Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada masa pertumbuhan, umumnya pada bayi hingga anak-anak mengalami gejala
demam. Demam pada bayi dan anak-anak dapat disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya adalah infeksi kuman, perubahan kondisi lingkungan, pasca imunisasi serta
terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh. Pemberian obat analgesik-antipiretik dapat
digunakan untuk mengatasi demam.
Obat analgesik antipiretik yang umumnya dipakai adalah dari derivat anilin,
karena tidak menimbulkan efek sindrom reyer yang merupakan gejala ensefallopati
hepatik dan liver syeatosis pada anak-anak, seperti pada derivate salisilat.
Diantara derivat anilin yang menjadi pilihan utama adalah paracetamol, karena
mempunyai efek samping yang ringan dibandingkan dengan derivat anilin lain yang
umumnya memilki toksisitas yang lebih besar.
Sediaan ini dalam bentuk drop karena lebih praktis penggunaannya terutama bagi
anak berusia di bawah 3 tahun, dan dosis dapat disesuaikan berdasarkan takaran pada
pipet tetes pada botol drop menurut umur pasien. Penggunaan paracetamol tidak boleh
bersama alkohol karena dapat menimbulkan kerusakan hati. Selain itu alkohol aktif secara
farmakologis mempengaruhi perkembangan otak anak-anak.

1.2 Rumusan Masalah


 Menyusun rancangan formula, evaluasi, dan rancangan kemasan yang berdasarkan
pada syarat yang telah ditetapkan oleh pustaka yang ada.
 Melakukan evaluasi fisika kimia dan penilaian terhadap hasil, kemudian melakukan
pengemasan terhadap sediaan jadi.
1.3 Tujuan
 Untuk memperoleh formula sediaan drop dengan bahan aktif paracetamol yang aman,
efektif, stabil, dan dapat diterima secara farmakologis sebagai analgesik antipiretik
bagi anak berusia di bawah 3 tahun.
 Untuk memenuhi keinginan masyarakat luas akan sediaan yang aman, efektif, stabil,
dan dapat diterima karena penggunaannya lebih mudah dan efisien dibandingkan
dengan sirup.

1.4 Manfaat
 Membuat formula paracetamol menjadi bentuk sediaan true solution dalam bentuk
drop yang memenuhi persyaratan mutu sesuai pustaka, yaitu aman, efektif, stabil dan
dapat diterima.
 Sediaan paracetamol dalam bentuk drop dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam
penggunaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Paracetamol merupakan salah satu contoh obat analgesik dan antipiretik yang digunakan
untuk pengobatan simptomatik terhadap gejala suatu penyakit, dimana pengobatan ini hanya
meringankan gejala penyakit tanpa menyembuhkan atau menghilangkan penyebabnya.
Analgesik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi saraf pusat secara selektif dan dalam
dosis therapeutik dapat meringankan atau menekan rasa nyeri tanpa memiliki kerja anastesi
umum. Analgetik bekerja dengan cara meningkatkan nilai ambang nyeri. Antipiretik adalah
senyawa yang dapat menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam.

Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgesik dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

a. Analgetika perifer (non narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik
dan tidak bekerja sentral. Analgetika anti radang termasuk kelompok ini.
b. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat seperti pada
fraktura dan kanker.

Mekanisme kerja analgesik

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan,
berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan
kerusakan tersebut. Nyeri yang disebabkan oleh rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis
(kalor, listrik) dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan. Rangsangan tersebut memicu
pelepasan zat-zat tertentu yang disebut mediator nyeri di antaranya, histamin, brakidin,
leukotrien, dan prostaglandin. ( Obat-obat Penting, hlm 313 )

Pemberian analgesik menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim pada


sistem saraf pusat yang mengkatalis biosintesis prostaglandin seperti siklooksigenase,
sehingga mencegah sensitivasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit seperti
bradikinin, histamine, serotonin, prostaglandin, ion-ion hydrogen dan kalium yang dapat
merangsang rasa sakit secara mekanis atau kimiawi.

Mekanisme kerja antipiretik

Antipiretik adalah golongan obat yang dapat menurunkan suhu demam tubuh.
Hypothalamus merupakan thermostat atau pusat regulasi suhu tubuh, sehingga keseimbangan
antara produksi panas dengan panas yang hilang tetap terjaga. Apabila terjadi gangguan di
hipothalamus maka setting point suhu akan meninggi dan terjadi demam. ( Aksi Obat ed
2008 hlm.63 )

Pemberian antipiretik meningkatkan eliminasi panas pada penderita dengan suhu


badan tinggi, menimbulkan dilatasi pada pembuluh drah perifer dan mobilisasi air sehingga
terjadi pengenceran darah dan pengeluaran keringat. Pengaruh penurunan suhu tersebut
adalah hasil kerja obat pada system saraf pusat yang melibatkan pusat control suhu di
hipothalamus.

