Anda di halaman 1dari 14

BAB I

1. Mengapa tumbuhnya file di yunani disebut mujizat yunani the green miracle Orang
yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala
sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-
dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku
hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos  (dongeng-dongeng). Setelah abad ke-
6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan
adanya pertanyaan tentang isteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal
(rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu
kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang
sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan
berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi
kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek
Miracle  yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.
2. Jelaskan 3 ciri berpikir filsafati
a) Metodis yaitu menggunakan metode cara jalan yang ladzim digunakan oleh para filsuf
dalam proses berpikir filsafat.
b) Sistematis yaitu unsur unsur dalam pemikirannya ada keterkaitannya yang satu dengan
lainnya teratur dengan keseluruhan sehingga dapat tersusun suatu pola pemikiran yang
filosofis.
c) Koheren yaitu Jika berpikir unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang
bertentangan satu sama lainnya tapi tetap memuat uraian yang logis dan jelas.

3. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat (philosophy) Dan Ilmu (sains)


Persamaan:
a) Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-
lengkapnya sampai ke-akar-akarnya
b) Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya
c) Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan
d) Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari
hasrat manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Perbedaan:
a) Obyek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu
yang ada (realita) sedangkan obyek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat
khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing
secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam
disiplin tertentu Obyek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat non fragmentaris,
karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan
mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu,
obyek formal itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu
mengadakan penyatuan diri dengan realita.
b) Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi,
kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial
and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan
kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.
c) Filsafat berusaha mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. mencari prinsip-
prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang
segala sesuatu secara umum dan keseluruhan sedangkan Pengetahuan adalah
penguasaan lingkungan hidup manusia.
d) Filsafat  hanya Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu sedangkan pengetahuan  dapat
mengkajinya  sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan
empiris

4. Perbedaan dan persamaan knowledge, science, philosophy, religi


a) Ilmu pengetahuan adalah usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu
sistem tentang kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum
tentang hal ikhwal yang diselidikinya (alam, manusia, dan juga agama) sejauh yang
dapat dijangkau daya pikiran manusia yang dibantu pengindraannya, yang
kebenarannya dapat diuji secara empiris melalui riset observatif dan eksperimental.
b) Filsafat merupakan “ilmu istimewa” (ilmu khusus) yang mencoba menjawab
masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan umum, karena
masalah-masalah tersebut berada di luar atau di atas jangkauan ilmu pengetahuan
pada umumnya. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya
untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara radikal dan integral hakikat
Tuhan; alam semesta; dan manusia. Oleh karena itu manusia harus bersikap bijak
sebagai konsekuensi dari pemahamannya terhadap ketiga hal tersebut.
c) Agama merupakan satu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan), ritus (tata
peribadatan), dan norma (tata kaidah) atas apa yang diyakininya. Dalam agama juga
diatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.
d) Titik Persamaan : Baik ilmu, filsafat ataupun agama bertujuan atau sekurang-
kurangnya berurusan dengan hal yang sama, yaitu: kebenaran. Ilmu pengetahuan,
dengan tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh metodenya sendiri,
mencari kebenaran tentang alam dan (termasuk di dalamnya) manusia. Filsafat,
dengan wataknya sendiri pula, menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun
tentang manusia (yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena di luar atau
di atas jangkauannya) dan juga tentang Tuhan. Agama, dengan karakteristiknya
sendiri pula, memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan
manusia baik tentang alam, manusia ataupun Tuhan.
e) Titik Perbedaan , Baik ilmu maupun filsafat, keduanya dihasilkan dari sumber yang
sama, yaitu: pikiran (akal, budi, rasio, nous, rede, vertand, vernunft) manusia.
Sedangkan agama bersumber pada wahyu Tuhan yang lebih cenderung dipahami
dengan “rasa”. Ilmu pengetahuan, mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan
(riset), pengalaman (empiris), dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian.
Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengembarakan akal budi secara
radikal (mengakar), integral dan universal, atau dikenal dengan “alat” yang bernama
logika. Manusia mencari dan menemukan kebenaran agama dengan jalan
mempertanyakan (mencari jawaban tentang) berbagai masalah asasi dari atau kepada
kitab suci, kodifikasi, sabda Tuhan melalui orang-orang suci untuk manusia di atas
planet bumi ini.
Kebenaran ilmiah (ilmu pengetahuan) adalah kebenaran positif (kebenaran faktawi
yang berlaku sampai dengan saat ini), kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif
(dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiri, riset, dan eksperimental). Baik
kebenaran ilmiah maupun kebenaran filsafat, keduanya bersifat nisbi (relatif).
Sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolut), karena ajaran agama adalah
wahyu yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Benar, Maha Mutlak dan Maha
Sempurna.
Baik ilmu maupun filsafat, kedua-duanya dimulai dengan sikap sangsi atau tidak
percaya, baru kemudian dapat menemukan kebenaran. Sedangkan agama dimulai
dengan sikap percaya pada iman dan dijalankan dengan bakti yang tulus (melalui
rasa) hingga bisa merasakan kehadiran Tuhan sebagai kebenaran itu sendiri.

