Anda di halaman 1dari 16

.

Zat aktif (Aminofilin)

Aminofilin adalah larutan steril aminofilin dalam air

untuk injeksi atau larutan steril teofilin dalam air untuk

injeksi yang dibuat dengan penambahan etilendiamin (Dirjen

POM, 1995: 92).

Aminofilin merupakan campuran dari teofilin (79%) dan

etilendiamin (13,5-15%). Teofilin secara langsung melemaskan

otot polos bronkus dan pembuluh darah pulmoner, jadi bekerja

sebagai bronkodilator dan pelemas otot polos (Purwanto, 2008:

434).

Aminofilin merupakan obat parenteral seperti aginis

beta, kortikosteroid dan aminofilin dapat diberikan melalui

suntikan diasma berat akut ketika administrasi oleh

nebulization memadai atau tidak (BMJ Group, 2009: 148).

Aminofilin merupakan kombinasi teofilin dan

ethylendiamin sehingga teofilin menjadi lebih stabil dan larut

dalam air (Ritiasa Ketut, 2013: 234).

b. Aqua Pro Injeksi

Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi,

perlakuan menggunakan penukar ion, osmosis balik atau proses lain yang sesuai. Air

steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang

disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak mengandung antimikroa atau

bahan tambahan lainnya (Dirjen POM, 1995: 12).

Air pengaplikasiannya terbagi atas beberapa tipe lain air bacteriostatic

untuk injeki yang digunakan untuk pembawa dari optalmic dan berbagai dosis injeksi

(Rowe, 2009: 766).

Air merupakan pelarut dan pembawa yang paling banyak digunakan pada

pembuatan sediaan obat suntik. Dalam farmakope air yang digunakan sebagai pelarut

dan pembawa sediaan obat suntik diperoleh dengan cara penyulingan atau memakai
penukar ion. Disamping itu juga diuraikan tentang aqua pro injeksi (Natsir Djide,

2013: 86-87).

c. Natrium klorida

Natrium klorida banyak digunakan dalam berbagai pentral formulasi non

parenteral, dimana penggunaan utama adalah untuk menghasilkan solusi isotonik

(Rowe, 2009: 637).

NaCl ditambahkan sebagai pengisotonis yaitu senyawa yang membantu

keisotonisan suatu produk mengurangi sakit pada daerah injeksi yang berakhir

kesaraf. Range NaCl yang digunakan sebagai pengisotonis bervariasi (Lachman, 2008:

1299-1302).

Larutan isotonis kecuali dinyatakan lain, larutan yang isotonis dengan

darah dibuat dengan menambahkan NaCl atau zat lain yang cocok (Dirjen POM, 1979:

15).

d. Carbon absorben

Pirogen adalah senyawa yang menimbulkan demam, berasal dari pengotoran

mikroba yang timbul pada penderita yang menerima suntikan intra vena, zat yang

biasanya umum digunakan untuk mengatasi pirogen yaitu carbon aktif (Ansel, 1989:

399).

Karbon aktif dapat digunakan untuk menyaring dan menghilangkan senyawa

patogen yang terdapat terdapat pada air (Rowe, 2009: 768).

e. Pendapar

pH dapat diatur dengan cara penambahan larutan dapar,

misalnya dapar fosfat untuk injeksi, dapar borat untuk obat

tetes mata (Syamsuni, 2006: 201).


FORMULA
R/ Theophylin 2,0 g
Etilendiamin 0,55 g
Aqua p.i ad 100 mL

V. CARA KERJA

Dihitung tonisitas larutan yang akan dibuat.


Dibuat aqua bebas karbondioksida. (2)
Dilarutkan teofilin dengan sebagian aqua bebas CO2. (3)
Dicampurlah etilen diamin dengan sebagian aquadest.
Larutan (2) ditambah dengan larutan (3) tetes demi tetes sampai larutan campuran (2
dan 3) betul-betul jernih dan pH larutan antara 9,5 9,6.
Digojok larutan dengan karbo adsorben 0,1% yang telah diaktifkan selama 5-10 menit,
didiamkan, kemudian sering hingga jernih.
Dimasukkan larutan ke dalam ampul sesuai volume yang diminta, ditutup, dan
disterilkan dalam autoklaf 1100C selama 30 menit atau 1200C selama 20 menit.
Air Pro Injeksi Bebas CO2
CO2 mampu menguraikan garam natrium dari senyawa organic seperti barbiturate dan
sulfonamide kembali membentuk asam lemahnya yang mengendap.
Cara pembuatan : Mendidihkan air p.i selama 20-30 menit lalu dialiri gas nitrogen sambil
didinginkan. (Rep. Tek Fa. Steril hal 4)

Anda mungkin juga menyukai