BIOLOGI
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang sitoskeleton sebagai salah
satu organel yang ada di sel. Dan tak lupa pula sholawat serta salam tetap kita curahkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. beserta para keluarga dan sahabatnya
dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir jaman.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan tujuan untuk memenuhi tugas
kelompok matakuliah Biologi Sel yang berjudul “Listrik Dinamis dan Keterkaitannya dengan
Konsep Biologi”. Makalah ini berisi tentang arus listrik, kuat arus, hukum ohm, hukum
Kirchoff I dan II, energi dan daya listrik, serta keterkaitan dengan ilmu biologi.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Parno, M.Si. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Fisika untuk Biologi yang telah membimbing penulis dalam
penyelesaian makalah yang dibuat ini serta masukan dan arahan dari semua pihak yang
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….......ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….…iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Kesimpulan……………………………………………………………………..........11
3.2 Saran……………………………………………………………………………........11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..........12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
Pada arus searah dalam rangkaian tertutup yang mengandung sumber tegangan
(baterai) arus konstan terhadap waktu, sehingga secara sistematis:
Keterangan:
I = kuat arus listrik (A)
q = muatan listrik yang melintasi penampang (C)
t = selang waktu (s)
Dari persamaan di atas dapat didefiniskan bahwa satu coloumb adalah muatan
listrik yang melintasi penampang kawat saat arus listrik 1 Ampere mengalir
selama 1 sekon.
Karena q dan t merupakan besaran skalar, maka arus listrik I juga merupakan
besaran skalar. Untuk memudahkan penulisan, arah arus listrik dalam rangkaian
diberi tanda arah berupa anak panah. Sedangkan jumlah elektron (n) yang
mengalir melalui penghantar, sama dengan jumlah muatan yang mengalir (q) di
bagi dengan besarnya muatan elektron (-1,6 x 10-19 C).
1.3 Hukum Ohm dan Hambatan
1.3.1 Hukum Ohm
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan George Simon Ohm diperoleh
kesimpulan bahwa tegangan atau beda potensial suatu komponen listrik sebanding
dengan kuat arus listrik yang mengalir melalui komponen tersebut selama
hambatan komponen tersebt tetap. Pernyataan ini disebut Hukum Ohm. Secara
matematis pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai:
Keterangan:
V = beda potensial (V)
R = hambatan komponen
I = kuat arus (A)
1.3.2 Hambatan
Hambatan sebuah kawat penghantar bergantung pada jenis dan ukuran
penghantar itu. Makin kecil penampang penghantar itu, makin sukar elektron-
elektron melaluinya. Demikian pula, makin panjang penghantar itu, makin banyak
atau makin besar pula rintangan atau hambatan yang dialami elektron-elektron itu.
Dari hasil penyelidikan, besarnya hambatan ditentukan oleh panjang penghantar,
luas penampang penghantar (A), jenis bahan penghantar, dan suhu penghantar.
Pada suhu dan jenis penghantar tetap, nilai R berbanding lurus dengan panjang
5
penghantar, berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Dengan
demikian, besarnya hambatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Keterangan:
R = hambatan (Ohm)
= hambatan jenis penghantar
l = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m2)
Hambatan jenis penghantar nilainya bergantung pada jenis penghantar dan
suhu. Penghantar jenis logam hambatan jenisnya akan naik jika suhunya
bertambah sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝜌 = p0 ( 1 + α. ∆t)
1.4 Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff dikenal sebagai hukum rangkaian bercabang, menyatakan bahwa
jumlah kuat arus listrik yang menuju titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang meninggalkan titik percabangan itu.
𝐼 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝐼 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Sehingga pada gambar arus listrik yang memiliki titik percabangan di atas berlaku
I1 + I2 + I3 = I4 + I5
1.5 Rangkaian Hambatan
1.5.1 Rangkaian Hambatan Seri
Sebuah rangkaian listrik disebut rangkaian seri jika dalam rangkaian tersebut
hanya ada satu ringkasan yang dilalui arus listrik. Pada rangkaian seri kuat arus
listrik yang melalui masing-masing komponen sama besar, walapun hambatan
masing-masing komponen berbeda.
