Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM II

KAPSUL

1. Resep

Dr. ANISA
SIP: 13/ 0842/ IDI/ XII/ 2020
Jl. Printis kemerdekaan VIII No. 24 Makassar (0343) 27883
Makassar, 12 Mei 2020

R/
Acetosal 500 mg
Coden HCl 20 mg
CTM 4 mg

m.f. pulv.dtd No XV
da in caps
S.t.d.d caps I

Pro : Catrin D
Umur : 20tahun
Alamat : Jl. Mahasiswa no 09

2. Skrining Resep
a. insciptio (Tanggal penulisan resep ) : Makassar, 12 Mei
2020
b. invocation (Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan
resep, nama setiap obat atau komposisi obat ) :
1) asetosal sebanyak 500 mg
2) coden HCL sebanyak20 mg
3) CTM sebanyak 4 mg
c. Signature (Aturan pemakaian) : S.t.d.d caps I artinya
pemakaian tiga kali sehari satu kapsul
d. Subscriptio (Tanda tangan atau praf dokter penulis resep)
3. singkatan bahasa latin dalam resep

SINGKATA BAHASA LATIN BAHASA INDONESIA


N

R/ Recipe Ambillah
m.f Misce fac Campur, buat
pulv pulvis serbuk
caps Caps Kapsul
d.t.d Da tales doses Berikan sekian takaran
s Signa Tandailah
t.dd Ter de diie Tiga kali sehari

4. Uraian bahan
a. Acetosal
Nama Resmi : ACIDUM ACETYLOSALICYLICUM
Nama lain : Asetosal (asam asetilsalsilat)
Pemerian : hablur putih, umumnya seperti jarum atau
lempengan tersusun, atau serbuk hablur putih;
tidak berbau atau berbau lemah;
Khasiat &
Penggunaan : analgesic non narkotik
Dosis lazim :1-2 dd 200-300 mg
Dosis maksimum : 1000mg/800mg
b. Codein HCl
Nama latin : CODEINI HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Kodeina Hidroklorida
Pemerian : Serbuk hablur,putih atau hablur jarum tidak
berwarna
Khasiat &
penggunaan : Antitusivum
Dosis lazim : Sekali 10-20 mg;Sehari 30-60 g
Dosis Maksimum: Sekali 60 mg;sehari 300 mg
c. CTM
Nama latin : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama lain : klorfeniramin maleat
Pemerian : Serbuk habur,putih,tidak berbau.Larutan
mempunyai PH antara 4-5
Kasiat &
penggunaan : meredakan gejala alergi seperti batuk, pilek,
gatal pada hidung dan tenggorokan, gatal
pada mata serta ruam
Dosis lazim : 4 dd 2-8 mg
Dosis maksimum : sehari40 mg

5. Perhitungan Bahan
a. Acetosal 500 mg x 15 = 7500 mg = 7,5 g
b. Coden HCl 20 mg x 15 = 300 mg = 0,3 g
c. CTM 4 mg x 15 = 60 mg = 0,006 g

6. perhitungan dosis lazim, dosis maksimum, perhitungan


pengeceran
a. perhitungan dosis maksimum obat asetosal ( 1 gram /8
gram)
1) dosis penyesuaian untuk umur 20 tahun
1 x P = 20 /20 x 1 = 1
1Hari = 20/ 20 x 8 =8
2) dosis pemakaian
1 X P = 1 X 500 mg =500 mg
1 hari = 3 x 500 mg = 1500 mg
3) DM %
0,5
1XP= x 100% = 50% < 100%
1
0,5 x 3
1 hari = x 100% = 18.75 % < 100%
8
Karena % dosis maksimal kurang dari 100% maka
resep tersebut dapatdigunakan

Perhitungan tablet :7500/500 = 15 tab

Perhitungan pengeceran : MI.VI = M2.V2

b. perhitungan dosis maksimum obat codein HCL (0,006


gram / 0,3 gram)
1) dosis penyesuaian untuk umur 20 tahun
20
1 X P = 20 x 0,006 = 0,006

20
I Hari = 20 x 0,3 = 0,3

2) dosis pemakaian

1 X P = 1 X 20 mg = 20 mg

1 hari = 3 x 20 mg = 60 mg

3) DM %

0,02
1XP= x 100% = 2 % < 100%
1
0,02 x 3
1 hari = x 100% = 0,0075% % < 100%
8
Karena % dosis maksimal kurang dari 100% maka resep
tersebut dapatdigunakan
Perhitungan tablet :300/20 = 15 tab
perhitungan pengeceran : MI.VI = M2.V2

2 Perhitungan dosis maksimal obat CTM


 Sama dengan perhitungan asetosal dan codein
HCL
Perhitungan tablet : 60/4 = 15 tab
Perhitungan pengenceran : MI.VI = M2.V2

7. Alat dan Bahan yang digunakan


a. Alat
1) Mortir
2) Plastik klip
3) Stemper
4) Senduk tanduk
5) Sudip
6) Pinset
7) Kertas
8) Perkamen
9) cangkang kapsul
10) Anak timbangan
11) Etiket Obat
b. Bahan
1) Asetosal 15 tab 500 mg
2) codein HCl 15 tab 20 mg
3) CTM 15 tab 4 mg

8. cara kerja
a. disiapkan alat dan bahan
b. dibersihkan alat yang akan digunakan
c. masukkan asetosal 15 tab 500 mg ke mortir , kemudian
digerus
d. masukkan CTM 15 tab 4 mg, kemudian digerus aduk
hingga homogen
e. masukkan codein HCl 15 tab 20 mg ke mortir, kemudian
digerus
f. keluarkan bahan, timbang total bahan kemudian tentukan
nomor cangkang kapsul ( timbang seluruh bahan/kapsul
yang diminta)
g. kemudian masukkan pada cangkang kapsul
h. diberi etiket putih
i. Gunakan kapsul No. 3

9. etiket

APOTIK NANI HASANUDDI


Jl. Perintis Kemerdekaan VIII no. 24 Makassar
APOTEKER : ANISA,S .Si.,Apt
SIK : 442/315/APT/DKK/11/2007

No.2 Mks,12 Mei


2020

Ny Catrin.D

3x sehari 1 Kapsul

Sebelum/ Sesudah/ Sedang Makan

10. Pemberian informasi


a. Acetosal
1) Indikasi : nyeri ringan sampai sedang; demam
2) Kontra indikasi : anak dan remaja di bawah usia 16
tahun dan ibu menyusui (Sindrom Reye; lihat
bawah); riwayat maupun sedang menderita tukak
saluran cerna; hemofilia; tidak untuk pengobatan
gout. HIPERSENSITIVITAS. Asetosal dan AINS
lainnya tidak boleh diberikan kepada penderita
dengan riwayat hipersensitivitas terhadap asetosal
atau AINS lain; termasuk mereka yang terserang
asma; angioudema; urtikaria atau rinitis yang
ditimbulkan oleh asetosal atau AINS lain.
SINDROM REYE. Karena hubungannya dengan
Sindrom Reye, maka sediaan yang mengandung
asetosal tidak diberikan pada anak dan remaja di
bawah usia 16 tahun, kecuali ada indikasi yang
spesifik misalnya untuk pengobatan Sindrom
Kawasaki.
3) Peringatan dan perhatian : asma; penyakit alergi;
gangguan fungsi ginjal (lampiran 3); menurunnya
fungsi hati; dehidrasi; sebaiknya hindarkan
pengunaan pada demam atau infeksi virus pada
remaja (risiko Sindrom Reye, lihat keterangan di
bawah); kehamilan (lampiran 4); pasien lansia;
defisiensi G6PD
4) Interaksi obat
a) Meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung,
bila digunakan bersamaan dengan kortikosteroid
dan phenybutazone.
b) Mengganggu fungsi ginjal dan mengurangi
efektivitas obat penurun tekanan darah, bila
digunakan dengan obat antihipertensi golongan
ACE inhibitor, seperti ramipril.
c) Meningkatkan kadar kalium dan berisiko
menimbulkan perdarahan, bila digunakan
bersamaan dengan obat ibuprofen dan ketorolac.
d) Meningkatkan kadar methotrexate dan
pemetrexed dalam darah.
e) Meningkatkan efek obat ticlopidine, sehingga
memperbesar risiko terjadinya
f) Menurunkan efek probenecid dalam membantu
tubuh mengeluarkan asam urat melalui urin.
5) Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
b. Codein HCL
1) Indikasi : untuk meredakan nyeri ringan hingga
sedang pada pasien dewasa dan batuk kering disertai
nyeri pada dewasa pada dosis terapeutik minimal
yang aman. Namun, perlu diketahui bahwa berbagai
indikasi codeine tersebut masih perlu dikritisi lebih
lanjut sehubungan dengan kurangnya bukti yang kuat
terkait manfaat dan risiko penggunaan codeine
sebagai pereda nyeri dan batuk kering.
2) Kontra Indikasi : mencakup penggunaan pada anak-
anak, pasca operasi tonsilektomi dan adenoidektomi,
riwayat depresi napas, asma bronkial berat, dan
hipersensitivitas terhadap codeine; sedangkan label
3) Peringatan dan perhatian : menegaskan risiko
penggunaan codeine terhadap pasien lansia, berat
badan kurang, difabel, memiliki masalah hipotensi
berat, atau peningkatan tekanan intrakranial dan
penurunan kesadaran.

4) Interaksi Obat :
a) menimbulkan efek samping yang berpotensifatal
jika dikonsumsi bersama dengan obat penghambat
enzim
b) meningkatkan efek samping depresi system
pernapasan jika digunakan dengan obat-obatan
anestesi dan antihistamin
c) meningkatkan resio terjadinnya konstipasi,jika
dikonsumsi bersmaan dengan golongan
antikolinergik dan antidiare
d) memiliki efek berlawanan jika codein dikonsumsi
bersamaan denan domperidone
5) Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
c. CTM
1) Indikasi : mengobati kedaan alergi, seperti gatal-
gatal, urticarial,dermatitis
2) Kontra Indikasi : Anak usia <2 tahun, neonatus (bayi
baru lahir), bayi prematur, penderita serangan asma
akut
3) Peringatan dan perhatian :
a) jangan memberikan obat ini kepada bayi baru
lahir atau anak usia dibawah 1 tahun tanpa
anjuran dari dokter
b) harap berhati hati dalam mengonsumsi obat ini
jika memiliki infeksi pru, asma,gangguan pada
saluran pernapasan yang terjadi saat tidur,
glaucoma, tukak lambung, pembesaran
kelenjar prostat dan kelainan kandung kemih
c) jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera
temui dokter
d) hentikan konsumsi minuman alcohol selama
mengonsumsi chlorpheniramine
4) Interaksi Obat : Potensi interaksi obat terjadi ketika
digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga
dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai
akibatnny,obat tidak dapat bekerja dengan
maksimalatau bahkan menimbulkan racun yang
membahayakan tubuh.
5) Penyimpanan : dalam wadah tertutup

Anda mungkin juga menyukai