Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“LISTRIK”

Dosen :
Rasyid Zuhdi, S.Pd, M.Pd.

Disusun oleh :
1. FATAH ANWAR MUSLIM TS 822044
2. SALSA NURLAINI TS 822007
3. BAYU SETIYAWAN TS 822006
4. MUHAMMAD SOFYAN ALI TS 822018

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyeselsaikan Makalah yang berjudul “Listrik”
dengan tepat waktu.

Saya sangat berterima kasih kepada dosen pengampu Bapak Rasyid Zuhdi,
S.Pd, M.Pd. yang telah mengajar mata kuliah Fisika.

Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pihak pembaca penulis diperlukan. Semoga Makalah ini
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Kebumen, 10 Januari 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... I

DAFTAR ISI ................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 2

1.3 TUJUAN ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.2.1 Pengertian Listrik ................................................................................ 3

2.2.2 Sumber Energi Listrik ......................................................................... 5

2.2.3 Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor Listrik ................................ 7

2.2.4 Pemanfaatan Energi Listrik .............................................................. 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11

3.1 KESIMPULAN .................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat
vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan
manusia yang tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir
bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan
efesien. Namun, penggunaan listrik secara berlebihan akan membawa dampak
negatif bagi kehidupan.
Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia
tidak dapat menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan
cepat habis. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek
pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia. Semakin banyak
penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak pula gas rumah kaca yang
dihasilkan bumi.
Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik, tidak selamanya
menguntungkan manusia. Manusia terkadang melakukan hal-hal ceroboh,
seperti pencurian listrik yang dapat menyebabkan terjadinya korsleting listrik.
Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai hal sepele karena dapat
menimbulkan kebakaran.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin menjabarkan
tentang konsep dasar kelistrikan, mencakup masalah arus listrik sampai pada
pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, serta mengenai
penghematan energi listrik.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kelistrikan?
1.2.2 Apa saja sumber energi listrik?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan konduktor , isolator, dan semikonduktor
listrik?
1.2.4 Apa saja perubahan dari energi listrik itu?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika yang diberikan oleh Dosen.
1.3.2 Untuk mengetahui lebih dalam tentang Listrik.
1.3.3 Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai Listrik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.2.1 Pengertian Listrik


Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron
dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
Atau menurut pengertian lainnya, Listrik adalah sumber energi yang disalurkan
melalui kabel. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang
dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan
dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga
listrik.
Listrik memberi kenaikan terhadap empat gaya dasar alami (gaya
gravitasi, gaya elektromagnetisme, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir kuat).
“Jumlah listrik” juga dikenal dengan istilah “Muatan Listrik” atau “Jumlah
Muatan”. Ada dua jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen,
muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu
sama lain.
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan
tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti
itu dipakai dalam bola lampu. Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang
mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik,
maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan
kompor listrik.
Sedangkan pada listrik arus bolak-balik, listrik juga bisa mengalir ke
bumi. Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi
sebagai acuan tegangan netral (ground). Karena itu jika kita memegang sumber
listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding,
membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami
kejutan listrik (“terkena strum”).
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu

3
benda bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan bermuatan listrik
positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan listrik positif selalu
mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Aliran ini
disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi sebenarnya muatan
listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi
muatan listrik negatif (elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan
arah aliran muatan positif. Listrik terbagi menjadi dua yaitu listrik Statis dan
listrik Dinamis.
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada
konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang
arahnya tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus
yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah.

Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan
gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah
Ohm (R). Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua
titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial pada sebuah medan listrik yang menyebabkan aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.

4
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus
listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan
dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila
hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui
cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang hambatannya
kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan
hukum kekekalan muatan listrik.

2.2.2 Sumber Energi Listrik


Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Beberapa contoh sumber energi listrik adalah:
1. Batu Baterai atau Elemen Kering
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai
tegangan listrik 1,5 volt. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery,
yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon
genggam. Baterai sekali pakai disebut elemen primer karena tidak dapat
dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis. Sedangkan
baterai isi ulang disebut dengan elemen sekunder karena dapat dimuati (diisi
atau diestrum) kembali jika muatannya habis.
Susunan dasar elemen kering terdiri dari:
a. batang karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda),
b. pembungkus pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng sebagai
elektroda negatif (kutub negatif atau katoda),
c. larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang
menghantarkan listrik,
d. mangan dioksida bercampur dengan serbuk karbon sebagai
depolarisator, yaitu pelindung larutan elektrolit.

5
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah
Alesandro Volta (1745-1827). Alesandro Volta membuat suatu elemen
yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan larutan asam
sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta
disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges
Leclanche. Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen dari
seng, karbon dan larutan yang dibuat dari campuran salamoniak dan seng
klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche mirip dengan baterai yang
kita kenal sekarang.

2. Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam
timbal dan timbal peroksida yang dicelupkan ke dalam larutan asam
sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal peroksida bereaksi
dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu lempengan logam
timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi
kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif
accu, di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt, 10, volt, 12 volt, dan
sebagainya.

3. Dinamo
Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan suatu
kumparan. Kumparan di pasang di sekitar magnet yang berputar. Bila
dinamo pada sepeda berputar, kumparan yang berada di tengah magnet
ikut berputar. Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik.
Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

4. Generator
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding
dinamo. Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber
energi, generator dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah roda besar

6
yang berputar cepat sekali. Turbin diputar dengan memanfaatkan tenaga
air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLTA
sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika dialirkan ke
rumah-rumah tegangannya diturunkan menggunakan transformator atau
trafo menjadi 110 – 220 volt. Tranformator atau trafo adalah alat listrik
yang dapat menaikkan dan menurunkan tegangan listrik. Trafo yang
dapat menaikkan tegangan listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo
yang dapat menurunkan tegangan listrik disebut trafo step down.