5. Intelektual yang sudah melekat pada kebudayaan manusia, sebagai suatu pandangan
hidup, yang dikenal dengan “sientisme” (scienticism). Scientisme muncul sebagai
“ideologi” dalam kehidupan manusia, yang memperlakukan ilmu (science) sebagai
sarana hegemoni dan monopoli kebudayaan intelektual.namun pada gilirannya
sientisme mendapat reaksi dengan munculnya reorientasi bagi pengembangan ilmu
baru.

6. Setiap ilmu memiliki objek materi dan objek formal, apa maksudnya dan berikan contoh
di bidang science dan philosophy ?
Jawaban :
a) Objek material adalah objek yang secara wujudnya dapat dijadikan bahan telaahan
dalam berpikir, Sebagai contoh, misalnya objek materialnya adalah manusia, jika kita
meneliti melalui spesifikasi maka kita akan meneliti tentang bagian, atau ciri-ciri
manusia tersebut, seperti bagian mata, tangan, kaki atau bagian tubuhnya lain.
b) Objek formal adalah objek yang menyangkut sudut pandang dalam melihat objek
material tertentu, sebagai contoh melalui perspektif maka kita akan meneliti atau
mengkaji ilmu dari sudut pandang pengkaji ataupun peneliti. Di pelajari ideologi yang
dianut oleh manusia tersebut, ataupun prilaku nyata dari manusia
7. Jelaskan peran filsafat di tengah ilmu
a) Pada dasarnya Filsafat Ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan ilmu. Dengan kata lain, Filsafat Ilmu merupakan upaya pengkajian
dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan atau Sains), baik ciri
substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia.
Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang tercakup
dalam bidang Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dengan berbagai pengembangan
dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli. Secara historis filsafat dipandang
sebagai the mother of sciences (induk segala ilmu). Hal ini sejalan dengan pengakuan
Descartes yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip dasar ilmu diambil dari filsafat.
Filsafat Alam mendorong lahirnya Ilmu-ilmu Kealaman, Filsafat Sosial melahirkan
Ilmu-ilmu Sosial, namun dalam perkembangannya dominasi ilmu sangat menonjol.
b) Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin
terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang
tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya.
Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah
tersebut, sementara ilmu terus mengembangkan dirinya dalam batas- batas
wilayahnya, dengan tetap di kritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada
dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu. Oleh karena itu Filsafat Ilmu dapat
dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu,
sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang
ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
c) Filsafat Ilmu merupakan pendalaman dari Filsafat Pengetahuan, yang secara
etimologis dikenal sebagai Philosophy of Science, Wissen Schaft Lebre dan Westen
Shaps Leer. Secara terminologi Filsafat Ilmu adalah refleksi filosofis yang tidak
pernah mengalami titik henti dalam meneliti hakikat ilmu untuk menuju pada
sasarannya, yaitu apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran, sasaran yang
memang tidak pernah akan habis dipikirkan dan tidak akan selesai diterangkan.

