Telah dilakukan formulasi serta produksi dalam skala laboratorium (volume 150 ml)
untuk obat penurun demam dalam bentuk sediaan elixir non alkoholik (True solution).
Sediaan ini diberi nama CETAMOL yang mengandung bahan aktif sebagai berikut :
Paracetamol 100 mg
Paracetamol berfungsi untuk meredakan demam, mengurangi rasa sakit atau nyeri.
Spesifikasi dari CETAMOL meliputi :
Organoleptis : Solutio bewarna merah
Massa jenis sediaan : 1,194 g/cm3
pH sediaan :6
Viskositas sediaan : 72 cps
Volume kemasan : 15 ml
Expired date : 3 tahun
BAB I
PENDAHULUAN
1
Obat analgesik antipiretik yang umumnya dipakai adalah dari derivat anilin,
karena tidak menimbulkan efek sindrom reyer yang merupakan gejala ensefallopati
hepatik dan liver syeatosis pada anak-anak, seperti pada derivate salisilat. Paracetamol
merupakan pilihan utama dari derivat anilin karena mempunyai efek samping yang ringan
dibandingkan dengan derivat anilin lain yang umumnya memilki toksisitas yang lebih
besar. Indikasi Parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit
menjelang menstruasi, dan diindikasikan juga untuk demam. Parasetamol juga aman
terhadap lambung juga tetapi bukan berarti parasetamol tidak mempunyai efek samping
yaitu berdampak ke liver atau hati jika digunakan dalam dosis besar.
Sediaan Paracetamol ini dirancang dalam bentuk drop karena penggunaannya
lebih praktis terutama bagi anak berusia di bawah 3 tahun, dan dosis dapat disesuaikan
berdasarkan takaran pada pipet tetes pada botol drop menurut umur pasien. Penggunaan
paracetamol tidak boleh bersama alkohol karena dapat menimbulkan kerusakan hati.
Selain itu alkohol aktif secara farmakologis mempengaruhi perkembangan otak anak-
anak.
1.3 Tujuan
Untuk memperoleh formula sediaan drop non alkoholik dengan bahan aktif
Paracetamol yang aman, efektif, stabil dan dapat diterima secara farmakologis sebagai
analgesik antipiretik untuk anak-anak dibawah umur 3 tahun.
Untuk memastikan apakah sediaan yang dibuat memenuhi persyaratan yaitu sediaan
yang aman, efektif, stabil, dan dapat diterima.
1.3 Manfaat
Memperoleh formula Paracetamol true solution dalam kemasan drop
Memperoleh hasil evaluasi sediaan Paracetamol yang memenuhi persyaratan mutu
sesuai pustaka, yaitu aman, efektif, stabil dan dapat diterima, sehingga memudahkan
masyarakat dalam penggunaan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Paracetamol merupakan salah satu contoh obat analgesik dan antipiretik yang
digunakan untuk pengobatan simptomatik terhadap gejala suatu penyakit, dimana pengobatan
ini hanya meringankan gejala penyakit tanpa menyembuhkan atau menghilangkan
penyebabnya. Analgesik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi saraf pusat secara
selektif dan dalam dosis therapeutik dapat meringankan atau menekan rasa nyeri tanpa
memiliki kerja anastesi umum. Analgetik bekerja dengan cara meningkatkan nilai ambang
nyeri. Antipiretik adalah senyawa yang dapat menurunkan suhu badan hanya pada keadaan
demam.
Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgesik dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Analgetika perifer (non narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik
dan tidak bekerja sentral. Analgetika anti radang termasuk kelompok ini.
b. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat seperti pada
fraktura dan kanker.
3
Pemberian analgesik menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim pada
sistem saraf pusat yang mengkatalis biosintesis prostaglandin seperti siklooksigenase,
sehingga mencegah sensitivasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit seperti
bradikinin, histamine, serotonin, prostaglandin, ion-ion hydrogen dan kalium yang dapat
merangsang rasa sakit secara mekanis atau kimiawi.
