Anda di halaman 1dari 16

LISTRIK DINAMIS DAN KETERKAITANNYA DENGAN KONSEP

BIOLOGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika untuk Biologi

Yang dibimbing oleh Drs. Parno, M.Si

Disusun Oleh:

Nurul Hidayati 200341617211

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
DESEMBER 2020
LISTRIK DINAMIS DAN KETERKAITANNYA DENGAN KONSEP
BIOLOGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika untuk Biologi

Yang dibimbing oleh Drs. Parno, M.Si

Disusun Oleh:

Nurul Hidayati 200341617211

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGTAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
DESEMBER 2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang sitoskeleton sebagai salah
satu organel yang ada di sel. Dan tak lupa pula sholawat serta salam tetap kita curahkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. beserta para keluarga dan sahabatnya
dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir jaman.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan tujuan untuk memenuhi tugas
kelompok matakuliah Biologi Sel yang berjudul “Listrik Dinamis dan Keterkaitannya dengan
Konsep Biologi”. Makalah ini berisi tentang arus listrik, kuat arus, hukum ohm, hukum
Kirchoff I dan II, energi dan daya listrik, serta keterkaitan dengan ilmu biologi.

Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Parno, M.Si. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Fisika untuk Biologi yang telah membimbing penulis dalam
penyelesaian makalah yang dibuat ini serta masukan dan arahan dari semua pihak yang
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap makalah tentang sitoskeleton dapat bermanfaat bagi pembaca,


terutama mahasiswa untuk menunjang pemahaman mereka dalam perkuliahan Fisika untuk
Biologi dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang listrik dinamis. Kami sadar
makalah ini jauh dari kata sempurna dan kami senantiasa menerima segala kritik dan saran
dari pembaca yang sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

. Pasuruan, 28 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….......ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….…iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………....…...1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….................1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………....1
2.3 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………......1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Listrik Dinamis…………………………………………………………....3


2.2 Pengertian Arus Listrik dan Kuat Arus…………………………………………….....3
2.3 Hukum Ohm dan Hambatan…………………………………………………….........4
2.4 Hukum I Kirchoff.……………………………………………………………….........5
2.5 Rangkaian Hambatan………………………………………………………………....5
2.6 Hukum II Kirchoff……………………………………………………………….........7
2.7 Energi dan Daya Listrik……………………………………………………………….8
2.8 Keterkaitan Listrik dengan Kosep Biologi…………………………………………….9

BAB III PENUTUPAN

3.2 Kesimpulan……………………………………………………………………..........11
3.2 Saran……………………………………………………………………………........11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..........12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya.
Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan bantuan listrik. Berkat
bantuan dari listrik-listrik inilah manusia dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan
mereka. Menurut Joyce James, Colin Baker, dan Helen Swain dikatakan bahwa listrik
adalah sebuah aliran atau gerakan-gerakan elektron yang merupakan sebuah partikel
bermuatan negatif yang ditemukan pada suatu atom. Sedangkan menurut kamus bahasa
Indonesia, listrik dapat diartikan sebagai suatu daya yang muncul akibat terjadinya suatu
gesekan atau dikarenakan sebab lain dari proses kimia.
Manusia dapat memanfaatkan listrik untuk diubah ke energi lainnya misalnya dalam
bentuk energi panas, cahaya, gerak. Hal ini sesuai yang diungkap Heinz Frick dan Pujo L
bahwa listrik adalah energi yang dapat diubah menjadi energi lain, seperti menghasilkan
panas, cahaya, kimia, dan gerak (mekanik). Listrik dapat dibedakan menjadi dua yaitu
listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah sebuah energi yang dikandung oleh
benda yang bermuatan listrik sedangkan listrik dinamis adalah listrik yang mengalir.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin menjabarkan tentang konsep dasar
listrik dinamis, mencakup arus listrik, kuat arus listrik, rangkaian hambatan, hukum I dan
II Kirchoff, hingga mengenai contoh-contoh keterkaitan listrik dengan konsep biologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian listrik dinamis?
2. Apa pengertian arus listrik dan kuat arus?
3. Apa dan bagaimana konsep hukum Ohm dan hambatan?
4. Apa yang dimaksud hukum I Kirchoff?
5. Apa saja macam-macam rangkaian hambatan?
6. Apa yang dimaksud hukum II Kirchoff ?
7. Apa dan bagaimana energi dan daya listrik?
8. Bagaimana keterkaitan listrik dengan konsep biologi?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian listrik dinamis
2. Untuk mengetahui pengertian arus listrik dan kuat arus
3. Untuk mengetahui hukum Ohm dan hambatan
4. Untuk mengetahui hukum I Kirchoff
5. Untuk mengetahui rangkaian hambatan
6. Untuk mengetahui II Kirchoff
7. Untuk mengetahui energi dan daya listrik
8. Untuk mengetahui keterkaitan listrik dengan kosep biologi
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan di atas, manfaat penulisan dari makalah ini sebagai berikut: 2
1. Manfaat bagi pembaca
1
Pembaca dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai listrik dinamis
dengan segala konsep dasarnya.
2. Manfaat bagi penulis
Penulis dapat mengembangkan pengetahuannya mengenai listrik dinamis.
3. Manfaat bagi dosen
Dosen pengampu dapat mengkoreksi makalah yang disampaikan tentang listrik
dinamis dan kaitannya dengan biologi dan mengetahui tingkatan kepahaman
mahasiswa mengenai materi yang diajarkan dan disampaikan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Listrik Dinamis