Paracetamol (Asetaminofen) memiliki khasiat sama seperti obat-obat non steroid


antiinflamantori drug (NSAID) lainnya. Paracetamol berfungsi menghambat prostaglandin
(mediator nyeri) di otak tetapi sedikit aktifitasnya sebagai penghambat prostaglandin perifer.
Namun, tidak seperti obat-obat NSAIDs, obat ini tidak memiliki aktifitas antiinflamasi dan
tidak menyebabkan gangguan saluran cerna maupun efek kardiorenal yang tidak
menguntungkan. Oleh karena itu, Paracetamol cukup aman digunakan pada semua golongan
usia.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

DEMAM

Penyebab : infeksi akibat mikroba, Gejala : nyeri, pusing, meriang, suhu


gigitan nyamuk aedes aegypti, tubuh meningkat
akibat virus influenza , vaksin

Obat analgetik dan antipiretik

Ibu profen : Kelebihan : meringankan Paracetamol : Kelebihan : mempunyai efek Aspirin : Kelebihan : dapat mengurangi
antipiretik dan analgesik, aman dikonsumsi penderita antipiretik, analgesik, dan antiflamasi.
nyeri ringan hingga sedang seperti
gangguan lambung dan saluran pencernaan. Kekurangan : dapat terjadi pendarahan
haid, sakit gigi, dan sakit kepala. pada lambungm, ulserasi, perforasi,
Kerugian : efek anti-inflamasi sangat rendah, bila
Kerugian : menyebabkan mual dan dikonsumsi melebihi dosis dapat menyebabkan nefropati
muntah (MD ed.33 p.43) hepatoksik pada anak

Bahan Aktif Terpilih (Paracetamol)

DOSIS Karakteristik Bahan Karakteristik Persyaratan Mutu


 175mg/m2 4x sehari Aktif Biologik
(Remington) 1. Aman
Fisika : 2. Efektif
 Dws: 480-750mg 4x Kelarutan:
sehari (BNF) - Serbuk hablur, putih, 3. Acceptable
 Dws: 0,5g–1g/4-6 tidak berbau, pahit. 1:70 air dingin 4. Stabilitas fisika
jam (MD.ed 37) - BM = 151,16 5. Stabilitas kimia
1:20 air panas
- TL = 168o – 172o 6. Stabilitas
1:7 etanol mikrobiologi dan
Kimia :
toksikologi
- pH stabil = 6 1:9 propilenglikol 7. Stabilitas
- T ½ pH 6 = 21,8 th. farmakologi
1:40 gliserin Larutan oral
- T ½ pH 2 = 0,73 th. paracetamol tidak
- T ½ pH 9 =2,28 th. (Codex ed.12 boleh kurang dari
- Stabil dalam air p.988)
90% & tidak boleh
lebih dari 110%
jumlah yang tertera
pada etiket
3.1 Pemilihan Bahan Aktif
1. Paracetamol
- Efek Utama :
 Mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang (Farmakologi dan terapi ed. 5 p. 238)
 Analgesik dan antipiretik (MD ed. 32 p.74)
- Efek Samping :
 Reaksi hipersensitifitas dari kelainan darah pada penggunaan kronis dari 3-4 g sehari
dapat terjadi kerusakan hati pada dosis diatas 6 gram mengakibatkan nekrosis hati
yang tidak revensibel-overdose dapat menimbukan mual, muntah, dan anoreksa
(Obat-obat penting ed.6 p.310)
- Indikasi :
 Analgesik : saat sakit kepala, nyeri sendi
 Antipiretik : menurukan demam
- Kontra Indikasi :
 Tidak dianjurkan untuk pasien gagal ginjal, dan gangguan hati (MD ed. 32 p,74)
- Spesifikasi Lain :
 Paracetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paruh plasma antara 1-3
jam. Obat ini tersebar keseluruh cairan tubuh dalam plasma 25%. Paracetamol terikat
protein plasma, Paracetamol dimetabolisme oleh enzim mikrossom hati sebagian 80%
dikonjugasi dengan asam glukuronat dan sebagian kecil dengan asam sulfat. Obat ini
diekskresi melalui ginjal sebagian kecil Paracetamol (3%) dan sebagian besar dalam
bentuk terkonjugasi (Farmakologi dan terapi ed.5 p.238)

2. Ibuprofen
- Efek Utama :
 Analgesik dan anti inflamasi (Farmakologi dan terapi ed.5 p.240)
- Efek Samping :
 Mual, muntah pada anak-anak dapat menyebabkan pendarahan gaziointestinal gagal
ginjal, atau anafilaksis.
 Dapat menyebabkan hepatotoksik (Textbook of Pharmcology Bowman. p.13,19)
- Indikasi :
 Nyeri dan inflamasi pada penyakit reumatik dan kelainan muskuloskeletal, nyeri
ringan hingga sedang termasuk nyeri, demam, nyeri pada anak.
- Kontra Indikasi :
 Tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui (Farmakologi dan terapi ed.5 p.240)
- Spesifikasi Lain :
 Absorpsi cepat melalui lambung dan kadar maksimum dicapai setelah 1-2 jam waktu
paruh plasma sekitar 2 jam 90% ibuprofen terikat dalam protein plasma diekskresi
melalu urin sebagai metabolit atau konjugatnya. Metabolit utama merupakan hasil
hidroksilasi dan karboksilasi. (Farmakologi dan terapi ed.5 p.240)

