Laporan ini diisusun untuk melengkapi tugas Praktek Keperawatan Gerontik yang
diampuh oleh :
Disusun Oleh :
2. ETIOLOGI
3. PATOFISIOLOGI
Penyakit degenerative pada otak, gangguan vaskular dan penyakit lainnya, serta gangguan
nutrisi, metabolic dan toksisitas secara langsung maupun tak langsung dapat menyebabkan sel
neuron mengalami kerusakan melalui mekanisme iskema, infark, inflamasi, deposisi protein
abnormal sehingga jumlah neuron menurun dan mengganggu fungsi dari area kortikal ataupun
subkortikal. Di samping itu, kadar neurotransmitter di otak yang di perlukan untuk proses
konduksi saraf juga akan berkurang. Hal ini akan menimbulkan gangguan fungsi kognitif (daya
ingat, daya pikir dan belajar), gangguan sensorium (perhatian, kesadaran), persepsi, isi pikir,
emosi dan mood. Fungsi yang mengalami gangguan tergantung lokasi area yang terkena
(kortikal atau subkortikal) atau penyebabnya, karena manifestasinya dapat berbeda. Keadaan
patologis dari hal tersebut akan memicu keadaan konfusio akut demensia (Darmojo, 2009).
Faktor Psikososial
Derajat keparahan dan perjalanan penyakit demensia dapat dipengaruhi oleh faktor psikososial.
Semakin tinggi intelegensia dan pendidikan pasien sebelum sakit maka semakin tinggi juga
kemampuan untuk mengkompensasi deficit intelektual. Pasien dengan awitan demensia yang
cepat (rapid onset) menggunakan pertahanan diri yang lebih sedikit daripada pasien yang
mengalami awitan yang bertahap. Kecemasan dan depresi dapat memperkuat dan memperburuk
gejala. Pseudodemensia dapat terjadi pada individu yang mengalami depresi dan mengeluhkan
gangguan memori, akan tetapi pada kenyataannya ia mengalami gangguan depresi. Ketika
depresinya berhasil ditanggulangi, maka defek kognitifnya akan menghilang.
(Gambar: Pathway Demensia)
4. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh juga tetap dilakukan untuk mengidentifikasi
penyakit vaskular sistemik dan tanda-tanda sistemik yang mungkin berhubungan dengan
penyebab demensia yang lebih jarang (misalnya, perubahan warna mata cokelat akibat
penyakit Wilson). Pemeriksaan fisik lain untuk menyingkirkan penyebab jantung,
metabolik, dan lainnya, dapat dipertimbangkan untuk menyingkirkan penyebab
reversibel dari gangguan kognitif seperti gangguan kejiwaan (depresi) dan disfungsi
tiroid.
- TTV:
TD : 130/80x/menit.
N : 90x/menit
S : 36,0 0C
RR : 21x/menit
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Untari, Novijayanti & Sugihartiningsih (2019) Pada lansia pemeriksaan dilakukan
dapat dimulai dengan pemeriksaan sederhana hingga yang paling seksama sebagaimana berikut:
1. Lansia mengeluh mengalami gangguan ingatan, daya pikir. Misalnya kurang lancarnya
bicara, sulit menentukan kata-kata yang tepat (fungsi eksekutif yang terganggu).
2. Menanyakan riwayat keluhan dari keluarga atau relasi yang terdekat maupun yang
terpercaya.
3. Pemeriksaan skrining neuropsikologis/ kognitif MMSE (Mini Mental State
Examination), skrining 7 menit. Tes ini yang paling sering dipakai mencakup tes
orientasi, perhatian, bahasa, memori, dan keterampilan visualspasial. Pemeriksaan ini
mempunyai skor maksimal 30. Jika mempunyai skor di bawah 24, pasien patut dicurigai
mengalami demensia. Meskipun nilai skor ini sangat subjektif karena pengaruh
pendidikan juga berperan pada tingginya nilai skor, apalagi jika seseorang dengan
pendidikan tinggi dengan gejala di alzheimer, pasien tersebut masih mungkin
mempunyai nilai skor yang lebih tinggi dari 24. Sebaliknya, pasien yang berpendidikan
rendah dapat menunjukkan nilai skornya kurang dari 24, tetapi pasien tidak menderita
demensia alzheimer.
4. Pemeriksaan status mental dengan Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ).
Berikut instrumentnya : Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ) adalah
suatu instrumen yang saling menunjang, mudah dipergunakan, dan tidak memerlukan
bahan-bahan yang bersifat kusus.
