Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
DEMENSIA

Disusun Oleh:

NAMA : RACHMAT JULIAN


NIM : 211030121436
KELAS : 2F KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA HUSADA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TANGERANG SELATAN

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

DEMENSIA

Pokok Bahasan : Demensia


Sub Pokok Bahasan : penyuluhan demensia

Penyuluh : Rafli Abdulasyad


Sasaran : Semua Lansia
Hari/ tanggal : Rabu, 08 juni 2022
Tempat : Balai Warga
Sasaran : Semua Lansia
Waktu : 25 Menit

A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan semuanya dapat
memahami tentang demensia/pikun.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan
semuanya yang mengalami demensia/pikun  mampu:
1. Menjelaskan pengertian Demensia /Pikun
2. Menyebutkan gejala Demensia/Pikun
3. Menyebutkan penyebab Demensia/Pikun
4. Menyebutkan ciri-ciri mudah lupa
5. Menjelaskan cara agar tidak cepat pikun

C.   MATERI
Terlampir

D.   METODE
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Leaflet
E.   KEGIATAN

No. Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Waktu


1. Pembukaan 1.  Salam Menjawab salam dan 5 menit
2.  Menyampaikan tujuan mendengarkan
2. Inti Menjelaskan pengertian Demensia /Pikun, Mendengarakan dan 25 menit
Menyebutkan gejala Demensia/Pikun, bertanya jika ada yang
Menyebutkan penyebab Demensia/Pikun, kurang jelas
Menyebutkan ciri-ciri mudah lupa,
Menjelaskan cara agar tidak cepat pikun.
3. Penutup 1.   Mengevaluasi Menjawab pertanyaan dari 5 menit
2.   Menarik kesimpulan penyuluh

F. Evaluasi
Prosedur : post test
Bentuk : Lisan
Jenis : verbal
Butir pertanyaan :
1. Menjelaskan kembali pengertian Demensia /Pikun
2. Menyebutkan kembali gejala Demensia/Pikun
3. Menyebutkan kembali penyebab Demensia/Pikun
4. Menyebutkan kembali ciri-ciri mudah lupa
5. Menjelaskan kembali cara agar tidak cepat pikun

G.    METODE
1. Leaflet
2. ceramah

H.   PENILAIAN DAN EVALUASI


1. Kognitif : Sasaran mampu menyebutkan pengertian Demensia /Pikun, Menyebutkan gejala
demensia/Pikun, Menyebutkan penyebab Demensia/Pikun, Menyebutkan ciri-ciri mudah
lupa, Menjelaskan cara agar tidak cepat pikun.
2.    Afektif   : Sasaran mampu menerima dan menunjukkan sikap menerima penjelasan dari
penyuluh.
Lampiran 1

MATERI

A.     Pengertian Demensia ( Pikun )

       Secara harfiah Pikun atau demensia yaitu de yang berarti kehilangan dan mensia yang berarti
jiwa (Yatim, 2003). Secara umum, menurut Subaidah (2008) pikun merupakan suatu
penurunan intelektual yg diserati gangguan pengamatan hingga hilangnya daya ingat yang
sangat mengganggu dalam aktivitas sehari-hari.
Demensia adalah sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari
( Brocklehurst and Allen, 1987 Cit. Boedhi Darmojo, 1999). Dimensia merupakan sindroma
yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran ( Kusuma,
1997).

B.     Gejala Demensia ( Pikun )


Gejala demensia menurut Christopher ( 2002) yaitu :
1. Kehilangan ingatan
Gejala ini merupakan gejala umum dari demensia, dan ingatan mengenai kejadian-
kejadian baru yang pertama-tama terkena dampaknya. Kemampuan untuk menyimpan
informasi baru mengalami kemunduran karena perubahan dalam otak yang terjadi
2. Disorientasi
Hilangnya kemampuan untuk mengarahkan diri pada tujuan atau waktu tertentu.
Banyak penderita demensia menunjukkan tanda disorientasi, dimana mereka berada dan
kadang keluyuran keluar rumah dan tersesat.
3.  Perubahan kepribadian dan perilaku
Kepribadian pada sebagian penderita tampak tetap sama tapi yang lainnya
menunjukkan perubahan yang menyolok. Penarikan diri secara sosial dan hilangnya minat
terhadap kegiatan merupakan hal biasa. Mereka cenderung menjadi pendengki dan cemas.
4. Kehilangan kemampuan praktis
Sulit berkonsentrasi adalah salah satu ciri demensia. Para penderita mengalami
kesulitan dalam melakukan tindakan yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah.
5. Kesulitan berkomunikasi
Pada tahap awal demensia orang mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat
untuk diucapkan. Kemampuan nonverbal seperti sentuhan dan ekspresi wajah sangat
penting untuk merawat orang yang mengalami demensia.
C.   Penyebab Demensia ( Pikun )
Penyebab demensia/pikun menurut Copel ( 2007) yaitu :
1. Tumor pada begian otak
2. Trauma kepala
3.  Kelainan jantung dan pembuluh
4. Penyakit Psikiatri
5. Kelainan metabolik ( kekurangan vitamin, kelainan hormon endokrin, kekurangan
oksigen )
6. Obat-obatan dan racun ( alkohol, radiasi, logam berat, dan sebagainya)
7.  Alzheimar
8. Parkinson

