Anda di halaman 1dari 4

RANCANGAN PRAKTIKUM IPA 4

PERCOBAAN 6

ZAT ADIKTIF PADA ROKOK

Disusun Oleh:

Anisa Fitriana (2018016006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA


2021

PERCOBAAN 6
ZAT ADIKTIF PADA ROKOK
A. Tujuan
Mengidentifikasi zat adiktif pada rokok yang dapat mempengaruhi
sistem pernapasan manusia.
B. Dasar Teori
Rokok merupakan salah satu hasil olahan tembakau termasuk cerutu yang
dihasilkan dari tanaman Nicotianata bacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya
atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan.
Bahan utama rokok adalah tembakau, dan setelah dibakar asap rokok
mengandung dari 4.800 komponen. Kandungan pada tembakau yang berbahaya
untuk kesehatan diantaranya yaitu: tar, nikotin, gas CO, NO dan bahan residu
yang terbentuk saat penanaman, pengolahan, dan penyajian dalam perdagangan
seperti: residu pestisida, TSNA (Tobacco specific nitrosamine), benzo-a-pyrene,
& non-tobacco related material (Samsuri: 2010).
Komposisi paling banyak pada rokok yaitu, Nikotin terdapat di dalam asap
rokok dan juga di dalam tembakau yang tidak dibakar. Nikotin bersifat toksik
terhadap jaringan saraf, juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik
mengalami peningkatan. Nikotin meningkatkan kadar gula darah, kadar asam
lemak bebas, kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah.
Nikotin memegang peran penting dalam ketagihan merokok (Sitepoe, 2000). Tar
adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paruparu. Tar
merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas
dan juga dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal. Selain itu Tar juga dapat
merangsang jalan nafas, dan tertimbun di salurannafas, yang akhirnya
menyebabkan batuk-batuk, sesak nafas, kanker jalan nafas, lidah atau bibir (Jaya,
2009).
Filter rokok pertama kali ditambahkan pada rokok pada tahun 1950 ketika
diketahui bahwa tar dalam rokok berpotensi pada peningkatan risiko kanker
paruparu. Idenya adalah bahwa filter akan menjebak tar, tetapi hasilnya tidak
sebaik sebagaimana yang diharapkan. Racun masih terbentuk dan masuk ke paru-
paru perokok.
Tar dapat hadir dalam semua rokok karena rokok dibakar, dan hisapan terakhir
mengandung tar sebanyak dua kali lipat dibandingkan hisapan rokok pertama kali
dibakar. Tar dalam asap rokok melumpuhkan silia di paru-paru, dan berkontribusi
terhadap penyakit paru-paru seperti: emfisema, bronkitis, dan kanker paru-paru.
C. Alat dan Bahan
1. Ember
2. Pisau atau gunting
3. Botol air mineral
4. Selang plastik kecil
5. Rokok filter
6. Korek api
7. Kayu penyumbat
8. Air
9. Kapas
10. Penggaris
11. Karet gelang
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian melubangi
bagian bawah botol dan dipasang selang plastik sepanjang 5 cm.
2. Menyumbat selang dengan kayu penyumbat hingga rapat.
3. Melubangi tutup botol air mineral sebesar ukuran diameter batang rokok.
4. Memasukkan air ke dalam botol air mineral hingga hampir penuh (kira-kira
sampai 6 cm di bawah mulut botol), kemudian memasang rokok pada tutup
yang telah dilubangi
5. Memasang tutup botol yang telah dilubangi tersebut pada mulut botol, rokok
jangan menyentuh air.
6. Menyalakan rokok menggunakan korek api.
7. Membuka sumbat kayu sehingga air keluar dari botol melalui selang plastik.
8. Mengamati munculnya asap dalam botol sampai air dalam botol tak bersisa.
9. Setelah air dalam botol habis, sumbat kayu dipasang kembali kemudian
melepas tutup botol, mematikan nyala rokok dan segera menutup botol
dengan kapas.
10. Mengikat rapat-rapat kapas yang telah dipasang pada mulut botol
menggunakan karet gelang.
11. Membuka sumbat kayu, kemudian meniup botol melalui selang plastik
sampai asap dalam botol hilang.
12. Membuka ikatan karet gelang, dan mengamati perubahan warna yang terjadi
pada kapas yang telah digunakan untuk menutup botol.
E. Data Pengamatan

Indikator Perubahan yang terjadi


Sebelum dipasang pada Setelah dipasang pada mulut
mulut botol botol
Warna kapas
penutup

Daftar Pustaka
Jaya, Muhammad. 2009. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok.
Yogyakarta: Riz’ma.
Samsuri, Tirtosastro & Murdiyati. 2010. Buletin Tanaman Tembakau, Serat
& Minyak Industri. Buletin Pertanian. Vol 2(1).
Sitepoe, Mangku. 2000. Kekhususan Rokok di Indonesia Cetakan I.
Yogyakarta: Rosdaya
https://id.scribd.com/doc/262621488/Percobaan-Kandungan-Tar-Dan-
Nikotin-Pada-Rokok
https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-bahaya-menghirup-asap-rokok-pdf-
free.html

Anda mungkin juga menyukai