5. Diagnosti Medis lainnya, meliputi:
- CT scan
- MRI
- Positron Emission Tomography (PET)
- Single Photo Emission Computed Tomography (SPELT)
a) Farmakoterapi.
b) Non Farmakologi
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul (SDKI)
- Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan.
- Defisit perawatan diri
2. Intervensi Keperawatan ( secara umum berdasarkan SLKI dan SIKI)
- Brain Gym (Senam Otak).
- Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
PENGKAJIAN INDIVIDU LANSIA
3. Pola Tidur :
Klien mengatakan waktu tidur tidak menentu, klien tampak tidur siang kurang lebih 30
menit dan ketiduran saat malam hari ketika sedang menonton tv.
5. Kebersihan diri :
Klien hanya mandi sekali dan dibantu mandikan oleh care giver pada pagi hari. Care
giver/petugas panti mengatakan klien hanya mandi sekali dan jarang untuk mandi di sore
hari. Klien selalu keramas pada saat mandi.
B. PSIKOLOGIS
1. Keadaan Emosi : Emosi klien tampak stabil. Klien dapat
mempertahankan komunikasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
C. SOSIAL
1. Dukungan Keluarga :
Klien mengatakan dekat dengan keluarganya. Keluarga klien rutin mengunjungi klien
dan menghubungi klien. Klien mengatakan istri klien sudah meninggal.
2. Hubungan Antar Penghuni :
Klien mengatakan hanya sesekali berkomunikasi dengan penghuni STW lainnya. Klien
dapat berkomunikasi dengan baik, dan tidak terlalu sering berkomunikasi karena klien
lebih suka berada di dalam kamarnya.
3. Hubungan Dengan Orang Lain :
Klien berhubungan baik dengan orang lain dan petugas panti lainnya. Klien mampu
melakukan komunikasi dan kooperatif saat ditanya.
D. SPRITUAL / KULTURAL
1. Pelaksanaan Ibadah :
Klien beragama Islam dan menjalankan ibadah sholat jika pasien tidak lupa.
E. AKTIVITAS SEHARI-HARI :
Klien selalu mengikuti kegiatan senam di pagi hari, dan setelahnya berkumpul di
pendompo bersama penghuni lainnya, dan lebih suka berada di kamarnya sendiri.
F. REKREASI :
Klien tidak dapat mengingat selama di STW melakukan rekreasi atau jalan-jalan ke luar
panti bersama keluarganya.
G. PEMERIKSAAN FISIK
a. TANDA-TANDA VITAL
- Keadaan umum : Lemah
- Kesadaran : Composmentis
- Suhu : 36,0 0C
- Nadi : 90x/menit
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Pernafasan : 21x/menit
- Tinggi badan : 160 cm
- Berat badan : 51.5 kg
b. KEBERSIHAN PERORANGAN
1. Kepala
- Rambut :
Kulit kepala tampak bersih, seluruh rambut sudah memutih/beruban dan terlihat tipis.
Terdapat luka kecil pada kulit kepala klien karena klien sempat jatuh dari kursi roda tiga
bulan lalu.
- Mata :
Ketajaman penglihatan klien kabur. Konjungtiva tidak anemis, lapang pandang kurang
jelas, pandangan klien terasa kabur dan tidak dapat membaca jika tidak memakai
kacamata.
- Hidung :
Bentuk simetris, fungsi penciuman klien baik.
- Mulut :
Mukosa bibir lembab, klien sudah tidak memiliki gigi, tidak ada peradangan. Fungsi
mengunyah kurang baik, fungsi bicara baik dapat dipahami.
- Telinga :
Fungsi pendengeran baik, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri, dan tidak ada alat bantu
dengar.
2. Leher :
Saat diraba tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening dan kelenjar tyroid.
3. Dada / Thorax
- Dada :
I : bentuk dada simetris, frekuensi napas cepat dan tidak menggunakan alat bantu
napas.
P : tidak terdapat benjola, premitustaktil sama antara kiri dan kanan.
P : perkursi dada resonan.
A : suara napas veskuler.
- Paru-paru : Premitustaktil simetris kiri dan kanan.
- Jantung :
4. Abdomen :
Perut tidak membuncit, klien mengatakan nyeri sekitar uluhati pada tanggal 14 Mei
2023, nyeri sudah tidak ada saat dikaji.