Menurut Budhi Darmojo (1999) penyebab demensia yaitu :

1. Keadaan yang secara potensial reversible atau bisa dihentikan


a. Intoksikasi ( obat, termasuk alkohol dan lain-lain)
b. Infeksi susunan saraf pusat
c. Gangguan metabolik
d. Gangguan nutrisi
e.  Gangguan vaskuler
f.  Lesi desak ruang
g. Hidrosefalus bertekanan normal
h. Depresi
2. Penyakit degeneratif progesif
Tanpa gejala neurologik lain
a. Penyakit Alzheimer
b. Penyakit Pick
  Dengan gangguan neurologik yang prominen
a. Penyakit Parkinson
b. Penyakit Huntington
c. Kelumpuhan supranuklear progesif
d. Penyakit degeneratif lain yang jarang didapat
D.   Ciri-ciri Mudah Lupa
Dengan bertambahnya usia, kemampuan memori menurun secara wajar. Menurut
Nurviandari ( 2007) Ciri-ciri mudah lupa antara lain :
1. Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya
2. Terdapat gangguan dalam mengingat kembali atau recall
3. Terdapat gangguan dalam mengambil kembali informasi yang telah tersimpan
dalam memori
4. Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi isyarat.
5. Lebih sering menjabarkan bentuk atau fungsi daripada menyebutkan namanya

E.    Cara Agar Tidak Cepat Pikun


Kusuma ( 1997 ) Cara-cara agar tidak cepat pikun yaitu :
1. Latih Pikiran
a. Belajar memainkan  alat—alat music
b. Bermain catur, puzzle, dan TTS
c. Bergaul dengan teman-teman
d. Menekuni hobi baru, seperti melukis, dan membuat kerajinan
e. Membaca buku dan mendengarkan berita
2. Latih Fisik
a. Jadikan olahraga menjadi kegiatan yang menyenangkan
b. Minimal 30 menit sehari
c. Mulai dari tingkatan yang paling ringan misalnya jalan kaki, naik tangga,
atau bersepeda.
b. Makan Sehat
c. Makan makanan yg mengandung antioksidan ( vit A, C, E ) seperti jeruk, brokoli,
bayam, wortel, ubi, stroberi, tomat 
3. Hindari Alkohol, Rokok dan Zat Terlarang
4. Atasi Stres
a. Luangkan waktu untuk diri sendiri, gunakan untuk menarik napas dalam-dalam dan
b. rileks
c. Menerima hidup apa adanya
d. Kurangi aktivitas yang berat
e. Jaga kepala agar  jangan sampai trauma atau terjatuh
f. Konsultasi rutin saat timbul gejala pelupa, monitor tekanan darah, kolesterol, gula
g. darah, kendalikan agar selalu dalam keadaan normal
Daftar Pustaka

Christopher, M . 2007. Pikun dan Pelupa. Jakarta : Dian Rakyat Copel, L. 2007. Kesehatan
Jiwa dan Psikiatri. Jakarta ; EGC
Darmojo, B. 1999. Geriatri. Jakarta: FKUI
Kusuma, W. 1997. Kedaruratan Psikiatri dalam Praktek. Jakarta : Profesional Book’s
Nurviandari, K. 2007. Mengenal Demensia pada Lanjut Usia.www.komnaslansia.co.id
( 27 Juni 2008)
Subaidah, M. 2008. Demensia. www.mitrakeluarga.com ( 27 Juni 2008)
Yatim, F. 2003. Pikun ( Demensia) , Penyakit Alzheimer, dan Sejenisnya. Jakarta:Pustaka
Populer Obor
http://www.e-psikologi.com/ gangguan psikologi dan perilaku pada dimensia, 2002

Anda mungkin juga menyukai