Vtot = V1 + V2 + V3
Oleh karena itu:
RS = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
1.5.2 Rangkaian Hambatan Paralel
Jika suatu rangkaian listrik memberikan lebih dari satu lintasan untuk aliran
arus listriknya, rangkaian tersebut dinamakan rangkaian paralel. Pada rangkaian
paralel, tegangan pada masing-masing komponen sama besar, walaupun
hamabatan setiap komponen berbeda.
R1 . Rx = R 2 . R3
1.6 Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff tentang tegangan menyatakan bahwa jumlah aljabar dalam
perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan
nol.
𝜀+ I. R = 0
Keterangan:
W = banyaknya energi (J)
W = q.V
q = muatan listrik (C)
V = beda potensial (V)
W = V.I.t
9
1.7.2 Daya Listrik
Daya listrik (P) didefinisikan sebagai energi listrik (W) setiap satuan waktu (t).
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
P = daya listrik (W)
W = energi listrik (J)
T = waktu (s)
Atau dapat juga
1. Saat neurotransmiter dilepaskan dari sel saraf lain, impuls (rangsangan) akan
diteruskan ke sel saraf berikutnya. Neurotransmiter mengakibatkan muatan positif
Na+ masuk ke dalam sel saraf.
2. Saat muatan positif Na+ masuk ke dalam sel saraf melewati membran sel, rangsang
listrik mengalir ke ujung akhir sel saraf.
3. Saat rangsangan telah mencapai ujung sel saraf, neurotransmiter akan dilepaskan
kembali menuju sel saraf lain atau sel saraf tujuan.
Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol gerak otot. Sistem saraf
terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan
yang diterima panca indera. Rangsangan ini disebut impuls. Setiap sel saraf terdiri atas 3
bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut,
pada sel saraf juga terdapat bagian tambahan berupa selubung myelin. Myelin sebetulnya
bukan bagian sel saraf, tetapi terdiri dari sel pembentuk myelin yang berfungsi
menyelubungi akson.
Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang
berselubung myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Listrik adalah sebuah aliran atau gerakan-gerakan elektron yang merupakan sebuah
partikel bermuatan negatif yang ditemukan pada suatu atom. Listrik dapat dibedakan
menjadi dua, salah satunya listrik dinamis. Listrik dinamis adalah aliran partikel
bermuatan dalam bentuk arus listrik yang dapat menghasilkan energi listrik. Dapat
diartikan juga bahwa listrik dinamis merupakan listrik yang dapat bergerak atau mengalir
dalam rangkaian listrik. Listrik dapat mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi ke titik
berpotensial lebih rendah apabila kedua titik tersebut terhubung dalam suatu rangkaian
tertutup.
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya.
Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan bantuan listrik. Manusia
dapat memanfaatkan listrik untuk diubah ke energi lainnya misalnya dalam bentuk energi
panas, cahaya, gerak. Konsep kelistrikan dapat ditemukan pada ilmu biologi dimana
listrik juga terdapat di tubuh manusia. Tubuh manusia juga dialiri oleh arus listrik,
khususnya pada syaraf yaitu dengan adanya impuls listrik.
3.2 Saran
Demikian makalah mengenai listrik dinamis sebagai salah satu bentuk listrik yang
juga memiliki keterkaitan dengan konsep biologi salah satunya pada saraf manusia.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini masih dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki kesalahan
pada makalah ini agar ke depannya dapat menjadi lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Apriliyanti, Ary. 2017. Tugas Fisika dan Biologi Biolistrik. Denpasar: Politeknik Kesehatan
Denpasar.
Murniadi dkk. 2019. Buku Pintar Belajar Fisika untuk Siswa SMA/MA. Surabaya: Sagufindo
Kinarya.
Sunindri dkk. 2015. Pemodelan Aliran Listrik pada Sel Saraf Manusia. Diakses 27 Desember
2020.
12