Listrik dinamis adalah aliran partikel bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat
menghasilkan energi listrik. Dapat diartikan juga bahwa listrik dinamis merupakan listrik
yang dapat bergerak atau mengalir dalam rangkaian listrik. Arus listriknya yang
merupakan aliran muatan listrik yang pada umumnya melewati kawat penghantar pada
tiap satuan waktunya. Arah dari arus listrik yang searah dengan arah dari gerakan muatan
positif dan juga banyaknya dari muatan listrik yang mengalir melalui penghantar pada
setiap satuan waktu.
Listrik dapat mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi ke titik berpotensial lebih
rendah apabila kedua titik tersebut terhubung dalam suatu rangkaian tertutup. Dalam
kehidupan sehari-hari listrik dinamis bisa kita lihat pada lampu senter. Lampu senter
dapat menyala karena ada aliran lelektron di dalamnya. Listrik dinamis adalah listrik yang
bergerak, semua benda elektronik yang bisa dialiri listrik bisa di sebut listrik dinamis.
1.2 Pengertian Arus Listrik dan Kuat Arus Listrik
1.2.1 Pengertian Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah
konduktor. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub
positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda yang mana hanya dapat mengalir
pada rangkaian tertutup. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus
elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda
potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap
sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif (–).
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik
yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu detik.
Peristiwa mengalirnya arus listrik disebabkan karena adanya elektron yang
bergerak. Arus litrik juga dapat diartikan sebagai besarnya tegangan dibagi
besarnya resistansi.
Simbol dari arus listrik adalah “I“, dan terbagi menjadi arus listrik searah (DC)
dan arus listrik bolak balik (AC). Definisi arus listrik arus searah secara sederhana
dapat kita artikan bahwa arus listrik mengalir secara searah (direct) sehingga pada
rangkaian ini ditentukan adanya kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Arus akan
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Sedangkan pada arus listrik bolak
balik, arus akan mengalir secara bolak-balik karena disebabkan perubahan
polaritas tegangan (AC).
1.2.2 Pengertian Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir
melalui suatu penampang per satuan waktu.

