Disusun oleh:
1. Akylah Mutiara Dewi ( 20101440117003)
2. Anik Cahyani ( 20101440117008)
3. Arif Priyanto ( 20101440117013)
4. Apriliya Triwidiya C.N ( 20101440117012)
5. Awaliyah Lutfiyah ( 20101440117016)
6. Beny Aris Setyawan ( 20101440117017)
7. Desi Yulianti ( 20101440117019)
8. Edo Japung Saputra ( 20101440117025)
9. Fendi Kurniawan ( 20101440117031)
10. Zulaikha Putri Hapsari ( 20101440117101)
1. Latar Belakang
Indonesia saat ini masuk ke dalam Negara berstruktur penduduk tua (aging population)
karena dapat ditunjukkan dari data sebanyak 21,5 juta jiwa atau sekitar 8,43% dari seluruh
penduduk. Populasi lansia cenderung meningkat setiap tahunnya, akan diikuti pula
meningkatnya masalah lansia. Usia lanjut merupakan suatu kejadian yang pasti akan dialami
oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Pada usia lanjut akan terjadi berbagai
kemunduran dan perubahan-perubahan pada organ tubuh sebagai akibat proses menua (aging
process), meliputi perubahan fisik, mental, spiritual dan psikososial. (Mujahidullah, 2012).
Penduduk lanjut usia menurut Kemenkes RI pada tahun 2015 mencapai 1.343.347 orang.
Di Indonesia, jumlah Orang Dengan Demensia (ODD) diperkirakan akan makin meningkat
dari 960.000 di tahun 2013, menjadi 1.890.000 di tahun 2030 dan 3.980.000 ODD di tahun
2050. Demensia adalah kumpulan sindrom karena penyakit otak biasanya kronis (menahun)
atau progresif (bertahap, perlahan-lahan) dimana ada kerusakan fungsi kortikal lebih tinggi
yang multipel, termasuk memori, berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, kapasitas
belajar, bahasa, dan pertimbangan. (Anurogo, 2014).
Demensia senilis gejala biasanya sesudah umur 60 tahun baru timbul gejala-gejala yang
jelas untuk membuat diagnosis demensia senilis. Gangguan ingatan jangka pendek. Penderita
menjadi acuh tak acuh terhadap pakaian dan rupanya. Gejala psikologis : sering hanya
terdapat kemunduran mental umum (demensia simplek, ada yang paranoid, terjadi
kebingungan dan delirium (Maramis, 2009).
Wilkinson (2012) menyatakan bahwa gangguan proses pikir adalah gangguan aktivitas
dan kerja kognitif (misalnya: pikiran sadar, orientasi realitas, pemecahan masalah, dan
penilaian). Batasan karakteristiknya meliputi lupa melakukan perilaku yang telah
dijadwalkan, ketidakmampuan mempelajari infomasi baru, ketidakmampuan mempelajari
ketrampilan baru, ketidakmampuan melakukan yang telah dipelajari sebelumnya,
ketidakmampuan mengingat peristiwa, ketidakmampuan mengingat informasi faktual,
ketidakmampuan mengingat perilaku tertentu yang pernah dilakukan, ketidakmampuan
menyimpan informasi baru, mengeluh mengalami lupa.
Oleh karena itu untuk pencegahan dan terapi pada lansia dan lansia dengan demensia
senilis perlu dilakukan peningkatan aktivitas kognitif dengan stimulasi kognitif, orientasi
realitas, gunakan isyarat dengan mengingatkan kejadian masa lalu. Aktivitas kognitif yaitu
melakukan kegiatan yang zaman dahulu pernah dilakukan pada saat kanak-kanak (permainan
tradisional) yang bertujuan agar para lansia dapat dapat berusaha mengingat memori jangka
panjang maupun memori jangka pendek. Permainan tradisional tersebut adalah
dakon/congklak.
Permainan dakon merupakan salah satu media terapi yang digunakan untuk merangsang
dan mengolah fungsi otak termasik memori/daya ingat, konsentrasi, orientasi, kemampuan
berbahasa, berhitung, visuospasial (Wreksoatmojo, 2013). Permainan dakon membutuhkan
perhitungan yang cermat harus dilakukan dengan senang dengan penuh sportifitas/kejujuran
(Sujarno,2013). Permainan dakon sebagai terapi stimulasi kognitif merupakan terapi yang
terbukti efektif meningkatkan fungsi kognitif lanjut usia pada demensia ringan-sedang.
Terapi aktifitas kognitif ini cocok sebagai terapi komplementer non farmakologis untuk
lanjut usia dengan demensia ringan dan demensia sedang. Hal ini dikemukakan oleh Bherer
et al (2013), bahwa untuk meringankan dampak penuanan pada tubuh dan pikiran lansia
harus melakukan aktifitas fisik yang direncanakan, terstruktur dan sadar dilakukan untuk
mencegah penurunan kognitif.
