DISUSUN OLEH :
Hellen Catrien Samberi
NIM 102022167
Kelompok B02
2. Faktor Penyebab
Faktor utama yang menyebabkannya adalah faktor usia. Dengan bertambahnya usia,
kemungkinan gejala ini meningkat. Faktor risiko yang sering menyebabkan demensia pada
lansia adalah usia, riwayat keluarga, lalu keluarga yang juga berusia lanjut dan mengalami
kepikunan, dan biasanya yang lebih dominan adalah perempuan. Selain karena faktor usia
demensia senilis juga terjadi oleh berbagai macam penyebab seperti gangguan degenerasi
primer atau metabolic, penyakit kronis (alzheimer, stroke), disfungsi otak yang diakibatkan
oleh penyakit serebrovaskuler, serta penyebab-penyebab lain seperti nutrisi dan vitamin yang
diperoleh, infeksi, gangguan metabolik dan endokrin, lesi desak ruang, stress, gangguan
nutrisi, obat-obatan, gangguan autoimun, intoksikasi, trauma, kekurangan hormone tiroid juga
dapat menyebabkan terjadinya demensia senilis ini. (Nugroho, 2008). Selain itu, terdapat
faktor risiko seperti tidak berfungsinya anggota tubuh karena semakin bertambahnya usia
maka terdapat beberapa anggota tubuh yang berkurang fungsinya. Contohnya seperti indera
penglihatan manusia, makin bertambahnya umur seseorang maka sel dan saraf mata akan
berkurang maka dari itu bisa menyebabkan penglihatan terhadap suatu obyek terbatas. 2
Jaringan Saraf
Jaringan saraf berfungsi untuk mengirimkan sinyal/impuls ke dan dari otak. Sinyal yang
ditransmisikan adalah stimulus yang ditangkap oleh alat indera (reseptor) dalam bentuk arus listrik
yang disebut impuls. Impuls mengalir di sepanjang neuron dari satu neuron ke neuron lainnya. 3
Berdasarkan strukturnya neuron dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu neuron saraf motorik,
sensorik, dan konektor.
1. Neuron motorik (eferen)
Neuron motorik adalah neuron yang mengirimkan impuls dari sistem saraf
sentral untuk sel efektor (otot dan kelenjar). Sifat memperluas badan sel, dendrit
akson pendek dan panjang.
2. Neuron sensorik (aferen)
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa informasi (tegangan) pada reseptor di sistem
saraf pusat. Ini ditandai dengan bagian tubuh sel yang dikelompokkan membentuk ganglia
pendek dan akson dan dendrit panjang.
3. Konektor (interneuron)
Interneuron adalah sel saraf yang membentuk sistem saraf pusat dan mengirimkan informasi
eksitasi interneuronal di sistem saraf pusat. Ciri-ciri neuron ini pendek dan dendritic beberapa
akson pendek dan beberapa panjang.4
Neurotransmitters
Neurotransmitter adalah senyawa dalam tubuh manusia yang berperan dalam mentransmisikan
stimulus antara sel saraf (neuron) dan neuron target. Sel target ini bisa berada di otot, kelenjar,
maupun saraf lainnya. Sistem saraf yang menghantarkan sinyal bekerja untuk mengontrol organ
tubuh, fungsi psikologis, dan fungsi fisik. Dalam hal ini, sel saraf yang juga dikenal sebagai neuron,
beserta neurotransmitter berperan penting dalam menjalankan fungsi sistem saraf. Secara rincinya, sel
saraf memicu rangsangan atau impuls saraf dengan melepaskan neurotransmitter agar bisa membawa
sinyal ke sel tubuh sasaran. Selanjutnya, neurotransmitter atau molekul pembawa pesan kimia tersebut
melakukan perjalanan antar sel dan menempel pada sel target. Proses ini yang kemudian memicu
tindakan di sel target sehingga organ atau bagian tubuh tertentu dapat melakukan fungsinya. 5
1. Jenis-jenis neurotransmitter
a. Adrenalin
Adrenalin, juga dikenal sebagai epinefrin, adalah hormon yang diproduksi dalam
situasi stres tinggi atau situasi yang menggairahkan. Hormon ini menstimulasi
peningkatan denyut jantung, mengontraksikan pembuluh darah, dan melebarkan
saluran udara, untuk meningkatkan aliran darah ke otot & oksigen ke paru-paru. Hal
ini menyebabkan peningkatan fisik, dan kesadaran yang tinggi.
b. Noradrenalin
Noradrenalin, juga dikenal sebagai norepinefrin, adalah neurotransmitter yang
mempengaruhi perhatian & dan tindakan merespons di otak. Bersamaan dengan
adrenalin, norepinefrin juga terlibat dalam respons 'fight or flight'. Efeknya dalam
tubuh adalah mengontraksikan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah.
