PENDAHULUAN
hidup yang meningkat pada lansia. Data WHO pada tahun 2009
menjadi 7,69% pada tahun 2013 populasi lansia sebesar 8,1% dari total
lebih dari 80 juta jiwa di tahun 2050. Tahun 2050, satu dari empat
dengan kemunduran selsel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh
kejadian ini diperkirakan akan meningkat dua kali lipat setiap 20 tahun,
yaitu 65,7 juta pada tahun 2030 dan 115,4 juta pada tahun 2050
1
Peningkatan prevalensi demensia mengikuti peingkatan populasi
Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 11,28 juta. Jumlah ini diperkirakan
meningkat menjadi 29 juta jiwa pada tahun 2020 atau 10 persen dari
UPT Panti Sosial Penyantunan Lanjut Usia Budi Agung, Kupang sebanyak
87 pada tahun 2017 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 32 orang dan
2
kemampuan pasien untuk berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak.
pesan, antara lain: lansia kurang mampu membuat pesan yang bersifat
Riyanto; Turana, 2009). Terapi non farmakologis antara lain: terapi teka
teki silang; brain gym; p`uzzle; dan lain-lain. Terapi non farmakologis ini
3
Studi kasus yang pernah dilakukan memnurut Musrifatul Uliyah,
besar mengalami demensia berat dengan usia (75-90) tahun dan sebagian
kecil demensia berat pada usia sangat tua (diatas 90 tahun). Studi kasus
Studi kasus yang dilakukan oleh serly yohana Dkk, dengan judul
tertarik untuk studi kasus tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan
Demensia.
4
4. Apa saja manifestasi klinis pada demensia ?
1.3 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2009).
gambaran klinis dan patologi yang khas, berfariasi dalam awitan, umur,
jerman yang bernama Dr. Alois Alzheimer pada tahun 1906 penyakit
6
meningkat terus, bahkan diramalkan pertumbuhannya akan lebih cepat
7
penyakit lainnya, serta gangguan nutrisi, metabolik dan toksisitas secara
gangguan fungsi kognitif (daya ingat, daya pikir dan belajar), gangguan
8
3) Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat
yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak
beralasan.
2.2.1 Pengkajian
yang baru saja terjadi, dan tidak mampu mengenali orang, tempat
dan waktu.
9
ngulang cerita yang sama karena lupa telah menceritakannya.
kata yang tidak tepat atau tidak mampu menemukan kata-kata yang
tepat. .
3. Keadaan Umum
individu.
10
d. Ideal diri, keinginann yang tidak sesuai dengan kenyataan
kepercayaannya.
h. Status mental
steriotipi.
asa.
11
e) Afek dan emosi. Respon emosional klien mungkin
ambivalen
12
(waham), perubahan linguistik (memperlihatkan gangguan
neologisme.
atau keputusan.
pagi hari.
berat badan.
13
dan stres. Kadang-kadang dapat terjadi konstipasi, akibat
3. Hidung : untuk mengetahui hidung bersih, tidak ada luka atau lessi,
Riwayat infeki.
dinding dada.
14
7. Abdomen: Bentuk distended/flat/lainnya, nyeri tekan, Bising usus:
mampu 0.
pertolongan 0.
15
Berjalan (jalan datar) Mandiri 3, Dibantu satu
mampu 0
inkontinen 1, Inkontinen 0.
inkontinen 1, Inkontinen 0.
ketergantungan.
16
ibu Anda? Lupa - 10 Angka 20 dikurangi 3=? Dan
17
Pengulanga n Responden mengulang kata-kata yang
(Subyek+Predikat+Obyek+Keterangan) 1 0 Menggamba r
18
proses kehidupan atau kerentanan (vulnerability) baik pada
keperawatan seperti:
1) Kerusakan Memori.
2) Resiko Jatuh.
a. Batasan karakteristik:
di pelajari.
pernah di lakukan
mudah lupa.
19
b. Noc: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
hasil:
dengan baik,
tepat.
c. NIC :
ingatannnya kembali.
20
f) Kaji kemampuan kemampuan klien memahami dan
memproses informasi.
Batasan karakteristik:
gerakan bertujuan.
c) NIC:
tertentu.
21
Sarankan alas kaki yang aman (tidak licin).
untuk jalan).
ekspresi pesan.
miliki.
22
c) NIC:
pagi)
pasien .
hasil:
23
c) NOC :
d) NIC:
24
keperawatan. Dengan menentukan diagnosis keperawatan, maka
atau lainnya.
25
melakukan, membantu, atau mengarahkan kinerja aktivitas
pengobatan Dimensia.
ditetapkan.
diharapkan.
26
d) Mencatat keputusan atau hasil pengukuran pencapaian
tujuan,
2) Evaluasi hasil: Evaluasi ini berfokus pada respons dan fungsi klien.
