Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Gerontik

Disusun oleh :
Rifdah Faradillah
224291517001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2022
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal.
Seseoarang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih
tinggi dari 140/90 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastol. (Elisabet Corwin,
hal 356).
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm
Hg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka morbiditas maupun
mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang
sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah
yang kembali ke jantung (Triyanto, 2014)

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh
darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World Health
Organization) memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg.
Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007).

B. Etiologi
1. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial belum dapat diketahui,
sementara penyebab sekunder dari hipertensi esensial juga tidak
ditemukan. Pada hipertensi esensial tidak ditemukan penyakit
renivaskuler, gagal ginjal maupun penyakit lainnya, genetik serta ras
menjadi bagian dari penyebab timbulnya hipertensi esensial termasuk
stress, intake alkohol moderat, merokok, lingkungan dan gaya hidup.

2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder penyebabnya dapat diketahui seperti kelainan pembuluh
darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), hiperaldosteronisme,
penyakit parenkimal

C. Manisfestasi Klinik
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 2.
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Azotemia
10. Sulit bernafas saat beraktivitas
D. Komplikasi
Efek pada organ :
A. Otak
a. Pemekaran pembuluh darah
b. Perdarahan
c. Kematian sel otak : stroke
B. Ginjal
a. Malam banyak kencing
b. Kerusakan sel ginjal
c. Gagal ginjal
C. Jantung
a. Membesar
b. Sesak nafas (dyspnoe)
c. Cepat lelah
d. Gagal jantung
E. Patofisiologi

Faktor predisposisi : usia, jenis kelamin, merokok, stress, kurang olah raga,

genetic, alcohol,konsumsi garam, obesitas

Tekanan sistemik darah HIPERTENSI Perubahan

situasi

Beban kerja jantung Kerusakan vaskuler pembulum darah

Aliran darah makin cepat Perubahan struktur Informasi yang kurang Krisis

ke seluruh tubuh, situsional

sedangkan nutrisi dalam Penyumbatan Kurang Pengetahuan

sel sudah mencukupi kebutuhan pembuluh darah Metode koping

tidak efektif

Nutrisi lebih dari Vasokontriksi

kebutuhan tubuh
Koping individu

Gangguan sirkulasi tidak efektif

Otak Ginjal Pembuluh darah Retina

Vasokontriksi

Resistensi Suolai O2 pemb. Darah Sistemik Koroner Spasme Arterior

Pembuluh darah otak ginjal Vasokontriksi

Otak Iskemik Diplopia

Sinkop Blood Flow Afterload Miokard

Nyeri Kepala Respon RAA Resti Injuri

Gangguan perpusi Nyeri dada

Serebral Merangsang Fatigue

Aldosteron

Intoleransi

Retensi NA Penurunan Aktivitas

Curah jantung

Kelebihan volume Edema

Cairan
F. Klasifikasi

No Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

1. Optimal <120 <80

2. Normal 120-129 80-84

3. High Normal 130-139 85-89

Hipertensi Grade 1
4. 140-159 90-99
(ringan)

Hipertensi Grade 2
5. 160-179 100-109
(sedang)

Hipertensi Grade 3
6. 180-209 100-119
(berat)

Hipertensi Grade 4
7. >210 >120
(sangat berat)

G. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
a. Mempertahankan berat badan ideal
b. Mengurangi asupan natrium (sodium)
c. Batasi konsumsi alcohol
d. Makan K dan Ca yang cukup dari diet
e. Menghindari merokok
f. Penurunan stress
g. Aromaterapi (relaksasi)
2. Penatalaksanaan Farmakologi