8. Mengapa ilmu dalam kajiannya bertitik tolak dari realita dan berakhir juga pada realita ?
Jawaban :
Ilmu memerlukan dasar empiris. Apabila seseorang memberikan keterangan ilmiah maka
keterangan itu harus memungkinkan untuk dikaji dan diamati. Jika tidak demikian, maka
hal itu bukanlah suatu ilmu atau pengetahuan ilmiah, melainkan suatu perkiraan atau
pengetahuan biasa yang lebih didasarkan pada keyakinan tanpa peduli apakah faktanya
demikian atau tidak. Upaya-upaya untuk melihat fakta-fakta memang merupakan ciri
empiris dari ilmu, namun bagaimana fakta-fakta itu dibaca atau dipelajari jelas
memerlukan cara yang logis dan sistematis, dalam arti urutan cara berpikir dan
mengkajinya tertata dengan logis sehingga setiap orang dapat menggunakannya dalam
melihat realitas faktual yang ada.
BAB II
1. Bagaimana pengetahuan langsung dan spontan (knowledge) bisa menjadi ilmu
pengetahuan (science)?
- Di mulai dari fenomenologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, berhubungan
dengan subjek (si pengenal dan objek yang di kenal yang menghasilkan
pengetahuan. Persoalan sepanjang filsafat , subjek yaitu manusia dengan jiwa
(pengetahuan manusia tentang psikologis) sedangkan objektif yaitu pengalaman
manusia akan realitas.
- Bagaimana pengetahuan diungkapkan? Yaitu dalam diri manusia sebagai subjek
ada kesamaan prinsip/kategori dengan tangkap objek (pengalaman) contoh :
jasmanani manusia –bagaimana realitas alam semesta, jiwa-tentang refleksi –
abstraksi pengetahuan temporal-indrawi-pengetahuan abstrak/umum, yang
dikomunikasikan dalam bahasa yang umum.bahasa berisi tentang pengetahuan
dipadukan/ dikomunikasikan/diwariskan.
- Manusia secara jasmani,jiwa, ia tahu tentang, tahu bahwa ia tahu tentang.
- Jasmani berhubungan dengan refleksi yaitu pengetahuan langsung atau spontan
- Pengetahuan langsung/spontan diatur secara sistematis dengan metode
teratur,dikritik,di buktikan dan di pertanggungjawabkan dengan ilmu pengetahuan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Pengetahuan (knowledge) adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep &
pemahaman yg dimiliki manusia tentang dunia & segala isinya termasuk manusia
dan kehidupannya.bersifat spontan, lebih luas dari ilmu pengetahuan, cakupan :
penalaran, penjelasan
b. Ilmu pengetahuan (science) adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang
telah dibakukan scr sistematis - metodis= sistematis - refleksif
c. Filsafat pengetahuan (philosophy of knowledge) adalah upaya kaji segala sesuatu
berkaitan dengan pengetahuan pada umumnya tentang gejala & sumber pengetahuan.
contohnya : Bagaimana manusia bisa tahu? Bisa tiba pd pengetahuan pasti?
Pengetahuan pasti itu mungkin? Arti tahu sesuatu? Bagaimana manusia bisa tahu
bahwa ia tahu? Asal & sumber pengetahuan manusia? Pengetahuan= keyakinan?
Bedanya?
d. Filsafat ilmu pengetahuan (philosophy of science)yaitu cabang filsafat yang kajian
segala persoalan berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan. contohnya : apa itu kebenaran?
metode Ilmu Pengetahuan ? metode yg paling bisa diandalkan? kelemahan metode yg
ada? apa itu teori? Hipotesis? hukum ilmiah?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “mitos”?
mendahului ilmu pengetahuan, menjelaskan, memahami, pelbagai peristiwa dialam
semesta ini. contohnya menjelaskan secara masuk akal makna berbagai peristiwa di alam
semesta ini, memahami secara sederhana asal usul bumi, dari mana manusia, bagaimana
terjadi gempa, guntur, kilat.
4. Jelaskan perbedaan antara keyakinan dan pengetahuan.
a) Keyakinan = Obyek sadar tak perlu ada sebagaimana adanya sama dengan bisa saja
keliru tetap sah saja sebagai keyakinan.
b) Pengetahuan
- Obyek sadar ada sebagaimana adanya
- Tidak bisa salah/keliru = begitu terbukti salah/ keliru, bukan lagi pengetahuan
sama dengan keyakinan belaka
- hrs mengandung kebenaran =berupa bukti-bukti berupa fakta-fakta, saksi, memori,
contoh historis
- Contoh lain Hakim : yakin , tahu bahwa si terdakwa benar/salah harus ada bukti
5. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan antara :
a. Tahu bahwa (know that) sesuatu terjadi, ini itu demikian adanya, apa yg dikatakan
benar.
contoh : pengetahuan dan bahwa pengetahuan memang benar berdasarkan kekuatan
data/informasi akurat = hasilkan pengetahuan teoretis, ilmiah

b. Tahu bagaimana (know how)adalah ketrampilan teknis melakukan sesuatu


contoh : pengetahuan praktis tentang manajemen, teknik, organisasi, komputer,dsb

c. Tahu tentang (know about) seseorang/sesuatu lewat pengalaman/pengenalan pribadi


