Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI LIQUID

PEMBUATAN SUSPENSI TOPIKAL

Disusun oleh :
Rini andrayani (20483020021)
Wiwin wulandari ( 20483020023)
Wika febriyatika (20483020022)
Afifah pratiwi ( 20483020001)
Endang apriyani (20483020009)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


POLITEKNIK KESEHATAN GENESIS MEDICARE
JAKARTA
2021
CALAMIDOL LOTIO

FORMULA YANG DISETUJUI


I. Formula Asli
R/ Antiseptic lotio
II. Rancangan Formula
Tiap 100 ml lotio mengandung :
Calamin 5%
Zink Oksida 10 %
Bentonit magma 5%
Gliserol 25 %
Nipagin 0,15%
Aquabidest ad 100 ml

III. Kegunaan dalam formula


a. Calamin
Calamin digolongkan sebagai pelindung dan bermanfaat dalam mengurangi gatal
dan rasa sakit (Ansel: 521), Sebagai antiseptikum eksterin(FI III; 120), sebagai
astrigen dan alam melindungi dan menyejukkan lotio untuk sengatan matahari
dan racun tumbuhan. Calamin sering diresepkan untuk dermatologis untuk
memberikan warna setiap pada lotio.
b. ZnO
Sebagai antiseptikum lokal
c. Bentonit
Sebagai zat tambahan ( suspending agent )
d. Gliserin
Sebagai emolient, humektan
e. Nipagin
Sebagai pengawet
f. Aquabidest
Sebagai pelarut
IV.Alasan Penambahan dan Pengkombinasian Bahan

1. Calamin

 Kalamin digolongkan sebagai pelindung dan bermanfaat dalam mengurangi gatal

dan rasa sakit ( Ansel; 521)

 Kalamin adalah zinc oksida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebij

dari 100.5% ZnO. ( FI edisi VI : 789)

 Kalamin lotio USP mengandung kalamin 8% dan ZnO 8% (GG; 977)

 Kalamin berkhasiat sebagai antiseptikum ekstern (FI III: 120)

 Sebagai astringen dan dalam melindungi dan menyejukkan salep dan lotion untuk

sengatan matahari dan racun tumbuhan. Kalamin sering diresepkan untuk

dermatologis untuk memberikan warna seperti pada lotion dan salep.

2. Zink Oksida

 Zink Oksida memiliki sifat sebagai antiseptik dan juga sebagai adstringensia

ringan. ZnO digunakan untuk penyakit kulit dan infeksi kulit seperti eczema,

impetigo, ringworm, pruritis, dan psoriasis (GG:977)

 Konsentrasi dalam kalamin lotio mengandung 8% ZnO (GG:977 dan Ansel:521)

 Zink Oksida memberikan warna merah muda khusus pada kalamin (Ansel Ind:521)

 Warna merah muda membantu menutupi adanya lotio pada kulit (Ansel : 521)

 Kalamin lotio USP mengandung kalamin 8% dan ZnO 8% (GG; 977)

3. Bentonit magma

 Bentonit digunakan sebagai koloid pelindung untuk penstabil suspensi juga

digunakan sebagai bahan pengemulsi untuk minyak dan juga untuk dasar salep.

Membentuk suspensi tiksotropik dengan viskositas tinggi atau gel. Sifat ini

membuat bentonit sangat berguna dalam farmasi (RPS 18th:1539)


 Bahan yang cocok untuk penggunaan luar termasuk bentonit, metilselulosa, dan

derivat selulosa lainnya, Na-alginat dan tragakan (RPS18th:1539)

 Bentonit ialah turunan clay yang tidak larut dalam air, tetapi menyerap air untuk

mengembang dan membentuk suspensi yang kental. Bentonit lebih sering

digunakan untuk sediaan eksternal (Schoville’s:303-304)

 Cara membuat bentonite magma dengan 5 gram bentonite pada air panas 100 ml di

diamkan selama 1 jam. ( HOPE 4th ed.,2003,43)

4. Gliserol

 Pada sediaan farmaseutik topikal dan kosmetik, gliserin digunakan terutama karena

sifat melembabkannya (Exc:220)

 Konsentrasi sebagai emolient maksimum 30% (Exc:220)

5.Nipagin

 Nipagin digunakan sebagai antimikroba didalam suspense topical,dikarenakan


memakai suspending agent berbahan dasar alam maka harus menggunakan pengawet
agar terhindar dari mikroba,dosis pemakaian fenol sebanyak 0,02-0,3% dari sediaan
untuk pendapatkan dosis pengawet yang tepat.

6. Aquabidest

 Aquadest adalah cairan jernih yang diperoleh melalui proses destilasi (penyulingan).

Aquadest biasa digunakan sebagai pelarut pada sediaan farmasi non- parenteral.
 Uraian Bahan

1. Kalamin (FI III:119, RPS18th:762)

Nama resmi : Calaminum

Nama lain : Kalamin

Pemerian : Serbuk halus, merah jambu, tidak berbau

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air

Kegunaan : Adstringen, protektor dan menyejukkan pada salep dan lotion dalam

luka bakar, tumbuhan beracun. Memberikan warna merah muda pada

salep dan lotion.

