BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang namun hanya dapat dilihat
Mikroorganisme itu sendiri memiliki salah satu ciri yang sama dengan
perkembangan.
resistensi.
dapat dijadikan sebagai sediaan baik itu fitofarmaka maupun OHT dan
jamu. Uji aktivitas antibakteri atau antimikroba dari ekstrak bahan alam
antibakteri dari bahan alam pada beberapa bakteri dengan cara melihat
B. RUMUSAH MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
agen yang terdapat pada DNA kromosom atau DNA plasmid. Ada beberapa
suatu obat sebelum bakteri kontak dengan obat tersebut. Sebagai contoh,
paling serius secara klinis adalah resistensi didapat, dimana bakteri yang
(3) menginaktivasi enzim, dan (4) destruksi atau fungsi material genetik
(Sitepu, 2012).
mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata
umumnya terdapat pada kulit dan pada keadaan tertentu bersifat patogenik
B. URAIAN BAHAN
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam air mendidih
Rumus struktur : O
H H
mempunyai rasa
Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam
BM/RM : 46,07/C2H6O
Rumus struktur :
Konsentrasi : 60-90 %.
C. URAIAN MIKROBA
a) Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Filum : Probacteria
Ordo : Pseudomonadales
Familia : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
b) Morfologi
kehijau-hijauan).
c) Deskripsi
a) Klasifikasi
Domain : Bacteria
Kingdom : Eubacteria
Filum : Firmicutes
Classis : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
b) Morfologi
c) Deskrispi
3. Candida albicans
a) Klasifikasi
Divisio : Thallophyta
Subdivisio : Fungi
Classis : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Familia : Cryptococcaceae
Genus : Candida
b) Morfologi
c) Deskripsi
normal yang beradaptasi dengan baik untuk hidup pada manusia, terutama
D. URAIAN SAMPEL
a) Klasifikasi
Regum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
b) Morfologi
mencapai 1,0 – 1,5 m, tumbuh tegap dan membentuk rumpun seperti semak
c) Deskripsi
temuan yang termasuk dalam famili zingiberaceae yang terdiri atas senyawa
bisdesmetoksikurkumin.
a) Klasifikasi
Plantae : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Familia : Sapindaceae
Genus : Schleichera
b) Deskripsi
turun temurun untuk bahan bakar pengasapan daging Se’i di daerah Timor
timur. Dalam asap yang dihasilkan diduga terdapat berbagai senyawa aktif
c) Morfologi
berbentuk lanset yang berseling, panjang 11-25 cm, lebar 2-6 cm, tepi rata,
majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun atau ujung batang, kelopannya 4-6
lembar.
3. Kecombrang
a) Klasifikasi
Plantae : Plantae
Filum : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Etlingera
b) Deskripsi
c) Morfologi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat
a) Autoklaf
b) Bunsen
c) Cawan Petri
d) Elektromantel
e) Erlenmeyer 250 mL
h) Inkubator
i) Kaca arloji
j) Labu Takar
m) Pinset
n) Pipet Tetes
o) Rak tabung
p) Spatula
q) Spidol
r) Spoit
s) Tabung reaksi
t) Timbangan analitik
u) vortex
2. Bahan
a) Akuades
b) Alkohol
c) Aluminium Foil
e) Ekstrak kecombrang
f) Ekstrak kesambi
g) Ekstrak kunyit
h) Kertas cakram
l) Plastic wrap
p) Tissue
C. PROSEDUR KERJA
1. Inokulasi Bakteri
c) Dibagi meja kerja menjadi tiga bagian, yaitu sisi kanan untuk alat dan
sampel, sisi tengah sebagai tempat kerja dan sisi kiri untuk alat dan bahan
d) Diisi tabung reaksi dengan media NA/PDA hingga setengah tinggi tabung
dan dimiringkan
e) Dibiarkan memadat
h) Diletakkan pada rak tabung dan ditutup mulut tabung menggunakan kain
i) Diinkubasi selama 1x24 jam untuk bakteri dan 3x24 jam untuk jamur
30 %
a) Konsentrasi 10 %
b) Konsentrasi 20 %
c) Konsentrasi 30 %
d) Dibagi meja kerja menjadi tiga bagian, yaitu sisi kanan untuk alat dan
sampel, sisi tengah sebagai tempat kerja dan sisi kiri untuk alat dan bahan
menggunakan spoit 1 mL
bakteri
k) Dibungkus dan diinkubasi selama 1x24 jam untuk bakteri dan 3x24 jam
untuk kapang
BAB IV
A. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Pengamatan
a) Ekstrak Kunyit
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
Paper disck
Paper disck
Paper disck
b) Ekstrak Kusambi
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
Paper disck
Paper disck
Paper disck
c) Ekstrak Kecombang
Paper disck
Paper disck
Paper disck
2. Tabel perhitungan
1. Pseudomonas aeruginosa - - -
2. Staphylococcus aureus - - -
3. Candida albicans - - -
2. Staphylococcus aureus - - -
3. Candida albicans - - -
B. PEMBAHASAN
sintetik yang berasal dari bahan alam yang biasa digunakan masyarakat
digunakan diinokulasi dan diinkubasi selama 1x24 jam dan 3x24 jam.
dibagi menjadi 3 bagian, karena ekstrak yang akan diuji dibuat dalam
diinkubasi selama 1x24 jam untuk baketri dan 3x24 jam untuk jamur.
Ekstrak yang terserap pada kertas saring tadi akan berdifusi ke media,
jamur dapat dikategorikan menurut Davis dan Stouk (1971) dibagi atas :
sangat kuat (zona bening > 20 mm), kuat (zona bening 10-20 mm),
sedang (zona bening 5-10 mm) dan lemah (zona bening < 5 mm).
dan 30%, karena tidak telihat zona hambat disekitar kertas cakram yang
di simpan pada media yang berisi suspensi bakteri. Hasil yang dieperoleh
pada konsentrasi 20% dan 1,14 pada konsentrasi 30%, dan zona hambat
konsenrasi 30% sebesar 1,83 cm. Serta zona hambat pada Staphylococcus
dan 1,42 cm pada konsentrasi 30%. Hasil yang diperoleh pada percobaan
ini sesuai dengan literatur, dimana pada penelitian yang telah dilakukan
terjadinya lisis pada sel bakteri. namun bakteri yang dapat dihambat
kerja yang tidak baik, kesalahan pada saat mencelupkan kertas cakram
yang digunakan, bisa saja kertas camkram tidak tercelup dengan baik
sediaan dari bahan alam yang memiliki aktivitas dan potensi sebagai
mengalami resisten.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Saran pada percobaan ini adalah agar semua alat satu hari sebelum
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Nikham, dan Taty E, 2012, Uji Bahan Baku Antibakteri Dari Buh Mahkota
Dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff) Boerl.) Hasil Iradiasi Gamma
Dan Antibiotik Terhadap Bakteri Patogen, Jurnal Ilmiah Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Bahan. Vol 1 (1)
Nofiani, R., Siti N., dan Ajuk S., 2009, Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol
Bakteri Berasosiasi Spons Dari Pulau Lemukutan, Kalimantan
Barat, E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 1 (2).
Sitepu, Irma S., I Ketut S,. I Gede K., 2012. Uji Aktivitas Antimikroba Beberapa
Ekstrak Bumbu Dapur Terhadap Pertumbuhan Jamur Curvularia
Iunata (Wakk.) Boed. Dan Asperigillus flavus LINK. Jurnal
Agroekoteknologi Tropika. Vol 1 (1).
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
1. Uji Difusi
a) Nutrient Agar
Bakteri
Suspensi biakan + NA Medium NA
bakteri Dipadatkan
Ekstrak 10%
Di amati
Ekstrak 10%
1 x 24 jam
Di amati
B. KOMPOSISI
1. Nutrient Agar (NA)
a. Peptic digest of animal tissue 5.00 gr
b. Natrium klorida 5.00 gr
c. Extract beef 1.5 gr
d. Extract yeast 1.5 gr
e. Agar 15 gr
f. Aquades 1000 mL
2. Potato Dextrose Agar (PDA)
a. Potatos infusion from 200 gr
b. Dekstrosa 20 gr
c. Agar 15 gr
d. Aquades 1000 mL
C. PERHITUNGAN MEDIA
1. Pembuatan media
a) Nutrient Agar (NA)
Untuk membuat NA sintetik, dilarutkan 20 gram serbuk NA
dalam 1000 mL/1 L dalam akuades, maka untuk membuat nedia
NA sintetik 250 mL dibutuhkan sebanyak :
20 g X gram
=
1000 mL 250 mL
20 𝑔 𝑥 250 𝑚𝐿
𝑋=
1000 𝑚𝐿
= 5 𝑔𝑟𝑎𝑚
39 g X gram
=
1000 mL 250 mL
39 𝑔 𝑥 250 𝑚𝐿
𝑋=
1000 𝑚𝐿
= 9,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
10% = A + B + C + D
4
= 0+0+ 0+0
4
= 1,1 cm
20% = A + B + C + D
4
= 1,1 + 1,0 + 1,2 + 1,1
4
= 1,1 cm
30% = A + B + C + D
4
= 1,3 + 1,5 + 1,4 + 1,5
4
= 1,42 cm
0,1% = A + B + C + D
4
= 0,85 + 0,7 + 0,65 + 1,0
4
= 0,79 cm
0,15% = A + B + C + D
4
= 1,8 + 1,9 + 1,9 + 1,7
4
= 1,83 cm
0,05% = A + B + C + D
4
= 0,5 + 0,6 + 0,55 + 0,5
4
= 0,54 cm
0,1% = A + B + C + D
4
= 0,9 + 1,2 + 1,1 + 1,2
4
= 1,1 cm
0,15% = A + B + C + D
4
= 1,15 + 1,2 + 1,2 + 1,0
4
= 1,14 cm