Anda di halaman 1dari 41

ALZHEIMER

10717019 Refina Fadiyah


10717041 Fikri Fauzian
10717043 Dewi Oktavia Citra
10717045 Monica Kencanawati G.
10717049 Zahra Hanifa Syahidah
10717061 Darren Lie
10717075 Adetya Agustina Batubara
10717079 Nofa Aprilia
10717107 Christin Natalia
10717109 Fiona Changdrian

PRESENTASI FARMAKOTERAPI
FOTO KELOMPOK

Refina Fikri Dewi Monica Zahra


Fadiyah Fauzian Oktavia Kencanawat Hanifa S.
Citra i G.

Darren Lie Adetya Nofa Christin Fiona


2
Agustina B. Aprilia Natalia Changdrian
DEFINISI

Alzheimer merupakan bentuk


paling umum dari demensia,
penyakit neurodegeneratif
yang ditandai dengan
penurunan fungsi kognitif
(ingatan, persepsi, dan
berpikir).

3
PREVALENSI

ADI (Alzheimer’s Disease International) memperkirakan Indonesia


memiliki jumlah penderita demensia sebesar 1,2 juta jiwa pada 2015.
Diperkirakan, pada 2030 penderita demensia di Indonesia menjadi hampir
dua juta jiwa dan pada 2050 melonjak menjadi empat juta jiwa.

4
PATOFISIOLOGI

Hipotesis Amyloid Kaskade


Neurofibrillary Tangles
Hipotesis Kolinergik
Abnormalitas Neurotransmitter Lain
Kolestrol dan Penyakit Vaskular Otak
Mekanisme Lain
5
PATOFISIOLOGI

Sumber:
https://www.researchgate.net/figur
e/An-updated-version-of-the-amyloi HIPOTESIS AMYLOID KASKADE 6
d-cascade-hypothesis-Alzheimers-Di
PATOFISIOLOGI

Sumber: https://www.stressmarq.com/amyloid-hypothesis-vs-tau-hypothesis/?v=b718adec73e0

NEUROFIBRILLARY TANGLES 7
PATOFISIOLOGI

Sumber: http://jpet.aspetjournals.org/content/306/3/821

HIPOTESIS KOLINERGIK 8
PATOFISIOLOGI

Sumber: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnins.2018.00830/full

KOLESTEROL DAN PENYAKIT VASKULAR OTAK 9


ETIOLOGI
1. Genetik

Early-onset (< 30 tahun), terjadi


mutasi pada kromosom 14 dan Late-onset (> 65 tahun), terjadi
kromosom 1 mutasi pada genotipe
apolipoprotein E*4 (APOE*4)

10
Dipiro, et al., 2017. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach
ETIOLOGI
2. Faktor Lainnya

11
Dipiro, et al., 2017. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach
FAKTOR RISIKO
- 1. Komorbiditas

12
Dipiro, et al., 2017. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach
FAKTOR RISIKO
- 2. Gaya Hidup

13
Dipiro, et al., 2017. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach
MANIFESTASI KLINIK
Stage Tipe Level Deskripsi

Stage 1 Mild
Normal Tidak ada perubahan fungsi kognitif

Stage 2
Pelupa Mengeluh kehilangan sesuatu atau lupa nama teman, tetapi tidak
mempengaruhi pekerjaan dan fungsi sosial. Umumnya merupakan
bagian dari proses penuaan yang normal

Stage 3
Early confusion Ada penurunan kognisi yang menyebabkan gangguan fungsi sosial dan
kerja. Anomia, kesulitan mengingat kata yang tepat dalam percakapan,
dan sulit mengingat. Pasien mulai sering bingung/anxiety