Konsentrasi : 5%

Penyimpanan : Di tempat kedap udara, kering dan sejuk

Incomp : Kalamin bereaksi lambat dengan asam lemah dalam minyak dan

lemak untuk menghasilkan massa yang kental dari Zn-oleat, stearat,

dll. (RPS 18th : 697)

2. ZnO (FI III:636)

Nama resmi : Zinco Oxydum

Nama lain : Seng oksida

RM/BM : ZnO/81.38

Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih kekuningan

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air

Konsetrasi : 10 %

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Incomp. : Bereaksi lambat dengan asam lemak, dalam minyak dan lemak

Penyimpanan : Di tempat kedap udara, kering dan sejuk


3. Gliserin (FI III:271-272)

Nama resmi : Glycerolum

Nama lain : Gliserol, gliserin

RM/BM : C3H8O3/92.10

Pemerian : Cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air

Kegunaan : Emolient

Konsentrasi : - Emolient : Diatas 30%

- Pengawet : Lebih dari 20%

Incomp : Gliserin kemungkinan pecah jika dicampur dengan

agen pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, potassium klorida,

atau potassium permanganat. Gliserin membentuk kompleks asam

borat, asam gliseroborik dimana asamnya lebih kuat daripada asam

borat.

Kestabilan : Gliserin bersifat higroskopik. Campuran dari gliserin dengan air,

etanol, dan propilen glikol stabil secara kimia.

Penyimpanan : Tempat kedap udara, di tempat sejuk, kering.

4. Bentonit (FI III:110)

Nama resmi : Bentonitum

Nama lain : Bentonit

Pemerian : Serbuk sangat halus, cokelat kuning muda

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air

Kegunaan : Pensuspensi

Konsentrasi : 0.5%-5.0%
Incomp : Bentonit dipresipitasi dengan adanya asam. Asam menyebabkan

bentonit kehilangan sifat pensuspensinya. Penambahan sejumlah

alkohol akan mempresipitasi bentonit. Incompatibilitas dengan

elektrolit kuat dan akrilafin hidroklorida.

Kestabilan : Bentonit bersifat higroskopik

Penyimpanan : Tempat yang kedap udara, di tempat sejuk dan kering.

5. Nipagin

Pemerian : Masa hablur atau serbuk tidak berwarna atau kristal putih, tidak
berbau atau berbau khas lemah dan mempunyai rasa sedikit
panas.Kelarutan : Mudah larut dalam etanol, eter, praktis tidak larut
dalam minyak,larut dalam 400 bagian air
Konsentrasi  : 0,02-0,3 % untuk sediaan topical.
Kegunaan  : Anti mikroba, pengawet.
Stabilitas  : Stabil terhadap pemanasan dan dalam bentuk larutan.

V. (Handbook of Pharmaceutical Exipient 6th hal 310)

6. aquabidest

Titik didih : 100OC

Berat Molekul : 18, 02

Rumus Kimia : H2O

VI.Perhitungan Bahan

Dibuat 100 ml lotion

Calamin = 5/100 x 100 ml = 5g

Zink Oksida = 10/100 x 100 ml = 10 g

Bentonit = 5/100 x 100 ml = 5g

( 5g larutkan dalam air panas 100 ml,ambil yang dibutuhkan )


Gliserin = 25/100 x 100 ml = 25 ml

Nipagin = 0,15/100 x 100 ml = 0,15 g = 150mg

( 0,15 x 400 ml = 60 ml aqua untuk melarutkan nipagin)

( dengan melarutkan 400 bagian air )

Aquabidest ad 100 ml

7. PenimbanganBahan

Nama Fungsi Nama Pemakai PenimbanganBahan


Komponen Bahan an Unit Batch
Lazim (5fls
(%) @100 ml)

Bahan Sebagai Bahan Aktif calamin 5% 5g 25g


8. Cara Kerja
Aktif
Zat antiseptik lokal ZnO 10% 10g 50g
tambahan

Suspending pensuspensi bentonit 5% 5g 25 g


Agent

Zat pelembab gliserin 25% 25 ml 125 ml


tambahan

Zat nipagin 0,15% 0,15 g 0,75 g


pengawet antimikroba

Zat pelarut pelarut aquabidest 54,9% add Add 500


100ml ml

1. Sediaan alat dan bahan

2. Ayak ZnO sebelum ditimbang.


3. Buat sediaan bentonite magma dengan cara melarutkan 5 g bentonite dengan

200 ml air panas aduk hingga menjadi sediaan bentonite magma,ambil 5 ml

untuk 1 botol sediaan. (Campuran 1)

4. masukan dan gerus ZnO yg sudah diayak kedalam lumping,gerus ad

homogeny,lalu tambahkan sedikit demi sedikit calamine kedalam lumping lalu

gerus add homogeny.

