Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMAKOGNOSI 1

METABOLIT PRIMER DAN SEKUNDER

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANISA

NIM : NH0519010

KELAS :A

ASISTEN : Andi Endang Kusuma Intan S.farm, M.Si

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metabolisme ..............................................................................................3
5.2 metabolit primer .........................................................................................3
5.3 metabolit sekunder .....................................................................................5
BAB III Pembahasan .......................................................................................6
3.1 Metabolit Primer........................................................................................6
3.2 Metabolit Sekunder....................................................................................7
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan.................................................................................................13
4.2 saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau penguraian zat di dalam


sel yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam
sel dapat berupa pembentukan zat ataupun penguraian zat menjadi zat yang lebih
sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis , kemosintesis,
sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel
dan fermentasi sel (Wirahadikusumah, 1985).

Pada tumbuhan ada dua jenis metabolisme yaitu metabolisme primer dan
sekunder. Proses metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan
dalam proses biosintesis seperti karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat.
Metabolit primer memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup
organisme penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino,
vitamin, nukleotida, asam nukleat dan lemak). Sedangkan proses metabolisme
sekunder menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu seperti alkaloid,
terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Senyawa hasil metabolisme diproduksi
sebagai benteng pertahanan tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau serangan
hama penyakit. Metabolit sekunder tidak memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Senyawa-senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk
eksistensi kelangsungan hidup tanaman itu di alam ( Hanani, 2010 ; Safiudin , 2014 )
Fungsi pertama metabolit sekunder antara lain melindungi tanaman dari serangan
mikroba, contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin, senyawa khusus yang
disintesis di sekitar sel yang terinfeksi. Kedua, mempertahankan diri dari gangguan
predator. Ketiga, untuk melawan gangguan herbivora yaitu dengan membentuk
senyawa toksik yang menyebabkannya menjadi beracun. Keempat, perlindungan
terhadap lingkungan, misalnya antosianin diproduksi untuk melindungi tanaman dari
terpaan sinar UV. Kelima, memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan
senyawa yang bersifat alelopati, beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya. Keenam,
sebagai agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivora lain untuk membantu
penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ reproduksi
berwarna cerah. Dalam satu tanaman, tidak mungkin hanya mengandung satu macam
metabolit sekunder, hal ini yang menyebabkan tanaman tertentu dapat memiliki
beberapa macam khasiat terapi yang berbeda-beda sesuai dengan metabolit sekunder
yang terkandung di dalamnya (Hanani , 2010).

Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan , pada makalah ini akan
dijabarkan mengenai proses metabolisme baik metabolisme primer dan sekunder yang
disusun secara sistematis yang memuat penjelasan metabolisme secara umum,
metabolisme primer, metabolit sekunder dan hubungan keduanya sebagai proses
metabolisme serta jalur biosintesis metabolit sekunder yang tersusun dalam bentuk
diagram sehingga diharapkan dari makalah ini , materi tentang metabolisme dapat
dipahami dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian proses metabolisme secara umum?
2. Jelaskan metabolisme primer dan metabolisme sekunder?
3. Bagaimana proses biosintesis metabolit sekunder ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian proses metabolisme secara umum
2. Menjelaskan tentang metabolit primer dan metabolit sekunder
3. Menjabarkan proses biosintesis metabolit sekunder
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai
proses metabolisme tumbuhan baik metabolit primer dan metabolit sekunder yang
disusun secara sistematis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam
sel yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam
sel mahluk hidup. Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula
berupa penguraian zat menjadi zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat
terjadi pada proses fotosintesis, kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein.
Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel (Wirahadikusumah,
1985)..
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk
hidup  mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri,
protozoa, jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan
tubuhnya sangat kompleks. Proses metabolisme ini menbuat mahluk hidup mendapat,
mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya (Wirahadikusumah, 1985).

2.2. Metabolit Primer


Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul produk akhir atau produk
antara dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang fungsinya sangat esensial bagi
kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler. Contohnya
adalah protein, lemak, karbohidrat, dan DNA pada umumnya metabolit primer tidak
diproduksi berlebihan. Pada sebagian besar mikroorganisme, produksi metabolit yang
berlebihan dapat menghambat pertumbuhan, dan kadang-kadang dapat mematikan
mikroorganisme tersebut. Proses metabolisme untuk membentuk metabolit primer
disebut metabolisme primer (Dewick, 1999).
Mikroorganisme menghasilkan metabolit primer seperti etanol dan metabolit
sekunder misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama
dengan pembentukan sel baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan
populasi secara paralel. Metabolit sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga
sel mikroorganisme menyelesaikan secara lengkap fase pertumbuhan logaritmiknya,
dikenal sebagai fase tropofase dan memasuki fase stasioner. Periode selanjutnya, ketika
sebagian besar metabolit sekunder dihasilkan, disebut sebagai idiofase. Metabolit
sekunder mikroorganisme dapat merupakan konversi dari metabolit primer
mikroorganisme (Hogg, 2005).
Ciri-ciri metabolit primer yaitu (Saifudin, 2014):
a. Terbentuk melalui metabolisme primer
b. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme
penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin,
nukleotida, asam nukleat dan lemak).
c. Sering berhubungan dengan pertumbuhan orgnisme penghasilnya.
d. Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup).
e. Dibuat dan dismpan secara intraseluler.
f. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
g. Hasil akhir dari metabolisme energi adalah etanol.
h. Terlibat langsung dalam fungsi fisiologis normal seperti protein dan enzim
i. Terdapat didalam organisme atau sel.
j. Dikenal dengan istilah metabolit sentral
k. Berat molekul (BM) dari kecil dalam bentuk monomer hingga polimer sangat besar
( > 1500 Dalton)

2.3. Metabolit Sekunder


Metabolit sekunder adalah senyawa organik yang dihasilkan tumbuhan yang
tidak memiliki fungsi langsung pada fotosintesis, pertumbuhan atau respirasi, transport
solut, translokasi, sintesis protein, asimilasi nutrien, diferensiasi, pembentukan
karbohidrat, protein dan lipid. Metabolit sekunder seringkali hanya dijumpai pada satu
spesies atau sekelompok spesies berbeda dengan metabolit primer (asam amino,
nukelotida, gula, lipid) yang dijumpai hampir di semua kingdom tumbuhan. Metabolit
sekunder yang merupakan hasil samping atau intermediet metabolisme primer
memiliki fungsi sebagai berikut (Mastuti, 2016) :
1. Berperan penting pada dua strategi resistensi, yaitu:
a) Level struktur, phenyl propanoid adalah komponen utama polimer dinding
polimer lignin dan suberin,
b) Menginduksi antibiotik pertahanan yang berasal dari fenolik dan terpenoid
(fitoaleksin)
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan herbivor dan menghindari infeksi yang
disebabkan oleh patogen mikrobia. Tumbuhan menggunakan metabolit sekunder
sebagai antibiotik atau agen sinyal selama interaksi dengan patogen.
3. Menarik polinator dan hewan penyebar biji
4. Berperan sebagai agen kompetisi antar tanaman
5. Memberikan kontribusi yang bernilai terhadap hubungan antara tumbuhan dan
lingkungannya
Adapun kelompok utama metabolit sekunder yaitu terpen, senyawa fenol dan
produk sekunder yang mengandung nitrogen. Berikut adalah jalur biosintesis metabolit
sekunder pada tanaman (Mastuti, 2016) :

Gambar 1. Jalur Biosistesis Metabolit Sekunde


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Metabolit Primer

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di


dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. proses ini terjadi di
dalam sel mahluk hidup.Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau
dapat pula berupa penguraian zat menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Proses
pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak,
dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan
fermentasi sel.Dalam proses metabolisme, enzim sangat diperlukan sebagai
katalisator ( senyawa yangdapat mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa
habis reaksi ). Enzim bekerja dengan caramenempel pada permukaan molekul
zat-zat yang bereaksi, dan dengan demikian dapat mempercepat proses reaksi
( Manito, 1992)

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk


dapat bertahan hidup.Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa
yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat oleh enzim. Pada senyawa
organik, penentu arah reaksi kimia disebut promor dan penentu percepatan
reaksi kimia disebut katalis. Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi
melibatkan sejumlah substrat yang berinteraksi dengan enzim pada jenjang-
jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat yanglazim disebut
dengan metabolit, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi
berikutnya.Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang
reaksi disebut metabolom. Karakteristik dari senyawa bahan alam Metabolik
primer (Wilkins,1992):
a. Tersebar merata dalam tiap organisme
b. Fungsi universil, sumber energy, enzim, pengemban keturunan, bahan
struktur
c. Perbedaan stuktur kimia kecil
d. Kaktifan fisiologi berkaitan denga struktur kimia
4.2 Metabolit Sekunder

Metabolit sekunder termasuk sumber senyawa kimia pada


tumbuhan yang dapat dikembangkan menjadi cikal bakal obat-obatan
melalui penelitian untuk menunjang berbagai kepentingan industri .
Fakta yang mendukung dari penyataan diatas terdapat sekitar 250.000 jenis
tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi hanya sekitar 0,4% yang telah dilakukan
penelitian. Tumbuhan tersebut berasal dari hutan hujan tropis
t e r d a p a t lebih dari 30.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi sangat
potensial untuk diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti Indonesia
( Gunawan dkk, 2004)
Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang berhasil ditemukan
antara lain morfin sebagai obat nyeri, kuinin sebagai obat malaria,
reserpin sebagai obat penyakit tekanan darah tinggi dan vinkristin
serta vinblastin sebagai obat kanker. Selain sebagai  bahan obat,
senyawa metabolit sekunder juga di gunakan oleh manusia untuk menunjang
kepentingan industri seperti industri kosmetik dan industri pembuatan pestisida
dan insektisida.
Berbagai penelitian tentang metabolit sekunder telah banyak dilakukan
oleh peneliti. Menurut penelitian dari Ningsih dkk (2016) yang penelitiannya
tentang manfaat metabolit sekunder sebagai aktivitas antibakteri dari ekstrak
daun sirsak menyatakan bahwa daun sirsak yang diekstrak dengan
menggunakan pelarut kloroform memiliki kemampuan aktivitas antibakteri
yang sangat kuat. Penelitian yuhernita dan juniarti ( 2011) tentang senyawa
metabolit sekunder menyatakan bahwa daun suriah memiliki sifat antioksidan
dengan nilai IC50 sebesar 4,80 sedangkan asam askorbaat adalah 9,23 ppm.
Nilai IC50 dari ekstrak metanol daun surian yang relatif lebih kecil ini
menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya relatif lebih besar dibandingkan
larutan standar asam askorbat. Berdasarkan penelitian ini dapat dibuktikan
bahwa senyawa metabolit sekunder sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
bukan hanya untuk benteng tumbuhan akan tetapi juga dapat dimanfaatkan
menjadi obat-obatan dalam skala modern pada industri.
Metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil dari
biosintesis metabolit primer. Pada umumnya sintesis metabolit primer awal
dimulai dengan mesintesis gula melalui proses fotosintesis dengan bantuan CO 2
dan H2O. Didalam metabolisme terdapat 2 peran yaitu primer dan sekunder.
Jalur biosintesis metabolit sekunder paling banyak terdapat di tanaman. Salah
satu contoh dari metabolit sekunder pada tumbuhan yaitu Flavonoid terrestrial.
Golongan senyawa ini termasuk kelompok senyawa fenolik alami dengan
berbagai struktur kimia yang terdapat pada buah, sayur, biji, kulit batang, akar,
batang, dan bunga (inda yulia,2014).Dalam biosintesis metabolit sekunder
terdapat jalur jalur biosintesis metabolit sekunder antara lain ( Dewick, 1987;
Saifudin , 2014 ):

1. JaIur asam asetat


Poliketida meliputi golongan besar bahan alam yang tergolong bersarna
berdasarkan pada biosintesisnya. Keanekaragaman struktur dapat dijelaskan
sebagai turunan rantai poli-ßketo, terbentuk oleh koupling unit-unit asam asetat
(C2) via reaksi kondensasi, misalnya
n CH3CO2H [CH3C0]n -
Termasuk poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin,
antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina.
Pembentukan rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi
Claisen, keragaman melibatkan urutan ß-oksidasi dalam metabolisme asam
lemak. Jadi, 2 molekul asetil-KoA dapat ikut serta dalam reaksi Claisen
membentuk asetoasetil-KoA, kemudian reaksi dapat berlanjut sampai
dihasilkan rantai poli-ßketo. Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat
dalam biosintesis asam lemak belum terungkap secara rinci.,Dalam
pembentukan asam lemak melibatkan enzim asam Iemak

sintase.

Gambar 4.1 Jalur Asetat Biosintesis Metabolit Sekunder

2. Jalur asam sikimat


Jalur asam sikimat merupakan jalur alternatif menuju senyawa aromatik, utamanya
L fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam mikroorganisme
dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga asam amino aromatik
merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam diet manusia maupun hewan.
Zat antara pusat adalah asam sikimat, suatu asam yang ditemukan dalam tanaman
IlIicium sp. beberapa tahun sebelum perannya dalammetabolisme ditemukan. Asam ini
juga terbentuk dalam mutan tertentu dari Escherichia coli.
3. Jalur asam mevalonat
Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar
dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan dalam
model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari
metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Melalui pembahasan yang telah dibuat , dapat disimpulkan bahwa
- Metabolisme merupakan suatu pembentukan dan penguraian zat yang terbagi
menjadi dua yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder.
- Metabolit primer biasanya digunakan untuk melakukan sintesis glukosa melalui
proses fotosintesis sehingga menghasilkan energy bagi tumbuhan
- Metabolit sekunder biasanya digunakan tumbuhan sebagai benteng pertahanan ,
dimana jalur metabolit sekunder dalam proses biosintesis dilalui melalui jalur
asetat, jalur asam sikimat dan jalur asam melavonat
-
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada makalah ini perlu dilakukan telaah pustaka
lebih lanjut melalui dari jurnal penelitian terbaru secara lengkap sehingga pengetahuan
yang terdapat didalam makalah bertambah
DAFTAR PUSTAKA

Dewick, P.M, 1999, Medicinal Natural Products, A Biosynthesis Approach, John Willey &
Sons Ltd, England
Gunawan, D dan Sri M, 2004, “Ilmu Obat Alam (Farmakognosi)”, Jilid I , Penebar
Swadaya, Jakarta
Hanani E. 2010. Herbal Indonesia Berkhasiat. Trubus Info Kit Vol 8

Hogg, S., 2005, Essential Microbiology, John Willey & Sons Ltd, England
Manitto, P. 1992, “Biosintesis Produk Alami,”:IKIP Press, Semarang
Mastuti, R. 2016. Modul Metabolit Sekunder dan Pertahanan Tumbuhan. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Brawijaya
Ningsih D.R, Zuhafair, Kartika D, 2016, “Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta
Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antibakteri”, Molekul, Vol. 11. No. 1
Saifudin, A. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Konsep, dan Teknik
Pemurnian. Deepublish. Yogyakarta
Wilkins, M.B.1992,” Fisiologi Tanaman”, Bumi Angkasa.Jakarta

Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia: Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan Lipid.  ITB.


Bandung

Yuhernita dan Juniarti, 2011, “Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak Metanol
Daun Surian Yang Berpotensi Sebagai Antioksidan” Makara, Sains, Vol. 15, No. 1,

Anda mungkin juga menyukai