4
II. PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
Tabel 2: Karakteristik fisika-kimia Parasetamol
KARAKTERISTIK
FISIKA KIMIA
Organoleptik: bentuk kristal, pH 5,3-6,5 (asam)
pH stabilitas 2-9
sedikit berbau atau serbuk putih
pH optimal 5-7
dengan rasa pahit (Martindale dan pH sediaan 6
FI III) Hindari dari cahaya: stabil sampai
Berat molekul: 151,16 (FI III) suhu 45oC
Titik lebur: 169o-172oC (FI III) Relatif stabil terhadap oksidasi
Kelarutan: Stabilitas: sangat stabil dalam air
5
1:70 air t pada pH 6 = 21,8 tahun
1:20 air panas t pada pH 2 = 0,73 tahun Codex
1:7-10 alkohol FI III t pada pH 9 = 2,28 tahun
1:9 propilenglikol t pada pH 5 = 19,8 tahun
1:40 gliserol Tetapan laju peruraian= 73,22 kJ/mol
Peruraian dikatalisa oleh asam basa
di dapar
Hasil peruraian: p-aminofenol dan
asam asetat
Interaksi dengan bahan aktif lainnya:
Interaksi dengan aspirin membentuk
diacetyl-p-aminofenol atau asam
salisilat.
b. Aman
Pengertian : sediaan aman digunakan, bermanfaat secara analogi/psikologi dan tidak
menimbulkan efek samping yang merugikan/membahayakan pemakaiannya/dengan
efek samping yang telah dikendalikan sehingga tidak lebih toksik dari toksisitas bahan
aktif sebelum diformulasi.
Larutan oral Parasetamol mengandung Parasetamol, C8H9NO2,tidak kurang dari 90%
dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket (FI IV p.651).
c. Efektif
6
Pengertian : dengan dosis yang diberikan (dalam jumlah kecil,sekalipun) dapat
memberikan efek hasil terapi sesuai dengan yang diinginkan, yaitu mencapai efek
farmkologi yang optimum dan efek samping yang sekecil mungkin.
Jumlah / dosis pemakaian sekali pakai, sehari pakai, selama pengobatan harus
diartikan sebagai jumlah partikel aktif yang mampu mencapai tempat kerja (site of
action dan mampu melakukan aksi sebesar dan selama waktu yang diperhitungkan
dan dikehendaki).
Dosis (dewasa) : 0,5g 1g tiap 4-6 jam
d. Stabilitas Fisika
Pengertian : sediaan tidak boleh mengalami perubahan sifat fisika, penampilan, dan
homogenitas dari pembuatan sampai ke tangan pasien. Tidak terjadi perubahan
viskositas, berat jenis dan sifat alir selama proses pembuatan, penyimpanan dan
pemakaiannya.
Berat jenis : 1,21 1,23
Viskositas : 30 cps
Sifat alir : Newtonian
Homogenitas : Homogen
e. Stabilitas Kimia
Secara kimia tidak mengalami interaksi antara komponennya yang dapat mengubah
pH, mempercepat degradasi dan merubah bentuk sediaan dan warna (USP XXII p.1709).
f. Stabilitas Mikrobiologi
Sediaan tidak memiliki mikroba sesuai dengan persyaratan tertentu dan jika sediaan
tersebut mengandung zat antimikroba maka harus tetap aktif selama waktu yang telah
ditentukan tidak boleh ada bakteri Salmonella sp, Pseudomonas aerugenosa, Proteus
mirabilis, Serratia marescens, Staphylococus aureus, Candida sp, Bacterium antarium,
P. multivorans, Klebsiella sp, dan P. malthopila.
g. Stabilitas Toksikologi
Sediaan tidak boleh mengandung bahan-bahan yang meracuni jaringan lokal dan tidak
menunjukkan peningkatan toksisitas selama batas waktu tertentu, baik dalam proses
pembuatan, penyimpanan, distribusi hingga pada pemakaian (USP XXII p.1703).
h. Stabilitas Farmakologi
7
Efek terapi harus tetap dan tidak mengalami perubahan baik dalam proses pembuatan,
penyimpanan, distribusi hingga sampai pada konsumen (USP XXII p.1703).