Pasien yang didiagnosis dengan ADHD akan sering diresepkan obat yang dirancang
untuk membantu meningkatkan kadar noradrenalin di otak.
c. Dopamin
Dopamin dikaitkan dengan perasaan senang & puas. Hal ini juga terkait dengan
kecanduan, gerakan, dan motivasi. Perasaan puas yang disebabkan oleh dopamin
dapat menjadi keinginan, dan untuk memuaskan ini orang tersebut akan mengulangi
perilaku yang mengarah pada pelepasan dopamin. Perilaku ini bisa alami, seperti
makan dan seks, atau tidak alami, seperti kecanduan narkoba.
d. Serotonin
Serotonin dianggap sebagai kontributor perasaan sejahtera dan bahagia. Serotonin
mengatur siklus tidur bersama dengan melatonin, dan juga mengatur pergerakan usus.
Tingkat serotonin yang rendah telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan
beberapa gangguan mental. Antidepresan bekerja dengan meningkatkan kadar
serotonin. Olahraga dan tingkat cahaya juga dapat memberikan efek positif pada
tingkat serotonin.
e. Gamma-Aminobutyric Acid (GABA)
Asam gamma-aminobutirat (GABA) adalah neurotransmitter penghambat utama
otak; perannya adalah untuk menenangkan saraf yang menembak di sistem saraf
pusat, peningkatan kadar GABA meningkatkan fokus mental dan relaksasi, sementara
kadar GABA yang rendah dapat menyebabkan kecemasan, dan juga telah dikaitkan
dengan epilepsi. GABA juga berkontribusi pada kontrol motorik dan penglihatan.
Obat untuk mengobati epilepsi sering bertindak dengan meningkatkan kadar GABA
di otak.
f. Asetikolin
Asetilkolin, sering disingkat menjadi ACh, adalah neurotransmitter utama yang
terlibat dalam pemikiran, pembelajaran dan memori. Di dalam tubuh, ACh terlibat
dalam mengaktifkan aksi otot. Kerusakan pada area otak yang memproduksi
asetilkolin telah dikaitkan dengan defisit memori yang terkait dengan penyakit
Alzheimer. Asetilkolin juga dikaitkan dengan perhatian, dan peningkatan persepsi
sensorik saat bangun tidur.
g. Glutamat
Glutamat adalah neurotransmiter yang paling umum di otak, dan terlibat dalam fungsi
kognitif, seperti pembelajaran dan memori. Glutamat juga mengatur perkembangan
otak dan penciptaan kontak saraf. Glutamat sebenarnya beracun bagi neuron dalam
jumlah yang lebih besar, dan jika terlalu banyak yang ada dapat membunuh mereka;
kerusakan otak atau stroke dapat menyebabkan terciptanya kelebihan yang
berbahaya, membunuh sel-sel otak.
h. Endorfin
Endorfin adalah serangkaian senyawa, bagian biologis aktif yang ditunjukkan di atas,
terbentuk dari rantai panjang beberapa asam amino. Endorfin dilepaskan di otak
selama berolahraga, kegembiraan, rasa sakit, dan aktivitas seksual, dan menghasilkan
perasaan sejahtera atau bahkan euforia. Setidaknya 20 jenis endorfin telah
diidentifikasi pada manusia. Makanan tertentu, seperti cokelat & makanan pedas, juga
dapat merangsang pelepasan endorfin.
Otak
1. Pengertian
Otak adalah organ kecil yang tersimpan di tengkorak kepala sistem saraf pusat dan bertindak
sebagai pusat kontrol dan koordinasi untuk semua fungsi aspek biologis, fisik dan sosial dari
seluruh tubuh.
2. Bagian dan Fungsi
a. Otak besar (cerebrum)
Otak besar (cerebrum) merupakan bagian terbesar (± 80%) dari berat otak. Otak Besar
merupakan pusat aktivitas mental seperti ingatan (memory), intelek (kecerdasan) serta
kesadaran dan perhatian. Keberadaannya memungkinkan individu untuk berpikir,
berbicara, mengingat dan mengendalikan pikirannya. Otak ini juga berperan besar dalam
belajar. Selain itu, tingkat kecerdasan individu juga terbentuk di dalam otak besar.
