Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kemajuan dalam ilmu kedokteran telah jauh berkembang pesat, ini ditandai
dengan semakin banyaknya lahir disiplin ilmu yang baru dari bidang kedokteran.
Obat-obatan merupakan salah satu studi yang terus berkembang mulai dari yang
sederhana sampai yang kompleks penggunaannya. Untuk menunjang Keterampilan
meracik obat, menentukan dosis obat, dan menulis resep merupakan sesuatu hal yang
harus diketahui oleh mahasiswa yang kemudian nanti akan menjadi dokter yang siap
diberdayakan di masyarakat nantinya. Maka judul percobaan adalah farmasi medik.
Farmasi medik merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari membuat,
memformulasikan, menyimpan, dan menyediakan obat.
I.2 Tujuan & Maksud
1. dapat membuat resep yang tepat dosisnya
2. memilih sediaan farmasi yang cocok untuk pasien
I.3 Alat dan bahan
~ Alat :
- Lumpang
- sudip dari guntingan foto roentgen
- kertas perkamen pembungkus serbuk/puyer
- kapsul
~ Bahan :
-

efedrin

NaHCO3

Aminofilin

Al(OH)3

Amoxicilin

Eks. Beladon

Valium

BAB II
SOAL LATIHAN MEMBUAT RESEP
Diketahui :
No.
1.

Sediaan Obat
Aminofilin

Berat (mg)
200

2.

NaHCO3

500

3.

Al(OH)3

500

4.

Efedrin

25

5.

Amoxicilin

500

6.

Ekstrak Belladon

10

7.

Papaverin

40

8.

Valium

5
(tabel 1)

No.

Sediaan Obat

Dosis Lazim
1 x pakai (mg)

Dosis maksimal
1 x pakai (mg)

1.

Aminofilin

100 200

500

2.

Papaverin

40 100

200

3.

Efedrin

10 30

40

4.

Ekstrak Belladon

10 20

20

5.

Al(OH)3

500 1000

6.

Amoxicilin

250 500

4 gr

7.

Valium

0,5 gr

8.

NaHCO3

500 2000

(tabel 2)

1. Resep untuk Andi dengan umur 20 tahun yang terdiri dari ekstrak belladon,
papaverin, NaCHO3, Al(OH)3. Buat dengan campuran sesuai dengan keahlian dalam
bentuk kapsul sebanyak 15, 3 x 1.
Jawab :
Diketahui, Andi berumur 20 tahun. Maka rumus yang dipakai, yaitu :
n
x dosis
20

a). Eks. Belladon


- D. Lazim =
=
- D. Maks =
=
-

D. Searah =
=

n
x D. Lazim
20
20
x 10 20 = 10 20 mg
20
n
x D. Maks
20
20
x 20 = 20 mg
20
D.Lazim
x100%
D.Maks
15
x100% = 75%
20

b). Papaverin
- D. Lazim =
=
- D. Maks =
=
-

D. Searah =
=

n
x D. Lazim
20
20
x 40 100 = 40 100 mg
20
n
x D. Maks
20
20
x 200 = 200 mg
20
D.Lazim
x100%
D.Maks
50
x100% = 25%
200

- D. Searah= ekstrak belladon + papaverin


= 75% + 25%

= 100%
c). NaCHO3
- D. Lazim =
=

n
x D. Lazim
20
20
x 500 2000 = 500 2000 mg
20

d). Al(OH)3
- D. Lazim =
=

n
x D. Lazim
20
20
x 500 1000 = 500 1000 mg
20

Penulisan resep :
dr. Danny Suwandi, Ph.D, Sp.FK
Bagian Farmakologi Klinik
Fakultas Kedokteran Unhas
Jl.Perintis Kemerdekaan KM 10
Tlp : (0411) 431104

SID : xxxxxxxx
SIP : yyyyyyyy
Jam konsultasi : setiap hari kerja

Makassar, 08 Maret 2007


R/ Eks. Belladon
Papaverin
NaCHO3
Al(OH)3
M.f. Pulv. Dtd No.XV
S t.d.d.I cap

Pro

: Andi

Umur

: 20 tahun

15 mg
50 mg
1000 mg
700 mg

Berat Badan : 55 kg
Alamat : Jl.Sahabat No.15
2.

Buat resep lengkap untuk Ali dengan berat badan 20 kg dalam bentuk
sirup/portionigran 100 ml, dicampur dengan 0,5 g valium, dicampur dalam bentuk
sirup. Kocok sebelum diminum 4 x 1, satu sendok teh setelah makan.

Jawab
Diketahui berat badan untuk Ali adalah 20 kg, maka :
n
x valium
68
20
x 0,5 = 0,14 g
68

Diketahui 1 sendok teh = 5 ml, karena portionigran 100 ml, maka :


100
= 20 ml
5

Sediaan obat, 0,14 x 20 = 2,8 tab


2,8tab
0,56
5ml

tab

ml

Penulisan resep :
dr. Danny Suwandi, Ph.D, Sp.FK
Bagian Farmakologi Klinik
Fakultas Kedokteran Unhas
Jl.Perintis Kemerdekaan KM 10
Tlp : (0411) 431104

SID : xxxxxxxx
SIP : yyyyyyyy
Jam konsultasi : setiap hari kerja

Makassar, 08 Maret 2007


R/ valium

0,56 tab

ml

m.in.lag.ben.obt.agit.a.sum.
c.th.p.c.

Pro

: Ali

Umur

: 4 tahun

Berat Badan :20 kg


Alamat : Jl.Sahabat No.16
3.

