tidak dapat diperoleh langsung “dipasaran”.

Hambatan (resistor) R merupakan komponen yang selalu dijumpai di setiap untai


elektronik, baik terjadi oleh hambatan murni maupun komponen untai lain. Misalnya, pada
kapasitor, inductor, diode, ataupun juga oleh kawat atau konduktor. Hambatan itu jika
bersuhu tetap nilainya tetap, sehingga memenuhi hukum Ohm. Secara eksperimen untuk
dapat memperoleh R tetap dapat dilakukan dengan mengalirkan arus listrik pada untai pada
selang waktu singkat sehingga kenaikan suhunya kecil sehingga kenaikan R bias diabaikan
karena terlalu kecil.dikenal 4 jenis susunan hambatan, yaitu susunan seri, parallel, campuran
dan delta.

a. Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan. Susunan seri
digunakan untuk menghasilkan hambatan ekuivalen lebih besar dari pada setiap tahanan.
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan, seperti pada gambar
berikut:

Rangkaian listrik yang tetdiri dari komponen resistor yang disusun berjajar tanpa
percabangan. Pada rangkaian seri, besar arus di tiap titik adalah sama. Hal ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
I = I1 = I2

Rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih besar daripada hambatan
penyusunannya. Nilai hambatan pengganti rangkaian seri dapat dirumuskan sebagai berikut.

𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 = 𝑅3

Tegangan atau beda potensial total dari rangkaian seri merupakan hasil penjumlahan
Antara beda tegangan pada tiap resistor.

𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 = 𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2 + 𝐼𝑅3

b. Rangkaian Paralel

Rangkaian parallel adalah rangkaian listrik yang komponen


resistornya dipasang bercabang, dan menyebabkan hambatan total
rangkaian inilebih kecil daripada hambatan resistor penyusunnya.
Pada rangkaian parallel, tegangan di setiap titik adalah sama,
sedangkan arusnya di tiap titik berbeda, berdasarkan besar
hambatannya. Hambatan yang kecil memiliki arus yang besar, dan
sebaliknya. Persamaan yang berlaku pada rangkaian parallel ialah:

𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3

𝑉 = 𝑉1 = 𝑉2

1 1 1 1
= + +
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3

Hambatan yang disusun parallel berfungsi untuk membagi arus atau memperkecil
hambatan total. Pada susunan parallel, setiap hambatan saling tersambung pada kedua
terminalnya.
D. Daya Listrik

Pada alat listrik biasanya terdapat tulisan. Misalkan 220 V 60 W. Apa maksud dari tulisan
tersebut?

Jika pada alat-alat listrik kita dapati tulisan , misalnya 220 V 50 W, artinya bahwa alat
tersebut akan dapat bekerja dengan baik jika dipasang pada tegangan 220 V dan daya listrik
yang digunakan adalah 50 watt.

Apakah daya listrik itu? Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa setiap
mengalirkan arus listrik, sumber tegangan mengeluarkan energi listrik sebesar W = V.l.t

Besarnya energi listrik yang dikeluarkan tiap satu sekon disebut Daya Listrik yang dapat
ditulis sebagai berikut :
𝑊
𝑃=
𝑡

Keterangan :

P = Daya listrik (W)

W = Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)

t = Waktu (s) Contoh Soal Cara Menghitung Besar Daya Listrik

1. Sebuah lampu pijar tertulis 100 watt/100 volt. Jika lampu itu dipasang pada tegangan 80
volt. Diminta menghitung besarnya daya sekarang yang digunakan lampu tersebut?

Penyelesaian :

Diketahui :

P1 = 100 watt

E1 = 100 Volt

E2 = 80 Volt

Ditanyakan = P2?
Jawab :

P1 : P2 = E12 : E22

100 : P2 = (100) 2
: 802

P2 = 80 2 x 100 = 64 Watt
(100)2

2. Pada sebuah alat listrik tertulis 220 V, 500 watt. Jika alat itu dipasang pada tegangan
110
V. Diminta menghitung daya listrik sekarang setelah dihubungkan pada tegangan 110V?

Penyelesaian :

Diketahui :

E1 = 220 V

P1 = 500 watt

E2 = 110 V

Ditanyakan : P2?

P1 : P2 = E12 : E22

500 : P2 = (220) 2 : 110 2

P2 = 110 2 𝑥 500 = 64 Watt


(220)2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam rangkaian listrik. Arus
listriknya merupakan aliran muatan listrik yang umumnya melewati kawat penghantar tiap
satuan waktu. Arah dari arus listrik searah dengan arah gerak muatan positif dan banyaknya
muatan listrik yang mengalir melalui penghantar setiap satuan waktu.

Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk
menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu
Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2. Hukum Kirchoff I berbunyi : “Jumlah arus yang
masuk menuju node (titik) percabangan dalam suatu rangkaian listrik adalah sama dengan
jumlah arus yang keluari dari node (titik) percabangan tersebut”. Sedangkan Hukum Kirchoff II
berbunyi: “Jumlah tegangan pada suatu rangkaian listrik tertutup adalah sama dengan nol”.
Besarnya hambatan dipengaruhi oleh hambatan jenis, panjang, dan luas penampang .

B. Saran

Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir tepat dan benar
sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur. Setidaknya dengan makalah ini, ada
semacam pencerahan intelektual dalam menyuguhkan motivasi untuk segera mempelajari
tentang listrik dinamis, Hukum Kirchoff serta hambatan pada kawat penghantar sehingga kita
dapat mengembangkan pengetahuan yang kita miliki.

Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau bahkan kekeliruan.
Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan dari pembaca dan kritik sebagai upaya
pembangunan mental guna penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sutarno. 2013. Fisika untuk Universitas. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Abdullah, Mikrajudin. 2007. IPA Fisika SMP dan MTS jilid 3. Jakarta: Esis

H H William, E Jack, Kemmerly, M Steven & Durbin. 2002. Engineering Sircuit Analysis Sixth
Edition. New York: McGraw Hill. 4

Sartono. 2014. Rangkuman Ilmu Super Lengkap. Jakarta: Panda Media

Saripudin A, R K Dede, Suganda, Adit. 2009. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA.
Jakarta: Visindo Media Persada

Khalim, Abdul. Dkk .2005. Sains Fisika. Jakarta : PT Bumi Aksara

Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Lisrik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Subagya, Hari. Dkk. 2007. Sains Fisika 1 SMA/MA. Jakarta : PT Bumi Aksara

Abadi, Prayitno. Dkk. 2008. Fisika dan Kegunaannya. Jakarta : Azka Press

Herman, A. 2016. Pembelajaran fisika berbasis keterampilan proses sains pada topik listrik arus
searah. Jurnal Vidya Karya. 31(2) 111-112

Evin, A., Indrawati,, H Alex., 2015. Remedi miskonsepsi beberapa konsep listrik dinamis pada
siswa sma melalui simulai phet disertai lks. Jurnal Pendidikan Fisika. 3(4) 362

Handayani, S & Damari A. 2009. Fisika untuk SMA & MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Prasetyo, T & Assafat, L., 2010. Efektifitas pemasangan kapasitor sebagai metode alternatif
penghemat energi listrik. Media Elektrika.

Anda mungkin juga menyukai