5. Lalu masukan nipagin yang sudah dilarutkan dengan air.

6. Masukan gliserol sedikit demi sedikit dan gerus hingga homogeny

7. Masukan lalu gerus hingga homogeny.

8. Tambahkan aquabidest sedikit demi sedikit sampai menjadi sediaan yang encer

9. Masukan kedalam wadah yang disediakan dan beri etiket biru serta tanda

“kocok dahulu”

9. Prosedur Evaluasi

a. Prosedur Evaluasi Organoleptis


Pengujian organoleptis untuk mengamati kestabilan bentuk warna dari sediaan di
bandingkan dengan literatur.

b. Prosedur Evaluasi pH
Pengujian pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Dilakukan kalibrasi pH
meter dengan cara bersihkan elektroda dengan aquadest dan dikalibrasi menggunakan
buffer 4, 7, dan 9. Setelah kalibrasi selesai kemudian elektroda dicelupkan ke dalam
sampel uji dan diamati pHnya. Dan diamati pada jam ke 0, 24, 48 dan 76 jam.

c. Prosedur Evaluasi Viskositas


Dimasukan sampel uji kedalam beaker glass, lalu dipasang alat brookfield dengan
menggunakan spindel no.64 dan rpm 3. Lalu dinyalakan viskometer broekfield dan di
amati jarum penunjuk sampai konstan. Di catat angka yang ditunjuk oleh jarum dan
dihitung viskositasnya. Dan diamati pada jam ke 0, 24, 48 dan 76 jam.
d. Homogenitas
Dengan cara dioleskan sedikit sampel diatas kaca objek. Kemudian bagian atasnya di
beri kaca dan diberi tekanan. Setelah itu pada kaca diamati apakah homogen atau
tidak dengan menunjukan adanya butiran serbuk atau tidak. Pengamatan dilakukan
pada jam ke 0, 24, 48 dan 76 jam.

e. Uji Daya serap


Sebanyak 0,5 gram lotio di tengah lempeng kaca bulat diameter 15cm diatas lotion
diletakan kaca bulat yang lain , kemudian biarkan 1 menit diameter lotion diukur
daya sebarnya beri 50 gram pemberat selama 1 menit ukur diameter lotion yang
menyebar uji ini dengan replikasi 3 kali.

10. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan lotio Caloxine dengan bahan
aktif Calamin dan Zinc Oxide. Lotio ini termasuk kedalam sediaan suspensi yang
digunakan untuk obat luar. Pembuatan lotio ini dibuat berdasarkan formula yang
sudah ada. Formulasi lotio yang ideal harus bersifat antara lain tidak toksik, tidak
mengiritasi, dan tidak menyebabkan alergi. Formula terdiri dari 2 zat aktif sebagai
agen antiseptik pada sediaan yaitu Calamin dan Zinc Oxide, Bentonit digunakan
sebagai suspending agent, sedangkan, gliserin digunakan sebagai emollient ( bahan -
bahan yang digunakan untuk mencegah atau mengurangi kekeringan, sebagai
pelindung bagi kulit)dan humektan (bahan yang mengontrol perubahan kelembaban
antara produk dengan udara), nipagin sebagai pengawet, na sitrat sebagai penstabil Ph
dan air digunkan sebagai pelarut/pembawa.
Dalam formula, zinc oxide dan calamine digunakan sebagai zat aktif, zinc
oxide merupakan zat aktif yang umumnya digunakan untuk mengobati dan mencegah
ruam kulit, bekerja dengan cara membentuk pelindung pada kulit untuk melindungi
dari iritasi/kelembaban, sedangkan calamine digunakan untuk mengobati rasa gatal,
sakit, dan tidak nyaman pada kulit akibat iritasi ringan, obat ini termasuk obat
antiiritasi topical. Bentonit digunakan sebagai suspending agent atau koloid
pelindung untuk pentsabil suspensi yang menjadikan suspensi tersebut tiksotropik
dengan viskositas yang tinggi. Bentonit tidak larut dalam air tetapi dia dapat
menyerap air untuk mengembang dan membentuk suspensi yang kental.
Dalam proses pembuatan dilakukan dengan cara, mengembangkan terlebih
dahulu bentonit ( 10 gram bentonit dalam 200ml air panas) selama satu malam,
tujuannya adalah agar bentonit dapat menyerap air dan mengembang supaya
membentuk suspensi yang kental. Kemudian untuk Calamine dan ZnO sebelum
penimbangan, dilakukan pengayakan terlebih dahulu karena ZnO mudah bereaksi
dengan Co2 di udara sehingga akan membentuk ZnO3 (menggumpal) sedangkan
calamine merupakan bahan yang mengandung ZnO. Setelah bentonit selesai dibuat,
selanjutnya didispersikan Calamin dan ZnO kedalam bentonit, setelah itu dimasukan

Anda mungkin juga menyukai