Stage 4
Late confusion (Early AD) Pasien tidak bisa lagi mengatur keuangan dan aktivitas rumah tangga,
sulit mengingat peristiwa yang baru terjadi, mulai meninggalkan tugas
yang sulit, tetapi biasanya masih menyangkal memiliki masalah
memori 14
Stage 5 Moderate
Early dementia (moderate Pasien tidak bisa lagi bertahan tanpa bantuan orang lain. Sering
AD) terjadi disorientasi (waktu, tempat), sulit memilih pakaian, lupa
kejadian masa lalu. Tetapi pasien umumnya masih menyangkal
memiliki masalah, hanya biasanya menjadi curigaan atau mudah
depresi
Stage 6 Severe
Middle dementia (moderately Pasien butuh bantuan untuk kegiatan sehari-hari (mandi,
severe AD) berpakaian), lupa nama keluarga, sulit menghitung mundur dar
angka 10. Mulai muncul gejala agitasi , paranoid, dan mengalami
depresi
Stage 7
Late Pasien tidak bisa bicara jelas (bergumam atau teriak), tidak bisa
jalan atau makan sendiri. Inkontensi urin dan feses. Kesadaran bisa
berkurang dan akhirnya koma

15
DIAGNOSIS
Stage Deskripsi
Anamnesis
Mild (MMSE Pasien mengalami kesulitan mengingat kejadian baru-baru ini.
score 26-18) Kemampuan mengelola keuangan, menyiapkan makanan, dan
Wawancara dan pengkajian
melakukan kegiatan rumah tangga lainnya menurun. Mungkin tersesat
psikososiospiritual saat mengemudi. Mulai menarik diri dari tugas-tugas sulit dan menyerah
hobi. Dapat menolak masalah memori
Pemeriksaan kognitif
dan neuropsikiatrik Moderate Pasien membutuhkan bantuan dengan aktivitas hidup sehari-hari.
Mini-Mental State Folstein (MMSE score Seringkali bingung mengenai waktu (tanggal, tahun, dan musim).
17-10) Penarikan kembali untuk peristiwa terkini sangat terganggu. Mungkin
(MMSE) melupakan beberapa detail kehidupan masa lalu dan nama keluarga dan
teman. Berfungsi dapat berfluktuasi dari hari ke hari. Pasien umumnya
menyangkal masalah. Mungkin menjadi curiga atau menangis.
Kehilangan kemampuan mengemudi dengan aman. Agitasi, paranoia,
Pemeriksaan penunjang dan delusi adalah hal biasa
CT/MRI kepala
Severe (MMSE Pasien kehilangan kemampuan untuk berbicara, berjalan, dan makan
score 9-0) sendiri. Mengandung urin dan feses. Membutuhkan perawatan 24 jam
sehari, 7 hari seminggu 16
Tes Mini-Mental State Examination ( MMSE )
atau Folstein adalah kuesioner 30 poin yang
digunakan secara luas dalam pengaturan klinis
dan penelitian untuk mengukur gangguan
kognitif, menelusuri perubahan dalam fungsi
kognitif dari waktu ke waktu, dan seringkali untuk
menilai efek dari agen terapeutik pada fungsi
kognitif (O’Bryant, 2008).

17
Difference between (A) Healthy brain and (B) an AD brain. (i) Cerebral cortex (ii) Ventricle, and (iii) Hippocampus.

18
TERAPI NON FARMAKOLOGI STANDAR

Pendekatan Orientasi realitas


kognitif

Terapi validasi

Terapi
reminiscence
19
TERAPI NON FARMAKOLOGI Alternatif

Terapi seni Terapi musik


Terapi aktivitas

Hindari makanan berlemak

20
Aromaterapi
Terapi multisensori
TERAPI FARMAKOLOGI

Inhibitor Antagonis Reseptor


Kolinesterase NMDA

Inhibitor Antagonis
Kolinesterase Reseptor NMDA

21
INHIBITOR KOLINESTERASE

1. Donepezil
Mekanisme aksi Dosis awal: 5 mg setiap hari di malam hari
Dosis biasa: 5-10 mg setiap hari pada AD ringan
hingga sedang & 10-23 mg setiap hari pada AD
sedang hingga berat
Efek samping: Gangguan GI ringan hingga sedang,
gangguan kardiovaskular, penurunan berat badan,
gangguan tidur
Informasi Lain: Dikonsumsi dengan/tanpa makanan

