Disusun Oleh :
Wika Febriyatika
Wiwin Wulandari
PENDAHULUAN
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu
menghasilkan antara bahan senyawa kimia. Senyawa ataupun
senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut
sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan
dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau
lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda
dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan
perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam
pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada
dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan
pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir
Reaksi subtitusi dibagi menjadi
2
Nukleofilik SN1
Nukleofilik SN 2
Nukleufilik SN1
adalah proses dua tahap,pada tahap pertama,
ikatan antara karbon dan gugus bebas putus, atau
substrat terurai. electron – electron ikatan terlepas
bersama dengan gugus bebas, dan terbentuklah
ion karbonium.
Nukleufilik SN2
adalah suatu jenis mekanisme reaksi subtitusi
nukleofilik dalam kimia organik. Dalam mekanisme
ini, salah satu ikatan terputus dan satu ikatan lainnya
terbentuk secara bersamaan, dengan kata lain, dalam
satu tahapan reaksi. Karena dua spesi yang bereaksi
terlibat dalam suatu tahapan yang lambat (tahap
penentu laju reaksi), hal ini mengarah pada
nama substitusi nukleofilik (bi-molekular) atau SN2,
jenis mekanisme utama lainnya adalah SN1.
Mekanisme SN1 dan SN2
Mekanisme reaksi SN1 adalah reaksi dengan dua tahap
dimana tahap pertama substrat akan terurai membentuk
karbokation dan tahap kedua produk dihasilkan.