3. Aspirin
- Efek Utama :
 Analgesik, Antipiretik, dan Anti-Inflamasi (Farmakologi dan terapi ed.5 p.236)
- Efek Samping :
 Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dispepsi/iritasi mukosa lambung (MD
ed.37 p.21)
 Resiko tukak lambung efek lebih serius yaitu kejang-kejang pada pasien asma dapat
menyebabkan serangan walaupun dalam dosis rendah (Obat-obat Penting ed.5 p.312)
- Indikasi :
 Antipiretik
 Analgesik : sakit kepala, nyeri sendi, nyeri haid, dan neuralgia
 Demam reumatik akut pengurangan nyeri, kekakuan, pembekakan, rasa panas dan
memeratnya jaringan setempat
 Artritis reumatoid
(Farmakologi dan terapi ed.5 p.236)
- Spesifikasi Lain :
 Pada pemerian oral, sebagian diabsorbsi dengan cepat tetapi sebagian besar diusus
halus bagian atas kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian kecepatan
absorpsi tergantung dari kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet, pH permukaan
mukosa dan waktu pengosongan lambung. Absorpsi secara rektal lebih lamban dan
tidak sempurna sehingga tidak dianjurkan diabsorbsi cepat melalui kulit (Farmakologi
dan terapi ed.5 p,235)
Alasan pemilihan bahan aktif:
- Dikonsumsi untuk anak usia di bawah 3 tahun, sehingga lebih mudah ditelan.
- Dosis bisa disesuaikan berdasarkan takaran pada pipet tetes (botol drop) menurut
umur bayi.

Takaran / Dosis Zat Aktif baik dalam tiap kg berat maupun tiap cm2 luas permukaan tubuh
1. Remington edisi 19 (hal 1208)
300 mg-1 gram 3-4x sehari
Pediatri 175 mg/m2 4x sehari
Anak < 1 tahun 60-80 mg 3-4x
Anak 1-2 tahun 120 mg 3-4x
Anak 3-5 tahun 150 mg -325 mg 3-4x

2. FI III p.37
500 mg/1x sehari
500 mg-2 gram/hari

3. MD ed.33 p.71
Anak <3 bulan 10 mg/BB
3 bulan – 1 tahun 60-70 mg
1-5 tahun 120-250 mg
6-12 tahun 250-500 mg

4. BNF for Children tahun 2009 p. 247


1-3 bulan = 30-60 mg setiap 8 jam
3-12 bulan = 60-120 mg setiap 4-6 jam
1-5 tahun = 120-250 mg setiap 4-6 jam
6-12 tahun = 250-500 mg setiap 4-6 jam
12-18 tahun = 500 mg setiap 4-6 jam
Karakteristik Paracetamol
Karakteristik fisikia Karakteristik kimia
 Organoleptik
- Bentuk: serbuk hablur  pH larutan : 5,1
- Warna: putih  pH stabil : 6
- Bau: tidak berbau  Stabilitas dalam cahaya : harus
- Rasa: sedikit pahit terlindungi cahaya matahari (MD
 Kelarutan ed.28 p.270)
Larut dalam air mendidih dan dalam  Peruraian dikatalis oleh asam basa
Natrium hidroksida 1N; mudah larut hasil urai dan D.aminofenol dan
dalam etanol asam asetan
 Bobot Jenis : 151,16  Kadar aman : 90-110%
 Titik Lebur : antara 168-172℃ (MD ed. 28 p.268)
 Kelarutan :
- 1 : 70 air
- 1 : 7 etanol
- 1 : 13 aseton
- 1 : 40 gliserin p
- 1 : 9 propilenglikol
- Larut dalam alkali-OH
(FI III p.37)

Bahan Aktif Terpilih


1. Bahan aktif : Paracetamol
Organoleptis Paracetamol:
 Rasa sedikit pahit  perlu corrigens saporis (Sorbitol)
 Bau: tidak berbau  perlu corrigens odoris (Flavours stoberi)
Guna : memberi rasa/aroma seperti strawberry yang disesuaikan dengan pewarna.
 Warna putih  perlu corrigens colloris (Karmin)
Kelarutan: dalam air 1:8 (Martindale 28 hal 431)
Guna: sebagai colouring agent/pewarna agar sediaan yang dibuat lebih menarik.
 Kelarutan Paracetamol:
Larut dalam 70 bagian air, 20 bagian air panas, 7 bagian etanol, 13 bagian aseton, 40
bagian gliserol, dan 9 bagian propilenglikol (Codex hal 988).