5. Muskuloskeletal :
Kekuatan otot klien 4. Gaya berjalan klien tidak lambat, namun klien mudah lelah saat
berjalan jauh sehingga klien menggunakan kursi roda.
6. Lain-lain :-
V. INFORMASI PENUNJANG
- TERAPI MEDIS :
Amplodipin 5 mg 1x1
Vit B Complex 1x1
VIII. INTERVENSI
Hari/Tanggal
Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam
Rabu, 24 Mei - Mengajarkan clock S :
2023 drawing. - Klien mengatakan selama di
- Mengajarkan senam panti merasa senang karena
otak. ada teman untuk mengobrol.
- Melakukan terapi - Klien mengatakan saat muda
reminiscence ia mampu melakukan aktivitas
seperti berlari dan tidak
mudah lelah.
O:
- Klien tidak mampu
Gangguan Memori
10.30 melakukan clock drawing
berhubungan dengan karena penglihatannya kabur.
proses penuaan. - Klien mampu menceritakan
pengalamannya di masa lalu.
- Klien dapat menyebutkan
nama-nama barang yang di
tunjuk (gelas, tisu, dan jam
tangan.)
- Skor MMSE : 22.
A : Gangguan memori belum teratasi.
P:
- Intervensi dilanjutkan.
- Memantau kebersihakan S:
klien dengan kebersihan - Klien mengatakan mandi
diri. hanya sekali, dan akan mandi
- Merawat rambut klien. sore.
- Membantu klien untuk - Klien mengatakan kenyang.
makan agar kemampuan O:
makan meningkat. - Klien belum mampu
Rabu, 24 Mei
Defisit Perawatan - Melatih klien melakukan perilaku baru
2023
Diri berhubungan membuang sisa seperti membuang sampah
makanan pada tempat sisa makanan pada tempat
dengan
sampah. sampah.
menurunannya - Rambut klien bersih dan
kemampuan merawat tertata rapih.
diri. - Baju klien bersih dan sudah di
12.10
cuci.
- Kuku tampak panjang.
A : Defisit perawatan diri belum
teratasi.
P:
- Intervensi dilanjutkan pantau
kebersihan klien
Kamis, 25 Gangguan Memori - Mengajarkan clock S:
Mei 2023 berhubungan dengan drawing. - Klien mengatakan sudah
proses penuaan. - Mengajarkan senam makan, dan mau berjemur.
otak. - Klien mengatakan tidak bisa
07.20 - Melakukan terapi berolahraga berat di umurnya
reminiscence saat ini, dan bercerita saat
muda klien suka berolahraga.
O:
- Klien mampu menceritakan
pengalamannya di masa lalu.
- Klien dapat berhitung dari 1-
10.
- Klien dapat menjawab
pengurangan 10-3 sama
dengan 7.
- Klien belum mampu
melakukan clock drawing.
- Klien mampu menyebutkan
tiga nama barang disekitarnya
(baju, sabun mandi, dan
shampoo)
- Skor MMSE : 22.
A : Gangguan memori belum teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan.
- Memantau kebersihakan S:
klien dengan kebersihan - Klien mengatakan kukunya
diri. sudah bersih setelah dipotong.
- Merawat rambut klien. - Klien mengatakan mau
- Membantu klien untuk memotong rambutnya.
makan agar kemampuan O:
makan meningkat. - Klien belum mampu
- Membantu klien melakukan perilaku baru
memotong kuku klien seperti membuang sampah
yang kotor dan panjang. sisa makanan pada tempat
Defisit Perawatan - Membantu klien sampah.
Kamis, 25 Diri berhubungan memotong rambut yang - Rambut klien bersih dan
Mei 2023
dengan sudah panjang. sudah di potong pendek.
menurunannya - Membantu klien untuk - Baju klien bersih dan sudah di
kemampuan merawat membersihkan diri cuci.
08.35
diri. (mandi) di damping - Kuku tampak bersih dan
care giver. sudah dipotong.
- Klien mampu menghabiskan
makanannya.
- Klien tampak tenang ketika
berjemur di pagi hari.
A : Defisit perawatan diri belum
teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan pantau
kebersihan klien.
Jumat, 26 Mei Gangguan Memori - Mengajarkan clock S:
2023 berhubungan dengan drawing. - Klien mengatakan sudah
proses penuaan. - Mengajarkan senam makan, dan mau berjemur.
otak. O:
- Melakukan terapi - Klien mampu menceritakan
reminiscence pengalamannya di masa lalu.
- Klien dapat berhitung dari 1-
10.
- Klien mampu menulis angka
1-12 dengan berurut.
- Klien mampu menggambar
lingkaran utuh.
- Klien mampu
- Klien dapat menjawab
pengurangan 10-3 sama
dengan 7.
- Klien belum mampu
melakukan clock drawing.
- Klien mampu menggambar
pukul 11.10
- Klien mampu menyebutkan
tiga nama barang disekitarnya
(peci, sendal, dan lemari)
- Skor MMSE : 22.
A : Gangguan memori belum teratasi.
P:
- Mengevaluasi kemampuan
daya ingat pasien
(remniscene).
- Mengevaluasi kemampuan
menggambar clock drawing.
- Lanjutkan intervensi terapi
reminiscene dan brain gym.
- Memantau kebersihakan S:
klien dengan kebersihan - Klien mengatakan sudah
diri. mandi dan selesai sarapan
- Membantu klien untuk pagi dan minum obat.
makan agar kemampuan O:
makan meningkat. - Klien sudah mulai membuang
- Membantu klien untuk sampah kecil seperti tisu
membersihkan diri bekas pada tempat sampah.
- Baju klien bersih dan sudah di
Defisit Perawatan cuci.
Diri berhubungan - Kuku tampak bersih dan
sudah dipotong.
Jumat, 26 Mei dengan
- Klien tampak tenang ketika
2023 menurunannya berjemur di pagi hari.
kemampuan merawat A : Defisit perawatan diri belum
diri. teratasi.
P:
- Mengevaluasi klien untuk
mentaati membuang sampah
di tempatnya.
- Memantau kebersihan diri
klien.
- Memantau porsi makanan
yang dihabiskan klien.
- Intervensi dilanjutkan.
Sabtu, 27 Mei Gangguan Memori - Mengajarkan clock S:
2023 berhubungan dengan drawing. - Klien mengatakan sudah
proses penuaan. - Mengajarkan senam makan, dan mau berjemur.
otak. O:
- Melakukan terapi - Klien mampu menceritakan
reminiscence pengalamannya di masa lalu.
- Klien dapat menjawab
pengurangan 10-3 sama
dengan 7.
- Klien mampu melakukan
clock drawing.
- Klien mampu menggambar
pukul 11.10
- Klien mampu menyebutkan
tiga nama barang disekitarnya
(selimut, tv, dan remot)
- Skor MMSE : 22.
A : Gangguan memori belum teratasi.
P:
- Mengevaluasi kemampuan
daya ingat pasien
(remniscene).
- Mengevaluasi kemampuan
menggambar clock drawing.
- Lanjutkan intervensi terapi
reminiscene dan brain gym.
- Intervensi hentikan.
- Memantau kebersihakan S :
klien dengan kebersihan - Klien mengatakan sudah
diri. mandi dan selesai sarapan
- Membantu klien untuk pagi dan minum obat.
makan agar kemampuan O :
makan meningkat. - Klien sudah mulai membuang
- Membantu klien untuk sampah kecil seperti tisu
membersihkan diri bekas pada tempat sampah
walaupun harus diarahkan.
Defisit Perawatan - Baju klien bersih dan sudah di
Diri berhubungan cuci.
- Klien tidak bau.
Sabtu, 27 Mei dengan
- Klien tampak tenang ketika
2023 menurunannya berjemur di pagi hari.
kemampuan merawat A : Defisit perawatan diri belum
diri. teratasi.
P:
- Mengevaluasi klien untuk
mentaati membuang sampah
di tempatnya.
- Memantau kebersihan diri
klien.
- Memantau porsi makanan
yang dihabiskan klien.
Intervensi dihentikan.
SCREENING FAAL FUNGTIONAL
REACH (FR) TEST
NO LANGKAH
1 MINTA PASIEN BERDIRI DI SISI TEMBOK DENGAN TANGAN
DIRENTANGKAN KEDEPAN
2 BERI TANDA LETAK TANGAN I
INTERPRETASI :
USIA LEBIH 70 TAHUN : KURANG 6 INCHI : RESIKO ROBOH
INTERPRETASI :
• < 10 DETIK : MOBILITAS BEBAS
• < 20 DETIK : MOSTLY INDEPENDENT
• 20 – 29 DETIK : VARIABLE MOBILITY
• > 30 DETIK : GANGGUAN MOBILITAS