secara langsung .
contoh : seorang perawat akan mahir memasang infus dengan tekniknya sendiri,
melalui pengalamannya apalagi jika sudah bekerja ≤ 10 thn
d. Tahu mengapa (know why)sama dengan tahu bahwa tetapi lebih dalam dari pada “tahu
bahwa” karena berkaitan dengan “penjelasan “yaitu jauh lebih kritis dari pada
sekedar “tahu bahwa”
contoh : Pengetahuan ilmiah, contoh Plato, Aristoteles : terkejut, ingin tahu, kagum
6. Mengapa ilmu (science) bukan satu-satunya sumber kebenaran?
- karena masih ada Filsafat, etika, moral, estetika, agama,
7. Baca definisi panjang dari “ilmu” (hal.11) dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut
dengan menyebut apa yang dimaksud dalam definisi.
a. Apa itu ilmu?
- science in general
- masing-masing bidang pengetahuan ilmiah
- kumpulan pengetahuan yg disusun secara sistematis tentang alam semesta yg
diperoleh melalui pengaman objektif
b. Apakah metode ilmu itu?
- metode, berupa aneka prosedur dan langkah, hasilkan kumpulan pengetahuan yg
sistematis mengenai gejala2 alam, kemasya dan perorangan, guna capai kebenaran,
pemahaman, beri penjelasan, ngontrol, prediksi atau melakukan penerapan.
c. Manakah obyek materi ilmu?
- Metode ilmiah : prosedur yang cakup berbagai tindakan, pola kerja, tata langkah,
tata teknis untuk peroleh pengetahuan baru atau kembangkan pengetahuan yg ada.
- Konsep : ide umum yg mewakili satu himpunan
- Persepsi: mengenai hal khusus satu per satu
- Hipotesis: keterangan sementara yg diduga benar &digunakan sebagai pangkal
penjelasan
d. Manakah aspek-aspek teleologis (tujuan) dari ilmu?
Membantu untuk memahami, menjelaskan, mengatur dan memprediksi berbagai
kejadian baik yang bersifat kealaman maupun sosial yang terjadi dalam kehidupan
manusia. Setiap masalah yang dihadapi manusia selalu diupayakan untuk dipecahkan
agar dapat dipahami,
8. Apa perbedaan antara konsepsi (conception) dan persepsi (perception). Dijelaskan
dengan contoh.
- Persepsi adalah kemampuan untuk melihat, mendengar atau menyadari sesuatu
melalui indra.
contohnya penglihatan menyampaikan pesan non verbal ke otak untuk di
interpretasikan. pendengaran juga menyampaikan pesan ke otak untuk di tafsirkan.

- konsepsi adalah kemampuan untuk membentuk sesuatu dalam pikiran dan untuk
mengembangkan pemahaman.
contohnya :
tentang seokor kuda, seseorang dapat mengonsepsikan kuda sebagai hewan perkasa,
berwarna hitam, dapat dituggangi, sedangkan orang lain dapat mengonsepsikan
kuda sebagai perantara judi,berwarna putih dan hewan yang cerdas.

9. Jelaskan 4 pola penjelasan dalam ilmu yang mau menjawab pertanyaan “mengapa?”
dan berikan contoh untuk masing-masing pola penjelasan tsb.
- Deduktif adalah mempergunakan cara berpikir deduktif dalam menjelaskan suatu
gejala dengan menarik kesimpulan scara logis dari premis-premis yang telah
ditetapkan sebelumnya.
contoh : laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi, DVD player barang eklektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi. kesimpulan : semua barang elektronik membutuhkan daya untuk
beroperasi.

- Probabilistik merupakan penjelasan yang ditarik secara induktif dari sejumlah kasus
yang dengan demikian tidak memberi kepastian dimana penjelasan bersifat peluang
seperti kemungkinan, kemungkinan besar atau hampir tidak dapat di pastikan,
contohnya dalam info lalu lintas di acara sebuah televisi memperkirakan
kemungkinan 0,8 jalanan ibu kota tidak akan macet (tidak memberikan 1,00 pasti
tidak macet), dan dari keterangan ini kita bisa mengambil keputusan, perkiraan 0,8
tidak akan terjadi macet berarti ada kemungkinan atau peluang 0,2 terja di macet,
kita juga tidak akan mengurungkan niat kita, karena sudah cukup bagi kita jaminan
0,8 tidak terjadi macet.
- Genetik mempergunakan faktor-faktor yang timbul sebelumnya dengan menjelaskan
gejala yang muncul kemudian, contoh penggunaan DNA dalam cloning
- Fungsional/telologis merupakan penjelasan yang meletakkan sebuah unsur dalam
kaitannya dengan system secara keseluruhan yang mempunyai karakteristik atau
arah perkembangan tertentu. contoh : pembanguan jalan tol di berbagai wilayah.
jalan tol yang dibangun tersebut sejatinya bagian dari teori fungsional dalam upaya
meningkatkan pendapatan ekonomi, mempermudah investasi.
Bab III : Ontologi Ilmu