2. Rumusan Masalah
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 12 November 2019
a. Identitas klien
Nama : PM. P
Umur : 74 Tahun
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Agama : Islam
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal : makan, kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari , kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua akitivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua akitivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari , kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar mandi dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar mandi, berpindah dan satu
fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya fungsi tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F, G
Bartel
No Kriteria Dengan Mandiri Keterangan
bantuan
1. Makan 10 Frekwensi : 3 x sehari
Jumlah : 1 porsi tidak
habis
Jenis : nasi + lauk paik
2. Minum 5 Jumlah minum
±3gelas/hari
Frekuensi minum ± 500
ml/24 jam.
Jenis : air mineral
3. Berpindah dari kursi 10 PM harus di bantu
roda ke tempat tidur, karena tidak dapat
sebaliknya melihat
4. Personal toilet (cuci 0 Frekwensi :
muka, menyisir Mandi 2x sehari
rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 Mencuci pakaian di
(mencuci pakaian, bantu dan mandi
menyeka tubuh, sendiri.
menyiram)
6. Mandi 5 Frekwensi : 2 x sehari
7. Jalan di permukaan 0 Ny.P jika berjalan d
datar bantu untuk
memgarahkan
8. Naik turun tangga 5 Ny.P tidak mampu naik
turun tangga sendiri
9. Mengenakan pakaian 10 Ny.P mampu
mengenakan paiakan
sendiri.
10. Kontrol BAB 10 NY. P dapat menahan
BAB
11. Kontrol BAK 10 BAK ± 2x/hari, warna
kuning
12. Olahraga/latihan 5 Tidak pernah
13. Rekreasi/ pemanfaatan 5 Tidak pernah
waktu luang
b. identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan mini mental status examination (MMSE)
Identifikasi aspek kognitif dg MMSE (Mini Mental Status Exam)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Max Klien
1 Orientasi 5 1 Menyebutkan dengan benar:
Tahun, musim, tanggal, hari, bulan.
(PM menjawab musim panas)
5 1 Dimana kita sekarang berada?
Negara, provinsi, kota, PSTW, wisma.
(PM menjawab Negara Indonesia)
2 Registrasi 3 0 Sebutkan nama 3 objek.1 detik untuk
masing-masing objek. Kemudian
tanyakan kepada klien 3 objek tadi
3 Perhatian& 5 0 Minta klien untuk memulai dari angka
kalkulasi 100 kurangi 7 sampai5X.(jawaban:93,
86, 79, 72, 65)
4 Mengingat 3 0 Minta klien untuk mengulangi objek
pada nomor 2 td. Jika benar, 1 point
untuk masing-masing objek.
5 Bahasa 9 0 • Tunjukkan pada klien suatu
benda&tanyakan nama pada
klien:..
• Minta klien untuk mengulang kata
berikut: tidak ada, jika, dan, atau,
tetapi. Bila benar nilai 1 point
• Minta klien untuk mengikuti 3
langkah: ambil kertas di tangan
anda, lipat 2 dan taruh di lantai
Total nilai 2
Keterangan:
≤23 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental
j. Pola presepsi dan konsep diri
PM mengatakan menerima kondisinya saat ini, PM mengatakan berserah diri kepada
Allah
k. Pola tidur dan istirahat
1. PM mengatakan tidak tau tidur jam berapa
2. Pm mengatakan 30 menit baru bisa tidur
3. PM mengatakan bangun jam 4
4. Pm mengatakan tidur malam 4 jam tidak adekuat (mudah terbangun)
bagian dada
f. Merasa
kedinginan di malam √
hari
g. Merasa
kepanasan di malam √
hari
h. Saat tidur
merasakan mimpi √
buruk
5. Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda minum
obat (diresepkan) √
mengantuk ketika
melakukan aktivitas
disiang hari
Sangat baik Cukup baik Cukup buruk Sangat buruk
(0) (1) (2) (3)
8. Selama
sebulan √
terakhir,
bagaimana
anda menilai
kepuasan
tridur anda
Auskultasi : vesikuler
Jantung :
Inspeksi : denyut jantung terlihat
Perkusi :Batas jantung normal
Batas atas (N = ICS II)
Batas bawah (N = ICS V)
Batas kiri (N= ICS V Mild Clavikula Sinistra)
Batas kanan (N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
Batas kanan : pekak
Batas kiri : pekak
Palpasi : denyut jantung teraba kuat
Auskultasi : S1 S2 tunggal
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Perkusi :Timpani
Auskultasi :adanya suara bising usus 12x/menit