Buat resep untuk anak 6 tahun keluhan sesak napas, batuk, dan demam. Obat yang
diberikan aminofilin, efedrin, dan amoxicilin. Buat dalam bentuk serbuk sebanyak x,
3 x 1 setelah makan.

Jawab:
a). Aminofilin
- D. Lazim =
=
- D. Maks =
=
-

D. Searah =

n
x D. Lazim
n 12
6
x 100 200 = 33,3 66,6 mg
18
n
x D. Maks
n 12
6
x 500 = 166,6 mg
18
D.Lazim
x100%
D.Maks
50

= 166,6 x100% = 29,9%


b). Efedrin
- D. Lazim =
=
- D. Maks =
=
-

D. Searah =

n
x D. Lazim
n 12
6
x 10 30 = 3,3 10 mg
18
n
x D. Maks
n 12
6
x 40 = 13,3 mg
18
D.Lazim
x100%
D.Maks
5

= 13,3 x100% = 37,5%

c). Amoxicilin
- D. Lazim =
=

n
x D. Lazim
n 12
6
x 250 500 = 83,3 116,6 mg
18

- D. Maks =
=
-

D. Searah =

n
x D. Maks
n 12
6
x 4000 = 1333,3 mg
18
D.Lazim
x100%
D.Maks
150

= 1333,3 x100% = 11,2%


- D. Searah= Aminofilin + Efedrin + Amoxicilin
= 29,9% + 37,5% + 11,2%
= 78,6%

Penulisan resep :
dr. Danny Suwandi, Ph.D, Sp.FK
Bagian Farmakologi Klinik
Fakultas Kedokteran Unhas
Jl.Perintis Kemerdekaan KM 10
Tlp : (0411) 431104

SID : xxxxxxxx
SIP : yyyyyyyy
Jam konsultasi : setiap hari kerja

Makassar, 08 Maret 2007


R/ Aminofilin
Efedrin
Amoxicilin
M.f. Pulv. Dtd No.X
S p.c.t.d.d.I

Pro

: Andi

Umur

: 20 tahun

Berat Badan : 55 kg
Alamat : Jl.Sahabat No.15

50 mg
5 mg
150 mg

BAB III
PERTANYAAN DAN JAWABAN FARMASI MEDIK

1.

Pada penutup suatu R/ biasanya diparaf oleh dokter, kapan ditutup dengan tanda
tangan?
Jawab :
Apabila obat yang diberikan merupakan jumlah obat psikotropika yang merupakan
obat golongan berat yang mana dosisnya lebih dari dosis maksimum. Misalnya
morphine dan narkotika.

2. Pada pemberian obat untuk anak tersedia dalam bentuk sirup, mengapa dokter
biasanya menulis resep dalam bentuk serbuk. Jelaskan!
Jawab :
Karena untuk serbuk, agar dosisnya tepat dengan sesuai dengan berat badan dan
umur.
3. Apa yang dimaksud dengan potensiasi dan synergisme?
Jawab :
- Potensiasi adalah hasil akhir akumulasi macam obat masing-masing yang dimana
efek obat melebihi dosis obat.
- Sinergis adalah kerja sama.
4. Bagaimana mekanisme amonofilin dan ephedrin?
Jawab :
a. untuk membebaskan jalan nafas (sesak) atau menstabilkan detak jantung.
b. untuk menpercepat detak jantung dan pelepasan neurotransmiter pada saraf
adrenergic.

5. beda kerja Ephedrin dengan Sulbutamol?


Jawab :
a. Ephedrin

: reseptor yang bekerja pada jantung dan paru

b. Sulbutamol

: reseptor yang bekerja pada edotel paru

6. Pada pengobatan antasida,mengapa logam Mg sering digabung dengan almunium?


Jawab :
Pada pengobatan antasida memberikan efek samping berupa konstisipasi, sehingga
efek logam Mg disini untuk melunakkan feses.
7. Bagaimana mekanisme kerja papaverin dengan Ext.Belladon
Jawab :
a. papaverin

: Relaksasi otot polos,efek pengaktifan adenilat siklase sehingga cara

yang banyak sebagai neurotransmiter.


b. Ext.Belladon : mirip atropin,bekerja pada pasca ganglion kilonergik (bekerja
Mengikat reseptor terlebih dahulu).
8. Keuntungan menggabung papaverin dengan Ext.Balladon?
Jawab :
Efek samalotik kuat disamping efek parasimiatolitik atau efek sinergis menghentikan
diare jika digunakan bersama.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan

Farmasi Medik adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat,


memformulasikannya, menyimpan, dan menyediakan obat.
Bahwa dosis yang ditentukan harus sesuai dengan umur dan berat badan
pasien. Obat untuk anak sebaiknya dibuat dalam bentuk serbuk karena lebih mudah
dikonsumsi oleh anak-anak.
Seorang mahasiswa kedokteran harus mampu mengatur dosis, menulis resep
dan menggunakan obat secara rasional.
IV.2 Saran
Untuk Laboratorium :
1. Dari segi kelengkapan sudah cukup memadai.
2. Kalau bisa semua alat & bahan disiapkan oleh pihak laboratorium.
3. tepat waktu dimulai praktikum.
Untuk Asisten :
1. lebih expert lagi dalam bidang yang digeluti khususnya farmasi medik.
2. harus lebih ramah kepada mahasiswa yang baru saja belajar.
3. memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh praktikan.
4. sistimatis memberikan langkah-langkah tentang cara meracik obat.

Anda mungkin juga menyukai