1. Apakah obyek materi ilmu? b. Mengapa ilmu disebut “pengetahuan empiris?


2. Ada 3 kelompok ilmu yakni ilmu abstrak/simbolik, ilmu kemanusiaan dan ilmu alam.
a. Jelaskan perbedaan di antara ketiganya ?
b. Jelaskan maksud asumsi ilmu kedua dan berikan contoh dalam dunia kesehatan.
c. Jelaskan maksud asumsi ilmu ketiga dan berikan contoh
3. Mengapa dalam kajiannya ilmu bertitik tolak dari realitas dan berakhir juga pada
realitas?
4. Jelaskan dengan contoh perbedaan pengertian antara kata : “ada”, “nyata”, “eksistensi”,
“esensi”.
5. Berikan contoh yang berhubungan dengan kata “ada” yang mengandung 3 pengertian:
a. “the reality”(ada dalam kenyataan), contoh .....
b. “the apparent” (ada dalam kenampakan) contoh......
c. “the conception” (ada sebagai pikiran), contoh ......
6. a. Jelaskan perbedaan pandangan antara Herakleitos dan Parmenides tentang realitas.
b. Ditinjau dari 2 jenis pengetahuan manusia yaitu pengetahuan rasional dan pengetahuan
empiris, pan dangan kedua filsuf di atas ada kebenarannya.
Kebenaran pandangan Herakleitos terletak pada pengetahuan yang mana, demikian pula
pandangan Parmenides terletak pada pengetahuan yang mana?
7. Sehubungan dengan “keberadaan sebagai proses, kejadian/perubahan, muncullah aliran-
aliran : mekanisme, teleologi, vitalisme dan organisisme. Jelaskan masing-masing
pandangan di atas.
BAB IV :

Epistemologi Ilmu

1. a. Tulislah definisi “epistemologi”


b. Metode pendekatan epistemologi?
c. Obyek materi epistemologi?
d. Obyek formal epistemologi?
2. Jelaskan apa itu “Sofisme”?
3. Jelaskan “rasionalisme” sebagai sumber pengetahuan manusia.
4. Jelaskan wujud pengetahuan menurut Plato.
5. Menurut Plato ada 2 jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tentang ide-ide (rasionalisme)
dan pengetahuan tentang benda-benda jasmani (empirisme). Jelaskan 2 jenis pengetahuan
ini, dan manakah yang dapat diandalkan sebagai pengetahuan yang sesungguhnya?
Mengapa?
6. Baca literatur yang memuat “Mite tentang gua” dari Plato dan apa makna mite tsb.
Lit. Bertens K, 1999, Sejarah Filsafat Yunani, cet.ke-15 Kanisius, Yogyakarta).
7. Untuk memperoleh pengetahuan yang diandalkan R. Descartes (Prancis) menggunakan
metode yang disebut “dubium methodicum” (metode keragu-raguan/kesangsian).
Jelaskan maksud metode ini.
8. Jelaskan maksud dalil Rene Descartes ini, ”Whatever is clearly and distinctly conceived
is true”
9. Rasionalisme menggunakan metode deduksi dengan pola pikir silogisme untuk
memperoleh pengetahuan yang benar.
a. Apa itu deduksi? Contoh.
b. Apa itu silogisme? Contoh
10. Apa arti 2 jenis logika berikut ini dan berikan contoh :
a. Log.. formal,
b. Log.. material
11. Pelajari silogisme kategoris pada hal.27-29 power point.
Hukum-hukum proposisi secara simbolik

Premis 1 + + - - Partikular
Premis 2 + - + - Partikular
Konklusi + - - =/= =/=
Ket. + = kalimat afirmatif
- = kalimat negatif
=/= = tidak dapat ditarik kesimpulan
Perhatikan gambar pada hal.28 power point
Ket. A : proposisi universal dan afirmatif (+ ) = semua ....
E : proposisi universal dan negatif (-) = tidak ada yang .....
I : proposisi partikular dan afirmatif (+) = beberapa .....
0 : proposisi partikular dan negatif (-) = beberapa ... bukan .....

Kesimpulan mengikuti premis yang lemah, sbb.:

Premis 1 A E A E
Premis 2 I A 0 I
Konklusi I E 0 0

Pelajari materi dan contoh-contoh pada hal 28-29 kemudian buatlah contoh penarikan
kesimpulan (4 contoh) mengikuti pola di atas.

Anda mungkin juga menyukai