Anda di halaman 1dari 11

Farmakologi

Makalah Dosis obat berdasarkan luas permukaan


tubuh

Kelompok Tiga
1. Jeliana Anggraini 6. Suci Pratiwi Kuswara
2. Labibah Mahmuda 7. Tri Wulandari
3. Lenny Alfiani 8. Yolanda Alfurqonia I.P
4. Lilis Wulandari 9. Yudha Pratama
5. Luthfiya Mareta 10. Yuni Andriyani
DIV Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
2016/2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Farmakologi tentang “Dosis obat berdasarkan luas permukaan tubuh” dengan tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, Kami membutuhkan saran dan kritik dari
pembaca agar dapat lebih baik lagi di kemudian hari.
Akhir kata Kami berharap semoga makalah tentang Farmakologi ini dapat
memberikan manfaat kepada seluruh pembaca.

Palembang, Juni 2017

Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................. 2
Daftar Isi ........................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
Bab II Pembahasan ....................................................................................... 5
2.1 Pengertian dosis obat ........................................................................... 5
2.2 Macam-macam dosis obat .................................................................... 5
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat...................................... 6
2.4 Cara perhitungan dosis obat berdasarkan luas permukaan tubuh ........ 7
Bab III Penutup ............................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional.
Karna seperti yang telah kita ketahui, hal yang pertama kali kita lakukan jika kita sedang
sakit atau ada bagian tubuh, anggota tubuh, atau ada yang tidak beres dengan tubuh kita pasti
kita akan buru-buru kedokter dan mencari obat untuk mengobati sakit yang kita derita.
Namun apakah kita tahu bagaimana cara obat bekerja didalam tubuh kita itu? Oleh
karenanya paling tidak, kita harus tahu dulu bagaimana sebenarnya perjalanan panjang obat di
dalam tubuh, sampai kemudian menimbulkan efek yaitu mengurangi rasa cemas, menghilangkan
rasa sakit, menyembuhkan penyakit dan membuat rasa nyaman, atau bahkan membuat “fly” alias
terbang ke angkasa. Selain manfaatnya, tentu kita juga harus tahu akibat buruknya jika
mengkonsumsi diluar aturan dari yang ditentukan.
Oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan bagaimana obat itu bekerja, dosis yang
harus kita konsumsi, efek dari pemakaian obat tersebut, dan keadaan dari obat itu sendiri apakah
masih dalam keadaan baik atau sudah tidak layak untuk digunakan. Sehingga kita akan terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan sepertihalnya over dosis, atau malah menimbulkan kekebalan
bagi penyakit yang kita derita atau bahkan dapat menimbulkan kematian bila salah dalam
mengkonsumsi obat.
Dalam makalah ini akan saya bahas mengenai masalah yang terjadi dalam menangani
pasien. Disini akan dijelaskan apa saja obat yang dapat diberikan kepada pasien tersebut, dan apa
efek samping maupun kegunaannya dan bagaimana seorang perawat dalam menjalankan
peranannya dalam masalah ini.
1.1 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang:
1. Pengertian Dosis obat.
2. Macam-macam dosis obat.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat.
4. Cara perhitungan dosis obat berdasatrkan luas permukaan tubuh.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang; pengertian dosis obat,
macam-macam dosis obat , faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat,cara perhitungan
dosis obat berdasarkan luas permukaan tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dosis Obat
Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat
(gram, milligram,mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit lainnya (Unit
Internasional). Kecuali bila dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis obat yaitu
sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita dewasa, juga disebut dosis
lazim atau dosis medicinalis atau dosis terapeutik. Bila dosis obat yang diberikan melebihi
dosis terapeutik terutama obat yang tergolong racun ada kemungkinan terjadi keracunan,
dinyatakan sebagai dosis toxic. Dosis toxic ini dapat sampai mengakibatkan kematian,
disebut sebagai dosis letal.
Obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan (initial dose) atau dosis awal (loading
dose) yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (maintenance dose). Dengan memberikan
dosis permulaan yang lebih tinggi dari dosis pemeliharaan (misalnya dua kali), kadar obat
yang dikehendaki dalam darah dapat dicapai lebih awal. Hal ini dilakukan antara lain pada
pemberian oral preparal Sulfa (Sulfisoxazole,Trisulfa pyrimidines), diberikan dosis
permulaan 2 gram dan diikuti dengan dosis pemeliharaan 1 gram tiap 6 jam.