Otak terbagi menjadi dua belahan (hemisphere), yaitu kiri dan kanan oleh fisura
longitudinal. Setiap belahan memiliki fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri, yang
dikenal sebagai otak rasional, bekerja secara linear dan berurutan dan berurusan dengan
hal-hal yang berkaitan dengan hubungan logis, kata dan bahasa, dan matematika. Di sisi
lain, otak kanan atau otak irasional bekerja dalam pola yang tidak teratur terkait dengan
kreativitas, seni, desain, musik, warna, dll.6
b. Otak kecil (cerebellum)
Otak kecil (cerebellum) terletak di bagian belakang kepala dekat lobus oksipital dengan
bagian atas leher. Itu terhubung ke otak melalui batang otak. Otak kecil bertanggung
jawab untuk koordinasi dan keseimbangan. Fungsi otak kecil terbagi menjadi tiga
spesifik, yaitu vestibulocerebellum (anarcheocerebellum) yang terdiri dari lobus
flocculonodular dan lingula, yang bertanggung jawab untuk mengendalikan
keseimbangan, otot aksial dan proksimal, ritme pernapasan, gerakan kepala dan mata
(stabilisasi visual). Kedua, spinocerebellum (paleocerebellum); Fungsi dalam mengontrol
otot yang berhubungan dengan postur dan keseimbangan. Ketiga, serebelum pontin
(neocerebellum); fungsi keseimbangan tubuh, gerakan tubuh, serta kecepatan dan
ketepatan berbicara.6
c. Batang otak (brain stem)
Terletak di dasar tulang tengkorak dan meluas ke tulang belakang atau sumsum tulang
belakang. Batang otak terdiri dari otak tengah, mata, dan inti sel. Ini berisi saraf kranial
dan jalur untuk pertukaran informasi antara otak, otak kecil dan sumsum tulang belakang.
Bagian otak ini mengatur fungsi dasar kehidupan seperti pernapasan, detak jantung, suhu
tubuh, proses pencernaan dan lain-lain.6
d. Memori pada otak
Hippocampus adalah bagian dari sistem limbik dan terletak di lobus temporal otak
tengah. Bagian otak ini terdiri dari beberapa struktur kunci yaitu hippocampus yang
sebenarnya alveus dan subiculum. Area ini bertanggung jawab untuk memori jangka
panjang dan jangka pendek (memori) dan juga berperan dalam pembentukan memori
navigasi dan spasial.6
e. Penyebab memori menurun
Penyebab memori otak menurun salah satunya disebabkan oleh faktor usia. Usia lanjut
sering diartikan sebagai masa kemunduran yang meliputi penurunan fungsi fisik,
psikososial, kognitif, intelektual, dan memori. Penurunan kemampuan kognitif, seperti
gangguan ingatan (misal pelupa) dimana ingatan akan hal-hal masa remaja masih baik
tetapi ingatan akan hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini sangat terganggu. Perubahan
intelektual pada lansia dimanifestasikan dengan penurunan kecerdasan dasar, yang berarti
penurunan otak kanan, menyebabkan kesulitan dalam komunikasi non-verbal,
memecahkan masalah, mengenali wajah, kesulitan dalam perhatian dan konsentrasi, tetapi
dalam bidang kosa kata. (Kosakata), pengetahuan matematika dan pengetahuan umum
tetap stabil. Penurunan mental juga mempengaruhi batasan memori tertentu.7
Memori
1. Definisi
Memori atau daya ingat adalah kemampuan individu untuk menyimpan informasi dan
informasi tersebut dapat dipanggil kembali di waktu yang akan datang. Memori merupakan
unsur inti dari perkembangan kognitif, karena segala bentuk belajar dari individu melibatkan
memori.8 Dengan memori individu dimungkinkan untuk dapat menyimpan informasi yang
diterima sepanjang waktu. Terdapat perbedaan tentang memori, yang pertama mengenai
tahapan memori: encoding, storage and retrieval. Perbedaan kedua adalah tentang perbedaan
penyimpanan memori dalam periode jangka pendek atau jangka panjang. 8
2. Mekanisme memori
Dalam proses untuk menuju tiap-tiap tipe memori, informasi yang diterima harus melalui
beberapa tahapan tertentu, yaitu pemasukan pesan (encoding), penyimpanan (storage),
konsolidasi, dan pemanggilan kembali (recall). Berikut penjabarannya : 9
a. Memasukkan informasi atau pesan dalam ingatan atau encoding
Merupakan proses yang pertama kali dilalui suatu informasi agar dapat menjadi suatu
memori. Melalui proses encoding, sumber informasi oleh otak diubah dalam bentuk lain,
seperti sebuah kata yang terbaca (visual) akan dapat disimpan jika diubah terlebih dahulu
dalam bentuk suara (audio) atau pengertian (semantik). Secara umum terdapat tiga jenis cara
untuk mengubah suatu bentuk informasi, yaitu secara visual, audiotori, dan semantik. 9
b. Penyimpan informasi dalam ingatan atau storage
Merupakan proses menyampaikan informasi atau pesan yang baru didapat ke dalam memori.
Berdasarkan jenis memorinya, proses penyimpanan terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu
chunking dan rehearsal (memori jangka pendek), serta pengulangan proses belajar (memori
jangka Panjang). Chunking merupakan proses penyimpanan dengan cara menggabungkan
potongan-potongan informasi. Rehearsal merupakan proses menahan informasi dalam
memori jangka pendek secara sadar mengulang kata, kalimat, atau angka. Sedangkan untuk
menyimpan ke dalam memori jangka panjang diperlukan proses belajar yang berulang.
Memori jangka pendek dapat diubah menjadi memori jangka Panjang melalui proses
konsolidasi.9
c. Konsolidasi Memori
Merupakan proses yang bertujuan untuk menstabilkan engram. Engram mengacu pada
bagaimana memori tersebut disimpan dalam bentuk perubahan-perubahan baik secara
biofisika ataupun biokimia pada otak dan jaringan saraf lainnya dalam respon terhadap
stimulus eksternal. Proses konsolidasi inilah yang menghubungkan antara memori jangka
pendek dan jangka panjang.9
d. Pemanggilan kembali atau recall
Merupakan proses mengingat kembali informasi yang telah diubah dan disimpan di dalam
otak. Memori disimpan secara terpisah di berbagai korteks serebri yang masing-masing
dikaitkan oleh jaringan asosiasi dan neural. Menurut penelitian, semakin banyak item yang
disimpan maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengingat kembali data
tersebut. Pemanggilan kembali memori (recall) memerlukan jalur persarafan yang terbentuk
saat memori tersebut diubah (encoding).9
Memori sensori atau sensory storage akan merekam informasi atau stimulus yang masuk dan
ditangkap oleh panca indera. Informasi yang masuk ini dapat dideteksi melalui salah satu
panca indera atau melalui kombinasi panca indera.9
Sumber : http://jpsugiono.blogspot.com/2017/10/ingatan-dalam-otak-manusia.html?view=snapshot
● Rangsangan eksternal
Mendapatkan informasi melalui panca indera manusia
● Menerima sejumlah informasi dan menyaring informasi. Informasi yang tidak
diperhatikan akan terlupakan, sedangkan informasi yang diperhatikan akan di transfer ke
memori jangka pendek
● Memori jangka Pendek
Informasi yang ditransfer ke memori ini akan ditahan dengan durasi 15-30 detik. Durasi
dapat bertambah dengan melakukan pengulangan agar informasi tersebut akan teringat
agar dapat ditransfer ke memori jangka panjang.
● Memori jangka Panjang
Informasi yang terdapat di memori jangka panjang ini diproses secara mendalam dan
teratur. informasi tersebut dapat digunakan dengan cara mentransfer kembali ke memori
jangka pendek. Informasi yang sudah tidak bisa digunakan akan terlupakan karena
kegagalan dalam proses pengambilan kembali (recall).
a. Waktu penyimpanan
Pada memori jangka pendek waktu penyimpanan terjadi secara langsung. Namun, pada
memori jangka panjang hal tersebut sedikit lebih lambat. Hal ini dikarenakan informasi
tersebut harus melalui memori jangka pendek sebelum dipindahkan ke memori jangka
panjang. Peningkatan berupa latihan dan pengulangan informasi dilakukan melalui
memori jangka pendek.10
b. Durasi
Pada memori jangka pendek durasi informasi yang didapat hanya bertahan selama
beberapa detik atau hitungan jam. Hal ini dikarenakan informasi tersebut belum
sepenuhnya diproses dalam penyimpanan memori. Sedangkan pada memori jangka
panjang hal tersebut mampu bertahan selama beberapa hari bahkan hingga tahun. 10
c. Kapasitas penyimpanan
Pada memori jangka pendek kapasitas penyimpanan yang tersedia terbatas. Sedangkan
pada memori jangka panjang sangat besar.10
d. Waktu yang dibutuhkan dalam mengingat kembali
Pada memori jangka pendek waktu yang dibutuhkan dalam mengingat kembali relatif
cepat. Sedangkan pada memori jangka panjang cenderung lambat kecuali mengenai
memori yang sering digunakan atau sangat melekat. 10
e. Kegagalan dalam pemanggilan informasi (lupa)
Pada memori jangka pendek kegagalan terjadi secara permanen kecuali terjadi
konsolidasi informasi yang selanjutnya akan memindahkan informasi ke memori jangka
panjang. Sedangkan pada memori jangka panjang hanya bersifat sementara, memori trace
relatif stabil.10
f. Mekanisme penyimpanan memori
Pada memori jangka pendek mekanisme penyimpanan memori melibatkan perubahan
sementara fungsi sinaptik yang mengubah jumlah neurotransmiter yang dibebaskan.
Sedangkan memori jangka panjang melibatkan perubahan permanen fungsi dan struktur
sehingga terjadinya peningkatan pelepasan neurotransmitter. 10