a. Diuretik (Hidroklorotiazid)
b. Penghambat simpatetik (Metildopa, Klonidin dan Reserpin)
c. Betabloker (Metoprolol, Propanolol dan Atenolol)
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin / hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan
( viskositas ) dan dapat mengindikasikan factor – factor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. BUN (Blood Unit Nitrogen)
Memberikan informasi tentang perfusi ginjal Glukosa Hiperglikemi
(diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi)
3. Kalium serum
Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab)
atau menjadi efek samping terapi diuretik.
4. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
5. Kolesterol dan trigliserid serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya
pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler )
6. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
7. IVP
Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit parenkim
ginjal, batu ginjal / ureter
8. Foto dada
Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung
9. EKG
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi
BAB II
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga
b. Nama Anggota keluarga
c. Alamat dan telpon
d. Pekerjaan kepala keluarga
e. Pendidikan kepala keluarga
f. Komposisi keluarga dan genogram
g. Tipe keluarga
h. Suku bangsa
i. Agama
j. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Riwayat keluarga inti
b. Riwayat keluarga sebelumnya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
b. Pola komunikasi keluarga
c. Struktur kekuatan keluarga
d. Struktur peran
e. Nilai atau norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afekti
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi perawatan kesehatan
 Keluarga mampu mengenal masalah : keluarga mengetahui
pengertian , penyebab , tanda-gejala, tingkat keseriusan
 Keluarga mampu mengambil keputusan : keluarga mengetahui
dampak, keluarga mau mengambil keputusan
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga : keluarga mengetahui
cara merawat keluarga, mengetahui fasilitas kesehatan yang harus
dituju bila sakit
 Keluarga mampu memelihara lingkungan rumah : keluarga
mengetahui pentingnya memelihara lingkungan rumah yang bersih
 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan : sejauh mana
fasilitas kesehatan terjangkau oleh keluarga , sejauhmana keluarga
mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,sejauhmana keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan

d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi

6. Stress dan koping keluarga


a. Stressor jangka pendek dan panjang
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi disfungsional
7. Pemeriksaan fisik
a. Pengkajian secara Umum
1) Identitas Pasien
Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama,
Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status
Mental, Suku, Keluarga/orang terdekat, alamat, nomor registrasi.
2) Keluhan Utama :
Fatingue, lemah, dan sulit bernapas.
3) Riwayat atau adanya factor resiko
a) Riwayat penyakit sekarang
Umumnya yaitu sakit kepala, kelelahan, susah nafas, mual,
gelisah, kesadaran menurun, penglihatan menjadi kabur,
telinga berdenging, dada berdebar-debar, kaku kuduk, TD
meningkat diatas normal, gampang marah.
b) Riwayat kesehatan terdahulu.
 Riwayat penyakit sebelumnya
Pernah memiliki riwayat penyakit gagal ginjal dan
mengalami sakit yang sangat berat.
 Riwayat garis keluarga tentang hipertensi
 Penggunaan obat yang memicu hipertensi
4) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah
Meningkat diatas 140/90 mmHg
b) Nadi
Meningkat pada arteri karotis, jugularis, pulpasi radialis
5) Aktivitas / istirahat
 Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.
 Frekuensi jantung meningkat
 Perubahan irama jantung
 Takipnea
6) Integritas ego
 Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria
atau marah kronik.
 Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang
berkaitan dengan pekerjaan).
7) Makanan dan cairan
 Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi
garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang
digoreng,keju,telur)gula-gula yang berwarna hitam, kandungan
tinggi kalori.
 Mual, muntah.
 Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau
menurun).
8) Nyeri atau ketidak nyamanan
 Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung)
 Nyeri hilang timbul pada tungkai.
 Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi
sebelumnya.
 Nyeri abdomen.
b. Pengkajian Persistem
1) Sirkulasi
 Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner
atau katup dan penyakit cerebro vaskuler.
 Episode palpitasi,perspirasi.
2) Eleminasi
 Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau
obtruksi atau riwayat penyakit ginjal masa lalu.
3) Neurosensori
 Keluhan pusing.
 Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan
menghilang secara spontan setelah beberapa jam).
4) Pernapasan
 Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
 Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
 Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
 Riwayat merokok

