Anda di halaman 1dari 12

PERJALANAN OBAT DALAM TUBUH

PADA SEDIAAN INTRAUTERUS

Dosen : Prof. Teti Indrawati, MS. Apt

Disusun oleh : Kelompok 9

Riski Nur Hayati 14334106


Yopi Abdullah 14334108
Latar Belakang
RUMUSAN MASALAH :
1.Bagaimana pelepasan obat dalam tubuh melalui
intrauterus?
2.Bagaimana perjalanan obat dalam tubuh melalui
intrauterus?
3.Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi
efektifitas,absorpsi, dan bioavaibilitas obat pada
intrauterus?

TUJUAN :
1.Dapat mengetahui bagaimana pelepasan obat dalam tubuh
melalui intrauterus
2.Dapat mengetahui bagaimana perjalanan obat dalam tubuh
melalui intrauterus
3.Dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
efektifitas,absorpsi, dan bioavaibiltas obat pada
intrauterus
TINJAUAN PUSTAKA
 Anatomi dan Fisiologi Uterus
Uterus merupakan istilah kesehatan
untuk rahim. Uterus merupakan
organ berongga dan berdinding
tebal, terletak di tengah-tengah
rongga panggul di antara kandung
kemih dan rektum.
Fungsi uterus (rahim) adalah
menyiapkan tempat untuk ovum
yang telah mengalami fertilisasi,
memberi hasil konsepsi selama
masa kehamilan, mengeluarkan
hasil konsepsi setelah cukup umur,
mengadakan inovulasi setelah
kelahiran bayi.
Bentuk Sediaan Intrauterus
1. Estradiol vaginal
 Atrofi vulva dan vagina :
Masukkan 2-4 g / hari krim vagina ke dalam vagina selama 2 minggu,
kemudian kurangi secara perlahan sampai setengah dosis awal selama 2
minggu diikuti oleh dosis aturan 1 g 1-3 kali/minggu
 Atrofi vagina postmenopause:
Masukkan cincin vagina yang mengandung 2 mg estradiol dan biarkan
selama 90 hari.
 Gejala urogenital:
Masukkan cincin vagina yang mengandung 2 mg estradiol dan biarkan
selama 90 hari.
 Atrophic vaginitis:
Awal: Masukkan 1 tablet (20 mcg) ke dalam vagina sekali sehari selama
2 minggu. Masukkan 1 tablet dua kali seminggu. Cobalah menghentikan
atau mengurangi obat dalam interval 3-6 bulan.
2. Intrauterus Device (IUD)
sebuah alat yang terbuat dari plastik atau tembaga yang dimasukkan
ke dalam rahim.
Keuntungan dan kerugian penggunaan
sediaan intrauterus
 Keuntungan  Kerugian
+ Menghindari metabolisme first pass efek di - Beberapa obat sensitive terhadap pH vagina
hati dan usus - Beberapa obat dapat mengiritasi lokal
+ Iritasi lambung dan usus dapat dihindari - Dapat menyebabkan perubahan siklus
+ Penargetan obat lokal untuk organ menstruasi
reproduksi - Spesifik terhadap jenis kelamin tertentu
+ Dapat digunakan pada kasus mual muntah - Adanya pengaruh dalam hubungan seksual
+ Aktivitas enzimatik sedikit - Kebersihan pribadi
+ Absorpsi obat dan onsetnya cepat
+ Penghentian obat dapat dihentikan dengan
mudah
PEMBAHASAN
 Pelepasan Obat Intrauterus dalam Bentuk Sediaan Tablet
PERJALANAN OBAT
INTRAUTERUS
Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Efektifitas Obat
1.Faktor fisiologi
 Kondisi perubahan pH vagina akan merubah derajat ionisasi obat (pH vagina 3,5 – 4,9)
 Efek masa subur terhadap permeabilitas membran mukosa vagina
 Perubahan ketebalan epitelium vagina mempengaruhi penyerapan steroid
 Perubahan siklus
 Perubahan hormon
 Volume cairan vagina yang tinggi memperburuk absorbsi obat
 Komposisi cairan vagina
2. Faktor fisika kimia obat
 Berat molekul
 Lipofilisitas
 Ionisasi
 Ukuran partikel
 Tipe sediaan
3. Faktor interaksi sediaan
 Gangguan pelepasan obat dari bentuk sediaan seperti terbatasnya jumlah cairan, atau
tipe dari sediaan itu sendiri
 Konsentrasi obat
 Area kontak efektif ( luas rongga vagina : ~ 60 𝑐𝑚2 )
 Lama waktu tinggal obat
Faktor – faktor yang mempengaruhi
absorpsi & bioavaibilitas obat intrauterus
 Ukuran partikel
 Kelarutan zat aktif :
a) Perubahan senyawa obat (kimia)
b) Perubahan kondisi fisik
c) Formulasi & teknologi yang merubah laju disolusi
 Faktor fisiologi :
a) Perbedaan spesies : Perubahan hayati (biotransformasi), Eliminasi
b) Faktor individu : umur, morfotipe, kelainan genetik, kehamilan,
keadaan gizi, ritme biologi
 Faktor Patologik :
a) Faktor yang mempersulit & penurun efek obat : absorpsi di membran
vagina
b) Faktor penyulit & peningkat efek obat: Absorpsi, difusi, kondisi hati,
kondisi ginjal, Hubungan endokrin & metabolisme
KESIMPULAN
Saran
 Dalam pemakaian obat melalui intrauterus, sebaiknya
menggunakan resep dan dalam pengawasan tenaga ahli
 Untuk penggunaan obat intrauterus sebaiknya untuk yang
sudah menikah

Anda mungkin juga menyukai