Anda di halaman 1dari 25

STTIF BOGOR

Sekolah Tinggi
Teknologi Industri
Farmasi Bogor S1
FARMASI I D3 FARMASI

HITUNGAN FARMASI
SEDIAAN PULVIS DAN PULVERES
FARMASETIKA DASAR – PERTEMUAN KE-X
Presented by:
M. Kenli Kendi Tampoliu, M.Farm
Department of Pharmacy
Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
mkenlikt@sttif.ac.id
Jadwal & Materi Perkuliahan
Pertemuan ke-
1. Sejarah Kefarmasian
2. Ketentuan Umum Farmakope Indonesia
3. Pengenalan Obat
4. Singkatan Latin dan Reseptur
5. Resep dan Kelengkapannya
6. Etiket, Copy Resep dan Kelengkapannya
7. Sediaan Pulvis/Pulveres
8. UTS
9. Perhitungan Dosis
10. Hitungan Farmasi Sediaan Pulvis/Pulveres
11. Sediaan Kapsul
12. Dispensing Pulveres dan Kapsul
13. Pelayanan Informasi Obat Pada Dispensing
14. Dokumentasi Informasi Kesehatan Pada Pelaksanaan
Pelayanan Kefarmasian
15. Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian Indonesia
16. UAS

STTIF BOGOR
Kemampuan akhir yang diharapkan:
Mahasiswa mampu mengetahui konsep hitungan farmasi
sediaan pulvis/pulveres.
Perhitungan Pulveres
Dokter menulis resep serbuk terbagi melalui
dua cara, yaitu:
• Menuliskan jumlah obat keseluruhan lalu
membaginya menjadi beberapa bungkus.
• Menuliskan jumlah obat setiap bungkus
dan jumlah bungkus yang harus dibuat.

Sumber: Syamsuni. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC; 2006, hal
61.
STTIF BOGOR
Perhitungan Tanpa dtd (da tales doses)
• Menuliskan jumlah obat keseluruhan lalu
membaginya menjadi beberapa bungkus, misalnya:
R/ Acidi acetylosalicyl. 10 g
Sacch.lact. qs
mf. Pulv. div in part. Aequai No. XX
S.3 dd 1

• Perhitungan bahan
Acidi acetylosalicyl 10 gram

Sumber: Syamsuni. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC; 2006, hal
61.
STTIF BOGOR
Perhitungan Dengan dtd (da tales doses)

Sumber: Syamsuni. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC; 2006, hal
61.
STTIF BOGOR
SL (Saccharum Lactis) qs (secukupnya)

Sumber: Mulyani. CR2 Catatan Responsi Resep. Jakarta: Pilar Utama Mandiri; 2015, hal 58-59.

STTIF BOGOR
Perhitungan pro tab
R/ APC No. VII
tab
Adde pro
Coffein 0,2
Mf pulv No. XII
S 3 dd pulv II

Sumber: Mulyani. CR2 Catatan Responsi Resep. Jakarta: Pilar Utama Mandiri; 2015, hal
66.
STTIF BOGOR
Perhitungan pro pulv
R/ APC No. VII
Adde pro pulv
Coffein 0,2
Mf pulv No. XII
S 3 dd pulv II

Sumber: Mulyani. CR2 Catatan Responsi Resep. Jakarta: Pilar Utama Mandiri; 2015, hal
66.
STTIF BOGOR
Perhitungan pro dose
R/ APC No. VII
Adde pro dose
Coffein 0,2
Mf pulv No. XII
S 3 dd pulv II

Sumber: Mulyani. CR2 Catatan Responsi Resep. Jakarta: Pilar Utama Mandiri; 2015, hal
66.
STTIF BOGOR
Pengenceran Serbuk

Serbuk dalam jumlah sedikit zat yang beratnya:


Kurang dari 50 mg

Antara 1 mg – 10 mg

Antara 0,1 mg – 1 mg

STTIF BOGOR
Pengenceran Serbuk Kurang dari 50 mg

Sisa pengenceran 1 : 10

STTIF BOGOR
Pengenceran Serbuk Antara 1 mg – 10 mg

Sisa pengenceran 1 : 50

STTIF BOGOR
Pengenceran Serbuk Antara 0,1 mg – 1 mg

Sisa pengenceran 1 : 50

STTIF BOGOR
Pengenceran Serbuk Antara 0,1 mg – 1 mg
(Lanjutan)

Sisa pengenceran 1 : 166

STTIF BOGOR
Pengenceran Tablet
R/ CTM 21,3 mg
Mf pulv No. VI
S 3 dd pulv I

STTIF BOGOR
Serbuk Garam Kristal
• Serbuk dengan garam-garam yang mengandung kristal.
• Dikerjakan dalam lumpang panas, misalnya KI dan garam-
garam bromida.
• Garam-garam yang mempunyai garam exiccatusnya, lebih baik
kita ganti dengan exiccatusnya.
• Penggantiannya adalah sebagai berikut:
― Natrii Carbonas 50% atau ½ bagian
― Ferrosi Sulfas 67% atau 2/3 bagian
― Aluminii et Kalii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
― Magnesii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
― Natrii Sulfas 50% atau ½ bagian

STTIF BOGOR
Oleo Sacchara = Gula Berminyak
• Elaeosacchara yakni campuran 2 gram Saccharum Lactis
dengan 1 tetes minyak eteris.
• Bila hendak dibuat 4 gram Oleosacchara anisi, kita
campur 4 gram Saccharum dengan 2 tetes minyak Anisi.
• Gula berminyak tidak boleh disimpan sebagai
persediaan, dan dikemas dalam kertas perkamen,
jangan dengan kertas paraffin, sebab minyak eterisnya
akan diserap.
• Oleum yang sering digunakan adalah Oleum Anisi,
Oleum Foeniculi, dan Oleum Menthae Piperitae.

Sumber: Anif. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1997, hal 41.

STTIF BOGOR
CONTOH SOAL

STTIF BOGOR
Perhitungan Bahan

STTIF BOGOR
Tugas 1

Hitunglah dosis maksimal, diketahui DM 1 kali 20 mg dan DM 1 hari 80 mg!


STTIF BOGOR
R/ Sanmol 2
CTM 0,025
SL qs
Mf. Pulv. No.X
S b dd Pi
Pro: Pribadi (18 tahun)

Hitunglah perhitungan bahan dan dosis maksimal pasien!


PERSIAPAN MINGGU DEPAN
• Materi minggu depan adalah “Sediaan Kapsul”

STTIF BOGOR
DAFTAR PUSTAKA
• Anif. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press; 1997, hal 41.
• Mulyani. CR2 Catatan Responsi Resep. Jakarta: Pilar
Utama Mandiri; 2015, hal 66.
• Murtini G. Farmasetika. Jakarta. PPSDMK BPPSDM Kementerian
Kesehatan. 2016. Hal 2-9.
• Permenkes No.73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek
• Syamsuni. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta:
EGC; 2006, hal 61.

STTIF BOGOR
STTIF BOGOR

Anda mungkin juga menyukai