Dosis khusus: Tidak direkomendasikan


Spesifik & 22
reversibel
INHIBITOR KOLINESTERASE
Dosis awal: 1,5 mg dua kali sehari (kapsul, larutan
2. Rivastigmine oral) & 4,6 mg/hari (patch transdermal)
Dosis biasa: 3-6 mg dua kali sehari (kapsul, larutan
oral) & 9,5-13,3 mg/hari (patch transdermal)
Mekanisme aksi
Efek samping: Gangguan GI ringan hingga sedang,
gangguan kardiovaskular, penurunan berat badan,
gangguan tidur, dermatitis alergi
Informasi Lain: Dikonsumsi dengan makanan

Dosis khusus:
● Kapsul / larutan oral: Gangguan ginjal, gangguan hati,
atau berat badan rendah (≤50 kg [<110 lb]): Pasien
mungkin hanya bisa mentolerir dosis rendah
● Patch transdermal: Gangguan hati ringan sampai
sedang atau berat badan rendah: pertimbangkan
dosis harian maksimum 4,6 mg setiap 24 jam 23
INHIBITOR KOLINESTERASE
Dosis awal: 4 mg dua kali sehari (tablet, larutan
oral) & 8 mg setiap hari di pagi hari (kapsul
3. Galantamine extended-release)
Dosis biasa: 8-12 mg dua kali sehari (tablet, larutan
Mekanisme aksi oral) & 16-24 mg (kapsul extended-release)
Efek samping: Gangguan GI ringan hingga sedang,
gangguan kardiovaskular, penurunan berat badan,
gangguan tidur, reaksi kulit yang serius
Informasi Lain: Dikonsumsi dengan makanan

Dosis khusus:
● Gangguan ginjal atau hati sedang: dosis harian
maksimum 16 mg
● Gangguan ginjal atau hati berat: tidak dianjurkan

Selektif, kompetitif, & 24


reversibel
ANTAGONIS RESEPTOR NMDA
Dosis awal: 5 mg setiap hari & 7 mg setiap hari
1. Memantine (kapsul extended-release)
Dosis biasa: 10 mg dua kali sehari & 28 mg setiap
hari (kapsul extended-release)
Efek samping: Sakit kepala, kebingungan, pusing,
halusinasi, konstipasi
Memantine
Informasi Lain: Dapat dikonsumsi dengan/tanpa
makanan

Dosis khusus:
● Gangguan ginjal berat: dosis pemeliharaan yang
dianjurkan 5 mg dua kali sehari (tablet, larutan oral)
atau 14 mg setiap hari (kapsul extended-release)
● Gangguan hati berat: berikan dengan hati-hati
25
KOMBINASI
Dosis awal: 28 mg/10 mg
Dosis biasa: 14-28 mg/10 mg setiap hari
1. Memantine Efek samping: Sama seperti monoterapi memantine
dan monoterapi donepezil, hanya gangguan GI
+ Donepezil akibat inhibitor kolinesterase terkurangi oleh adanya
memantine
Informasi Lain: Tersedia sebagai kapsul memantine
extended-release dan donepezil. Dapat dikonsumsi
dengan/tanpa makanan

Dosis khusus:
● Gangguan ginjal berat: 14 mg/10 mg setiap hari

26
ALGORITMA

27
KOMPLIKASI

sumber: sehatq.com
Sumber: Sumber: MedicineNet
http://www.strokeeducati Sumber: dailymail Sumber: keckmedicine.org
on.info/deficits/incontine
nce/
Menurunnya Menurun atau Skin ulcer Depresi Ketidak seimbangan
berat badan, kehilangan kontrol
tubuh dan koordinasi
malnutrisi, dan terhadap bladder
yang buruk
dehidrasi (urinasi) dan bowel
(ekskresi)
28
INTERAKSI OBAT