27
2.3 ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
a. Nama : Ny. U
c. Usia : 82 Tahun
d. Pendidikan terakhir : SD
e. Agama : Islam
B. Genogram
(Klien tidak tidak ingat keluarga klien, klien dibawa oleh tukang
28
C. Riwayat Lingkungan Hidup Klien
kegiatan sehari-hari.
panti werdha.
2. Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan klien meliputi status kesehatan klien saat ini dan
29
A. Status Kesehatan Klien Saat Ini
verbal, dari segi fisik mengalami kyphosis dan saat ini klien
tidak ada benjolan, tidak ada memar dan tidak ada lesi
kuku bersih
konjunktiva normal.
30
l. Mulut dan gigi : Jumlah gigi 2 buah, ada karies.
dan kelenjar getah bening, dan tidak ada peningkatan tekanan vena
jugularis, simetris
dulness
pertambahan usia.
4. Riwayat Psikososial
informasi yang didapatkan oma Utik hanya di bawa oleh seorang wanita
31
yang menemukannya di jalan dan membawanya ke panti werdha, pada
Keterangan :
B. INDEKS KATZ
1) Bathing : Mandiri
2) Dressing : Mandiri
3) Toileting : Mandiri
32
4) Transferring : Mandiri
5) Continence : Mandiri
6) Feeding : Tergantung
5. Data Analisis
?” (degenera
terus menanyakan
berubah-ubah setiap
33
harinya, tidak mampu
menjawab pertanyaan
yang diberikan
Ds : “-”
mengingat orang,
hanya mengetahui
indonesia
6. Diagnosa Keperawatan
pengkajian adalah
ireversibel)
34
2) Hambatan komunikasi verbal s/d perubahan persepsi.
7. Asuhan Keperawatan
Tujuan/ Implementa
No Tanggal Diagnosa Intervensi Rasional evaluasi
Kriteria si
1 11 Perubahan proses Klien mampu - Lakukan - Untuk 11-13 13
February pikir s/d mengingat pendekatan membina February February
2013 perubahan nama perawat kepada klien hubungan 20123 2013
fisiologis dengan secara verbal terapeutik At 11.00 At 13.50
(degenerasi kriteria tidak dan tindakan antara - Melakukan S : “siapa
neuron menanyakan klien dan pendekatan yang
ireversibel) nama perawat perawat pada nenek namanya
Ds : “siapa setelah - utik. freestly”.
freestly (dalam tindakan - Panggil Mengharg
bahasa sunda) ?” keperawatan. klien dengan ai klien O : klien
namanya. sesuai - belum
Do : Klien tidak dengan Memanggil mampu
mampu keadaan nama klien menyebut
mengingat nama yang ada. pada saat kan nama
perawat dengan - berbincang. perawat
terus menanyakan - Tatap wajah Menghor tanpa
nama perawat tiap klien ketika mati klien - Menatap mengingat
kali bertemu, berbicara sebagai wajah klien kan nya
klien mampu pasangan saat lagi.
menjawab - bicara. berbicara.
pertanyaan pada Tuliskan - A :
saat pengkajian nama perawat Mengasah - masalah
dan menjawab di sebuah daya ingat Menuliskan belum
secara berubah- kertas dan di klien nama teratasi.
ubah setiap tempelkan tanpa perawat di
harinya, tidak pada salah memaksak kertas dan P :
mampu menjawab satu tempat an klien. menempelk Lanjutkan
pertanyaan yang yang mudah annya di intervensi
diberikan dilihat klien. meja
- samping
Sebutkan tempat tidur
nama perawat -Melatih klien.
tiap bertemu kemampua -
dan n klien Menyebutka
menanyakan untuk n nama
kembali mengingat perawat dan
ketika akan menanyaka
berpisah n kembali
35
ketika akan
berpisah.
36
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Menurut Hutapea, 2005, Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima
sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri
dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian. Dan Menua (menjadi tua)
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada
dalam proses berpikir ini, maka asuhan keperawatan sangat dibutuhkan dalam
3.2 Saran
tentang cara untuk pencegahan, maka penulis memberi saran kepada Panti
yang berhubungan dengan demensia dengan materi yang sederhana yang dapat di
37
cerna oleh klien dengan mudahnya sehingga klien dapat mengerti tentang
demensia mulai dari definisi, penyebab, tanda dan gejala dan cara pencegahannya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, Ronald. 2005. Sehat dan Ceria Diusia Senja. PT Rhineka Cipta: Jakarta.
lange.
Jakarta.
EGC.Jakarta
FKUI.
Setiati, Siti. 2003. Ilmu Penyakit Dalam, jilid III, edisi IV, FKUI, Jakarta.
39