3.2 Pemilihan Bahan Baku Tambahan Formula


 Propilenglycol (Mr = 76,09)
Kadar Propilenglikol untuk oral solution adalah 10% - 25%
Fungsi : Antimikroba preservative, desinfectant, plastunzen, water-misable, Co-
solvent
Larut dalam air dan gliserin, ADI 2,5 mg/Kg BB
Penambahan propilenglikol bertujuan :
1. Sebagai co solvent untuk melarutkan paracetamol (1:9)
2. Meningkatkan viskositas sediaan sehingga dapat menambah stabilitas sediaan
3. Menurut HPE : konsentrasi yang digunakan untuk sediaan oral adalah 10%-
25%. Jika terlalu banyak rasa sediaan menjadi tidak enak.
 Nipagin / Methyl Paraben (Mr = 174,14)
Fungsi : Antimikrobapreservative
Larut dalam air 1:400, 1:50 air hangat (50oC), larut dalam 1:5 propilenglikol, 1:60
dalam gliserin
ADI 10 mg/Kg BB, Kadar oral 0,015% - 0,2% (pH 4,8 , pKa 8,4)
Sifat : serbuk hablur halus, putih, hamper tidak berbau, tidak berasa, kemudian
rasa agak membakar diikuti rasa tebal (FI III p 378). 1 bagian larut dalam 400
bagian air, 30 bagian air 800 C, 3 bagian etanol, 60 bagian gliserin, 5 bagian
propilenglikol (HPE ed 6 p 441-445)
Alasan pemilihan nipagin sebagai pengawet, karena :
1. Mempunyai rentang pH yang besar
2. Mempertahankan stabilitas mikrobiologi
 Sorbitol
Fungsi : pemanis
Kelarutan sangat mudah larut air, sukar larut dalam etanol, dalam metanol dan
dalam asam asetat
 Gliserin
Sifat : jernih tidak bewarna, tidak berbau, manis diikuti rasa hangat, higroskopis
jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah, dapat memadat membentuk masa
hablur tidak bewarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai kurang 200 C.
kelarutan dapat campur dengan air dan dengan etanol 95%p , praktis tidak larut
dalam kloroform p, eter p, dan dalam minyak lemak.
Fungsi : co-solvent, sweeting agent
Kadar oral : < 20%
Use oral dose of : 1,0-1,5 g/kg BB
Alasan : dapat meningkatkan aktivitas kerja propilenglikol
 Polyetilenglikol (PEG 400)
Mr = 400
Fungsi : solventointment base
Viskositas : 105-130 mPa.S
ADI = 10 mg/kg BB
Alasan : Dapat meningkatkan aktifitas dari antibakteri dan diabsorbsi cepat
dilambung
 Karmin
Sebagai pewarna. Batas pemakaiannya 0,0005%-0,001%
 Stroberi flavor
Menutupi rasa pahit dari bahan aktif, serta memberikan warna dan bau yang
menarik seperti buah stroberi.
3.3 Pemilihan Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan yang dipilih “DROP” :
 Lebih praktis cara penggunaanya
 Dosis bisa disesuaikan berdasarkan takaran pada pipet tetes (botol drop)
 Cara pemberiannya lebih mudah
Alasan pemilihan “True Solution” :
 Paracetamol stabil dalam air
 Kelarutan Paracetamol dalam air 1 : 70, meskipun agak sukar larut kelarutan
Paracetamol dapat ditingkatkan dengan penambahan Co-Solvent
 Penambahan etanol kurang cocok karena dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi
 Secara ekonomis lebih mudah
 Lebihh mudah digunakan karena untuk anak-anak

3.4 Persyaratan Mutu Sediaan


Sediaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan mutu yang setara dengan
ketentuan dari Farmakope Indonesia edisi V dan memperhatikan kriteria pendaftaran obat
jadi Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
1. Aman
Bermanfaat secara biologis dan fisiologis, tanpa efek samping yang merugikan,
sehinggan tidak lebih toksik dari toksisitas bahan aktif sebelum diformulasi (USSP XXII
p.103), kemurnian bahan obat (Paracetamol < 98,09% dan tidak >101,0%) (FI IV p.649)
2. Efektif
Jumlah partikel aktif yang mampu mencapai rate of action (tempat kerja / sasaran obat)
dan mampu melakukan aksi sebesar dan selama waktu yang diperhitungkan . Jumlah
yang dikehendaki relatif kecil dengan hasil kerja yang optimal. pH larutan oral
Paracetamol : antara 3,8 dan 6,1 (FI V p.999)
Kadar : Dosis 175 mg/m2 sehari 4x umur anak-anak
Dewasa 300 mg = 1g 1x pakai (3-4 hari) (Remington ed.19 p.1209)
3. Stabilitas Fisika
Kondisi fisik yang tidak boleh berubah selama pemakaian dan penyimpanan yang
meliputi penampilan, keseragaman, viskositas dan organoleptis
Bobot jenis Paracetamol : 151,16 (FI V p.998)
4. Stabilitas Kimia
Secara kimia integritas kebutuhan kimiawi dan potensi kimia aktif, serta mengalami
perubahan pH (USSP XXII p.1703)
5. Stabilitas Mikrobiologi
Sebagai sediaan yang tidak ditumbuhi mikroba sesuai dengan persyaratan tertentu dan
jika sediaan tersebut mengandunng antimikroba maka harus tetap efektif selama waktu
yang ditentukan untuk menghambat permukaan mikroba sehingga sediaan perlu
ditambahi pengawet (USP 22 p.1703)
6. Stabilitas Toksikologi
Tidak boleh menujukkan adanya gejal, kenaikan toksisitas / persediaan selama
penyimpanan dalam wadah tertentu (USSP XXII p.1703)
7. Stabilitas Farmakologik
Tidak mengalami perubahan efek farmakologik yang menyipang / tujuan dari
pengobatan hingga batas waktu yang diperlukan.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan

Beaker glass Parasetamol


Gelas ukur Nipagin (metil paraben)
Pengaduk Sorbitol
Sudip Asam Sitrat
Sendok tanduk Na3 Sitrat
Magnetic bar dan stirrer Karmin
Viscometer cup and bob Gliserin
Timbangan analitik dan digital Propilenglikol
Piknometer PEG 400
pH meter Flavour stoberi
Serbet Aqua purificata
Kertas perkamen
4.2 Kerangka Operasional

kalibrasi beaker glass kalibrasi beaker glass,


diukur propilenglycol PEG 4003,75 ml diukur polysorbate 80
3,75 ml 7,5 ml

campuran paracetamol dengan berbagai


pelarut
Kalibrasi beaker glass
diukur gliserin 30 ml
Ditimbang
paracetamol
15,75 gram

pembuatan dapar:

1. Ditimbang Asam Sitrat


0,4096 g + 10 ml air
2. ditimbang Na3 Sitrat 1,567 g Ditimbang sorbitol
Ditimbang nipagin 0,075
+ 10 ml air
gram + propilenglicol 15ml
3. 1 + 2 campur ad homogen
3,75 ml

kalibrasi botol
15 ml

campuran paracetamol dengan berbagai


Ditambahkan Karmin pelarut
0,0015%, aduk ad
homogen
Ditambahkan flavour
Ditambahkan air ad 150 ml Diambil 15 ml,
strawbeey 2 tetes, diaduk
ad homogen dimasukkan botol, sisa
dipakai evaluasi
4.3 Metode Kerja
Perhitungan Dosis per satuan takaran terkecil (Body Surface Area)
Dosis Paracetamol 175 mg/m2 (Remington ed. 19 p.1208)
Umur Bobot Bobot Surface Surface Area Dosis pada
(bulan) Wanita (kg) Pria (kg) Area (m2) (m2) Pria rentang usia
Wanita

0 3,0 3,1 0,210 0,217 36,750 –


37,975

1 3,8 4,2 0,247 0,273 43,225 – 40 mg = 0,4 ml

47,775

2 4,8 5,2 0,288 0,314 50,400 –


54,850

3 5,4 5,9 0,314 0,334 54,950 –


50 mg = 0,5 ml
58,450

4 6,1 6,4 0,346 0,354 60,550 –


61,950

5 6,5 6,9 0,360 0,374 63,000- 65,450


60 mg = 0,6 ml

6 6,8 7,3 0,369 0,389 64,575 –


68,075

7 7,1 7,5 0,385 0,400 67,375 –


70,000

8 7,4 7,6 0,395 0,405 69,125 –


70,875

70 mg = 0,7 ml
9 7,5 7,7 0,400 0,408 70,000 –
73,190

10 7,6 8,0 0,405 0,420 71,857 –


73,500
11 7,8 8,0 0,409 0,420 73,500 –
75,350

12 8,0 8,2 0,420 0,430 73,500- 75,250


80 mg = 0,8 ml

24 9,3 9,6 0,460 0,475 80,500 –


83,125

a) Aturan Pakai :
0 – 1 bulan : 4x sehari 0.4 ml (0.4mg)
2 – 3 bulan : 4x sehari 0.5 ml (0.5mg)
4 – 7 bulan : 4x sehari 0.4 ml (0.6mg)
8 – 11 bulan : 4x sehari 0.7 ml (0.7mg)
12 bln – 2 th : 4x sehari 0.8 ml (0.8mg)

b) Perhitungan volume takaran terkecil


Volume takaran terkecil = 0,4 ml
Jadi 1000 mg = 70 ml
40 mg = x ml
X = 2,8 ml (air)

c) Perhitungan volume kemasan


0,8 ml x 4 x 3 hari = 12 ml ~ 15 ml

Alasan perencanaan volume 1 kemasan 15 ml :

 Dalam waktu 3-6 hari diharapkan penyakit pasien sudah sembuh (untuk swamedikasi).
 Dengan volume 1 kemasan 15 ml diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan pasien
sampai penyakitnya sembuh.
 Pemakaian parasetamol jangka panjang dapat menimbulkan nefropati analgesik
Perhitungan ADI

 ADI Nipagin, max 10 mg/kg BB(HPE 6th Ed p.441)

Umur Bobot rata-rata


Dosis (mg)
(bulan) wanita-pria (kg)

3.05 30.5
0
35.25
1 4 40

50
2 5  0 – 1 bl : 4x sehari 0.4ml  1.6ml x
52,25 0.05% = 0.0008g
3 5.65 56.5

62.5
4 6.25  2 – 3 bl : 4x sehari 0.5ml  2ml x
0.05% = 0.001g
5 6. 7 67
68,25  4 – 7 bl : 4x sehari 0.6ml  2.4ml x
0.05% = 0.0012g
7.05
6 70.5
x 10 mg

7 7.3 73

75
8 7.5  8 – 11 bl : 4x sehari 0.7ml  2.8ml x
0.05% = 0.0014g
76
9 7.6  12 bl – 2 th : 4x sehari 0.8ml  3.2ml
77
x 0.05% = 0.0016g
10 7.8 78

11 7.9 79

81
12 8.1 Tidak melebihi ADI
87,75

2 tahun 9.45 94.5


 ADI Propylenglikol, max 25 mg/kg BB.(HPE 6th Ed p.592)

Umur Bobot rata-rata


Dosis (mg)
(bulan) wanita-pria (kg)

3.05 76.25
0
88.125
1 4 100

125
2 5  0 – 1 bl : 4x sehari 0.4ml
133,125
1.6ml x 25% = 0.4g
3 5.65 141.25

156.25
4 6.25  2 – 3 bl : 4x sehari 0.5ml
2ml x 25% = 0.5g
5 6. 7 167.25 170,625  4 – 7 bl : 4x sehari 0.6ml

2.4ml x 25% = 0.6g


7.05
6 176.25
x 25 mg
7 7.3 182.5

187.5
8 7.5  8 – 11 bl : 4x sehari 0.7ml
2.8ml x 25% = 0.7g
9 7.6 190 192,4375  12 bl – 2 th : 4x sehari 0.8ml

3.2ml x 25% = 0.8g


10 7.8 195

11 7.9 197.5

202.5
12 8.1 Melebihi ADI
219,375
2 tahun 9.45 236.25
 ADI PEG = max 10mg/kgBB (HPE 6th Ed p.521)

Umur Bobot rata-rata


Dosis (mg)
(bulan) wanita-pria (kg)

3.05 30.5
0
35.25
1 4 40

50
2 5  0 – 1 bl : 4x sehari 0.4ml  1.6ml x
52,25 2% = 0.032g <3,255mg
3 5.65 56.5

62.5
4 6.25  2 – 3 bl : 4x sehari 0.5ml  2ml x 2%
= 0.04g < 52,25 mg
6. 7 67
5  4 – 7 bl : 4x sehari 0.6ml  2.4ml x
68.25
2% = 0.048g < 68.25mg
6 7.05 70.5
x 10 mg
7 7.3 73

75
8 7.5  8 – 11 bl : 4x sehari 0.7ml  2.8ml x
2% = 0.056g <77mg
9 7.6 76
 12 bl – 2 th : 4x sehari 0.8ml  3.2ml
77
x 2% = 0.064g < 87,75mg
10 7.8 78

11 7.9 79

81
12 8.1 87,75 Tidak melebihi ADI

2 tahun 9.45 94.5


 Perhitungan dapar Fosfat-Fosfat pH 6
pH stabil larutan Paracetamol oral = 6
𝐾𝑎[𝐻3𝑂] + pH = pKa + log [𝐴]
[𝐺]
−𝛽 = 2,303. 𝐶.
(𝐾𝑎[𝐻3𝑂] + ) 2
[𝐺]
10 −6,4 𝑥 10 −6 6 = 6,4 + log [𝐴]
0,01 = 2,303.C.(10 −6,4 𝑥 10 −6 ) 2
[𝐺]
0,01 = 0,4690433810 log [𝐴] = -0,4

C = 0,021319989 [𝐺]
= 0,39810717
[𝐴]

[G] = 0,39810717[A]

C = [G] + [A]
0,021319989 = 0,39810717[A] +[A]
[A] = 0,01524918
[G] = 0,00607

[Garam]
H3Sitrat + 3NaOH Na2Sitrat + H2O
0,00607 0,01821 0,00607
[Asam]
H3Sitrat + 3NaOH Na3Sitrat + H2O
0,01524918 0,03049836 0,0152418
H3Sitrat = (0,00607 + 0,01524918) x 192,12 x 100/1000
= 0,409584086 ~ 0,4096%
NaOH =(0,01821 + 0,03049836) x 40 x 100/1000
= 0,1948 ~ 0,1948%
4.4 Spesifikasi Bahan dan Sediaan
1. Bentuk Bahan Aktif Terpilih
Parasetamol larutan oral bentuk drop
2. Organoleptis Sediaan
Bau : Strawberry
Warna : merah muda
Rasa : Manis
3. Kadar : Tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%
4. pH optimal : 5-7
5. pH Stabil :6
6. Kadar aman: Sediaan oral solution
Kadar aman paracetamol tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari
jumlah yang tertera di etiket

7. Bentuk sediaan yang terpilih : sediaan true solution


Alasan dipilih :
a. Pada paracetamol stabil dalam air
b. Kelarutan dalam air 1:70 (agak sukar larut), tetapi kelarutan dapat ditingkatkan
dengan penambahan co-solvent
c. Penggunaan co-solven etanol (1:7) kurang disukai, etanol dapat mempengaruhi
perkembangan otak anak
d. Secara ekonomis lebih murah
8. Perhitungan ED

t 1/2 = 0,693 / k

= 0,693 / 21,8

= 0,03178899/th

Log Ct = Log Co – K/2,303 x t

Log 0,9 = Log 1 – 0,0318/2,303 x t

t = 3,3138 tahun
 Formula
R/ Parasetamol 100mg
Propylenglikol 5%
Glycerin 20 %
Polisorbate 80 15 %
PEG 2,5 %
Nipagin 0,05 %
Asam sitrat 0,4096%
Na3sitrat 0,1567%
Sorbitol 10%
Karmin 0,001%
Flavour Stroberi 0,001%
Aqua ad 1 ml
m.f.I.a oral solution 150 ml

 Table Penimbangan
Jumlah tiap
Kadar Jumlah tiap Skala
takaran Skala Lab
No Nama Bahan Obat dalam kemasan Pabrik
terkecil (150 ml)
% (15ml) (15.000ml)
(1ml)
1 Parasetamol - 100mg + 5% 1,5g + 5% 15g + 5% 1500g + 5%
=105 mg =1,575g = 15,75g = 1575g
2 Propylenglikol 5% 0,05 ml 0,75 ml 7,5 ml 75 ml
3 Glycerin 20% 0,2 ml 3 ml 30 ml 3000 ml
4 Polisorbate 80 5% 0,05 ml 0,75 ml 7,5 ml 750 ml
5 PEG 2,5% 0,025ml 0,375 ml 3,75 ml 37,5 ml
6 Nipagin 0,05% 0,0005 g 0,0075 g 0,075 g 7,5 g
7 Asam Sitrat 0,4096 0,004096 g 0,06144 g 0,4096 g 61,44 g
%
8 Na3Sitrat 0,1567 0,001567 g 0,023505 g 1,567 g 23,505 g
%
9 Sorbitol 10% 0,1 ml 1,5 ml 15 ml 150 ml
9 Karmin 0,001% 0,00001g 0,000015g 0,0015g 0,15g
10 Flavour Stoberi 0,001% 0,00001g 0,000015g 0,0015g 0,15 g
11 Aqua Purificara Ad 1 ml 15 ml 150 ml 15.000 ml

 PEG 2,5 % = 3,75 ml


3,75 / 5 x 1 = 0,75 g
Paracetamol yang belum larut = 14,2-0,75 = 13,45
 Kelarutan Paracetamol dapat dibangkitakan dengan penambahan Tween 80 dapat
ditingkatkan 87,25%
Nilai HLB Tween 16,7
87,25
x 16,7 = 97,13%
15

Jumlah Paracetamol yang dapat dilarutkan


97,13
x 13,45 = 13,064 g
100

Jumlah Paracetamol yang belum larut = 13,45-13,064 = 0,386 g


 Perkiraan air untuk melarutkan sediaan skala lab 150 ml – 107,814 ml = 42,186 ml
Asam Sitrat = 0,4096 g
Na3Sitrat = 0,1561 g
Karmin = 1 ml
Na-Sakarin (1:1,2 air) = 0,18 ml = 1 ml
Adjust pH maksimal 10 ml
 Perhitungan kelarutan Paracetamol dan Nipagin (1:5)
1 g nipagin larut dalam 5 ml propylenglikol
0,075 g nipagin larut dalam 0,375 ml propilenglikol ~ 1ml
 Perhitungan kelarutan Paracetamol dalam Propilenglikol (1:9)
Propilenglikol = 7,5 ml – 0,375 ml = 7,125 ml
1 gram paracetamol larut dalam 9 ml propilenglikol
4,125 gram paracetamol larut dalam 7,125 ml propilenglikol
1g / 9 ml x 7,125 ml = 0,79 g = 0,8 g
Sisa paracetamol 15,75 – 0,8 = 14,95
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Rancangan Evaluasi

Jenis Tes yang akan dilakukan, berpedoman Spesifikasi sediaan :


 Organoleptis
Alat yang digunakan: panca indera
 Bau : Strawberry
 Warna : Merah muda
 Rasa : Manis
 Bentuk : sirup (larutan Oral)
 Berat Jenis
Alat : piknometer
Bahan : Aquadest & sediaan uji
Metode Kerja :
1. Timbang piknometer kosong pada timbangan analitik.
2. Isi piknometer dengan sediaan sampai penuh, kemudian timbang juga dengan
timbangan analitik.
3. Bobot jenis sediaan dihitung dengan rumus :

m1= massa piknometer & sediaan


m2= massa piknometer kosong
= berat jenis sediaan
Vpikno = Volume piknometer
 pH sediaan
Alat yang digunakan : pH meter
Metode Kerja:
a. Kalibrasi pH meter
1. Siapkan larutan buffer standard.
2. Elektrode gelas dicuci dengan aqua, dikeringkan dengan tisu.
3. Celupkan elektrode ke dalam larutan buffer standard.
4. Amati & catat pH standard.
b. Pengukuran pH sediaan
1. Elektrode dibilas dengan sediaan.
2. Isi bekker glass dengan sediaan qs ad elektrode tercelup.
3. Dibaca angkanya

 Viskositas sediaan & Sifat alir


Sifat alir : Non Newtonian
Alat yang digunakan : Viskometer Cup & Bob dan Viskometer VT 04
Metode Kerja cup and bob:
1. Viskometer Cup & Bob diletakkan pada posisi yang benar.
2. Mengisi aquadem secukupnya pada mantel viskometer.
3. Masukkan sediaan pada Cup, lalu posisi Cup dinaikkan beserta penyangganya
sampai permukaan Bob tercelup seluruhnya.
4. Berikan beban dari yang ringan sampai yang berat.
5. Siapkan stopwatch, dinyalakan pada saat rem dilepas.
6. Amati dan hitung t 100 putaran.
Cara kerja Viskometer VT 04 :
1. Letakkan viscometer pada posisi yang benar
2. Masukkan sediaan ke dalam cup sampai batas tanda
3. Lepaskan kunci, kemudian hidupkan viskometer
4. Amati angka yang di tunjuk oleh jarum penunjuk, catat dan ubah menjadiviskositas
dengan cara konversi sesuai buku manual

5.2 Hasil Evaluasi Akhir

Evaluasi Akhir Spesifikasi Hasil

Organoleptis Bau : Strawbery Bau :