29
30
MONITORING

CONTOH

• Monitoring Metamemori
• MMSE

METODE

• Kuesioner
• Laporan pribadi pasien
• Pemeriksaan kognitif
PERIODE dan neuropsikiatrik
• 8 minggu sejak terapi pertama
• Minimal 6 bulan setelah terapi
33
MONITORING

01 02 03 04

Feeling of Knowing Judgment of Learning Judgment of Global Prediction


(FOK) (JOL) Confidence (JOC) Metamemory Tasks
• Menyelidiki memori • Memprediksi • Penilaian retrospektif • Memprediksi jumlah
prospektif dalam kondisi kemungkinan tentang setelah proses informasi yang dapat
pemulihan. hal setelah mengingat mengingat kembali atau diingat kembali saat
• 3 fasa: recall, judgment, kembali suatu informasi pengenalan sebelum atau setelah
recognition. dari hal-hal yang baru • Pasien diminta menilai uji.
• Pasien memperkirakan dipelajari. keakuratan jawaban. • Melibatkan campuran 2
kemungkinan uji lain, seperti uji FOK
pengenalan informasi dan CR.
yang gagal diingat
kembali: ingatan
semantic dan episodic

MONITORING METAMEMORI 34
MONITORING

Skoring dan klasifikasi tingkat keparahan penyakit Alzheimer pada pasien telah dijelaskan pada
bagian Diagnosis

MINI MENTAL STATE FOLSTEIN (MMSE) 35


STUDI KASUS
Ibu S, seorang wanita berumur 42 tahun, memiliki riwayat Early-Onset
Alzheimer Disease (EOAD) dalam 1 tahun terakhir. Ia telah kehilangan pekerjaannya
sebagai administrator karena keadaannya yang memburuk dalam kurun waktu 3
bulan terakhir. Ibu ini menyatakan bahwa dirinya sudah mulai kesulitan dalam
mengingat, memiliki gangguan keseimbangan seperti mudah tersandung, dan
sering mengalami sakit kepala. Gangguan keseimbangan yang ia alami ini sudah
terjadi selama 3 bulan terakhir. Selain itu, Ibu S juga mulai mengalami gangguan
motorik dimana ia kesulitan untuk menulis, bahkan kesulitan dalam mengancingkan
bajunya sendiri.

36
SUBJECTIVE

Keluhan:
● Kesulitan dalam
mengingat
Jenis kelamin: Wanita ● Gangguan
Umur: 42 tahun keseimbangan
Riwayat penyakit: EOAD, ● Sakit kepala
depresi ● Gangguan motorik
Riwayat keluarga: Ibu (EOAD)

37
OBJECTIVE

= 80 bpm
MMSE = 20/30
= 120/80 mmHg
Clock drawing test = 2/5

= 20 bpm TUG = 13 detik


BESTest = 21/28
● Finger-to-nose-test
● Finger opposition

38
ASSESSMENT

Penurunan Penurunan Kesulitan mengingat Depresi


keseimbangan kekuatan otot

39
PLAN

Terapi kognitif dan terapi aktivitas Inhibitor kolinesterase

40
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, J. T., et al. (2017). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach.


United States: McGraw-Hill Education. Hlm. 798.

Douglas, S., et al. 2004. Non-pharmacological interventions in dementia. Advances


in Psychiatric Treatment, 10 (3) : 171-177.

Takeda, M., et al. 2012. Non-pharmacological intervention for dementia patients.


Psychiatry and Clinical Neurosciences, 66 (1) : 1-7.

Zhu, X-C., et al. 2015. Physiotherapy Intervention In Alzheimer’s Disease


Systematic Review And Meta-Analysis. Journal of Alzheimer’sDisease, 44
(1) : 163 -174.

41

Anda mungkin juga menyukai