Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat
mempunyaikarakteristik dan tujuan tersendiri. Sediaan-sediaan yang telah beredar saat ini
umumnya dibredakan atas sediaan padat, sediaan cair, dan sediaan semi padat. Sediaan padat
merupakan sedian yang sudah popular di masyarakat, salah satunya ialah sediaan serbuk.
Sediaan serbuk memiliki keunggulan dibandingkan sediaan lainnya.
Sediaan serbuk biasanya diperuntukkan bagi anak-anak, orang tua, maupun orang-
orang yang sulit ataupun tidak dapat meminum obat dalam bentuk sediaan lain seperti tablet,
pil, ataupun kapsul. PulvisPulvis atau serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang di haluskan, di tujukan untuk pemakaiam oral atau untuk pemakaian luar. Karena
mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada
bentuk sediaan yang di padatkan. Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul
atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat
dicampur dengan air minum.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari serbuk (pulvis) ?
2. Bagaimana cara pengolahan serbuk (pulvis) ?
3. Bagaimana cara mencampur serbuk (pulvis) ?
4. Bagaimana cara membungkus serbuk (pulvis) ?
5. Apa yang menyebabkan serbuk menjadi basah ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui definisi dari serbuk
2. Mengetahui cara pengolahan serbuk
3. Mengetahui tentang cara mencampur serbuk
4. Mengetahui cara membungkus serbuk
5. Mengetahui penyebab serbuk menjadi basah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Karena mempunyai
luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada bentuk
sediaan yang dipadatkan. Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet
lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur
dengan air minum.

B. PENGOLAHAN
Cara membuat serbuk
Serbuk dibuat dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit, dimulai
dari bahan obat yang jumlahnya sedikit , kemudian diayak.

Aturan dalam pembuatan serbuk


- Bila tidak dinyatakan lain serbuk diayak dengan ayakan nomor 60.
- Bila serbuk mengandung lemak maka harus diayak dengan pengayak nomor 44.
- Jika jumlah obat kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak dapat ditimbang, harus
dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok.
- Obat serbuk kasar , terutama simplisia nabati, digerus lebih dahulu sampai derajat halus
sesuai yang tertera pada pengayak dan derajat halus serbuk, setelah itu dikeringkan pada suhu
tidak lebih dari 50 ° C
- Obat berupa cairan misalnya tingtur dan ekstrak cair, diuapkan pelarutnya hingga hampir
kering dan serbukkan dengan pertolongan zat tambahan yang cocok.
- Obat bermasa lembek misalnya ekstrak kental, dilarutkan dengan pelarut yang sesuai
secukupnya dan diserbukkan dengan pertolongan zat tambahan yang cocok.
- Jika serbuk obat mengandung bagian yang mudah menguap, dikeringkan dengan pertolongan
kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok.

C. CARA MENCAMPUR SERBUK


Dalam mencampur serbuk hendaklah dilakukan secara cermat dan jaga agar jangan ada bagian
yang menempel pada dinding mortir. Terutama untuk serbuk yang berkhasiat keras dan dalam
jumlah kecil. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat serbuk :
-Obat yang berbentuk kristal / bongkahan besar hendaknya digerus halus dulu.

2
-Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan zat penambah (konstituen)
dalam mortir.
-Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak bahwa serbuk sudah merata.
-Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan tertebih dahulu. Obat yang volumenya kecil
dimasukkan tertebih dahulu.
Serbuk dengan bahan bahan padat
Dengan memperhatikan hal hal diatas masih ada beberapa pengecualian maupun yang
dikerjakan secara khusus. Seperti hal sebagai berikut :

1.Serbuk halus sekali


a) Serbuk halus tidak berkhasiat keras

Belerang
Belerang tidak dapat diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena menirnbulkan
butiran bermuatan listrik akibat gesekan, karena itu dalam pembuatan bedak tabur tidak ikut
diayak.

lodoform
Karena baunya yang sukar dihilangkan maka datam bedak tabur diayak terpisah (gunakan
ayakan khusus).

b) Serbuk sangat halus dan berwarna


Misalnya : rifampisin, Stibii Penta Sulfidum
Serbuk dapat masuk ke dalam pori pori mortir dan warnanya sulit hitang, maka
pada waktu menggerus mortir dilapisi zat tambahan (konstituen)

c) Serbuk halus berkhasiat keras


Dalam jumlah banyak digerus dalam mortir dengan dilapisi zat tambahan.Dalam jumlah sedikit
(kurang dari 50 mg), dibuat pengenceran.

2. Serbuk berbentuk hablur dan kristal


Sebelum dicampur dengan bahan obat yang lain, zat digerus terlebih dahulu. Contoh : Serbuk
dengan champora

3
Champora sangat mudah mengumpul lagi, untuk mencegahnya dikerjakan dengan mencampur
dutu dengan eter atau etanol 95% (untuk obat dikeringkan dengan zat tambahan). Cara ini pun
harus hati hati karena tertalu lama menggerus atau dengan sedikit ditekan waktu menggerus
akan mengumpulkan kembali campuran tersebut.

a. Serbuk dengan asam salisilat


Serbuk sangat ringan dan mudah terbang yang akan menyebabkan rangsangan terhadap selaput
lendir hidung dan mata hingga akan bersin. Dalam hal ini asam salisilat kita basahi dengan eter
dan segera dikeringkan dengan zat tambahan.

b. Serbuk dengan asam benzoat, naftol, mentol, thymol


Dikerjakan seperti di atas. Untuk obat dalarn dipakai etanol 95% sedangkan untuk obat luar
digunakan eter.

c. Serbuk dengan garam gararn yang mengandung kristal


Dapat dikerjakan dalarn tumpang panas, misaInya KI dan garam garam bromida. Garam gararn
yang mempunyai gararn exiccatusnya, lebih baik kita ganti dengan exiccatusnya.
Penggantiaannya adalah sbb :
Natrii Carbonas 50% atau 1/2 bagian
Ferrosi Sulfas 60% atau 2/3 bagian
Aluminii et Kalii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
Magnesii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
Natrii Sulfas 50% atau 1/2 bagian

Serbuk dengan bahan setengah padat


Bahannya terdapat dalam bedak tabur. Yang termasuk bahan setengah padat adalah adeps
lanae, cera flava, cera alba, parafin padat, vaselin kuning dan vaselin putih. Dalarn jumlah besar
sebaiknya dilebur dulu diatas tangas air, baru dicampur dengan zat tambahan. Dalam jumlah
sedikit digerus dengan penambahan aceton atau eter, baru ditambah zat tambahan.

Serbuk dengan bahan cair


1. Serbuk dengan minyak atsiri
Minyak atsiri dapat diteteskan terakhir atau dapat juga dibuat oleo sacchara, yakni campuran 2
gram gula dengan 1 tetes minyak. Bila hendak dibuat 4 g oleo sacchara anisi, kita campur 4 g
saccharurn dengan 2 tetes minyak atsiri.

4
2. Serbuk dengan tinctura
Contohnya serbuk dengan Opii Tinctura, Digitalis Tinctura, Aconiti Tinctura, Belladonnae
Tinctura, Digitalis Tinctura, Ratanhiae Tinctura.
Tinctur dengan jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas, kemudian dikeringkan dengan
zat tambahan. Sedangkan dalam jurnlah besar dikerjakan dengan menguapkan di atas tangas
air sampai kental baru ditambahkan zat tambahan (sampai dapat diserap oteh zat tambahan)
aduk sampai kering kemudian diangkat. Tinctur yang diuapkan ini beratnya 0, untuk semua
serbuk terbagi kehilangan berat tidak pertu diganti, sedangkan untuk serbuk tak terbagi harus
diganti seberat tinctura itu dengan zat tambahan.

Zat berkhasiat dari tinctur menguap, pada umumnya terbagi menjadi 2 :


1.Tinctur yang dapat diambil bagian bagiannya
Spiritus sebagai pelarutnya diganti dengan zat tambahan. Contohnya iodii tinc, Camphor
Spiritus, Tinc.Opfi Benzoica
2.Tinctur yang tidak dapat diambil bagian bagiannya
Kalau jumlahnya banyak dilakukan pengeringan pada suhu serendah mungkin, tapi kalau
jumlahnya sedikit dapat ditambah langsung ke dalam campuran serbuk. Kita batasi maksimal
4 tetes dalarn 1 gram serbuk. Contohnya Valerianae Tinc, Aromatic Tinc.

Serbuk dengan Extractum


1.Extractum Siccum (ekstrak kering)
Pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus. Contohnya: opii extractum,
Strychni extractum.
2.Extractum Spissum (ekstrak kental)
Dikerjakan dalam lumpang panas dengan sedikit penambahan pelarut (etanol 70%) untuk
mengencerkan ekstrak, kemudian tambahkan zat tambahan sebagai pengering. Contohnya
Belladornnae extractum, Hyoscyami extractum.
3.Extractum Liquidum (ekstrak cair)
Dikerjakan seperti mengerjakan serbuk dengan tinctur. Contohnya Rhamni Purshianae ext.

Serbuk dengan Tablet atau Kapsul


Dalam membuat serbuk dengan tablet dan kapsul diperlukan zat tambahan sehingga perlu
diperhitungkan beratnya. Dapat kita ambil bentuk tablet atau kapsul itu langsung. Tablet
digerus halus kemudian ditimbang beratnya. Kapsul dikeluarkan isinya kemudian ditimbang

5
beratnya. Kalau tabtet/ kapsut terdiri dari satu macam zat berkhasiat diketahui kadar zat
khasiatnya dapat kita timbang dalam bentuk zat aslinya. Contohnya Chlortrimeton tablet
kadarnya 4 rng, dapat juga diambil Chlorpheniramin Maleas dalam bentuk serbuk yang sudah
diencerkan dalam laktosa.

D. CARA MEMBUNGKUS
Secara umumnya serbuk dibungkus dan diedarkan dalarn 2 macam kemasan yaitu kemasan
untuk serbuk terbagi dan kemasan serbuk tak terbagi. Serbuk oral dapat diserahkan dalam
bentuk terbagi pulveres atau tidak terbagi (pulvis).
Kemasan untuk Serbuk Terbagi
Pada umumnya serbuk terbagi terbungkus dengan kertas perkamen atau dapat juga dengan
kertas sekofan atau sampul potietitena untuk melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan.
Serbuk terbagi biasanya dapat dibagi langsung (tanpa penimbangan) sebelum dibungkus dalam
kertas perkamen terpisah dengan cara seteliti mungkin, sehingga tiap tiap bungkus berisi serbuk
yang kurang lebih sama jumlahnya. Hat tersebut bisa dilakukan bila prosentase perbandingan
pemakaian terhadap dosis maksimat kurang dari 80%. Bila prosentase perbandingan
pemakaian terhadap DM sama dengan atau lebih besar dari 80% maka serbuk harus dibagi
berdasarkan penimbangan satu per satu.

Pada dasarnya langkah langkah melipat atau membungkus kertas pembungkus serbuk adalah
sebagai berikut :
1. Letakkan kertas rata di atas permukaan meja dan lipatkan 1/2 inci ke arah kita pada garis
memanjang pada kertas untuk menjaga keseragaman, langkah ini harus dilakukan bersamaan
dengan lipatan pertama sebagai petunjuk.
2. Letakkan serbuk baik yang ditimbang atau dibagi bagi ke tengah kertas yang telah dilipat,
satu kali lipatannya mengarah ke atas di sebelah seberang dihadapanmu.
3. Tariklah sisi panjang yang belum dilipat ke atas dan letakkanlah pada kira kira garis lipatan
pertama, lakukan hati hati supaya serbuk tidak berceceran.
4. Peganglah lipatan dan tekanlah sampai menyentuh dasar kertas dan lipatlah ke hadapanmu
setebal lipatan pertama.
5. Angkat kertas, sesuaikan dengan ukuran dos tempat yang akan digunakan untuk mengemas,
lipat bagian kanan dan kiri pembungkus sesuai dengan ukuran dos tadi. Atau bila pengemasnya
plastik yang dilengkapi klip pada ujungnya usahakan ukuran pembungkus satu dengan yang
lainnya seragam supaya tampak rapi.
6. Kertas pembungkus yang telah terlipat rapi masukkan satu per satu dalam dos atau plastik
klip. Pada lipatan kertas pembungkus tidak boleh ada serbuk dan tidak boleh ada ceceran
serbuk.

6
Kertas pembungkus serbuk ini mungkin dalam berbagai ukuran yang dapat menampung
sejumlah serbuk yang dibuat, tetapi yang umum dikenal dan terdapat di pasaran anatar lain
ukuran 23/4 x 33/4 inci, 3 x 41/2 inci, 33/4x5 inci dan 41/2 x 6 inci. Kertas-kertas ini terdiri
dari :
1. kertas surat sederhana putih atau berwarna
2. kertas perkamen sayuran, suatu kertas tipis semi buram dengan mutu-mutu tertentu tahan
kelembapan
3. glassine kertas transparan juga dengan mutu-mutu tertentu tahan kelembapan
4. kertas lilin, kertas berlilin transparah tahan air.
Penentuan jenis kertas sepenuhnya tergantung pada sifat serbuk, apabila mengandung unsur-
unsur higroskopis atau mudah mencair, maka kertas berlilin atau tahan air yang harus dipakai.
Dalam praktek serbuk semacam itu dibungkus rangkap, pertama dengan kertas lilin lalu untuk
penampilan estetikanya dibungkus lagi dengan kertas surat. Kertas glassine dan perkamen
mungkin hanya dipakai apabila ada keperluan menahan kelembapan pada batas-batas tertentu.
Serbuk yang mengandung komponen-komponen mudah menguap harus dibungkus dengan
kertas lilin atau kertas glassine. Serbuk yang tidak mengandung komponen mudah menguap
dan juga tidak mengandung ramuan-ramuan yang mudah terganggu oleh udara, biasanya
serbuk semacam ini dibungkus dengan kertas surat.

E. SERBUK MENJADI BASAH


Campuran serbuk menjadi basah atau mencair, suatu campuran serbuk menjadi basah atau
mencair karena adanya zat yang dapat menyerap air dari udara atau terbebasnya air kristal, hal
ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang meliputi:
 Sifat dari bahan tersebut adalah higroskopis.
 Terbebasnya air kristal, yang disebabkan terjadinya reaksi kimia membentuk senyawa
garam rangkap yang mengandung air kristal.
 Terbentuknya senyawa baru yang higroskopis
Turunnya titik lebur campuran serbuk, misalnya Kamfer dan Mentol. Bila dua bahan yang
dicampur akan membentuk campuran serbuk yang basah, maka untuk mengatasinya dilakukan
cara yaitu masing-masing bahan dicampur dengan bahan netral dahulu lalu dicampur
keduanya. Bahan netral yang digunakan misalnya, Lactosum, Kaolin, Liquiritae Radix, dll.
Campuran serbuk yang basah atau mencair disebabkan karena terbebasnya sebagian atau
seluruh air kristal dari tiap bahan, hal ini dapat diatasi dengan mengambil bahan yang sudah
dikeringkan (exsicatus), bila sekiranya bahan tersebut mempunyai garam exsicatus dengan
perbandingan.

7
Perbandingan zat yang kering dengan zat yang mempunyai air kristal adalah :
 Ferrosi Sulfas dengan eksikatus = 100 : 67 (3:2)
 Magnesii Sulfas dengan eksikatus = 100 : 67 (3:2)
 Natrii Sulfas dengan Eksikatus = 100 : 50 (2:1)
 Natrii Carbonas dengan Eksikatus = 100 : 50 (2:1)
 Tawas (Aluminii Et Kalii Sulfas ) dengan eksikatus = 100 : 67 (3:2)

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan
untuk pemakain oral atau untuk pemakaian luar.
 Pengolahan serbuk dapat dikerjakan dengan pengayakan terlebih dahulu dengan tujuan
menghaluskan partikel masing-masing bahan sebelum ditimbang dan digerus.
 Serbuk dapat diolah dengan memakai spatula, dengan caratriturasi,dengan
cara mengayak, mengguling-gulingkan (tumbling)atau dengan mikser secara mekanik.
 Pembungkusan dan diedarkannya serbuk terbagi dalam 2 cara umum tergantung pada
pemakaiannya, dalam serbuk dengan jumlah besar yang tidak terbagi-bagi atau sebagai
serbuk yang terbagi-bagi.
 Penentuan jenis kertas sepenuhnya tergantung pada sifat serbuk, ada yang mengandung
unsur-unsur higroskopis atau mudah mencair, ada yang perlu untuk menahan
kelembapan pada batas-batas tertentu, serbuk yang mengandung komponen-komponen
mudah menguap dan serbuk yang tidak mengandung komponen mudah menguap dan
juga tidak mengandung ramuan-ramuan yang mudah terganggu oleh udara.
 Serbuk menjadi basah atau mencair karena adanya zat yang dapat menyerap air dari
udara atau terbebasnya air kristal.

B. SARAN

Dalam penggunaan bentuk sediaan serbuk kita harus lebih cermat dalam mengetahui
serbuk apa saja yang dapat dicampur dan yang tidak dapat dicampur (tak terbagi). Serta
mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat membuat serbuk menjadi basah dan
bagamaimana cara mengatasinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Howard C. Ansel, 1985, Pengantar Bentuk Sediaan

FARMAKOPE INDONESIA, 1979, Pulvis

http://ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2013/03/serbuk-pulvis-dan-pulveres.html
(diakses pada 10 Oktober 2019, pukul 17.33)

10

Anda mungkin juga menyukai