Nama Kelompok :
1. Nurliza HK Lbn Batu 2048302020
DEPOK 2022
3. Preformulasi Bahan
Stabilitas :
Ph pH sediaan 3.4-5.4
Preformulasi Eksipien
a. SodiumAcetat, BM :82.3
Handbook of pharmaceutical excipients ed 6 hal 620-621
Pemerian Serbuk putih
Ph 8,9 °C
b. Asam Acetat Glacial (FI III, Hal. 42) dan Handbookof pharmaceutical
excipients ed 6 hal 620-621 BM : 60,05
c. Sodium Metabisulfit (FI III, hal. 419),Hope 6th ,hal 656 BM : 190,10
Pemerian Kristal tidak berwarna ,prismatic atau bubuk Kristal putih
Kelarutan Larut dalam dua bagian air sukar larut dalam etanol
Kegunaan Antioksida
Cara sterilisasi Panas basah dengan aotoklaf suhu 121°C selama 15 menit
Kelarutan Agak larut dalam etanol ,larut dalam 250 bagian etanol
95 % ,larut dalam 10 bagian gliserin ,larut dalam 2,8
bagianair,
Cara Sterilisasi
Panas kering dengan oven dengan suhu 160°C - 180°C
Stabilitas :
Perhitungan bahan-bahan
= 28,68 ML
NO BAHAN JUMLAH
2 Sodium asetat 1%
Nilai liso asam asetat glacial (Handbook of Injectable Drugs 11th hal. 1346)
E = 17 x 2
60,05
= 0,566
= kelebihan 0,314%
White area - Sebelum disterilisasi semua alat dan wadah dicuci hingga bersih
lalu dikeringkan
2 White Area Semua bahan ditimbang menggunakan kertas timbang dan spatel:
3 White Area Bahan-bahan yang sudah ditimbang diambil dari passbox dan dibawa
ke ruang pencampuran
4 White Area (Kelas B) - Siapkan 5 buah gelas kimia dan beri label (A, B, C, D, E, dan
F)
Ruang pencampuran
- Dalam gelas kimia A klorpromazin HCl 0,75 gr dilarutkan
dengan aqua p.i kurang lebih 3 mL hingga larut kemudian
dimasukkan ke dalam gelas kimia E. Gelas kimia A dibilas
dengan aqua p.i kemudian air bilasan dimasukkan ke dalam
gelas kimia E
5 White Area (Kelas B - Ke dalam gelas kimia E aqua p.i di ad hingga 30 ml kemudian
ruang pencampuran diaduk dengan batang pengaduk hingga homogen kemudian pH
dicek dengan kertas pH. Kemudian aqua p.i di ad hingga 30 ml
6 White Area Kelas A Ampul yang sudah terisi ditutup secara aseptis
(Ruang pengisian dan
Penutupan) (proses pembuatan sediaan dilakukan dengan metode aseptis ,maka
tidak ada sterilisasi sediaan akhir)
1. Kejernihan
Kejernian sediaan ditandai dengan tidak adanya kotoran atau zahra pada
sediaan, larutan jernih /transparan jika bewarna maka sesuai dengan warna zat
yang terdapat pada sediaan. Prosedur kejernihan adalah melihat ampul pada
latar yang gelap lalu dilihat adakah kotoran yang mengapung pada sediaan
2. pH
Prosedur :
3. Tes Kebocoran
Prosedur :
4. Uji keseragaman
Volume Ampul diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat
keseragaman volume secara visual