B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : 1. ketidakmampuan keluarga Nyeri Akut
pasien mengeluh nyeri mengenal masalah (D.0077)
Do : 2. ketidakmampuan keluarga
Gejala dan tanda mayor mengambil keputusan.
1. Tampak meringis 3. ketidakmampuan keluarga
2. Bersikap protektif merawat anggota keluarga
3. Gelisah 4. ketidakmampuan keluarga
4. Frekuensi nadi memodifikasi lingkungan
meningkat 5. ketidakmampuan keluarga
5. Sulit tidur memanfaatkan fasilitas
Gejala dan tanda minor kesehatan
1. Tekanan darah meningkat
2. pola napas berubah
3. nafsu makan berubah
4. proses berpikir terganggu
5. menarik diri
6. berfokus pada diri sendiri
7. diaforesis
2. Ds : 1. ketidakmampuan keluarga Defisit
pasien menanyakan masalah mengenal masalah pengetahuan
yang dihadapi 2. ketidakmampuan keluarga (D.0111)
Do : mengambil keputusan.
Gejala dan tanda mayor 3. ketidakmampuan keluarga
1. menunjukan perilaku merawat anggota keluarga
tidak sesuai anjuran 4. ketidakmampuan keluarga
2. Menunjukan persepsi memodifikasi lingkungan
yang keliru terhadap 5. ketidakmampuan keluarga
masalah memanfaatkan fasilitas
Gejala dan tanda minor kesehatan
1. menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat
2. menunjukkan perilaku
berlebihan (mis. Apatis,
bermusuhan, agitasi,
histeria
3. Ds :- 1. ketidakmampuan keluarga Resiko
Do:- mengenal masalah penurunan
2. ketidakmampuan keluarga curah jantung
mengambil keputusan. (D.0011)
3. ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
4. ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
5. ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular Cerebral
2. Defisit pengetahuan berhubungnya dengan kurang informasi atau
keterbatasan kognitif
3. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload
D. Intervensi

Intervensi unggulan: terapi nonfarmakologis: terapi komplementer rendam kaki dengan air hangat

Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Panjang Pendek Kriteria Standar

Tingkat nyeri Manajemen Nyeri


1. Nyeri akut 1.keluarga 1.verbal 1. pengertian, tanda
menurun (L. (I.08238)
berhubunga mampu dan gejala, penyebab,
2.sikap
08066) Obervasi
n dengan mengenal tingkat keseriusan
Setelah 3. psikomotor a. lokasi, karakteristik,
peningkatan masalah: pada hipertensi
dilakukan durasi, frekuensi,
tekanan pengertian,
2. dampak dan dapat
kunjungan kualitas, intensitas
vaskular tanda dan
mengambil keputusan
selama .... hari nyeri
cerebral (D. gejala,
pada penyakit
di harapkan : b. Identifikasi skala nyeri
0077) penyebab,
hipertensi.
a. Keluhan c. Identifikasi respon
tingkat
nyeri 3.cara-cara merawat nyeri non verbal
keseriusan
berkurang penyakit hipertensi d. Identifikasi faktor yang
2.keluarga
dari 1 memperberat dan
4.cara memeliraha
mampu
menjadi 5 memperingan nyeri
lingkungan rumah
menganbil
b. Meringis Terapeutik
yang bersih
berkurang
keputusan : 5. memanfaatkan e. Berikan teknik
dari 1
keluarga fasilitas kesehatan nonfarmakologis untuk
menjadi 5
mampu mengurangi rasa nyeri
c. Gelisah
mengenal
berkurang
dampak dan
dari 1
keluarga
menjadi 5
mampu
d. Kesulitan
mengambil
tidur dari 1
keputusan
menjadi 5
3.keluarga
mampu
merawat
anggota
keluarga :
keluarga
mengetahui
cara merawat
keluarga

4.keluarga
mampu
memelihara
lingkungan
rumah

5.keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.
Edukasi Kesehatan (I.
2. Kurang Setelah 1.keluarga 1.verbal 1. pengertian, tanda
12383)
pengetahua dilakukan mampu dan gejala, penyebab,
2.sikap
Observasi
n tindakan asuhan mengenal tingkat keseriusan
3. psikomotor a. Identifikasi kesiapan
berhubungn keperawatan masalah: pada hipertensi
dan kemampuan
ya dengan selama ...... pengertian,
2. dampak dan dapat
menerima informasi
kurang kunjungan. tanda dan
mengambil keputusan
Terapeutik
informasi Tingkat gejala,
pada penyakit
b. Sediakan materi dan
atau pengetahuan penyebab,
hipertensi.
media pendidikan
keterbatasan meningkat tingkat
3.cara-cara merawat kesehatan
kognitif (D. dengan kriteria
c. Jadwalkan pendidikan
0111) hasil: keseriusan penyakit hipertensi
kesehatan sesuai
1.mengetahui 2.keluarga 4.cara memeliraha
kesepakatan
informasi yang mampu lingkungan rumah
d. Berikan kesempatan
akurat menganbil yang bersih
untuk bertanya
keputusan :
2.meningkatnya 5. memanfaatkan Edukasi
keluarga
pengetahuan fasilitas kesehatan e. Jelaskan faktor risiko
mampu
pasien yang dapat
mengenal
mempengaruhi
dampak dan
kesehatan
keluarga
Edukasi Diet (I. 12369)
mampu
Observasi
mengambil
a. Identifikasi pola makan
keputusan
saat ini dan masa lalu
3.keluarga b. Identifikasi
mampu keterbatasan finansial
merawat untuk menyediakan
anggota makanan
keluarga : Edukasi
keluarga c. Informasikan makanan
yang diperbolehkan
mengetahui
dan dilarang
cara merawat
keluarga d. Anjurkan mengganti
bahan makanan sesuai
4.keluarga
dengan diet yang
mampu
diprogramkan
memelihara
lingkungan
rumah

5.keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.

3. Resiko Setelah 1.keluarga 1.verbal 1. pengertian, tanda Edukasi pengukuran nadi


penurunan dilakukan mampu dan gejala, penyebab, radialis (I.12412)
2.sikap
curah tindakan asuhan mengenal tingkat keseriusan
Observasi
3. psikomotor
jantung (D. keperawatan masalah: pada hipertensi
1. Identifikasi kesiapan
0011) selama ...... pengertian,
2. dampak dan dapat
dan kemampuan
kunjungan. tanda dan mengambil keputusan menerima informasi
Penurunan curah gejala, pada penyakit
Tindakan
jantung penyebab, hipertensi.
1. Sediakan materi dan
membaik tingkat
3.cara-cara merawat
media pendidikan
dengan kriteria keseriusan
penyakit hipertensi
kesehatan
hasil:
2.keluarga
4.cara memeliraha
2. Jadwalkan pendidikan
Curah jantung mampu
lingkungan rumah
kesehatan sesuai
meningkat menganbil
yang bersih
kesepakatan.
(L.02008) keputusan :
5. memanfaatkan
keluarga 3. Berikan kesempatan
fasilitas kesehatan
mampu untuk bertanya.
mengenal
4. Dokumentasikan hasil
dampak dan
pengukuran nadi
keluarga
radialis
mampu
Edukasi
mengambil
keputusan 1. Jelaskan prosedur
pengukuran nadi
3.keluarga
radialis
mampu
merawat 2. Ajarkan cara
anggota memeriksa palpasi
keluarga : radialis
keluarga
3. Ajarkan menghitung
mengetahui
denyutan selama 60
cara merawat
detik atau hitung
keluarga
selama 30 detik dan
4.keluarga kalikan dengan 2
mampu
memelihara
lingkungan
rumah

5.keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.
Daftar Pustaka

Marliani dan Tantan. 2007. 100 Question dan Answer: Hipertensi.


Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Tim pokja SIKI DPP PPNI.2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia
Tim pokja SDKI DPP PPNI.2017. Standart Diagosis Keperawatan Indonesia.
Jakartaselatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi


secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Akhmadi. (2008). Konsep Keluarga. Diambil tanggal 5 november 2011 dari


http://creasoft.files.wordpress.com.pdf
PENGKAJIAN INDIVIDU LANSIA

Nama Sasana : STW RIA Pembangunan

Alamat Sasana : Jl.Pusdika cibubur, ciracas – Jakarta timur

Tanggal masuk : 18 Desember 2021

No. Register :

I. IDENTITAS
A. Nama : Ny.RR.M
B. Jenis kelamin : perempuan
C. Umur : 75 tahun
D. Agama : islam
E. Status perkawinan : janda
F. Pendidikan terakhir : SD
G. Pekerjaan terakhir : ibu rumah tangga
H. Alamat rumah : Karawang

II. ALASAN BERADA DI SASANA:


Sebelumnya pasien tinggal diBandung seorang diri lalu klien mengatakan
bahwa Klien sempat ditawarkan tinggal bersama anaknya namun klien
menolak dikarenakan takut merepotkan keluarga anaknya. Lalu klien
mengatakan bahwa dirinya telah dibelikan sebuah apartemen oleh anaknya
didaerah cibubur tempat ia tinggal sekarang (STW RIA Pembangunan).

III. RIWAYAT KESEHATAN


1. Masalah Kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak memiliki Riwayat penyakit
apapun. Namun saat dipastikan direkam medis pasien memiliki
Riwayat Hipertensi. Lalu klien mengatakan bahwa bagian persendian
di lutut sebelah kirinya terkadang nyeri akibat pernah terjatuh. Klien
juga mengatakan kaki sebelah kirinya suka tiba tiba nyeri dibagian
ujung kaki dengan skala nyeri 5 , nyeri suka muncul tiba tiba dan
hilang timbul serta rasanya seperti ditekan. Klien mengatakan tidak
mengetahui penyebab kaki kiri bagian bawahnya nyeri karena asam
urat atau tidak dikarenakan sudah lama tidak melakukan tes asam urat.
2. Masalah Kesehatan keluarga/keturunan
Klien mengatakan bahwa tidak ada penyakit menurun dari orang
tuanya

IV. KEBIASAAN SEHARI-HARI


A. Biologis
 Pola makan
Klien mengatakan sehari makan 3x1 porsi (pagi siang dan sore).
Klien juga mengatakan bahwa 1 porsi saja dirinya masih terasa
kurang.
 Pola minum
Klien mengatakan dalam 1 hari kurang lebih yang diminumnya
1.500ml air putih (3 gelas) dan terkadang beliau meminum 1 gelas
air teh manis hangat dipagi hari.
 Pola tidur
Klien mengatakan bahwa tidur malamnya selalu nyenyak dan
cukup dari jam 22.00-03.30 pagi terbangun untuk mandi dan solat.
Setelah itu dilanjutkan lagi tidur hingga pukul 07.00 pagi.
 Pola eliminasi
klien mengatakan dirinya sering BAB 1x sehari dipagi hari, lalu
BAK normal walaupun terkadang jika banyak meminum air putih
klien merasa dirinya BAK dengan tidak terkontrol.
 Kebersihan diri
Klien mengatakan mandi 2x1 di pagi dan sore hari. Terkadang
hanya mandi 1x di siang hari saja. Klien tampak berpakaian
dengan bersih dan rapih.

B. Psikologis
 Keadaan emosi
Saat dilakukan pengkajian , klien dapat menjawab pertanyaan
dengan baik dan kooperatif , tidak ditemukan agresif. Klien juga
merasa senang jika diajak mengobrol.

C. Sosial
 Dukungan keluarga
Klien mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik,
keluarganya sesekali berkunjung ke tempatnya 1x seminggu jika
tidak berhalangan disetiap akhir pekan. Jika keluarga tidak sempat
berkunjung, sesekali keluarga menghubungi klien menggunakan
handphone via telfon maupun video call. Klien juga mengatakan
bahwa anak anaknya bertanggung jawab besar terkait biaya
kehidupannya.
 Hubungan antar penghuni
Klien mengatakan bahwa dirinya jarang berbaur dengan penghuni
yang berada disekitar kamarnya dikarenakan penghuni penghuni
tersebutpun jarang keluar kamar dan juga jarang menyapa.
 Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan bahwa hubungannya dengan orang sekitar
seperti perawat, dokter maupun petugas petugas yang disana baik.
Klien mengatakan senang jika dikunjungi oleh orang orang
sekitarnya.

D. Spiritual / kultural
 Pelaksanaan Ibadah
Klien melakukan ibadah solat 5 waktu walaupun terkadang
solatnya sering dijamak.
 Keyakinan tentang Kesehatan
Klien mengatakan bahwa dirinya saat muda selalu berolahraga dan
melakukan banyak aktifitas positif sehingga dimasa tuanya dirinya
tidak merasakan keluhan keluhan dan merasa selalu sehat.

E. Aktifitas sehari-hari
Klien mengatakan mengikuti olahraga senam hampir 2x dalam
seminggu. Klien juga lebih sering menghabiskan waktunya didalam
kamar dengan menonton tv dengan siaran olahraga. Terkadang klien
juga sampai lupa waktu jika menonton acara siaran olahraga
badminton.

F. Rekreasi
Klien mengatakan ingin sekali berekreasi keluar dengan anak anaknya
namun anak anaknya sibuk bekerja sehingga jarang ada waktu untuk
mengajak dirinya berlibur keluar.