2.2.3 Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor Listrik


Kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas, plastik, karet,
lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja pada alat-
alat listrik dalam kehidupan sehari-hari. Bahan - bahan yang berhubungan
dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Konduktor
Konduktor yaitu suatu bahan yang mudah menghantar mutaan listrik. Dalam
bahan-bahan yang tergolong konduktor, elektron-elektron pada setiap atom
tidak diikat dengan kuat sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas di
dalam atom. Elektron-elektron bebas inilah yang menyebabkan bahan-bahan
konduktor mudah mengantarkan (mengalirkan) muatan listrik. Misalnya:
perak, alumunium, tembaga, besi, emas, dll. Dari bahan - bahan yang paling
bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah emas. Karena pada bahan
konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling
banyak elektron bebasnya adalah emas.

2. Isolator
Isolator yaitu suatu bahan yang sukar menghantar muatan listrik. Dalam
bahan-bahan isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat
sehingga pada keadaan normal elektron-elektron tidak bebas bergerak.

7
Karena elektron-elektron tidak mudah berpindah, maka isolator sukar
mengalirkan arus listrik. Akan tetapi, jika isolator diberi tegangan besar
maka elektron dapat berpindah. Jadi pada tegangan tinggi isolator dapat
berfungsi sebagai konduktor. Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.

3. Semikonduktor
Semikonduktor yaitu suatu bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat
sebagai isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor.
Bahan – bahan semikonduktor akan bersifat isolator jika dalam temperatur
yang rendah dan akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi.
Dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron
dan ketika dalam temperatur tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah
sehingga menyebabkan adanya elektron - elektron bebas. Misalnya:
germaniun, silikon, dll.

2.2.4 Pemanfaatan Energi Listrik


Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ketika kamu
menggosok kedua telapak tangan, kamu akan merasakan panas dari tanganmu
karena energi gerak yang dihasilkan dari kedua telapak tangan berubah menjadi
energi panas.
Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk
keperluan sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya
perubahan energi listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas,
energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.

1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas


Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor.
Berbagai alat yang dapat merubah energi listrik menjadi energi panas,
misalnya: pemanas, solder, setrika, dan kompor listrik. Alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen
pemanas. listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas diubah menjadi

8
energi panas. Elemen pemanas terbuat dari bahan yang mempunyai tahanan
tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui bahan tersebut berubah
menjadi panas.

Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut:


(a) elemen pemanas
(b) pemegang setrika, terbuat dari bahan isolator.
(c) kabel penghubung;
(d) logam besi/ baja.

2. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak


Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak pada
umumnya menggunakan motor listrik. Pada motor listrik, arus listrik
mengalir melalui kumparan untuk menimbulkan medan magnet, sehingga
as motor berputa. Putaran as motor inilah yang dimanfaatkan untuk
menggerakan kipas angin, bor listrik, belender, mobil – mobilan, dan alat
lain.

3. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi


Energi listrik diubah menjadi energi bunyi. Misalnya, pada tape
recorder, sirine, televisi, serta amplifier. Pada radio, energi listrik digunakan
untuk mengubah gelombang magnet listrik (electromagnet) yang ditangkap
oleh antena radio menjadi energi bunyi. Energi bunyi yang dihasilkan
kemudian diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

4. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya


Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi cahaya contohnya
adalah lampu pijar dan lampu TL.
a. Lampu Pijar
Bagian-bagian utama lampu pijar adalah sebagai berikut:
1) elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram

9
2) gas argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya,
bola lampu diisi dengan gas argon dan nitrogen, yaitu gas yang tidak
bereaksi dengan logam sehingga filamen tidak terbakar. Ketika dialiri
arus listrik, filamen dapat berpijar sampai suhu 1.000. Pijaran filamen
inilah yang menghasilkan panas dan cahaya.

b. Lampu TL
Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang
diisi dengan uap raksa. Pada kedua ujung tabung, terdapat dua elektrode.
Jika pada kedua elektrode ini diberi tegangan, terjadi aliran elektron.
Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa memancarkan sinar
ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding tabung bagian
dalam dilapisi dengan zat yang dapat berpendar maka ketika dinding
tersebut terkena sinar ultraviolet akan memendarkan (memancarkan)
cahaya, cahaya inilah yang rnenerangi ruangan di sekitarnya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Dalam
alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik
melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan
besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.

Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Sumber energy listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh
sumber energi listrik adalah: baterai, aki, dinamo, dan generator.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan bahan - bahan yang
berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Konduktor
Misalnya: perak, alumunium, tembaga, besi, emas, dll.
2. Isolator
Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
3. Semikonduktor
Misalnya: germaniun, silikon, dll.
Pemanfaatan energy listrik dalam kehidupan sehari-hari sangat
besar. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi
listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas, energi gerak, energi
bunyi, dan energi cahaya. Namun, harus diingat bahwa energy listrik bukanlah
energy yang dapat diperbaharui. Itu berarti, ketika menggunakan energy listrik
harus efisien dan efektif.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/gus%20alit%20_4_.pdf di akses pada


3/15/2011 4:39 PM

https://id.wikipedia.org/wiki/Listrik

http://10600963.siap-sekolah.com/2015/08/26/pengertian-arus-listrik-ac-dan-dc-
beserta-contoh-penggunaannya/

https://www.gramedia.com/literasi/muatan-listrik/

https://www.zenius.net/blog/pengertian-rumus-listrik-statis

https://sites.google.com/view/fisikapakarif/materi/listrik-statis?pli=1

12

Anda mungkin juga menyukai