3
4

Gambar Arus listrik yang mengalir melalui kawat


penghantar berpenampang A

Pada arus searah dalam rangkaian tertutup yang mengandung sumber tegangan
(baterai) arus konstan terhadap waktu, sehingga secara sistematis:

Keterangan:
I = kuat arus listrik (A)
q = muatan listrik yang melintasi penampang (C)
t = selang waktu (s)

Dari persamaan di atas dapat didefiniskan bahwa satu coloumb adalah muatan
listrik yang melintasi penampang kawat saat arus listrik 1 Ampere mengalir
selama 1 sekon.
Karena q dan t merupakan besaran skalar, maka arus listrik I juga merupakan
besaran skalar. Untuk memudahkan penulisan, arah arus listrik dalam rangkaian
diberi tanda arah berupa anak panah. Sedangkan jumlah elektron (n) yang
mengalir melalui penghantar, sama dengan jumlah muatan yang mengalir (q) di
bagi dengan besarnya muatan elektron (-1,6 x 10-19 C).
1.3 Hukum Ohm dan Hambatan
1.3.1 Hukum Ohm
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan George Simon Ohm diperoleh
kesimpulan bahwa tegangan atau beda potensial suatu komponen listrik sebanding
dengan kuat arus listrik yang mengalir melalui komponen tersebut selama
hambatan komponen tersebt tetap. Pernyataan ini disebut Hukum Ohm. Secara
matematis pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai:
Keterangan:
V = beda potensial (V)
R = hambatan komponen
I = kuat arus (A)

1.3.2 Hambatan
Hambatan sebuah kawat penghantar bergantung pada jenis dan ukuran
penghantar itu. Makin kecil penampang penghantar itu, makin sukar elektron-
elektron melaluinya. Demikian pula, makin panjang penghantar itu, makin banyak
atau makin besar pula rintangan atau hambatan yang dialami elektron-elektron itu.
Dari hasil penyelidikan, besarnya hambatan ditentukan oleh panjang penghantar,
luas penampang penghantar (A), jenis bahan penghantar, dan suhu penghantar.
Pada suhu dan jenis penghantar tetap, nilai R berbanding lurus dengan panjang
5
penghantar, berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Dengan
demikian, besarnya hambatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Keterangan:
R = hambatan (Ohm)
= hambatan jenis penghantar
l = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m2)
Hambatan jenis penghantar nilainya bergantung pada jenis penghantar dan
suhu. Penghantar jenis logam hambatan jenisnya akan naik jika suhunya
bertambah sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝜌 = p0 ( 1 + α. ∆t)
1.4 Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff dikenal sebagai hukum rangkaian bercabang, menyatakan bahwa
jumlah kuat arus listrik yang menuju titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang meninggalkan titik percabangan itu.

Gambar Arus listrik yang memiliki titik percabangan

Secara matematis, hukum I Kirchoff dapat ditulis sebagai berikut:

𝐼 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝐼 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

Sehingga pada gambar arus listrik yang memiliki titik percabangan di atas berlaku

I1 + I2 + I3 = I4 + I5
1.5 Rangkaian Hambatan
1.5.1 Rangkaian Hambatan Seri
Sebuah rangkaian listrik disebut rangkaian seri jika dalam rangkaian tersebut
hanya ada satu ringkasan yang dilalui arus listrik. Pada rangkaian seri kuat arus
listrik yang melalui masing-masing komponen sama besar, walapun hambatan
masing-masing komponen berbeda.

Gambar Susunan seri hambatan


6
Dari gambar tersebut, tegangan pada ujung-ujung R1, R2, dan R3 adalah V1,
V2, dan V3; sedangkan tegangan total antara titik A dan D adalah Vtot. Untuk
hambatan-hambatan yang disusun seri berlaku:

Vtot = V1 + V2 + V3
Oleh karena itu:

V1 = I.R1R V2 = I.R2R V3 = I.R3R


Sehingga
RS = R1 + R 2 + R3

Untuk n buah hambatan berlaku

RS = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
1.5.2 Rangkaian Hambatan Paralel

Gambar Rangkaian Paralel

Jika suatu rangkaian listrik memberikan lebih dari satu lintasan untuk aliran
arus listriknya, rangkaian tersebut dinamakan rangkaian paralel. Pada rangkaian
paralel, tegangan pada masing-masing komponen sama besar, walaupun
hamabatan setiap komponen berbeda.

1.5.3 Jembatan Wheatstone


Jembatan Wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan untuk
mengukur hambatan yang belum diketahui. Susunan rangkaian jembatan
Wheatstone ditunjukkan gambar di bawah ini.
7

Gambar Rangkaian jembatan Wheatstone

Jika jarum galvanometer G menunjukkan angka nol (setimbang), berarti


Galvanometer tidak ada arus listrik yang mengalir. Akibatnya, pada keadaan ini
tegangan di R1 = tegangan di R3 dan tegangan di R2 = tegangan di Rx sehingga
jika G=0 maka berlaku:

R1 . Rx = R 2 . R3
1.6 Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff tentang tegangan menyatakan bahwa jumlah aljabar dalam
perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan
nol.

Gambar sebuah rangkaian tertutup


Gaya gerak listrik dari sumber tegangan menyebabkan arus listrik mengalir
sepanjang loop. Arus listrik di dalam loop mendapat hambatan sehingga mengalami
penurunan tegangan. Dengan demikian, persamaan dari gambar di atas dapat ditulis:

𝜀+ I. R = 0

1.6.1 Rangkaian dengan Satu Loop

Gambar Rangkaian dengan satu loop


8
Gambar di atas menunjukkan rangkaian sederhana dengan satu loop. Pada
rangkaian tersebut arus listrik yang mengalir adalah sama yaitu I misalkan, ambil
arah loop searah dengan arah I yaitu a-b-c-d-a. Selanjutnya, kuat arus I dapat
dihitung dengan Hukum II Kirchoff.
1.6.2 Rangkaian dengan Dua Loop
Rangkaian yang memiliki dua loop atau lebih disebut juga rangkaian majemuk.
Langkah-langkah dalam menyelesaikan rangkaian majemuk adalah sebagai
berikut:
1) Gambarlah rangkaian listrik dari rangkaian majemuk tersebut.
2) Tetapkan arah kuat arus listrik untuk tiap cabang.
3) Tulislah persaman-persamaan arus untuk tiap cabang dengan menggunakan
Hukum II Kirchoff.
4) Tetapkan loop beserta arahnya pada setiap rangkaian tertutup.
5) Tulislah persamaan-persamaan arus untuk setiap loop dengan menggunakan
Hukum II Kirchoff.
6) Hitung besaran-besaran yang ditanyakan dengan menggunakan persamaan-
persamaan pada e.
1.7 Energi dan Daya Listrik
1.7.1 Energi Listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi
peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A)
dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun
untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan
bentuk energi yang lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber,
seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya.
Energi ini besarnya dari beberapa Joule sampai ribuan hingga jutaan Joule.
Energi listrik juga dapat diartikan banyaknya energi (W) yang diserap lampu
berbanding lurus dengan banyaknya muatan listrik (q) baterai yang melalui lampu
dan beda potensial (V) antara ujung-ujung lampu.
Dengan demikian, secara umum diperoleh rumus sebagai berikut:

Keterangan:
W = banyaknya energi (J)
W = q.V
q = muatan listrik (C)
V = beda potensial (V)

Mengingat q= I.t maka untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan:

W = V.I.t
9
1.7.2 Daya Listrik
Daya listrik (P) didefinisikan sebagai energi listrik (W) setiap satuan waktu (t).
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
P = daya listrik (W)
W = energi listrik (J)
T = waktu (s)
Atau dapat juga

1.8 Keterkaitan Listrik dengan Kosep Biologi


Selain pada kabel, ternyata tubuh kita juga dialiri oleh arus listrik, khususnya pada
syaraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus mempelajari tentang aliran
impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik. Tegangan pada tubuh berbeda
dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya
berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir
seperti pada kabel listrik di rumah-rumah. Salah satu contoh kelistrikan dalam tubuh
adalah perjalanan impuls saraf menuju ke efektor/otot sangat cepat karena proses
kelistrikan pada sel saraf. Tubuh manusia mengandung ion positif dan ion negatif. Ion
penyebab muatan negatif di dalam tubuh manusia adalah Cl-, sedangkan penyebab
muatan positif adalah Ca2+ dan Na+. Salah satu peristiwa fisiologi yang menggunakan
gejala kelistrikan di dalam tubuh manusia adalah penghantaran impuls saraf.
Unit struktural dari sistem saraf adalah sel saraf atau yang disebut neuron. Neuron
tersusun dari badan sel dan uluran-uluran yang keluar dari badan sel. Di Efektor dalam
badan sel terdapat inti, mitokondria, badan/kompleks golgi, dan neurofibril, sehingga
neuron mampu bermetabolisme. Uluran neuron yang pendek dan bercabang-cabang
disebut dendrit dan yang panjang disebut neurit atau akson. Dendrit menghantarkan
impuls saraf menuju badan sel, sebaliknya neurit mengantarkan impuls saraf dari badan
sel saraf menuju otot.
Muatan yang ada di luar dan di dalam sel saraf tidak dapat saling tarik menarik
dengan sendirinya karena ada pemisah berupa membran sel saraf. Tarik menarik antar
muatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neurotransmitter.
10
Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+ melingkupi bagian
luar membran sel. Pada kondisi demikian, membran sel saraf bagian luar bermuatan
listrik positif dan membran sel bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-).