G. Pemeriksaan fisik
1. Tanda vital:
o Keadaan umum : baik
o Kesadaran: composmentis
o Suhu: 36,8
o Nadi: 81x/mnt
o Tekanan darah: 130/80 mmHg
o Pernafasan: 20x/mnt
o Tinggi badan : 155cm
o Berat badan : 57kg
2. Kebersihan perorangan:
o Kepala
Klien memiliki rambut berwarna coklat keputihan
menggunakan hijab, dengan mata dan hidung normal,
dibagian mulut terdapat karang gigi.
o Leher
Normal, Tidak terdapat benjolan atau kelenjar.
o Dada / thorax
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
o Abdomen
Tidak terdapat pembesaran abnormal atau nyeri tekan

H. Keadaan lingkungan sekitar


Keadaan lingkungan sekitar pasien tenang dan nyaman membuat klien
tidak merasa terganggu saat istirahat.

V. Informasi penunjang
 Diagnose medis
Hipertensi
 Laboratorium
-
 Terapi medis
Caviplex 1x1
Amlodipine 1x1 5mg

VI. Analisa Data


Data subjektif dan data Etiologi masalah
objektif
Ds: Agen pencedera Nyeri Akut
- Klien mengatakan fisiologis
nyeri dikaki bawah
sebelah kiri, skala
nyeri 5, nyeri suka
muncul tiba tiba
dan hilang timbul.
rasanya seperti
ditekan.
Do:
- Klien tampak
meringis
- Klien tampak
berjalan perlahan
dengan sesekali
berpegangan
dengan dinding
- Td: 130/80mmHg ,
N: 81x/mnt , S:
36,8 , Rr: 20x/mnt
Ds: Kurang pengetahuan Defisit pengetahuan
- Klien menanyakan terakit dengan tentang penyakit
terkait makanan pengungkapan
makanan yang masalah
harus dicegah jika
mengalami
hipertensi dan juga
rasa nyeri dibagian
kaki yang dialami
- Klien mengatakan
terkadang rasanya
malas meminum
obat rutin
Do:
- Klien tampak
kurang memahami
terkait cara
mengontrol
hipertensi yang
benar

VII. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
keperawatan hasil
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Intervensi utama :
agen pencedera tindakan keperawatan Manajemen nyeri
fisiologis selama 3x5 jam, Observasi
diharapkan tingkat 1. Identifikasi lokasi,
nyeri menurun dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil: frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun. 2. Identifikasi skala
2. Meringis nyeri
menurun. 3. Identifikasi respon
Sikap protektif nyeri non verbal
menurun. 4. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
5. Identifikasi
pengaruh nyeri
terhadap kualitas
hidup
6. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
2. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Deficit Setelah dilakukan Intervensi Utama:
pengetahuan b.d tindakan keperawatan Edukasi Kesehatan
Kurang selama 3x5 jam, Observasi
pengetahuan diharapkan tingkat 1. Identifikasi kesiapan
terakit dengan pengetahuan dan kemampuan
pengungkapan meningkat dengan menerima informasi
masalah kriteria hasil: Terapeutik
1. Perilaku sesuai 1. Sediakan materi dan
anjuran media Pendidikan
meningkat Kesehatan
2. Perilaku sesuai 2. Jadwalkan
dengan Pendidikan
pengetahuan Kesehatan sesuai
meningkat kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan factor
resiko yang dapat
mempengaruhi
Kesehatan
2. Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
Resiko jatuh b.d Setelah dilakukan Intervensi Utama:
usia tingkat lanjut tindakan keperawatan Pencegahan jatuh
selama 3x5 jam, Observasi:
diharapkan tingkat 1. Identifikasi factor
jatuh menurun dengan resiko jatuh
kriteria hasil: 2. Identifikasi factor
1. Jatuh dari lingkungan yang
tempat tidur meningkatkan resiko
menurun jatuh
2. Jatuh saat 3. Hitung resiko jatuh
berjalan dengan
menurun menggunakan skala
3. Jatuh saat 4. Monitor kemampuan
dikamar mandi beripindah dari
menurun tempat tidur ke
tempat lain
Terapeutik
1. Gunakan alat bantu
jalan
Edukasi
1. Anjurkan
menggunakan alas
kaki yang tidak licin
2. Anjurkan untuk
berkonsentrasi
menjaga
keseimbangan tubuh

