Bioavailabilitas obat ialah jumlah relatif obat atau zat aktif suatu produk
obat yang diabsorpsi, serta kecepatan obat itu masuk ke dalam sirkulasi sistemik.
Obat dinyatakan “available” bila setelah diabsorpsi obat tersebut tersedia untuk
bekerja pada organ/jaringan/sel yang dituju dan memberikan efek farmakologis
setelah sampai pada reseptor sel/jaringan/organ tersebut. Evaluasi jumlah obat dan
kecepatan bioavailabilitas obat dilakukan dari pemberian dosis tunggal, atau dosis
ganda yang mengikuti dosis tunggal. Tiga parameter yang menetukan
bioavailabilitas obat, yaitu waktu yang diperlukan sampai tercapai kadar puncak
(tmaks), kadar puncak / tertinggi dalam darah yang sesungguhnya (Cpmaks), dan
area di bawah kurva (AUC) (Joenoes, 1998).
Sistem urin adalah suatu sistem saluran dalam tubuh manusia, meliputi
ginjal dan saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari zat-
zat yang tidak diperlukan. Sebanyak 1 cc urin dihasilkan oleh kedua ginjal kiri
dan kanan setiap menitnya dan dalam 2 jam dihasilkan sekitar 120 cc urin yang
akan mengisi kandung kemih. Saat kandung kemih sudah terisi urin sebanyak itu
mulai terjadi rangsangan pada kandung kemih sehingga yang bersangkutan dapat
merasakannya. Keinginan mengeluarkan mulai muncul, tetapi biasanya masih bisa
ditahan jika volumenya masih berkisar dibawah 150 cc. (Sheerwood, 2011)
Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut. Di dalam
urin terkandung bermacam – macam zat, antara lain (1) zat sisa pembongkaran
protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak, (2) zat warna empedu yang
memberikan warna kuning pada urin, (3) garam, terutama NaCl, dan (4) zat –
zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat – obatan
serta juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh misalnya
hormone. (Ethel, 2003)
Urin merupakan larutan kompleks yang terdiri dari sebagian besar air (
96%) air dan sebagian kecil zat terlarut ( 4%) yang dihasilkan oleh ginjal,
disimpan sementara dalam kandung kemih dan dibuang melalui proses mikturisi.
(Rustiani, 2011)
dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul
besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerulus (urin
primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat seperti glukosa, asam amino dan garam-
garam.
dalam urin primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat
menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion
Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Selanjutnya akan disalurkan ke tubulus
melewati membran. Disposisi dari obat ditentukan oleh mekanisme obat terhadap
obat ke jaringan. Pergerakan obat dan availability obat tergantung pada ukuran
dan bentuk molekul, derajat ionisasi, kelarutan relative lipid dari bentuk ionik dan
nonionik dan yang mengikat protein serum dan jaringan. (Brunton, 2006)
2.4. HPLC
2.5. Siprofloksasin
Komposisi : Tiap tablet salut mengandung, Ciprofloksasin 250 mg, 500 mg.