1. Saat neurotransmiter dilepaskan dari sel saraf lain, impuls (rangsangan) akan
diteruskan ke sel saraf berikutnya. Neurotransmiter mengakibatkan muatan positif
Na+ masuk ke dalam sel saraf.
2. Saat muatan positif Na+ masuk ke dalam sel saraf melewati membran sel, rangsang
listrik mengalir ke ujung akhir sel saraf.
3. Saat rangsangan telah mencapai ujung sel saraf, neurotransmiter akan dilepaskan
kembali menuju sel saraf lain atau sel saraf tujuan.
Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol gerak otot. Sistem saraf
terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan
yang diterima panca indera. Rangsangan ini disebut impuls. Setiap sel saraf terdiri atas 3
bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut,
pada sel saraf juga terdapat bagian tambahan berupa selubung myelin. Myelin sebetulnya
bukan bagian sel saraf, tetapi terdiri dari sel pembentuk myelin yang berfungsi
menyelubungi akson.
Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang
berselubung myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Listrik adalah sebuah aliran atau gerakan-gerakan elektron yang merupakan sebuah
partikel bermuatan negatif yang ditemukan pada suatu atom. Listrik dapat dibedakan
menjadi dua, salah satunya listrik dinamis. Listrik dinamis adalah aliran partikel
bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat menghasilkan energi listrik. Dapat
diartikan juga bahwa listrik dinamis merupakan listrik yang dapat bergerak atau mengalir
dalam rangkaian listrik. Listrik dapat mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi ke titik
berpotensial lebih rendah apabila kedua titik tersebut terhubung dalam suatu rangkaian
tertutup.
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya.
Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan bantuan listrik. Manusia
dapat memanfaatkan listrik untuk diubah ke energi lainnya misalnya dalam bentuk energi
panas, cahaya, gerak. Konsep kelistrikan dapat ditemukan pada ilmu biologi dimana
listrik juga terdapat di tubuh manusia. Tubuh manusia juga dialiri oleh arus listrik,
khususnya pada syaraf yaitu dengan adanya impuls listrik.
3.2 Saran
Demikian makalah mengenai listrik dinamis sebagai salah satu bentuk listrik yang
juga memiliki keterkaitan dengan konsep biologi salah satunya pada saraf manusia.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini masih dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki kesalahan
pada makalah ini agar ke depannya dapat menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2020. Listrik Dinamis. (Online) saintif.com. Diakses 26 Desember 2020.

Apriliyanti, Ary. 2017. Tugas Fisika dan Biologi Biolistrik. Denpasar: Politeknik Kesehatan
Denpasar.

Murniadi dkk. 2019. Buku Pintar Belajar Fisika untuk Siswa SMA/MA. Surabaya: Sagufindo
Kinarya.

Nugroho, Muhammad Adi. 2020. Listrik Dinamis. (Online) studiobelajar.com. Diakses 27


Desember 2020.

Raymond A Serway. Fisika untuk Sains dan Teknik. Penerbit Salemba.

Sugiyono dkk. Konsep-konsep Fisika. Jakarta: Intan Pariwara.

Sunindri dkk. 2015. Pemodelan Aliran Listrik pada Sel Saraf Manusia. Diakses 27 Desember
2020.

12

Anda mungkin juga menyukai