Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESSAY FARMASI FISIK

Disusun oleh:

Gracia Isabel Baptista Soares

Program studi: S1-A

Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha

2017/2018
“Farmasi fisik’’

Sebelum membahas tentang farmasi fisik,terlebih dahulu saya akan membahas apa itu
farmasi dan apa itu fisika?

• Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat)
merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan
keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik
farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan
farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya
layanan klinik, evaluasiefikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.
Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma).

• Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fisika suatu zat baik berupa
sifat molekul maupun tentang sifat turunan suatu zat.

Apa itu Farmasi Fisik?

• Farmasi fisik merupakan suatu ilmu yang menggabungkan antara ilmu fisika dengan
ilmu farmasi.Farmasi fisik adalah yang diterapkan pada pembuatan sediaan farmasi dan
dipelajari sifat fisika dari berbagai zat yang digunakan untuk membuat sediaan obat,ketika
sudah menjadi sediaan obat,dan juga meliputi evaluasi akhir dari sediaan obat tersebut
Singkatnya , mengajarkan obat yang sesuai standar ,aman , dan stabil hingga sampai ke tangan
pasien.Untuk itu perlu mengetahui sifat-sifat zat aktif maupun bahan pembantu agar dapat
dkombinasikan sehingga menjadi suatu sediaan farmasi yang aman, berkhasiat dan
berkualitas.Sebagai seorang farmasis, kami dituntut untuk bisa membuat sediaan farmasi yang
“baik” dalam arti luas. Artinya, semua aspek harus diperhatikan untuk keselamatan pasien.
Untuk itu, perlu mengetahui sifat-sifat zat aktif maupun bahan pembantu agar dapat
dikombinasikan sehingga menjadi suatu sediaan farmasi yang aman, berkhasiat, dan berkualitas.
Masalah mungkin tidak terlalu banyak muncul ketika zat aktif tidak memiliki sifat yang
menyulitkan, contohnya pada sediaan sirup dimana zat aktif mudah larut dalam air sebagai
pelarut. Namun bagaimana jika senyawa tersebut tidak larut dalam air? Nah, disinilah ilmu
farmasi fisika tersebut akan diterapkan. Dengan mengetahui sifat fisika dari zat aktif, kita bisa
mencari bahan pembantu yang dapat kita tambahkan dalam sediaan untuk membantu mengatasi
“masalah” zat aktif tersebut. Atau kita dapat memikirkan bentuk sediaan yang baik untuk zat
tersebut agar dapat dikonsumsi oleh pasien dengan baik. Oleh karena itulah ada sediaan yang
berbentuk tablet, sirup, salep, dan lain-lain. Semua itu bergantung pada sifat zat aktif dan
fungsinya terhadap tubuh. Serba serbi proses pembuatan sediaannya menjadi bagian dari cerita
menarik lain di kuliah Teknologi Sediaan Farmasi Likuida – Semisolida dan Solid.
Untuk menghasilkan kue dengan rasa yang enak, tentu kita perlu komposisi yang tepat bukan?
Sama seperti obat, juga membandingkan berbagai kombinasi dari bahan pembantu yang dapat
menghasilkan sediaan terbaik. Tidak hanya dari bahan, namun kombinasi teknik juga kami
pelajari. Misalnya, untuk menghasilkan emulsi yang baik, berapa kecepatan putaran pengaduk
yang diperlukan. Tentu tidak asal coba dan menebak kombinasi yang di uji. Namun semuanya
tentu berdasarkan teori yang memperoleh.
Ketika sediaan obat sedang dibuat, masih ada lagi beberapa kriteria yang harus diuji apakah
memenuhi standar atau tidak, misalnya uji viskositas atau kekentalan. Kekentalan sediaan likuid,
perlu untuk ditetapkan, salah satu tujuannya berkaitan dengan kemudahan pasien dalam menuang
obat ke sendok takar. Coba bayangkan jika sirup yang dituang terlalu cair, akan meningkatkan
resiko tumpah bukan? Begitu juga sebaliknya jika sirup terlalu kental, maka akan sulit untuk
dituang dan ditakar. Hal ini mungkin terlihat sepele, namun dari kenyamanan pasien dalam
menggunakan obat inilah diharapkan pasien dapat menggunakan obatnya sesuai aturan dengan
baik dan tidak menyulitkan.
Setelah sediaan jadi, tentu hal penting yang selanjutnya menjadi perhatian adalah kestabilan
sediaan. Obat yang telah dibuat tentu harus tetap stabil selama proses distribusi obat, agar ketika
diterima oleh pasien, obat masih dalam keadaan yang stabil, tidak ada pengurangan aktivitas atau
terjadi kerusakan zat aktif. Melalui penerapan ilmu farmasi fisika, kita dapat menetapkan waktu
kadaluarsa berdasarkan hasil uji sediaan pada berbagai kondisi. Jadi, kita tidak perlu khawatir
dengan obat yang diterima. Para farmasis, sudah memastikan semaksimal mungkin agar obat
yang kalian pasien terima aman untuk dikonsumsi. Melalui semua itu, kta belajar melihat sediaan
yang kita buat dari sifat fisik dan tidak melulu sifat kimianya saja.

Hubungan Farmasi dan fisik itu apa?

•Hubunganya farmasi dengan fisik yaitu,bahwa senyawa obat memiliki sifat fisika yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Dan itu penting untuk mengetahui sifat-sifat fisika dari suatu senyawa,contohnya: kelarutan,
titik leleh , titik didih, rumus, struktur dan molekul.
Dan apakah suatu senyawa obat bias dibuat sediaan sirup dengan mudah atau tidak dan apakah
senyawa obat bisa dibuat sediaan tablet atau tidak? Maka seorang farmasis itu harus tau sifat-
sifat fisika dan kimia dari suatu bahan atau seni obat.
Dan perlu difikirkan cara pemberian obat yang sesuai: oral, tropical, atau parental.
Perlu juga difikirkan perlepasan zat aktif obat dan perlu difikirkan ukuran molekul dan sifat
molekul sehingga menghasilkan efek respon biologis.
Ilmu farmasi erat hubunganya dengan ilmu fisika yaitu senyawa obat memiliki sifat fisika yang
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya ,dan sifat-sifat fisika inilah yang akan sangat
memengaruhi cara pembuatan dan cara formulasi sediaan obat, yang pada akhirnya akan
memengaruhi efek pengobatan dar obat serta kestabilan dari sebuah sediaan obat.
Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat mencakup massa jenis, momem dipole, kostanta
dieltrikum, indeks bias , rofasi optic, kelarutan, titik lebur, titik didih, pH, dan lain lain.Siifat-sifat
inilah yang merupakan dasar dalam formulasi sediaan farmasi.sifat-sifat fisika inilah juga yang
akan menuntukan kemurniaan dari suatu zat yang akn dijadikan obat. Jadi, dengan mengukur
sifat-sifat fisika di atas maka muni atau palsunya suatu zat dapat diketahui.Selain itu,
berdesarkan sifat-sifat fisika di atas , akan mengiring seorang farmasis dalam memformulasi
suatu zat yang baik yang dapat maupun tidak dapat dibuat menjadi sebuah sediaan, yang
akhirnya akan menghasilkan suatu sediaan farmasi yang bermutu dan berefek.

Apakah farmasi fisik itu merupakan ilmu yang penting?


• Tentu saja ya. Karena farmasi fisik itu merupakan ilmu yang wajib dipelajari dalam ilmu
farmasi,dan berhubungan dengan ilmu ini,ilmu fisika sangat mendukung dalam memenuhi
kestabilan obat yang baik.Pengetahuan mengenai sifat fisika molekul obatlah yang akan
memengaruhi aspek-aspek formulasi zat obat menjadi sebuah sediaan farmasi yang memenuhi
syarat.
Ilmu fisika memilik kaiitan yang besar dengan dunia farmasi ,baik dalam pembuatan sediian
ataupun alat yang digunakan serta teknik membuatan sediaan.

Anda mungkin juga menyukai