“LISTRIK DINASMIS”
DISUSUN OLEH :
ARIMBI
VIII B
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi
penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra. Suratin, pada kuliah Ilmu Gizi. yang sudah
mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis untuk
memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arus listrik merupakan suatu muatan pada benda yang berisikan listrik. Jika
dua buah benda bermuatan didekatkan maka muatan tersebut bisa berpindah.
Muatan bisa berpindah dari satu tempat ketempat lain jika perbedaan muatan
antar benda sangat besar dan hambatan diantara kedua tempat kecil. Di dalam
arus listrik terdapat dua arus, yakni listrik statis dan listrik dinamis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Listrik dinamis adalah aliran partikel yang bermuatan dalam bentuk arus listrik
yang dapat menghasilkan energi listrik. Listrik ini dapat mengalir karena adanya perbedaan
pada titik yang berpotensi lebih tinggi dan titik yang berpotensi lebih rendah dalam
suatu rangkaian yang tertutup.
Arus listrik yang bergerak berasal dari aliran elektron yang mengalir dari kutub negatif
menuju kutub positif yang mengalir terus menerus, dari potensial yang tinggi menuju
potensial rendah karena adanya perbedaan tegangan.
Listrik dinamis juga memiliki hambatan. Hambatan listrik disebut juga dengan resistor,
adalah komponen yang berfungsi mengatur besar kecilnya arus listrik yang mengalir melalui
sebuah rangkaian. Besaran resistor ini disebut dengan resistensi. Resistensi memiliki satuan
Ohm. Ohm diambil dari nama seorang fisikawan Jerman bernama Georg Simon Ohm yang
merupakan penemu hubungan langsung antara arus listrik yang dihasilkan dengan beda
potensial. Resistensi diukur dengan sebuah alat ukur yang disebut dengan ohmmeter.
Setiap jenis bahan memiliki kadar resistensi yang berbeda-beda. Untuk itu,
berdasarkan pada sifat resistivitasnya, suatu jenis bahan terbagi menjadi tiga, yaitu
konduktor, isolator, dan semikonduktor.
1. Arus Listrik
Secara umum, aliran arus listrik bersumber dari pembangkit listrik seperti PLTA. Saat
kamu menyalakan lampu di rumah atau di ruang kelas, tentu kita menekan sakelar yang
terpasang di dinding. Muatan-muatan listrik yang mengalir disebut juga listrik dinamis. Arus
listrik akan mengalir apabila terdapat beda potensial (v) antara satu titik dengan titik lainnya
dalam rangkaian. Arus mengalir dari titik yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial
rendah. Ujung kawat yang memiliki banyak elektron (terhubung dengan kutub positif baterai )
memiliki potensial rendah, sedangkan ujung kawat penghantar lainnya (terhubung ke kutub
postif baterai) memiliki potensial tinggi. Sedangkan elektron mengalir dari potensial rendah
ke potensial tinggi. Arus listrik juga akan mengalir pada rangkaian tertutup. Saat kita
4
menutup sakelar itu artinya kita membuat rangkaian tertutup sehingga arus dapat mengalir
dalam rangkaian.
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap sekon.
Kuat arus listrik dilambangkan dengan I dan satuannya adalah ampere (A). Satu ampere
merupakan muatan 1 Coulomb yang mengalir setiap satu sekon. Jika definisi kuat arus ini
dituliskan dalam bentuk matematika, maka diperoleh persamaan berikut.
Keterangan:
Banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dan
ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik. Adanya beda
potensial listrik inlah yang menyebabkan perpindahan electron.
Besarnya beda potensial listrik dapat diukur dengan suatu alat yaitu voltmeter. Cara
penggunaan voltmeter adalah disusun secara paralel terhadap komponen yang akan
diukur beda potensialnya.
Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara matematis
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
V = tegangan listrik atau beda potensial (V)
Suatu rangkaian listrik dapat dialiri arus listrik apabila rangkaian itu tertutup dan
terdapat beda potensial. Seorang ahli fisika Jerman bernama Georg Simon Ohm (1789-1854)
mengadakan penyelidikan pada kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
tertutup dan hasil penyelidikannya menunjukkan ada hubungan antara kuat arus listrik
5
dengan beda potensial. Hubungan ini dikenal dengan nama hukum Ohm. Secara matematis
hukum Ohm dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang
ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di
atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju
hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Kalau untuk arus
listrik yang melewati hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati
hambatan 2. Karena alirannya tidak kemana-mana lagi. Nah, itu berarti, kuat arus total sama
dengan kuat arus yang ada di hambatan 1, maupun hambatan 2. Secara matematis dapat
ditulis menjadi:
6
2. Rangkaian Paralel (Bercabang)
Ya, karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan
1 dan hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama
dengan jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, kita dapat
menuliskannya
menjadi:
I = I1 + I2 + I3 + … In
Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan
bernilai sama besar. Maka, kita dapat menuliskannya menjadi:
V = VAB = VCD = VEF = … = Vn
Lalu, bagaimana cara kita menghitung hambatan listrik untuk rangkaian
paralel? Kalau kamu perhatikan, konsep antara seri dan paralel tadi terbalik.
Maka, cara mencari hambatannya adalah sebagai berikut:
7
3. Rangkaian Seri dan Paralel (Gabungan)
1. Hukum Kirchoff 1
Hukum Kirchhoff 1 dikenal sebagai hukum percabangan (junction rule), karena hukum
ini memenuhi kekekalan muatan. Hukum ini diperlukan untuk rangkaian yang multisimpal
yang mengandung titik-titik percabangan ketika arus mulai terbagi. Pada keadaan tunak,
tidak ada akumulasi muatan listrik pada setiap titik dalam rangkaian. Dengan demikian,
jumlah muatan yang masuk di dalam setiap titik akan meninggalkan titik tersebut dengan
jumlah yang sama.
“Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik
sama dengan jumlah arus yang keluar melalui titik percabangan tersebut”
∑Imasuk = ∑Ikeluar
GGL adalah energi yang dikeluarkan oleh sumber tegangan yang diperlukan untuk
menggerakkan muatan listrik di dalam suatu rangkaian. Besarnya gaya gerak listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut.
ɛ = V + ∆V
ɛ = I (R+r) Keterangan:
8
a. Susunan seri
Susunan secara seri dapat memperbesar tegangan GGL dengan arus kecil. Untuk beberapa
elemen yang dipasang secara seri berlaku:
b. Susunan paralel
Susunan paralel dapat memperbesar kuat arus listrik dengan tegangan kecil. Untuk
beberapa elemennya yang dipasang secara paralel berlaku persaman berikut.
Etotal = E1 = E2 = E3 = … +En = nE
Sehingga kuat arus pada elemen yang disusun secara paralel dapat dirumuskan sebagai
berikut.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arus listrik merupakan suatu muatan pada benda yang berisikanlistrik. Jika dua buah
benda bermuatan didekatkan maka muatantersebut bisa berpindah. Muatan bisa
berpindah dari satu tempat ketempat lain jika perbedaan muatan antar benda sangat besar
danhambatan diantara kedua tempat kecil. Listrik dinamis adalah aruslistri yang dapat
bergerak sesuai dengan kuat arusnya, untuk mempelajari tentang arus listrik ini
menggunakan yang namanyahukum Kirchoff 1.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Desy. (2018). Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTS
Semester 1. Jakarta: Redaksi Citra Pustaka.
https://iup-ugm.com/listrik-dinamis/
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/rangkaian-listrik-pengertian-rangkaian-rangkaian-
paralel-rangkaian-seri-rumus-dan-penerapannya-
https://www.studiobelajar.com/hukum-kirchhoff/
11