Anda di halaman 1dari 11

OBAT TETES MATA DEKSAMETASON

I. Nama Sediaan
Nama generik: Deksametason
Nama dagang: Metadekson
II. Kekuatan Sediaan
Deksametason 1mg/ml tetes mata.(ISO Vol.45 hal 446)
III. Preformulasi Zat Aktif
Dexamethasone

Rumus molekul : C22H29FO5


Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai praktis putih, tidak
berbau, stabil diudara. Melebur pada suhu lebih kurang 250º disertai
peruraian
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut
dalam aseton, dalam etanol, dalam dioksan dan dalam methanol; sukar
larut dalam kloroform ; sangat sukar larut dalam eter (Ditjen POM,
1995).
Berat molekul : 392,47
Stabilitas : sangat higroskopis, disterilkan dengan cara filtrasi
Inkompatibilitas : barbiturat, karbamazepin, primidon, rifampisin,
aspirin
(FI ed.IV hal 289)
IV. Pengembangan Formula
a. Zat Aktif

Zat aktif yang digunakan adalah dexametason, namun dexamethason


tidak dapat larut dalam air (FI ed.IV hal 287), sehingga dexamethason
diganti dengan dexamethason sodium phosphate yaitu ester anorganik
dari dexamethason yang larut air (USP) dengan kekuatan sediaan 1
mg/ml tetes mata (ISO vol. 41 hal 446) yang akan dibuat sediaan tetes
mata @10 ml sebanyak 3 botol.

b. Zat Pembawa

Dexamethason sodium phosphate mudah larut dalam air, OTM lebih


sering menggunakan pembawa berupa air, sehingga zat pembawa yang
digunakan adalah air untuk injeksi ( FI ed. IV hal 519).

c. Zat Pengantur pH ( dapar)

Tetes mata dexamethason sodium phosphate harus mempunyai Ph 6. 6-


7.8 (USP), sehingga dibutuhkan zat pengatur pH, pH stabilitas
dexamethason sodium phosphate adalah minimum pada pH 7.5, sediaan
akan dibuat pada pH stabilitas tersebut agar penguraian zat aktif minimal
sehingga efek farmakologi tercapai optimal, sehingga akan di adjust
sampai pH 7.5 dengan menambahkan NaOH.

d. Zat pengisotonis

Pada OTM, sediaan sebaiknya bersifat isotonis dengan mata dengan


tonisitas berkisar natara 0,9- 1,4% NaCl.

e. Zat pengental

Zat pengental dibutuhkan pada OTM agar kontak zat aktif dengan mata
lebih lama. USP mengizinkan penggunaan bahan pengkhelat viskositas
(pengental) untuk memperpanjang lama kontak dalam mata dan untuk
absorpsi obat dan aktivitasnya. Bahan- bahan seperti metilselulosa,
polivinil alkohol dan hidroksi metil selulosa ditambahakan secara berkala
untuk meningkatkan viskositas. larutan obat mata yang dikentalkan harus
bebas dari partikel yang dapat terlihat. Bahan pengental CMC-Na akan
digunakan 1% pada obat tetes mata ini (FI ed. IV hal 14).

f. Pengawet
Obat tetes mata dexamethason yang dibuat pada praktikum ini akan
dibuat sebagai sediaan multi dose, sehingga akan digunakan pengawet
benzalkonium klorida 0,1%
V. Perhitungan Tonisitas
𝐿𝑖𝑠𝑜
𝐸 = 17
𝐵𝑀
2
E Deksametason = 17
392,47
E Deksametason = 0,086 ~ 0,09

Nama zat E W WxE


Deksametason 0.09 0.1% 0.09 x 0.1 = 0.009
Benzalkonium klorida 0.16 0.01% 0.16 x 0.01 = 0.0016
CMC-Na 0.03 1% 0.03 x 0.1 = 0.003
Na2EDTA 0.23 0.1% 0.23 x 0.3 = 0.023
Jumlah 0.0366 (hipotonis)
NaCl yang harus ditambahkan : 0.9 - 0.0366 = 0.8634 g/100 ml
= 8.634 mg/ml x 10 ml
=86.34 mg/10 ml

VI. Formula Akhir

Setiap 10 ml mengandung :

R/ Deksametason 0.1%
Benzalklonium klorida 0.01%

CMC-Na 0.1%

Na2EDTA 0.1%

NaCl q.s

Aqua pro injeksi ad 10 ml

VII. Preformulasi Eksipien


a. Benzalkonium klorida (HOPE ed.6 hal 56)
Fungsi : pengawet antimikroba, antiseptik, desinfektan,
bahan pensolubilisasi, bahan pembasah.
Sinonim : Alkylbenzyldimethylammonium chloride; alkyl
dimethyl benzyl ammonium chloride; BKC; Hyamine 3500; Pentonium;
Zephiran.
Rumus Molekul : [C6H5CH2N(CH3)2R]Cl
BM : 360.
Deskripsi : Serbuk amorf putih kekuningan atau putih, setebal
gel atau kepingan gelatin, bersifat higroskopik, seperti sabun bila
disentuh, dan sedikit berbau aromatis dan berasa sangat pahit.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam eter, sangat larut dalam
aseton, etanol (95%), metanol, propanol, dan air, larutan cair dari
benzalkonium klorida akan berbusa ketika di kocok, memiliki tegangan
permukaan rendah.
Titik Lebur : 40 º C.
pH : 5–8 10% untuk larutan cair b/v.
Berat Jenis : 0.98 g/cm3 pada 20°C.
Inkompatibitas : aluminum, surfaktan anionik, sitrat, cotton,
fluorescein, hidrogen peroksida, hypromellose, iodides, kaolin, lanolin,
nitrates, Surfaktan anionik pada konsentrasi tinggi, permanganates,
protein, salicylates, garam perak, sabun, sulfonamid, tartrat, zinc oksida,
zinc sulfat, beberapa campuran karet, dan beberapa campuran plastik.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara, terlindungi dari cahaya
dan kontak dengan logam, di tempat yang sejuk, dan kering
b. Karboksilmetilselulosa natrium / NaCMC (HOPE ed.6 hal 118)
Fungsi : Coating agent; stabilizing agent; suspending agent;
tablet dan capsule disintegrant; tablet binder; viscosity-increasing
agent;water-absorbing agent.
Sinonim : Akucell; Aqualon CMC; Aquasorb; Blanose;
Carbose D; carmellosumnatricum; Cel-O-Brandt; cellulose gum;
Cethylose; CMCsodium; E466; Finnfix; Glykocellan; Nymcel ZSB;
SCMC; sodiumcarboxymethylcellulose; sodium cellulose glycolate;
Sunrose; TyloseCB; Tylose MGA; Walocel C; Xylo-Mucine
Deskripsi : putih untuk hampir putih, tidak berbau, hampir
bubuk, butiran. higroskopis setelah dikeringan
kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%),
eter,dan toluena. Mudah tersebar dalam air di semua
temperatur,membentuk jelas, solusi koloid. Kelarutan air bervariasi
dengan derajat substitusi
titik lebur : 227-252oC
pH : 2-10
stabilitas : stabil meskipun higroskopis. Di bawah kondisi
kelembaban tinggi, karboksimetilselulosanatrium dapat menyerap jumlah
besar (> 50%) dari air. Larutan berair stabil pada pH 2-10, dan viskositas
solusi cepat menurun diatas pH 10.Umumnya, larutan menunjukkan
viskositas maksimum dan stabilitas pada pH7-9.Natrium
karboksimetilselulosa dapat disterilkan dalam keadaan kering dengan
mempertahankan itu pada suhu 160oC selama 1 jam. Larutan berair sama
dapat disterilkan dengan pemanasan, meskipun hal ini juga menghasilkan
beberapa pengurangan viskositas. Setelah autoklaf, viskositas berkurang
sekitar 25%.
Inkompatibilitas : kompatibel dengan larutan asam kuat dan dengan
garam larut besi dan beberapa lainnya logam, seperti aluminium,
merkuri, dan seng. Hal ini juga kompatibeldengan xanthan. Pengendapan
mungkin terjadi pada pH <2, dan jugabila dicampur dengan etanol
(95%).Natrium karboksimetilselulosa membentuk kompleks coacervates
dengan gelatin dan pektin. Hal ini juga membentuk kompleks dengan
kolagen dan mampu mempercepat protein bermuatan positif tertentu.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat di tempat kering
c. Dinatrium Edetate (HOPE ed.6 hal 247)
Fungsi : Bahan pembentuk kelat.
Rumus Molekul : C10H14N2Na2O8.
BM : 336,2.
Deskripsi : Serbuk ristal berwarna putih, tidak berbau dengan
rasa sedikit asam.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter,
sedikit larut dalam etanol 95%, larut dalam 11 bagian air.
pH : 4,3 – 4,7.
BJ : -
Titik Lebur : 252 º C.
Inkompatibilitas : Dinatrium edetat bersifat asam lemah, menggusur
karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi dengan logam membentuk
hydrogen, agen pengoksidasi, basa kuat, ion logam, dan logam
campuran.
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang
kering dan sejuk.
d. Natrium klorida (HOPE ed.6 hal 637)
Fungsi : Pengisotonis.
Rumus Molekul : NaCl.
BM : 58,44.
Deskripsi : Serbuk kristal putih atau kristal tak berwarna,
berasa saline, natrium klorida padat tidak mengandung air dari
kristalisasi meskipun dibawah 0 º C, garam mungkin terkristalisasi
sebagai dihidrat.
Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,
larut dalam gliserin, sukar larut dalam etanol.
pH : 6,7 – 7,3.
BJ : 2.17 g/cm3.
Titik Lebur : 804 ºC.
Inkompatibilitas : besi, perak, garam merkuri, agen pengoksidasi
kuat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
e. Aqua Pro Injeksi (HOPE 4th ed, hal 675)
Air steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan dan
dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak mengandung bahan antimikroba
atau bahan tambahan lainnya.
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau
Bobot molekul : 18.02
Kelarutan : dapat melarutkan semua zat yang bersifat polar
Stabilitas : stabil dalam semua keadaan fisik (es, cair dan uap)
Inkompatibilitas : dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan
lainnya yang mudah terhidrolisis pada temperature tinggi.

VIII. Penentuan MetodeSterilisasi

Nama Alat Metode Sterilisasi


Sterilisasi awal dengan sterilisasi filtrasi yg dilakukan dengan
Dexsametason
metode aseptis
Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
Batang Pengaduk
(menggunakan oven)
Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
Beker Glass
(menggunakan oven)
Botol Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
(menggunakan oven)
Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
Cawan Porselin
(menggunakan oven)
Corong Kaca Panas lembab (menggunakan autoklaf)
Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
Erlenmeyer
(menggunakan oven)
Labu ukur Panas lembab (menggunakan autoklaf)
Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
Pinset
(menggunakan oven)
Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
Pipet
(menggunakan oven)
Panas lembab (menggunakan autoklaf) atau panas kering
Spatula
(menggunakan oven)

IX. Penimbangan

Nama zat Formula 10 ml Formula 50 ml


Deksametason 0.1 % x 10 ml = 10 mg 10 mg x 5 = 50 mg
Benzalkonium Klorida 0.01% x 10 ml = 1 mg 1 mg x 5 = 5 mg
Na-CMC 1% x 10 ml = 10 mg 10 mg x 5 = 10 mg
Na2EDTA 0.1% x 10 ml= 10 mg 10 ml x 5 = 50 mg
NaCl 8.634 x 10 ml = 86.34 mg 86.34 mg x 5 = 431.7 mg
Aqua pro injeksi ad 10 ml ad 50 ml

X. Prosedur Pembuatan

Semua bahan ditimbang dengan kaca arloji sesuai dengan formula dan
segera dilarutkan dengan aquabidest, Na-CMC dikembangkan dengan air
panas 2-3ml (20 kalinya) selama 30 menit

Semua bahan dimasukan kedalam gelas piala yang dilengkapi batang
pengaduk

Setelah bahan semua larut, larutan dituang kedalam gelas ukur hingga
volume yang diinginkan

Isikan larutan kedalam botol tetes yang telah dikalibrasi secara aseptis

Tutup botol yang telah disiapkan untuk dipasang

Sediaan dikemas didalam dus dan diberi etiket luar
XI. Evaluasi
a. Penetapan pH
Di uji menggunakan pH meter
b. Uji kejernihan larutan
Pegujian dilakukan secara visual. Dengan sediaan di tempatkan tepat
di depan suatu background yang berwarna hitam untuk melihat
partikulat yang berwarna putih dan didepan suatu background yang
berwarna putih untuk melihat partikulat yang berwarna hitam.
c. Uji partikulat
Bertujuan untuk larutan injeksi, termasuk larutan yang dikonstitusi
dari zat padat steril untuk penggunaan parenteral, harus bebas dari
partikel yang dapat diamati pada pemeriksan secara visual.
Cara pengerjaan : Dua prosedur untuk penetapan bahan partikulat
dicantumkan berikut ini, berbeda sesuai dengan volume yang tertera
pada etiket wadah. Semua injeksi volume besar untuk infuse dosis
tunggal, dan injeksi volume kecil yang ditetapkan dalam persyaratan
monografi, harus memenuhi batas bahan partikulat seperti yang
tertera pada uji yang digunakan.
d. Volume terpindahkan
Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah kedalam gelas ukur kering
terpisah dengan gelas ukur tidak lebih dari 2,5 kali volume yang
diukur dan dikalibrasi, secara hati-hati untuk menghindarkan
pembentukan.
Gelembung udara pada waktu penuangan dan didiamkan selama ±30
menit. Jika telah bebas dari gelembung udara ukur volume dari tiap
campuran: volume rata-rata larutan, larutandari 10 wadah tidak
kurang dari 10% dan tidak satu pun volume wadah yang kurang dari
95% dari volume yang dinyatakan pada etiket.
Evaluasi Hasil Evaluasi
Penetapan pH 5
Uji Kejernihan ++
Uji Partikulat ++
Volume Terpindahkan 8 ml = 8 ml

XII. Pembahasan

XIII. Kemasan

XIV. Daftar Pustaka


Departemen kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi


Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Drs. Fauzi Kasim. 2011. Informasi Spesialite Obat Indonesia ISO


Volume 45. Jakarta: PT ISFI.

Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E. 2009. Handbook of


Pharmaceutical Excipients sixth edition. London :
Pharmaceutical Press.

Anda mungkin juga menyukai