Palpasi :saat dipalpasi perut tidak teraba adanya pembesaran hepar dan tidak ada
nyeri tekan
Genitalia : Tidak terdapat kelainan pada daerah genetalia
Integumen :
Menurut Norton
Keterangan 4 3 2 1
Kondisi fisik Baik Sedang Kurang Buruk
Kesadaran Composmentis Apatis Delirium Stupor
Aktivitas Mandiri Berjalan Dengan Bedrest
dengan kursi roda
bantuan
Mobilitas Tidak terbatas Sedikit Sangat Imobilisasi
terbatas terbatas
Inkontinensia Tidak ada Kadang- Kadang Selalu
kadang urin keduanya
Keterangan:
14: resiko sedang
Ekstremitas (atas dan bawah)
Kesemutan : Tidak sering
Edema : Tidak ada nyeri : Ekstremitas bawah
Muskuloskeletal (atas dan bawah)
Nyeri sendi :
Kekuatan otot :
4 4
4 4
DO :
• Jika di tanya PM tidak
nyambung,
• Sering lupa
• Hasil dari pengkajian
SPSMQ dengan
keterangan kerusakan
Salah 10 : kerusakan
intelektual berat
• HASIL MMSE : 2
(kerusakan kognitif)
• HASIL GDS : 12
(termasuk ringan)
2. Selasa 12 DS : Gangguan pola Kendala
November • PM mengatakan susah tidur (00198) lingkungan
2019 untuk tidur baik malam
13.00 WIB ataupuan siang hari
• PM mengatakan
tidak tau tidur jam
berapa dan berapa lama.
DO :
• Terdapat kantung mata
• Sering terbangun ketika
tidur
• Lingkungan kurang
mendukung
• PM tampak bingung
PM mengatakan
tidak tau tidur jam berapa
Pm mengatakan 30
menit baru bisa tidur
PM mengatakan
bangun jam 4
Pm mengatakan
tidur malam 4 jam tidak
adekuat (mudah terbangun)
V. IMPLEMENTASI
Tgl/jam No. Dx Implementasi Respon Paraf
12/11/2019 1 Mendekati PM dengan S: PM mengatakan "ini
pelan dan dari depan siapa ?"
O: kita
memperkenalkan diri
dengan PM, dan PM
tampak bingung
1 Memanggil nama ketika S: PM mengatakan saya
mulai berinteraksi PM. P
O: PM masih tampak
bingung saat diajak
interaksi
1 Berbicara jelas dengan S: PM mengatakan
kecepatan suara, "suarane seng banter
volume dan intonasi mbak ora krungu aku"
suara yang tepat O: PM bisa mendengar
dengan nada bicara kita
sedikit lebih kencang
2 Menciptakan S: Pm mengatakan
lingkungan yang sengan tinggal disini
nyaman bagi pm karena banyak teman
O: PM tampak gembira
2 Menyediakan tempat S: PM mengatakan saya
tidur dan lingkungan nyaman tidur di sini
yang bersih O: PM tidur di bangsal
cempaka
1 Melatih Senam Otak S: PM mengatakan
bingung
O: PM tampak bingung
13/11/2019 1 Memanggil nama ketika S: PM mengtakan "iki
mulai berinteraksi sopo?"
O: PM mudah lupa
1 Berbicara jelas dengan S: PM mangatakan
kecepatan suara, "emboh aku lali mbak"
volume dan intonasi O: PM tampak bingung
suara yang tepat dan sedikit jengkel
1 Menggunakan S: PM mengatakan
pendekatan yang tidak tau saat ditanya
konsisten sekarang hari, tanggal
dan jam berapa
O: PM mudah marah
emosi ketika tidak
sesuai yang dia
inginkan
1 Menggunakan gerakan S: PM mengatakan
untuk memperjelas sekarang saya di panti
komunikasi secara O: PM bisa menjawat
verbal tetapi jika nanti di tanya
lagi klien lupa sekarang
dia dimana
2 Menyediakan linen S: PM mengatakan
dengan kondisi bebas minta sarung mbak
kotoran O: PM masih sering
BAK di tempat tidur
ataupun lantai, Pm tidak
mengetahui sarung
yang di pakai kotor /
bersih
2 Menghindari dari S: -
paparan dan aliran O:PM aktivitas hanya
udara yang tidak perlu, di dalam ruangan, PM
terlalu panas atau tidak ikut kegiatan
terlalu dingin lainnya
14/11/2019 1 Mendekati PM dengan S: PM masih
pelan dan dari depan menanyakan ini siapa
O: PM selalu bertanya
ketika kita datang ke
PM
1 S: -
Berbicara jelas dengan O: PM terkadang bisa
kecepatan suara, menjawab, dan 10
volume dan intonasi menit kemudian di
suara yang tepat tanya kembali atau kita
datang ke PM kembali
PM selalu menanyakan
ini siapa
1 Menggunakan gerakan S: PM mengatakan ya
untuk memperjelas saya tau mbak
komunikasi secara O: PM bisa menjawab
verbal sesuai apa yang di
tanyakan
2 Menciptakan S: PM mengatakan saya
lingkungan yang nyaman di tempat ini
nyaman bagi PM karena ada yang
mengasuh saya
O: PM tidak tau dimana
tempat tidurnya, setiap
di tanya PM hanya
diam
2 Menyediakan tempat S: -
tidur dan lingkungan O: PM tidak
yang bersih mengetahui tempat
mana yang bersih dan
yang kotor yang
penting PM bisa tidur
IV. EVALUASI
Tanggal No. Evaluasi TTD
/Jam DX
12/11/19 1 S:
PM mengatakan "ini siapa ?"