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Pewarna: Bau:
Dibuffer pH 6,0
Strawberry red Straw essence Dapar fosfat-fosfat
8
Paracetamol
Parasetamol
PEG 400
Propylenglycol
Glycerin
PEG 400
Sorbitol
Nipagin
NaH2PO4
Na2HPO4
Na sakarin
BAB IV
METODE PENELITIAN
Strawberry red
Strawberry essence
Aqua ad 150 ml
Mfla oral soultion
A. TAKARAN / DOSIS BAHAN AKTIF
a) Takaran / Dosis Zat Aktif baik dalam tiap kg berat maupun tiap cm2 luas permukaan tubuh
1. Remington edisi 19 (hal 1208)
Pediatric Oral = 175mg/m2, sehari 4 kali
< 1 tahun = 60 mg, sehari 3-4 kali
1-2 tahun = 60-120 mg, sehari 3-4 kali
3-5 tahun = 120 mg, sehari 3-4 kali
6-12 tahun = 150-325 mg, sehari 3-4 kali
9
b) Perhitungan Dosis per satuan takaran terkecil (Body Surface Area)
Umur Bobot Bobot Bobot Rata- Surface Area (m2) Dosis
(bulan) Wanita (kg) Pria (kg) Rata (kg) (mg)
0 3,0 3,1 3,05 0,2135 37,36525
1 3,8 4,2 4,0 0,26 45,5
2 4,8 5,2 5,0 0,3 52,5
3 5,4 5,9 5,65 0,329 57,575
4 6,1 6,4 6,25 0,346 60,55
5 6,5 6,9 6,7 0,371 64,925
6 6,8 7,3 7,05 0,383 67,025
7 7,1 7,5 7,3 0,389 68,075
8 7,4 7,6 7,5 0,4 70
9 7,5 7,7 7,6 0,405 70,875
10 7,6 8,0 7,8 0,41 71,75
11 7,8 8,0 7,9 0,415 72,625
12 8,0 8,2 8,1 0,425 74,375
24 9,3 9,6 9,45 0,4675 81,8125
c) Aturan Pakai :
0-1 bulan : Sehari 4 kali 0,4 ml
2-5 bulan : Sehari 4 kali 0,6 ml
6-12 bulan : Sehari 4 kali 0,7 ml
24 bulan : Sehari 4 kali 0,8 ml
10
- Dalam waktu 4 hari diharapkan penyakit pasien sudah sembuh
- Dengan volume 1 kemasan 15 ml diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan pasien
sampai penyakitnya sembuh.
- Pemakaian parasetamol jangka panjang dapat menimbulkan nefropati analgesik.
- Apabila volume 1 kemasan > 15 ml, maka dikhawatirkan banyak obat yang tersisa.
Bila sisa obat disimpan terlalu lama, ada kemungkinan obat itu rusak dan tidak stabil.
Kelarutan Paracetamol:
11
Larut dalam 70 bagian air, 20 bagian air panas, 7 bagian etanol, 13 bagian
aseton, 40 bagian gliserol, dan 9 bagian propilenglikol (Codex hal 988).
Pelarut paracetamol:
Propilenglikol
Pemerian: cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas; tidak berbau.
Guna: dapat melarutkan parasetamol
Gliserol
Pemerian: cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis; hanya
boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopik (Farmakope
Indonesia IV hal 413)
Guna: dapat melarutkan parasetamol
Stabilitas Paracetamol:
dipengaruhi cahaya diatasi dengan wadah coklat
Bersifat Asam perlu dapar fosfat-fosfat (pH 6)
- NaH2PO4
Kelarutan : larut dalam air (1:1 air), sangat sedikit larut dalam etanol.
- Na2HPO4
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih larut dalam air panas,
praktis tidak larut dalam etanol (95 %).
Guna untuk mempertahankan pH sediaan
Stabil terhadap oksidasi
Rusak karena enzim dan mikroba perlu pengawet Nipagin (HPE hal
441)
Pemerian Nipagin: hablur kecil, tidak berwarna/serbuk hablur; putih; tidak
berbau/berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar.
Guna: pengawet
b) Formula awal
1. Perhitungan dapar Fosfat-Fosfat pH 6
12
pH stabil larutan Paracetamol oral = 6
= 0,01
pKa1 = 2,16
pKa2 = 7,21 pKa yang digunakan yaitu pKa2 = 7,21
pKa3 = 12,32
pH = - log [H+]
6 = - log [H+]
[H+] = 10-6
pH = pKa +
6 = 7,21 +
= -1,21
= 0,06165950019
= 2,303 x C x
0,01 = 2,303 x C x
13
` C = [A] + [G]
0,07937368855 = [A] + 0,06165950019 [A]
0,07937368855 = 1,06165950019 [A]
[A] = 0,07476379059 M
Persamaan Reaksi:
NaH2PO4 + NaOH Na2HPO4
[A] [G]
NaH2PO4 = [A]
= 0,07476379059 M
x Mr (156,01)
= 11,66389897 mg/ml
: 10
= 1,166389897 g ~ 1,17 %
Na2HPO4 = [G]
= 0,00460989796 M
x Mr (177,98)
= 0,8204696389 mg/ml
: 10
= 0,08204696389 g ~ 0,08 %
2. Perhitungan Kelarutan
Perhitungan kelarutan dapar
a. Kelarutan NaH2PO4 (1 : 1 air) HPE ed. 6 p. 659
1 g NaH2PO4 larut dalam 1 ml air
1,75 g NaH2PO4 larut dalam 1,75 ml air ~ 2 ml
b. Kelarutan Na2HPO4 (sangat mudah larut air 1 : < 1 air) HPE ed. 6 p.
656
1 g Na2HPO4 larut dalam kurang dari 1 ml air
0,12 g Na2HPO4 larut dalam kurang dari 0,12 ml air ~ 2 ml
14
0,75 g nipagin larut dalam =
3. Perhitungan Kelarutan
Bahan Konstanta dielektrik Hasil perhitungan KD
Propylene glikol 22% 0,22 32 7,04
Glycerin 23% 0,23 42,5 9,775
PEG 400 22% 0,22 13,6 2,992
Sorbitol 23% 0,23 33,5 7,705
Air 10% 0,1 78,5 7,85
total 35,362
4. Perhitungan ADI
1) ADI Nipagin, max 10 mg/kg BB
Umur (Bulan) Bobot Rata-Rata (kg) Dosis (mg)
0 3,05 30,5
1 4,0 40
2 5,0 50
3 5,65 56,5
4 6,25 62,5
5 6,7 67
6 7,05 70,5
7 7,3 73
8 7,5 75
9 7,6 76
10 7,8 78
11 7,9 79
12 8,1 81
24 9,45 94,5
15
6 bulan 12 bulan : Sehari 4 x 0,7 ml = 0,05% x 2,8 ml = 0,0014 g = 1,4 mg
2 tahun : Sehari 4 x 0,8 ml = 0,05% x 3,2 ml = 0,0016 g = 1,6 mg
Jadi, dosis nipagin tidak melebihi ADI
16
1 4,0 40
2 5,0 50
3 5,65 56,5
4 6,25 62,5
5 6,7 67
6 7,05 70,5
7 7,3 73
8 7,5 75
9 7,6 76
10 7,8 78
11 7,9 79
12 8,1 81
24 9,45 94,5
17
6 bulan 12 bulan : Sehari 4 x 0,7 ml = 0,1% x 2,8 ml = 0,0028 g = 2,8 mg
2 tahun : Sehari 4 x 0,8 ml = 0,1% x 3,2 ml = 0,0032 g = 3,2 mg
5. Formula Awal :
R/ Parasetamol 500 mg
Propylenglikol 22 %
Glycerin 23 %
PEG 400 22 %
Sorbitol 23 %
Nipagin 0,05 %
NaH2PO4 1,17 %
Na2HPO4 0,08 %
Na Sakarin 0,1 %
Strawberry Red 0,001%
Strawberry Essence 2 tetes
Aqua purificata ad 5 ml
Mfla oral solution 150 ml
k = 0,0318 / tahun
log ct = log co - . t90
log 0,9 co = log co - t90
log 0,9 = . t90
Alat Bahan
Beaker glass Parasetamol
19
Gelas ukur Nipagin (metil paraben)
Pengaduk Na sakarin
Sudip NaH2PO4
Sendok tanduk Na2HPO4
Magnetic bar dan stirrer Strawberry red
Viscometer cup and bob Gliserin
Timbangan analitik dan digital Propilenglikol
Piknometer Sorbitol
pH meter PEG 400
Lap Essence strawberry
Aqua purificata
Kertas perkamen
20
KERANGKA OPERASIONAL Pembuatan pelarut Paracetamol
sebanyak 0,375 ml
Campur ad homogen
c.
Timbang Na a +sakarin
b, campur
0,15 ad
gram +
homogen
air 2 ml, aduk ad larut Paracetamol yang sudah terlarut dalam
propylenglikol, sorbitol, PEG 400 dan
Campur ad homogen gliserin
Timbang strawberry red 1,5 mg
dineraca analitik + air 5ml, aduk
ad larut
larut
b. Timbang Na2HPO4.2H2O
G. RANCANGAN EVALUASI AKHIR
0,12 g + airTes
Jenis 2 ml, aduk
yang ad dilakukan, berpedoman SpesifikasiCek
akan pH :
sediaan
a) Organoleptis
larut 15 ml, masukkan botol, sisa
Ambil Alat yang digunakan: panca indera (jika tidak sesuai diadjust)
c. a + bdipakai untuk
, campur evaluasi.
ad homogen a. Jika pH < 6,
21
ditambahkanNa2HPO4
2H2O
b. Jika pH > 6, ditambahkan
NaH2PO4.2H2O
Bau : Strawberry
Warna : Merah
Rasa : Manis
Bentuk : sirup (larutan Oral)
b) Berat Jenis
BJ sirup : 1,3-1,6 g/mL
Alat : piknometer
Bahan : Aquadest & sediaan uji
Metode Kerja :
1. Timbang piknometer kosong pada timbangan analitik.
2. Isi piknometer dengan sediaan sampai penuh, kemudian
timbang juga dengan timbangan analitik.
3. Bobot jenis sediaan dihitung dengan rumus :
c) pH sediaan
Alat yang digunakan : pH meter
Metode Kerja:
a. Kalibrasi pH meter
1. Siapkan larutan buffer standard.
2. Elektrode gelas dicuci dengan aqua, dikeringkan dengan tisu.
3. Celupkan elektrode ke dalam larutan buffer standard.
4. Amati & catat pH standard.
b. Pengukuran pH sediaan
1. Elektrode dibilas dengan sediaan.
2. Isi bekker glass dengan sediaan qs ad elektrode tercelup.
3. Dibaca angkanya
22
3. Masukkan sediaan pada Cup, lalu posisi Cup dinaikkan beserta
penyangganya sampai permukaan Bob tercelup seluruhnya.
4. Berikan beban dari yang ringan sampai yang berat.
5. Siapkan stopwatch, dinyalakan pada saat rem dilepas.
6. Amati dan hitung t 100 putaran.
23
Kemasan Sekunder :
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
24
Bau Strawberry Strawberry +
Rasa Manis Agak pahit -
Warna Merah Merah +
2. pH 6,00 5 % 6.00 +
3. Kadar 90 % - 110 %
4. Berat Jenis 1,21-1,23 g/cm3 1,194 g/cm3
5. Viskositas 72 cps
6. Sifat Alir Newtonian
Perhitungan:
Berat Jenis
Berat pikno + sediaan = 23,99 gram
Berat Pikno kosong = 12,05 gram
Berat sediaan = 11,94 gram
Volume pikno = 10 ml
= 1,194 g/cm3
Expired Date :
t1/2 =
21,8 =
k = 0,0318 / tahun
5.2 PEMBAHASAN
Paracetamol bentuk drop yang kami buat menunjukkan belum memenuhi persyaratan
organoleptis karena rasa dari sediaan masih agak pahit, sedangkan bau dan rasa sudah
memenuhi persyaratan yaitu berbau strawberry dan rasa strawberry. Kami
25
menggunakan Na sakarin sebagai pemanis sebanyak 0,1% (0,15 gram) tetapi hasil
yang didapatkan rasanya masih pahit.
Pada larutan parasetamol kelompok kami, setelah beberapa jam didiamkan mulai
muncul sedikit endapan, hal tersebut dikarenakan campuran antara bahan aktif,
pelarut dan eksipien tersebut bersifat lewat jenuh .
pH yang didapat dari hasil evaluasi = 6.00, yaitu sesuai dengan pH sediaan yang
direncanakan. Pada awalnya pH sediaan kelompok kami = 3,95 sehingga kami
menambahkan dapar Na2HPO4 sebanyak 1,5 gram dan dilarukan dalam 5 ml air.
Sediaan larutan oral paracetamol milik kami mempunyai BJ 1,194 g/cm 2 tersebut
lebih besar dari BJ air (bj air = 1), tetapi masih kurang sesuai dengan FI III hal 38 (BJ
elixir paracetamol 1.21-1.23). Hal ini sudah dianggap cukup kekentalanya, dimana
sediaan tersebut mudah dituang dan tidak seencer air yang akan menimbulkan efek
psikologis konsumen ( merasa bukan obat, melainkan hanya air yang dimodifikasi ).
Hal ini terbukti pada viskositas obat yang didapatkan 72 cps.
Sediaan yang diinginkan adalah sediaan dengan sifat alir Newtonian yang tidak akan
berubah karena pengaruh pengadukan. Tapi pada prakteknya, sediaan yang dibuat
kemungkinan mempunyai sifat alir non Newtonian karena dalam formula banyak
dipakai bahan kental yang bersifat non Newtonian.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Sediaan paracetamol non alkoholik aman digunakan untuk anak usia di bawah 3
tahun. Pemilihan bentuk drops dilakukan untuk memudahkan pasien dalam
mengkonsumsinya dengan skala yang tepat.
Sediaan yang kita peroleh sudah sesuai dengan spesifikasi kecuali pada bagian
oragnoleptis yaitu rasa. Menurut spesifikasi, rasa seharusnya manis tapi hasilnya
agak pahit.
Pembuatan sediaan dengan kandungan bahan aktif yang memiliki kelarutan sangat
kecil dalam dalam air (salah satunya Paracetamol) dapat ditingkatkan kelarutannya
dengan penambahan cosolvent seperti propylenglycol, gliserin, sorbitol, dll.
6.2 SARAN
Pengecekan pH hendaknya dilakukan secara berkala.
Untuk formulator berikutnya dapat ditingkatkan jumlah Na sakarin yang digunakan
agar rasanya manis.
26
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Korpri Sub Unit
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Korpri Sub Unit
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Lachman L, Lieberman H.A., Kamig, LI, 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi 3,
Penerbit Universitas Indonesia , Jakarta.
Parfitt, K. 1986. Martindale The Complete Drug Reference, 28th edition. Pharmaceutical
Press, London .
Parfitt, K. 2009. Martindale The Complete Drug Reference,36th edition. Pharmaceutical
Press, London.
Remingtons. 1990. Pharmaceutical Science, 19th edition. Mack Piblishing Company, Easton,
Pennsylvania.
Kibbe, AH. 2009. Handbook of Pharmaceuticals Excipients, 6th edition. Pharmaceutical
Press, London.
British National Formulary edisi 62, September 2011.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia . 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta.
USP edisi 22.
27