2.2 Macam-macam dosis obat


1. Dosis terapi
Sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik
2. Dosis maksimum
Batas dosis yang relatif masih aman diberikan pada penderita
untuk memberitahukan pada apoteker, bahwa dokter dengan sadar melebihkan obat,
maka resep diberi tanda seru (!) disertai paraf
3. Dosis toksik
Dosis obat yang diberikan melebihi dosis terapeutik, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya keracunan obat
4. Dosis lethal
dosis yang menyebabkan kematian pada hewan coba
Besarnya melebihi dosis toksik
5. Initial dose
Merupakan dosis permulaan yang diberikan pada penderita dengan tujuan agar
konsentrasi / kadar obat dalam darah dapat dicapai lebih awal
6. Loading dose
Dosis obat untuk memulai terapi, sehingga dapat mencapai konsentrasi terapeutik
dalam cairan tubuh yang menghasilkan efek klinis
7. Maintenance dose
Dosis obat yang diperlukan untuk memelihara-mempertahankan efek klinik atau
konsentrasi terapeutik obat yang sesuai dengan dosis regimen
Diberikan dalam tiap obat untuk menggantikan jumlah obat yang dieliminasi dari
dosis yang terdahulu
Penghitungan dosis pemeliharaan yang tepat dapat mempertahankan suatu keadaan
stabil di dalam tubuh.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat


Dosis obat yang diberikan kepada penderita dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
obat, cara pemberian obat tersebut dan penderita. Terutama faktor-faktor penderita seringkali
kompleks sekali, karena perbedaan individual terhadap respon obat tidak selalu dapat
diperkirakan. Ada kemungkinan ketiga faktor tersebut di bawah ini didapati sekaligus.
1.Faktor Obat:
a. Sifat fisika : daya larut obat dalam air/lemak, kristal/amorf, dsb.
b. Sifat kimiawi : asam, basa, garam, ester, garam kompleks, pH, pKa.
c. Toksisitas : dosis obat berbanding terbalik dengan toksisitasnya.
2.Faktor Cara Pemberian Obat Kepada Penderita:
a. Oral : dimakan atau diminum
b. Parenteral : subkutan, intramuskular, intravena, dsb
c. Rektal, vaginal, uretral
d. Lokal, topical
e. Lain-lain : implantasi, sublingual, intrabukal, dsb
3.Faktor Penderita:
a. Umur
Umur pasien merupakan suatu pertimbangan yang penting untuk menentukan dosis obat,
khususnya anak-anak dan orang lanjut usia (>65 tahun). Pada anak-anak bukan dewasa kecil
dimana adanya perbedaan dalam kemampuan farmakokinetik dan farmakodinamik obat,
sehingga harus diperhitungkan dosis obat yang diberikan. Sedangkan pada orang usia lanjut
kebanyakan fungsi fisiologisnya mulai berkurang seperti :
 proses metaboliknya lebih lambat,
 laju filtrasi glomerulus berkurang,
 kepekaan/respon reseptor (factor farmakodinamik) terhadap obat berubah,
 kesalahan minum obat lebih kurang 60 % karena penglihatan,
 pendengaran telah berkurang dan pelupa,
 efek samping obat 2-3 kali lebih banyak dari dewasa, maka dosis obat perlu
diturunkan.
b. Berat badan
Biarpun sama-sama dewasa berat badan dapat berbeda besar. Pasien obesitas mempunyai
akumulasi jaringan lemak yang lebih besar, dimana jaringan lemak mempunyai proporsi
air yang lebih kecil dibandingkan dengan jaringan otot. Jadi pasien obese mempunyai
proporsi cairan tubuh terhadap berat badan yang lebih kecil daripada pasien dengan berat
badan normal, sehingga mempengaruhi volume distribusi obat.
c. Jenis kelamin
Wanita dianggap lebih sensitive terhadap pengaruh obat dibandingkan pria.
Pemberian obat pada wanita hamil juga harus mempertimbangkan terdistribusinya obat
ke janin seperti pada obat-obat anestesi, antibiotic, barbiturate, narkotik, dan sebagainya
yang dapat menyebabkan kematian janin atau kerusakan congenital.
d. Toleransi
Efek toleransi obat yaitu obat yang dosisnya harus diperbesar untuk menjaga respon
terapi tertentu. Toleransi ini biasanya terjadi pada pemakaian obat-obatan seperti
antihistamin, barbiturate & anagetik narkotik .
e. Keadaan pato-fisiologi : kelainan pada saluran cerna mempengaruhi absorbsi obat,
penyakit hati mempengaruhi metabolisme obat, kelainan pada ginjal mempengaruhi
ekskresi obat
f. Bentuk sediaan dan cara pemakaian
Dosis obat dapat berbeda-beda tergantung pada bentuk sediaan yang digunakan dan cara
pemakaian,perbedaan kecepatan dan luasnya absorpsi obat. Seperti bentuk sediaan tablet
memerlukan proses desintegrasi dan disolusi lebih dahulu sebelum diabsorpsi sehingga
dosisnya lebih besar dibandingkan bentuk sediaan larutan.
Cara pemberian obat juga akan mempengaruhi proses farmakokinetik.
g. Waktu pemakaian
Waktu ketika obat itu dipakai kadang-kadang mempengaruhi dosisnya. Hal ini terutama
pada pemberian obat melalui oral dalam hubungannya dengan kemampuan absorpsi obat
oleh saluran cerna dengan adanya makanan. Ada beberapa obat yang efektif bila dipakai
sebelum makan atau sesudah makan. Untuk obat-obat yang mengiritasi lambung &
saluran cerna lebih baik dipakai segera sesudah makan.
h. Pemakaian bersama obat lain (interaksi obat)
Obat-obat yang diberikan secara bersamaan akan terjadi interaksi obat secara fisika dan
kimiawi yang dapat berupa efek yang diinginkan atau efek yang menganggu.
Misal interaksi tetrasiklin dengan logam-logam kalsium, magnesium & aluminium
(logam ini terdapat pada antasida atau produk susu keju), pemakaian secara bersamaan
harus dihindari atau dengan cara mengatur jadwal pemberian, karena tetrasiklin
membentuk kompleks dengan logam tersebut yang sukar diabsorpsi oleh saluran cerna.

2.4 Cara perhitungan dosis obat berdasarkan luas permukaan tubuh (LPT)
Metode LPT dianggap sebagai yang paling tepat dalam menghitung dosis obat untuk
bayi, anak-anak, lansia, dan klien yang menggunakan agen antineoplastikatau mereka
yang berat badannya rendah. Luas permukaan tubuh dalam meter persegi (m2),
ditentukan oleh titik temu (perpotongan)pada skala nomogram antara tinggi badan dan
berat badan seseorang untuk bayi dan anak-anak, untuk dewasa. Untuk menghitung dosis
obat dengan metode LPT, kalikan dosis obat yang diminta dengan angka m2.
100 X 1,8 m2 (LPT) = 180 mg/ hari
DAFTAR PUSTAKA
Dita Qanitah.2016. Dosis obat berdasarkan luas permukaan tubuh.
http://ditaaqonitah.blogspot.com/2014/11/makalah-dosis-obat.html. Diakses tanggal 07
Juni 2017.
Azizah Laksono.2013.Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat.
http://azizahmidwife.blogspot.com/2013/08/makalah-pemberian-obat.html. Diakses
tanggal 07 Juni 2017.
Bram Marabunta.2011. Perhitungan dosis obat. http://brambutakala.blogspot.co.id/. Diakses
tanggal 07 Juni 2017.

Reza Syahbandi Jasmawi Jaya.2013. Sistem perhitungan dan pengukuran obat.


http://nersrezasyahbandi.blogspot.com/2013/11/farmakologi-sistem-perhitungan-dan.html.
Diakses tanggal 07 Juni 2017.
Suhendar Yrsj .2013. Perhitungan dosis obat.
http://jempjell.blogspot.co.id/2013/12/perhitungan-dosis-obat.html. Diakses tanggal 07
Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai