Anda di halaman 1dari 3

Nama: Anisa Fitriana

NIM: 2018016006

Pertemuan 1 dan 2
Dalam mempelajari filsafat kita dapat memperoleh manfaat yaitu dapat
memikirkan masalah secara mendalam dan kritis dalam menghadapi suatu masalah,
mampu berpikir secara logis dalam menghadapi suatu masalah. Faktor-faktor
timbulnya filsafat dan ilmu adalah, timbul karena manusia mempunyai akal budi,
manusia memiliki rasa kagum kepada alam semesta, manusia senantiasa menghadapi
masalah. Kelebihan manusia dibandingkan makhluk lain dengan adanya akal yaitu,
manusia satu satunya makhluk hidup yang mengembangkan pengetahuan karena akal
dan budi dengan kemauan yang dimilikinya, manusia makhluk lemah tetapi
mempunyai kelebihan yang menjadi kekuatannya yaitu akal budi/pikiran dan
kemauan atau sifat ingin tahu. Perbedaan pengetahuan dan ilmu yaitu, ilmu bersifat
umum dan menyeluruh sedangkan pengetahuan lebih bersifat personal. Ilmu
merupakan pengetahuan yang dapat dipelajarai oleh siapa saja dan dapat dikaji lebih
lanjut, lain halnya dengan pengetahuan yang bersifat personal, ilmu lebih kepada
pengolahan informasi atau segala sesuatu menggunakan teori, cara, dan metode
ilmiah tertentu. Sedangkan pengetahuan hanya mengetahui sebuah informasi atau
segala sesuatu terbatas.

Pertemuan 3
Filsafat pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang normatif dalam ilmu
pendidikan. filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat
pelaksanaan dan pendidikan.Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang,
cara, hasil, dan hakikat pendidikan.Metode yang dilakukan adalah dengan
menganalisis secara kritis struktur dan manfaat pendidikan.
Cabang aliran filsafat pendidikan yaitu:
1. Ontologi ilmu, teori tentang keberadaan sebagai keberadaan atau ilmu tentang
yang ada, ontologi adalah suatu cabang metafisika yang berhubungan dengan
kajian mengenai eksistensi itu sendiri. Ontologi itu mengkaji sesuatu yang ada
atau suatu kajian keilmuwan untuk mengkaji mengenai hakikat. Ketika ontologi
dikaitkan dengan filsafat pendidikan, maka akan muncul suatu hubungan
mengenai ontologi filsafat pendidikan. Pendidikan itu sendiri adalah suatu
kegiatan yang sadar akan mempunyai tujuan yang bermakna bahwa adanya
pendidikan bermaksud untuk mencapai tujuan suatu pendidikan, maka dengan
adanya tujuan menjadi hal penting dalam proses penyelenggaraan pendidikan.
2. Epistemologi ilmu, adalah cabang filsafat yang membicarakan asal masal,
sumber, metode, struktur, dan validitas atau kebenaran pengetahuan.
Epistemologi bisa menentukan cara dan berpikir seorang manusia. Filsafat
pengetahuan adalah cabang filsafat yang secara spesifik merupakan atau
mengkaji sebuah hakikat ilmu pengetahuan. Sedangkan pendidikan adalah jalan
yang menjembatani antara manusia dengan ilmu pengetahuan yang sudah tentu
keduanya merupakan sesuatu yang saling berkaitan.
3. Aksiologi ilmu, adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai. Dengan kata lain
aksiologi adalah teori nilai yang dimana berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat yang
mempertanyakan bagaimana manusia itu menggunakan ilmunya. Yang ingin
dicapai aksiologi adalah hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu
pengetahuan. Keterkaitan aksiologi dengan pendidikan yaitu bagaimana serta
tujuan setiap manusia dalam menggunakan ilmu yang dimilikinya. Dengan
adanya pendidikan setiap manusia diajarkan untuk menggunakan ilmu yang
dimiliki untuk tujuan yang baik dan juga supaya manusia bertindak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku.
Aliran-Aliran dalam epistemologis:
a. Rasionalisme, aliran ini berpendapat bahwa smeua pengetahuan
bersumber dari akal pikiran atau rasio.
b. Empirisme, aliran ini berpendapat bahwa semua pengetahuan manusia
diperoleh melalui pengalaman indra.
c. Realisme, suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa objek-objek
yang kita serap lewat indra adalah nyata dalam diri objek tersebut.
d. Kritisisme, menyatakan bahwa akal menerima bahan-bahan
pengetahuan dari indra dan pengalaman.
e. Positivisme, adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benardan menolak
aktifitas yang berkenaan dengan metafisik.
f. Skeptisisme, aliran filsafat yang menyatakan bahwa indra bersifat
menipu dan menyesatkan, namun pada zaman modern berkembang
menjadi sistematis yang mensyaratkan adanya bukti sebelum suatu
pengalaman diakui benar.
g. Pragmatisme, aliran filsafat yang tidak mempersoalkan tentang hakikat
pengetahuan, namun mempertanyakan tentang pengetahuan dengan
manfaat atau guna dari pengetahuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai