Anda di halaman 1dari 12

Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA


STERIL
(FA 3102)

KELOMPOK : Q-I-1 SHIFT : RABU

SOAL : Tetes Mata Hyoscine Hidrobromida

I. Preformulasi Zat Aktif


Pemerian Hablur Rombik tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau,
sangat pahit,sangat beracun. (FI III hal 299) Agak merekah di udara
kering (FI IV hal 444)
Kelarutan Larut dalam air (1:2), larut dalam etanol (1:20) (FI III hal 299)
Stabilitas
 Panas Meleleh pada suhu 197 oC dengan dekomposisi
 Hidrolisis Stabil pada pH antara 4,0 dan 5,5

 Cahaya Disimpan dilindungi dari cahaya

Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : asam


Bentuk sediaan (larutan/suspensi/emulsi/serbuk rekonstitusi/krim/salep) : larutan tetes
mata
Cara sterilisasi sediaan : autoklav 121oC selama 15 menit
Kemasan : Disimpan dalam kemasan botol tetes mata, tertutup rapat, tidak tembus cahaya.
(FI IV hal 5). Disimpan pada suhu tidak melebihi suhu 15oC dilindungi dari cahaya. (BP
2002 hal 918).
Efek farmakologi : antiemetik, mydyatric, cycloplegic (BP 2002 917)

II. Perhitungan Tonisitas/Osmolalitas dan Dapar


a. Tonisitas
Metode : __Ekivalensi NaCl________________________
Perhitungan :

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 1/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

Hyosine HBr 150 mg (E = 0,12)


1 g skopolamin HBr ≈ 0,12 g NaCl
0,15 g skopolamin HBr ≈ 0,018 g NaCl
Benzalkonium Klorida 6 mg (E = 0,16)
1 g Benzalkonium Klorida ≈ 0,16 g NaCl
6 mg Benzalkonium Klorida≈ 0,96 mg NaCl
Dinatrium edetat 60 mg (E=0,23)
1 g Dinatrium edetat ≈ 0,23 g NaCl
60 mg Dinatrium edetat ≈ 13,8 mg NaCl
Asam sitrat 151,32 mg (E = 0,18)
1 g Na-sitrat ≈ 0,18 g NaCl
151,32 mg Na-sitrat ≈ 27,24 mg NaCl
Na2-sitrat 102,92 mg (E =)
1 g Na2-sitrat ≈ 0,32 g NaCl
0,190 g Na2-sitrat ≈
Metil selulosa 300 mg (E = 0,03)
1g Metil selulosa ≈ 0,03 g NaCl
300 mg Metil selulosa ≈ 9 mg NaCl

Nilai kesetaraan NaCl yang sudah terpenuhi adalah


(0,018 + 0,96.10-3 + 27,24.10-3 + + 9.10-3+13,8.10-3) gram = 0,069
Kebutuhan NaCl agar isotonis adalah
0,9 % x 60 mL = 0,54 gram

Jumlah NaCl yang dibutuhkan agar sediaan isotonis adalah


0,54 g – 0,069 g = 0,682 gram NaCl atau 682 mg NaCl

Kesimpulan :
Sediaan bersifat hipo-iso-hipertonis : isotonis
Perhatian yang harus dicantumkan dalam informasi obat : “Tidak boleh
digunakan lebih dari 1 bulan setelah tutup dibuka”

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 2/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

b. Dapar
Jenis dapar/kombinasi Asam Sitrat– Na2Hsitrat
Target pH 4,5 (pKa dapar=4,76)
Kapasitas dapar 0,01
Perhitungan :
 K a .H  
  2,303 C   2
 (K a  H ) 
C = 0,019 M
Ca
H   Ka
Cg

3,16.10-5 = 1,74.10-5 . Ca/Cg


Ca/Cg = 1,816
Ca = 1,816 Cg

Ca + Cg = 0,019
1,816 Cg + Cg = 0,019
Cg = 6,75,10-3 M
Ca = 0,012 M
Asam sitrat yang digunakan:
Wasam = [asam] V. BM
mgram= 0,012 x 10 x 210,14 = 25,22 mg

Na2Sitrat yang digunakan:


Wgaram = [garam] V. BM
mgram= 6,75.10-3 x 10 x 254,14 = 17,15 mg

III. Pendekatan Formula


No Bahan Jumlah (%) Fungsi / alasan penambahan bahan
1. Hyoscine 25 mg Zat aktif.
2. Benzalkonium 0,01% Pengawet
Klorida
3. Dinatrium edetat 0,1% Bahan pengkelat dan meningkatkan

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 3/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

efektifitas pengawet,
3. Asam Sitrat 25,22 mg Dapar
4. Na2Hsitrat 17,15 mg Dapar
5. Metil selulosa 0,25% Pengental
6. NaCl Pengisotonis
(0,6-1,5)
7. Aqua proinjection Ad to 10 ml Larutan pembawa

IV. Preformulasi Eksipient


Preformulasi Bahan Tambahan
a. Asam sitrat
Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur berwarna putih.
Kelarutan 1 bagian larut dalam 1 bagian air mendidih.
Stabilita Jika berada pada suhu 175 °C, akan terdekomposisi dengan
melepaskan karbon dioksida dan air.
Kegunaan Dapar

b. Na2Sitrat
Pemerian Kristal monoklinik, tidak berbau, tidak berwarna, atau serbuk
Kristal putih, memiliki efek menyejukan.
Kelarutan Larut 1 dalam 1,5 bagian air. 1 dalam 0,6 air mendidih, praktis
tidak larut dalam etanol.
Stabilita Merupakan material yang stabil, larutannya dapat disterilisasi
dengan autoklaf.
Inkompatibilitas: Akan bereaksi dengan substansi asam.
Kegunaan Dapar

c. Benzalkonium Klorida

Pemerian Serbuk putih atau kekuningan, amorf, higroskopik, mamiliki bau


aromatik, dan rasa yang pahit
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air (1:1-10) dan etanol (FI IV hal 130)
Stabilitas Tahan panas, stabil dalam rentang temperatur yang cukup lebar, stabil
pada rentang pH lebar, tidak tahan cahaya (HOPE 5th ed. 2006.hal 62)
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan Al, surfaktan anionik, sitrat, hidrogen peroksida.

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 4/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

(HOPE 5th ed. 2006.hal 62)

d. Dinatrium EDTA (HOPE 5th hal 255)


Pemerian Serbuk kristal putih, tidak berbau dan berasa asam (HOPE 5th hal 255)
Kelarutan Larut dalam 1 : 11 bagian air (HOPE 5th hal 255)
Stabilita Dinatrium edetat dihidrat akan kehilangan kristal airnya bila dipanaskan
pada suhu 120°C (HOPE 5th hal 255). Tidak tahan terhadap cahaya (HOPE
5th hal 255)
Bentuk yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : Dinatrium edetat anhidrat
Cara sterilisasi : Larutan dinatrium edetat disterilisasi dengan cara autoklaf pada suhu
121°C selama 20 menit (HOPE 5th hal 255)
Kemasan : Disimpan dalam botol yang tidak tembus cahaya, sejuk dan kering.

e. NaCl
Pemerian Kristal putih, tidak berwarna dan berasa asin (HOPE 5th hal 671)
Kelarutan Larut 1 dalam 2,8 bagian air (HOPE 5th hal 672)
Stabilita
Larutan Natrium klorida stabil terhadap panas (HOPE 5th hal 672)
 Panas -
th
 Hidrolisis Tidak tahan terhadap cahaya (HOPE 5 hal 672)
 Cahaya
Cara sterilisasi : Larutan yang mengandung natrium klorida disterilisasi dengan autoklaf
atau filtrasi (HOPE 5th hal 672)
Kemasan : Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, kering dan terlindung dari cahaya
(HOPE 5th hal 672)

f. Metil selulosa
Pemerian Serbuk putih atau granul praktis tidak berwarna dan tidak berasa.
Kelarutan Praktis tidak larut etanol dan pada air dingin akan lambat
terdispersi membentuk disperse koloidal.
Stabilita Stabil terhadap, sedikit higroskopis, pemanasan dapat
menurunkan viskositas tapi bisa dilakukan dengan autoklaf.
Inkompatibilitas: Dengan aminakrin, hidroklorida, clorcresol, fenol, merkurik
klorida, silver nitart.

g. Aqua Pro Injectio


Pemerian Air untuk injeksi yang disterilisasi dan dikemas dengan cara yang
sesuai, tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan
tambahan lainnya. Cairan : jernih : tidak berwarna : tidak berbau

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 5/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

Kelarutan Bercampur dengan banyak pelarut polar


Stabilitas Secara kimia, air stabil dalam semua bentuk fisik ( es, cair and
uap ). Air untuk tujuan khusus harus disimpan dalam wadah yang
sesuai. Air untuk injeksi disimpan dalam wadah tertutup rapat
bersegel. Air steril untuk injeksi disimpan dalam wadah dosis
tunggal.
Inkompatibilitas : Air dapat bereaksi dengan obat atau eksipien lain yang dapat
terhidrolisis. Air dapat bereaksi dengan logam logam alkali dan secara cepat dengan
logam logam alkali tanah dan oksidanya, seperti kalium oksida dan magnesium
oksida. Air juga bereaksi dengan garam garam anhidrat untuk membentuk hidrat
dengan berbagai komposisi, dengan material organik tertentu.

V. Persiapan Alat/Wadah/Bahan (Cara Aseptik)


a. Alat
No Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1 Gelas ukur 10 ml 3 Autoklaf, 121 o C, 15 menit
2 Gelas ukur 50 ml 2 Autoklaf, 121 o C, 15 menit
3 Gelas kimia 50ml 6 Oven 170oC, 1 jam
4 Spatula 6 Oven, 170 o C, 1 Jam
5 Kaca arloji 5 Oven, 170 oC, 1 Jam
6 Pipet tetes 3 Oven, 170 oC, 1 Jam
7 Karet pipet tetes 3 Direndam dengan alkohol 70%
8 Batang pengaduk 6 Autoklaf, 121oC 15 menit
9 Mortar ukuran 1 Oven, 170 oC, 1 Jam
sedang
10 Stamper 1 Oven, 170 oC, 1 Jam
11 Aluminium foil Secukupnya Autoklaf, 121 oC 15 menit
12 Tisu Secukupnya Autoklaf, 121 oC 15 menit
13 Kertas perkamen Secukupnya Autoklaf, 121 oC 15 menit

b. Wadah
No Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1 Botol tetes plastik 5 Rendam dengan etanol
10 mL

c. Bahan
No Nama bahan Jumlah (%) Cara sterilisasi (lengkap)
1 Hyosine 150 mg Filtrasi membran
2 Benzalkonium klorida 6 mg Oven 170oC, 1 jam

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 6/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

3. Dinatrium EDTA 60 mg
4. Asam sitrat 151,32 mg Oven 170oC, 1 jam
5. Dinatrium sitrat 102,92 mg Oven 170oC, 1 jam
6. Metil selulosa 300 mg Oven 170oC, 1 jam
7. NaCl Oven 170oC, 1 jam
8. Aqua p.i. Ad to 60 ml Autoklaf 121oC, 15 menit

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 7/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

I. Penimbangan Bahan
Jumlah sediaan yang dibuat : 5 tetes mata @ 10 mL, dengan volume
terpindahkan menjadi 5 @ 10,5 mL
Untuk mengantisipasi kehilangan, total volume sediaan ampul yang dibuat
adalah 60mL
No Bahan Jumlah yang ditimbang
1. Hyoscine 150 mg
2. Benzalkonium Klorida 6 mg
3. Dinatrium EDTA 60 mg
4. Asam Sitrat 151,32 mg
5. Na2Hsitrat 102,92 mg
6. Metil selulosa 300 mg
7. NaCl
8. Aqua proinjection Ad to 60 ml

VI. Prosedur Pembuatan


Ruang Prosedur pembuatan
Siapkan aqua pro injectio sebanyak 60 ml,
Ruang sterilisasi alat didihkan di atas api. Alirkan dengan gas N2
ketika didinginkan (dispensasi)
Timbang semua bahan yang diperlukan.
Hyosine 150 mg, Benzalkonium Klorida 6
Ruang timbang mg, Dinatrium EDTA 60 mg, Asam Sitrat
151,32 mg, Na2sitrat 102,92 mg, Metil
selulosa 300 mg, NaCl 3 g,
Ruang pencampuran Sediaan Tetes mata
 Hyosine 150 mg sebanyak dilarutkan
dalam 2 ml aqua pro projection
 Benzalkonium Klorida sebanyak 6
mg dilarutkan dalam 1 ml aqua pro
projection
 Dinatrium EDTA sebanyak 60 mg
dilarutkan dalam 3 ml aqua pro
projection
 Asam Sitrat sebanyak 151,32 mg
dilarutkan dalam 3 ml aqua pro

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 8/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

projection
 Na2sitrat sebanyak 102,92 mg
dilarutkan dalam 3 ml aqua pro
projection
 Metil selulosa sebanyak 300 mg
dilarutkan dalam 3 ml aqua pro
projection
 NaCl sebanyak 3 g dilarutkan dalam
3 ml aqua pro projection.
 Semua larutan di campurkan.
 Ad volume larutan hingga 60 mL
 Masukkan sediaan ke dalam pass box
menuju ruang penutupan alat
Ruang penutupan alat 
 Sterilisasi ampul dan vial dengan
Ruang sterilisasi
autoklav 121oC selama 15 menit
 Tutup vial dengan penutup karet dan
Ruang penutupan alat
tutup logam
Ruang evaluasi Tetes mata di evaluasi

VII. Evaluasi Sediaan

Jenis Jml Hasil


No Prinsip evaluasi Syarat
evaluasi sampel pengamatan
1 Uji Memeriksa keutuhan Wadah tidak
2
Kebocoran kemasan untuk menjaga menjadi biru
sterilitas dan volume serta (prosedur a) dan
kestabilan sediaan kertas saring atau
kapas tidak basah
2 Volume Memeriksa keseragaman 2 volume rata-rata
terpindahkan volume sediaan. larutan, suspensi,
atau sirup yang
diperoleh tidak
kurang dari 100%,
dan tidak satupun

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 9/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

volume wadah
yang kurang dari
95% dari volume
yang dinyatakan
pada etiket.
3 Kejernihan Membandingkan kejernihan Kejernihan larutan
Larutan larutan uji dengan suspensi uji sama dengan air
padanan, pengamatan atau pelarut yang
dilakukan di bawah cahaya diamati atau jika
2
terdifusi, tegak lurus ke arah opalesensinya
tabung, dengan latar tidak lebih nyata
belakang hitam. dari suspensi
padanan 1
4 Uji Partikulat Larutan tetes mata termasuk Jumlah rata-rata
larutan yang dikonstitusi partikel yang
dari zat padat steril untuk dikandung tidak
penggunaan opthalmik, lebih dari 10.000
harus bebas dari partikel tiap wadah yang
yang dapat diamati pada setara atau lebih
pemeriksaan secara visual. 2 besar dari 10µm
diameter sferik
efektif dan tidak
lebih dari 1000 tiap
wadah sama atau
lebih besar dari
25µm diameter.
5 Penetapan pH Pengukuran pH larutan uji Harga pH tidak
menggunakan pH meter 3 lebih dari 0,02 unit
yang telah dikalibrasi. pH dari tabel.
6 Uji Sterilitas Menguji sterilitas suatu Tidak ada
bahan dengan melihat ada pertumbuhan
atau tidaknya pertumbuhan 3 mikroba selama
mikroba pada inkubasi interval waktu
bahan uji. inkubasi

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 10/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

Kesimpulan :
Sediaan memenuhi syarat / tidak memenuhi syarat

VIII. Pembahasan

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 11/11


Sekolah Farmasi – Institut Teknologi Bandung

IX. Daftar Pustaka


Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia, edisi III. p. 299
Departemen Kesehatan RI. 1994. Farmakope Indonesia, edisi IV.p.444
Rowe,R.C, Sheskey,P.J,Weller,P.J. Handbook of Pharmaceutical Excipients.
Fifth Edition. 2006. Washington D.C:Pharmaceutical Press, p

The Council of The Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. The


Pharmaceutical Codex, 12th ed., Principles and Practice of
Pharmaceutics. 1994.London:The Pharmaceutical Press. p.

The Merck Index 13th Ed. p.


British Pharmacopoeia Coomission Laboratory. British Pharmacopoeia. The
Departement of Health, British,London.2002 , p.2230

FA 3102 – Teknologi Sediaan Likuida-Semisolida Steril (Sem I 08/09) 12/11

Anda mungkin juga menyukai