Warna : Merah Muda Warna : Merah Muda

Rasa : Strawberry Rasa : Pahit

Bentuk : Larutan Bentuk : Larutan

pH 5,6 diadjust 6,02 6±0,05


Berat Jenis 1,562g/ml 1,044g/ml

Sifat Alir Newtonian Non Newtonian

Viskositas 80-90 cps 914,396 cps

 Organoleptis
Bau : Stoberi
Warna : Merah muda
Rasa : Manis
Bentuk : Larutan
 Berat Jenis
Massa Pikno + Bahan = 40,29 gram
Massa Pikno = 29,15 gram
= 11,14 gram
Volume pikno = 10,667 ml, suhu 20⁰C

= 11,14/10,667

= 1,044 g/ml

 pH Sediaan
pH awal = 5,6
pH = 6,02
Adjusment + Na3Sitrat = 4 ml
1/10 ml x 4 ml = 0,4 mg
 Viskositas (Cup and Bob)
Beban (gram) Waktu Rpm Kv Viskositas
50 40,86 149,77 2695,86 756,76
60 36,04 166,48 2497,2 816,96
70 35,2 170,45 2191,5 930,92
80 33,4 179,64 2020,95 1009,48
100 28,0 214,28 1928,52 1057,86
X =2266,80 x = 914,396

1200

1000
y = 4.7241x + 82.372
800 R² = 0.7949

600

400

200

0
0 50 100 150 200 250

250
y = 1.2185x + 88.393
R² = 0.9604
200

150

100

50

0
0 20 40 60 80 100 120

BAB VI
PEMBAHASAN
Paracetamol merupakan salah satu contoh obat analgesik dan antipiretik yang
digunakan untuk pengobatan simptomatik terhadap gejala suatu penyakit, dimana pengobatan
ini hanya meringankan gejala penyakit tanpa menyembuhkan atau menghilangkan
penyebabnya. Dalam pembuatan sediaan Paracetamol Drop dibutuhkan beberapa bahan
tambahan diantaranya Propilenglikol yang berfungsi sebgai antimikroba perservative (FI
ed.V p.1070), Sorbitol yang berfungsi sebagai wetting agent, pemanis (HPE ed 6 p.679-680),
Nipagin yang berfungsi sebagai pengawet (HPE ed 6 p.441-443), Gliserin sebagai co-solvent,
sweeting agent (FI ed 5 p.507), dan Polyetilenglikol (PEG 400) sebagai solventoinment base
(HPE ed 6 p.517), pewarna Karmin dan flavour strawberry.
Paracetamol bentuk drop yang kami buat menunjukkan belum memenuhi persyaratan
organoleptis karena rasa dari sediaan masih agak pahit dan bau tidak sesuai dengan
organoleptis yaitu berbau Strawberry.
Paracetamol bentuk drop yang kami buat Paracetamol tidak sepenuh larut dikarenakan
Paracetamol tidak dilarutkan terlebih dahulu dalam air
pH yang terukur adalah 5,6 diadjust dengan Na3Sitrat 1 gram dilarutkan dalam 10 ml
air maka Na3Sitratyang digunakan untuk adjust adalah (4 ml) 0,4 mg. pH sediaan dikatakan
memenuhi spesifikasi yaitu 6,0.

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa produk kami ini belum layak untuk
diproduksi dalam skala industri karena tidak memenuhi spesifikasi.
7.2 Saran
 Proses pelarutan Paracetamol dapat disertai dengan pemanasan untuk mempercepat
proses pelarutan
 Keterbatasan alat membuat proses evaluasi akhir membutuhkan waktu yang lama.

Daftar Pustaka
 Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Korpri Sub Unit
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
 Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Korpri Sub Unit
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan
 Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi V. Jakarta: Korpri Sub Unit
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan
 Remington’s. 1990. Pharmaceutical Science, 19th edition. Mack Piblishing Company,
Easton, Pennsylvania.
 Kibbe, AH. 2009. Handbook of Pharmaceuticals Excipients, 6thedition. Pharmaceutical
Press, London.
 British National Formulary for Children.2007.
 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia . 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5.
Jakarta.
 USP edisi 22.

Lampiran Kemasan Sekunder, Label dan Leaflet


1. Kemasan Sekunder
2. Etiket
3. Brosur

TRAMOL
Komposisi :
Tiap 0,4 ml mengandung Paracetamol 40 mg

Indikasi :
Meredakan nyeri, menurukan demam karena vaksinasi flu, masuk angin

Kontra Indikasi :
Gangguan fungsi ginjal dan hati, hipersensitif terhadap Paracetamol

Dosis dan pemakaian :


0 – 1 bulan = 4 x 0,4 ml
2 – 3 bulan = 4 x 0,5 ml
4 – 6 bulan = 4 x 0,6 ml
7 – 11 bulan = 4 x 0,7 ml
12 -2 tahun = 4 x 0,8 ml

Efek samping :
Penggunaan jangka pendek dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati, reaksi
hipersensitivitas

Cara pemakaian :
Per oral

Kemasan :
Botol berisi 15 ml

Simpan ditempat yang terlindungi dari panas dan cahaya


Jauhkan dari jangkauan anak – anak

No Reg : DBL1812018036AI
No Batch : 97889
Manuf Date : Agustus 2018 PT. K2 FARMA
Exp Date : Agustus 2021 SURABAYA - INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai