Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

EFEK LOKAL OBAT


(PENGARUH OBAT TERHADAP MEMBRAN & KULIT MUKOSA)

I.TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa dapat:
1. Memahami efek lokal obat dari berbagai obat/ senyawa kimia teradap kulit dan
membrane mukosa berdasarkan cara kerja masing-masing, serta dapat
diaplkasikan dalam praktek dan dampaknya sebagai dasar keamanan
penanganan bahan.
2. Memami sifat dan intensitas kemampuan merusak kulit dan membrane mukosa
dari berbagai obat yang bekerja lokal.
3. Menyimpulkan persyaratan farmakologi untuk obat yang dipakai secara lokal.

II.DASAR TEORI
Anestetik lokal ialah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara
lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Obat ini bekerja pada tiap bagian susunan
saraf. Sebagai contoh, bila anestetik lokal dikenakan pada korteks motoris, impuls yang
dialirkan dari daerah tersebut terhenti, dan bila disuntikkan ke dalam kulit maka transmisi
impuls sensorik dihambat. Pemberian anestetik lokal pada batang saraf menyebabkan
paralisis sensorik dan motorik di daerah yang dipersarafinya. Banyak macam zat yang dapat
mempengaruhi hantaran saraf, tetapi umumnya tidak dapat dipakai karena menyebabkan
kerusakan permanen pada sel saraf. Paralisis saraf oleh anestetik lokal bersifat reversible,
tanpa merusak serabut atau sel saraf.

Anestetik lokal yang pertama ditemukan ialah kokain, suatu alkaloid yang terdapat
dalam daunErythroxylon coca, semacam tumbuhan belukar.

Anestetik lokal sebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara
permanen. Kebanyakan anetetik lokal memenuhi syarat ini. Batas keamanan harus lebar,
sebab anestetik lokal akan diserap dari tempat suntikan. Mula kerja harus sesingkat mungkin,
sedangkan masa kerja harus cukup lama sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan
operasi, tetapi tidak demikian lama sampai memperpanjang masa pemulihan. Zat anestetik
lokal juga harus larut dalam air, stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami
perubahan. Secara kimia obat Anestetika lokal secara kimia digolongkan sebagai berikut :

1.Senyawa ester

Adanya ikatan ester sangat menentukan sifat anestesi lokal sebab pada degradasi dan
inaktivasi di dalam tubuh, gugus tersebut akan dihidrolisis. Karena itu golongan ester
umumnya kurang stabil dan mudah mengalami metabolisme dibandingkan golongan amida.
Contohnya: tetrakain, benzokain, kokain, prokain dengan prokain sebagai prototip.

2.Senyawa amida

Contohnya senyawa amida adalah dibukain, lidokain, mepivakain dan priloka


III.Metode penelitian
 Menggugurkan bulu
1. Alat dan bahan
Hewan coba:
- Tikus putih jantan (1 ekor) usia 2 bulan, bobot tubuh 200-300gram
Obat:
- Veet cream
- Larutan NaOH 20%
- Larutan Na2S 20%
- Kertas saring
Alat:
- Gunting bedah
- Batang pengaduk
- Gelas arloji
- Stop watch
2. Prosedur
1) Siapkan tikus yang terlebih dahulu dikorbankan.
2) Ambil kulitnya lalu dibuat tiga potongan, masing-masing berukuran 2,5
x 2,5cm.
3) Letakkan potongan kulit tersebut diatas gelas arloji yang telah diberi alas
kertas saring.
4) Catat bau asli/ awal dari obat yang digunakan.
5) Oleskan/ teteskan larutan obat pada bagian atas potongan kulit tikus
tersebut.
6) Amati selama 30 menit efek menggugurkan bulu tersebut setelah
pemberian obat dengan bantuan alat pengaduk.
7) Catat dan tabelkan pengamatan.

1
 Korosif
Alat dan bahan
►Hewan coba:
→Tikus puti jantan (jumla 1 ekor), usia 2 bulan, bobot tubu 200-300gram.
►Obat:
a) Larutan AgC12 5%
b) Larutran fenol 5%
c) Larutan NaOH 10%
d) Larutan H2SO4 pekat
e) Larutan HCI pekat
f) Larutan AgNO3 1%
g) Kertas saring
►alat:
a) Gunting bedah
b) Batang pengaduk
c) Gelas arloji
d) Stop watch
►Prosedur
a) Siapkan tikus yang terlebih dahulu dikorbankan.
b) Ambil ususnya lalu dibuat enam potongan, masing-masing berukuran 4-5cm
c) Letakkan potongan usus tersebut diatas gelas arloji yang telah diberi alas kertas
saring.
d) Teteskan larutan obat pada potongan usus tikus tersebut hingga terendam.
e) Rendam selama 30 menit, amati efek korosif/ kerusakan jaringan setalh pemberian
obat dengan bantuan batang pengaduk.
f) Catat dan tabelkan pengamatan.
 Astrigen
►Prosedur
a) Mulut praktikan dibilas/ dikumur dengan larutan tannin 1%.
b) Rasakan jenis sensasi yang dialami mulut.
c) Catat dan tabelkan pengamatan.
 Efek lokal fenol
►Prosedur

2
a) Celupkan empat jari tangan selama 5 menit kedalam larutan fenol yang tersedia.
b) Rasakan jenis sensasi yang dialami jari tanggan (rasa tebal, dingin, panas).
c) Jika jari terasa nyeri sebelum 5 menit, angkat segera dan bilas dengan etanol.
Catat dan tabelkan pengamatan:
IV. Hasil pengamatan
1. Menggugurkan Bulu.
Percobaan Bahan Obat Efek
Bau awal Bau awal Gugur Gugur
Kel.I Kel.II
bulu bulu
Kel.I kel.II
Menggugurkan Kulit Veet cream Wangi Wangi 30 detik 20 detik
bulu mencit Larutan Menyengat Menyenga 35 detik 1 menit
NaOH 20% t 16 detik
Larutan NaS Berbau Berbau 42 detik 4 menit
20% Khas khas 20 detik
2. Korosif
Percobaan Bahan Obat Efek
Sifat korosif Kerusakan jaringan
Korosif Usus Larutan AgCl 5% - -
mencit Larutan Fenol 5% 4 menit, Mengembang Pucat
Korosif dan melunak coklat
Larutan NaOH 10% 5 menit, Mengecil dan Agak
korosif melunak coklat
Larutan H2SO4 5 detik, Menciut, Hitam
pekat sangat korosif rusak dan hancur
menghitam
Larutan HCl pekat 10 detik, Mengembang Kuning
sangat korosif , kaku, rusak hancur
dan pucat

Larutan AgNO3 1% 9 menit, Menciut Agak


korosif coklat
3. Efek Lokal Fenol
Percobaan Bahan Obat Efek

Fenol dalam Jari Larutan fenol 5% Jari pucat, dingin dan 1menit 41detik
berbagai tangan dalam air kebas (tebal)
pelarut Larutan fenol 5% Terasa dingin dan 45detik
dalam etanol gatal (dingin kebas)

3
V.Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan pengorbanan pada tikus. Cara yang dilakukan
pengorbanan pada tikus dengan cara dislokasi lokal pada anastesi lokal ini dilakukan dengan
cara memasukan mencit kedalam toples yang telah dijenuhkan dengan larutan eter setelah itu
tutp sampai mencit mati. Selain itu dislokasi lokal dapat digunakan dengan memisahkan
pengaliran darah keotak pada mencit tersebut.Setelah melakukan pengorbanan pada mencit
dilakukan pengulitan atau diambil kulitnya sesuai dengan apa yang akan diamati, selain itu
kulit ada bagian lainnya yaitu bagian usus dari mencit dengan cara membelah usus tikus
tersebut dan di bersihkan dari kotoran-kotoranpada usus tersebut setelah kedua bagian
tersebut diambil diteteskan diatas kertas saring.
Pengujian selanjutnya tentang menggugurkan bulu dan hasilnya mengalami
kerontokan pada bulu mencit saat diberikan 3 bahan obat yaitu: larutan natrium sulfida 20%,
natrium hidriksida 20%, dan veet cream. Pada percobaan ini yang tercepat menggugurkan
bulu adalah dengan menggunakan veet cream yang dibutuhkan waktunya selama 30 detik,
setelah itu diberikan larutan NaOH 20% dalam waktu 35 detik dan yang terakhir diberikan
larutan NaS 20% dalam waktu 42 detik. Dan pada praktikum ini yang sesuai hasilnya dengan
teori adalah menggunakan veet cream.
Pengujian selanjutnya tentang efek korosif pada usus mencit,lalu diambil usus sesuai
ukuran yang dibutuhkan lalu usus dikuliti dan dibersihkan dari sisa kotoran, setelah itu taro
usus yang sudah dipotong diatas kaca arloji yang dilapisi kertas saring lalu teteskan 5 larutan
yang berbeda seperti berikut: NaOH 10%, fenol, H2SO4 pekat, larutan HCL pekat, dan
AgNO3 1%, setelah itu rendam usus selama 30 menit dan amati usus manakah yang
mengalami korosif atau kerusakan jaringan yang paling korosif yang paling bereaksi atau
perubahan selama 5 detik, adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan menciutnya usus
dan rusak sehingga ususpun menjadi berwarna hitam, kemudian pada HCL pekat dalam
waktu 10 detik lebih lama dari H2SO4 pekat tetapi bersifat sangat korosif, perubahan ini
ditandai dengan usus menjadi mengembang, kaku dan jaringan yang rusak dan berwarna
putih pucat.

VI.KESIMPULAN
Jadi hasil dari praktikum ini sesuai dengan teori yang ada yaiutu yang lebih cepat
bereaki adalah H2SO4 pekat yang bersifat sangat korosif pada usus. Dan pada percobaan efek
lokal fenol digunakan larutan fenol 5% dalam air dan hasilnya kedua yang dilakukan
percobaan itu yaitu lebih cepat berefek adalah larutan fenol dalam air dan efek yang
dirasakan adalah dingin,jari menjadi kebas dan pucat.
hasil dari efek obat pada kulit mukosa dan membran menimbulkan pengaruh yang
berbeda dikarenakan bahan obat pada larutan yang diberikan pada setiap bahan percobaan.
Dan hasil yang selanjutnya yaitu menggnakan bulu hasil yang didapat sesuai literatur yaitu
veet cream,NaOH dan NaS. Pada uji korosif larutan yang bersifat asam kuat memiliki
tingkatan korosif yang lebih tinggi.

4
VII.DAFTAR PUSTAKA
Priyanto . 2008 . Farmakologi Dasar ed . II Depok : leskonfi.
Unaryo . kokain dan anastetik lokal sintetik dalam : ed V.
Ganiswara SG .Farmakologi dan terapi . Jakarta : Gaya baru .1995 :234-47. Larutan H2SO4
Marjono . Mahar . 2007 . Farmakologi dan terapi ed .5 Jakarta : Gaya baru.
Syamsudin. 2004 Farmakologi jilid II. Anastesi lokal Departemen Kesehatan RI.

5
6

Anda mungkin juga menyukai