Hari/tanggal jam Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


Rabu, 17 mei 2023 Nyeri Akut - Memberikan dan S: klien mengatakan setelah
10.00 mengajarkan teknik dilakukan rendam kaki
nonfarmakologis menggunakan air hangat
untuk mengurangi nyeri berkurang menjadi 3
nyeri (terapi rendam O: sebelum dilakukan
kaki menggunakan intervensi terapi tekanan
air hangat) darah 140/90mmhg dan
- Menjelaskan tekanan darah setelah
penyebab, periode dilakukan terapi menjadi
dan pemicu nyeri 140/70mmhg
A: nyeri akut belum teratasi
P:
-melakukan terapi rendam
kaki dengan air hangat
dilanjutkan
-observasi nyeri dilanjutkan
-observasi tekanan darah
dilanjutkan
Rabu , 17 mei 2023 Defisit pengetahuan - Menyediakan materi S: klien mengatakan sudah
11.00 dan media mengerti terkait penjelasan
pendidikan yang dijelaskan oleh perawat
kesehatan O: klien dapat mengulangi
- Menjadwalkan apa yang dijelaskan perawat
pendidikan terkait materi yang dijelaskan
kesehatan sesuai sebelumnya
kesepakatan A: defisit pengetahuan
- Memberikan teratasi
kesempatan bertanya P: intervensi dihentikan
kepada klien
- Menjelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Rabu, 17 mei 2023 Resiko jatuh - Menganjurkan klien S: klien mengatakan sudah
11.30 untuk menggunakan mengerti terkait penjelasan
alas kaki yang tidak yang dijelaskan oleh perawat
licin O: klien menggunakan kursi
- Menganjurkan roda untuk berjalan jauh dan
pasien untuk menggunakan kaus kaki
berkonsenterasi dengan alas karet
menjaga A: resiko jatuh teratasi
keseimbangan tubuh P: intervensi dihentikan
Kamis, 18 mei 2023 Nyeri akut - Memberikan dan S: klien mengatakan kaki
09.00 mengajarkan teknik terasa relax setelah dilakukan
nonfarmakologis terapi rendam kaki
untuk mengurangi menggunakan air hangat.
nyeri (terapi rendam Skala nyeri berkurang dari 4
kaki menggunakan menjadi 2
air hangat) O: tekanan darah sebelum
dilakukan intervensi
150/80mmhg , setelah
dilakukan intervensi terapi
menjadi 130/80mmhg.
A: nyeri akut belum teratasi
P:
-melakukan terapi rendam
kaki dengan air hangat
dilanjutkan
-observasi nyeri dilanjutkan
-observasi tekanan darah
dilanjutkan
Jumat, 19 mei 2023 Nyeri akut - Memberikan dan S: klien mengatakan nyeri
09.00 mengajarkan teknik kaki sudah mulai tidak begitu
nonfarmakologis terasa, tidak terus menerus
untuk mengurangi seperti biasanya. Skala nyeri
nyeri (terapi rendam 2.
kaki menggunakan O: tekanan darah sebelum
air hangat) dilakukan intervensi
- Melakukan 150/80mmhg, setelah
pengecekan asam dilakukan intervensi turun
urat menjadi 130/80mmhg. Hasil
asam urat: 10.2mg/dl
A: nyeri akut belum teratasi
P:
-melakukan terapi rendam
kaki dengan air hangat
dilanjutkan
-observasi nyeri dilanjutkan
-observasi tekanan darah
dilanjutkan
Sabtu, 20 mei 2023 Nyeri akut - Memberikan dan S:klien mengatakan skala
08.00 mengajarkan teknik nyeri berkurang menjadi 1
nonfarmakologis dan nyeri mulai tidak terasa
untuk mengurangi O: tekanan darah sebelum
nyeri (terapi rendam dilakukan intrevensi
kaki menggunakan 150/90mmhg, setelah
air hangat) dilakukan intervensi menjadi
140/70mmhg
A:nyeri akut belum teratasi
P:
-melakukan terapi rendam
kaki dengan air hangat
dilanjutkan
-observasi nyeri dilanjutkan
-observasi tekanan darah
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai