TUJUAN :
1.Dapat mengetahui bagaimana pelepasan obat dalam tubuh
melalui intrauterus
2.Dapat mengetahui bagaimana perjalanan obat dalam tubuh
melalui intrauterus
3.Dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
efektifitas,absorpsi, dan bioavaibiltas obat pada
intrauterus
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Uterus
Uterus merupakan istilah kesehatan
untuk rahim. Uterus merupakan
organ berongga dan berdinding
tebal, terletak di tengah-tengah
rongga panggul di antara kandung
kemih dan rektum.
Fungsi uterus (rahim) adalah
menyiapkan tempat untuk ovum
yang telah mengalami fertilisasi,
memberi hasil konsepsi selama
masa kehamilan, mengeluarkan
hasil konsepsi setelah cukup umur,
mengadakan inovulasi setelah
kelahiran bayi.
Bentuk Sediaan Intrauterus
1. Estradiol vaginal
Atrofi vulva dan vagina :
Masukkan 2-4 g / hari krim vagina ke dalam vagina selama 2 minggu,
kemudian kurangi secara perlahan sampai setengah dosis awal selama 2
minggu diikuti oleh dosis aturan 1 g 1-3 kali/minggu
Atrofi vagina postmenopause:
Masukkan cincin vagina yang mengandung 2 mg estradiol dan biarkan
selama 90 hari.
Gejala urogenital:
Masukkan cincin vagina yang mengandung 2 mg estradiol dan biarkan
selama 90 hari.
Atrophic vaginitis:
Awal: Masukkan 1 tablet (20 mcg) ke dalam vagina sekali sehari selama
2 minggu. Masukkan 1 tablet dua kali seminggu. Cobalah menghentikan
atau mengurangi obat dalam interval 3-6 bulan.
2. Intrauterus Device (IUD)
sebuah alat yang terbuat dari plastik atau tembaga yang dimasukkan
ke dalam rahim.
Keuntungan dan kerugian penggunaan
sediaan intrauterus
Keuntungan Kerugian
+ Menghindari metabolisme first pass efek di - Beberapa obat sensitive terhadap pH vagina
hati dan usus - Beberapa obat dapat mengiritasi lokal
+ Iritasi lambung dan usus dapat dihindari - Dapat menyebabkan perubahan siklus
+ Penargetan obat lokal untuk organ menstruasi
reproduksi - Spesifik terhadap jenis kelamin tertentu
+ Dapat digunakan pada kasus mual muntah - Adanya pengaruh dalam hubungan seksual
+ Aktivitas enzimatik sedikit - Kebersihan pribadi
+ Absorpsi obat dan onsetnya cepat
+ Penghentian obat dapat dihentikan dengan
mudah
PEMBAHASAN
Pelepasan Obat Intrauterus dalam Bentuk Sediaan Tablet
PERJALANAN OBAT
INTRAUTERUS
Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Efektifitas Obat
1.Faktor fisiologi
Kondisi perubahan pH vagina akan merubah derajat ionisasi obat (pH vagina 3,5 – 4,9)
Efek masa subur terhadap permeabilitas membran mukosa vagina
Perubahan ketebalan epitelium vagina mempengaruhi penyerapan steroid
Perubahan siklus
Perubahan hormon
Volume cairan vagina yang tinggi memperburuk absorbsi obat
Komposisi cairan vagina
2. Faktor fisika kimia obat
Berat molekul
Lipofilisitas
Ionisasi
Ukuran partikel
Tipe sediaan
3. Faktor interaksi sediaan
Gangguan pelepasan obat dari bentuk sediaan seperti terbatasnya jumlah cairan, atau
tipe dari sediaan itu sendiri
Konsentrasi obat
Area kontak efektif ( luas rongga vagina : ~ 60 𝑐𝑚2 )
Lama waktu tinggal obat
Faktor – faktor yang mempengaruhi
absorpsi & bioavaibilitas obat intrauterus
Ukuran partikel
Kelarutan zat aktif :
a) Perubahan senyawa obat (kimia)
b) Perubahan kondisi fisik
c) Formulasi & teknologi yang merubah laju disolusi
Faktor fisiologi :
a) Perbedaan spesies : Perubahan hayati (biotransformasi), Eliminasi
b) Faktor individu : umur, morfotipe, kelainan genetik, kehamilan,
keadaan gizi, ritme biologi
Faktor Patologik :
a) Faktor yang mempersulit & penurun efek obat : absorpsi di membran
vagina
b) Faktor penyulit & peningkat efek obat: Absorpsi, difusi, kondisi hati,
kondisi ginjal, Hubungan endokrin & metabolisme
KESIMPULAN
Saran
Dalam pemakaian obat melalui intrauterus, sebaiknya
menggunakan resep dan dalam pengawasan tenaga ahli
Untuk penggunaan obat intrauterus sebaiknya untuk yang
sudah menikah