PM mengatakan saya PM. P
PM mengatakan "emboh mbak aku lali"
O:
kita memperkenalkan diri dengan PM, dan PM
tampak bingung
PM masih tampak bingung saat diajak interaksi
PM bisa mendengar dengan nada bicara kita
sedikit lebih kencang
A: masalah kerusakan memori belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Memanggil nama ketika mulai berinteraksi
Berbicara jelas dengan kecepatan suara, volume
dan intonasi suara yang tepat
Menggunakan pendekatan yang konsisten
Menggunakan gerakan untuk memperjelas
komunikasi secara verbal
2 S:
Pm mengatakan senang tinggal disini karena
banyak teman
PM mengatakan saya nyaman tidur di sini
O:
PM tampak gembira
PM tidur di bangsal cempaka
A: masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Menyediakan linen dengan kondisi bebas kotoran
Menghindari dari paparan dan aliran udara yang
tidak perlu, terlalu panas atau terlalu dingin
13/11/19 1 S:
PM mengtakan "iki sopo?"
PM mangatakan "emboh aku lali mbak"
PM mengatakan tidak tau saat ditanya sekarang hari,
tanggal dan jam berapa
PM mengatakan sekarang saya di panti
O:
PM mudah lupa
PM tampak bingung dan sedikit jengkel
PM mudah marah emosi ketika tidak sesuai yang dia
inginkan
PM bisa menjawat tetapi jika nanti di tanya lagi klien
lupa sekarang dia dimana
A: masalah kerusakan memori belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Mendekati PM dengan pelan dan dari depan
Berbicara jelas dengan kecepatan suara, volume
dan intonasi suara yang tepat
Menggunakan gerakan untuk memperjelas
komunikasi secara verbal
2 S: PM mengatakan minta sarung mbak
O:
PM masih sering BAK di tempat tidur ataupun lantai,
Pm tidak mengetahui sarung yang di pakai kotor /
bersih
PM aktivitas hanya di dalam ruangan, PM tidak ikut
kegiatan lainnya
A: masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi PM
Menyediakan tempat tidur dan lingkungan yang
bersih
14/11/19 1 S:
PM masih menanyakan ini siapa
PM mengatakan ya saya tau mbak
O:
PM selalu bertanya ketika kita datang ke PM
PM terkadang bisa menjawab, dan 10 menit
kemudian di tanya kembali atau kita datang ke PM
kembali PM selalu menanyakan ini siapa
PM bisa menjawab sesuai apa yang di tanyakan
A: masalah kerusakan memori belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Panggil nama ketika memulai interaksi
Dekati dengan pelan dan dari depan
Gunakan pendekatan yang konsisten
Bicara jelas dengan kecepatan suara, volume dan
intonasi suara yang tepat
Hindari membuat PM frustasi (misal:
pengulangan pertanyaan yang tidak bisa di jawab
PM)
Informasikan PM mengenai orang, tempat dan
waktu jika di butuhkan
Gunakan gerakan untuk memperjelas komunikasi
secara verbal
2 S: PM mengatakan saya nyaman di tempat ini karena ada
yang mengasuh saya
O:
PM tidak tau dimana tempat tidurnya, setiap di tanya
PM hanya diam
PM tidak mengetahui tempat mana yang bersih dan
yang kotor yang penting PM bisa tidur
A: masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pm
Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang
bersih
Sediakan linen dengan kondisi bebas kotoran
Hindari dari paparan dan aliran udara yang tidak
perlu, terlalu panas atau terlalu dingin
Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan
pm
Sediakan pengharum ruangan jika di perlukan
DAFTAR PUSTAKA