DI SUSUN OLEH :
RISMA : P.20.097
Elastisitas menurun,
antirioklerosis
hipertensi
Kerusakan vaskuler pembuluh darah
Perubahan struktur
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Spasme
Suplai o₂ Viskonstruksi
Resistensi sistemik Koroner artiole
otak pembuluh
pembuluh darah darah
darah otak naik menurun
ginjal Diplopia
vasokonst Iskemi
sinkop riksi miocard
Nyeri v
Ganguan Bloop flow
menurun Resti
kepala pola tidur Aftrload Nyeri dada injuri
Ganggu
meningkat
an
perfusi Resnpon RAA
jaringa
n Rangsang Penurunan Fantique
aldosteron curah
Edema Refensi Na hujan
Kelebihan volume cairan
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
- Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.
- BUN/kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
- Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal da
nada DM.
b. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
c. EKG : Dapat mrnunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
d. IUP : Mengidenfikasikan penyebab hipertensi seperti batu ginjal,
perbaikan ginjal
e. Photo dada : Menunjukkan destruksi klasifiksi pada area katup,
pembesaran jantung.
(Nanda,2015)
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Terapi non farmakologis
Terapi non farmakologis dalam mengatasi hipertensi di tekankan pada
berbagai upaya berikut :
1) Latihan fisik (olahraga) secara teratur
2) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
3) Menciptakan keadaan rileks.
(Widyanto, dkk,2013)
b. Terapi farmakologis
1) Jenis diuretika untuk membuang kelebihan cairan di dalam tubuh
2) Obat yang langsung bekerja pada ceregenik:
a) Recorpin
b) Guamenetidin
c) Methyl dop
3) Obat yang mempengaruhi/mengurangi seringnya dan beratnya angina
jantung:
a) Proponolol
b) Fentolamim
4) Obat yang bekerja pada ganglion otonom:
a) Pempidin
b) Pentolinium
5) Obat yang berpengaruh pada susunan saraf pusat
a) Sedative
b) Stranquilider
6) Menurunkan berat badan bila penderita gemuk/obesitas
7) Memberikan diet rendah lemak jenuh 1500 kal/hari
a) Pembatasan garam
b) Buah/sayur
(Murwani, 2011)
8. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul
a. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload dan iskemia miakard
b. Nyeri kepala b.d peningkatan tekanan vasokonstriksi dan iskemia miokard
c. Gangguan pola tidur berhubungan sakit kepala
9. Intervasi keperawatan dan rasional perdiagnosaan keperawatan
NO Diagnosa Tujuan kriteriteria Rencana Rasional
keperewatan hasil (SLKI) tindakan (SIKI)
1 Penurunan (L.131112) Setelah (l.02075) 1. Pemantauan
curah dilakukan suhan T indakan: monitor
jantung b.d keperawatan 2x24 - Identivikasitan diperlukan
peningkatan jam diharapkan da/ atau gejala agar
afterload dan penyembuhan luka primer mengetahui
iskemia meningkat dengan penurunan tindakan
miakard kriteria hasil: curah yang akan
- Kekuatan Nadi jantung(melipu dilakukan
Parifer meningkat ti dispnea, selanjutnya
- Ejection (EF) kelelahan,ede dan agar
meningkat ma,ortopnea, tidak terjadi
- Cardiac Indec (CI) paroxsismal komplikasi
meningkat noctumal lebih lanjut
- Left Ventricular dyspnea, 2. Jika terjadi
Stroke Work peningkatan perubahan
meningkat CVP) maka perlu
- Index (LVSWI) - Identivikasi diperhatikan
meningkat tanda/gejala apakah
- Stroke Volume sekunder membaik
Index (SVI) penurunan atau justru
menigkat curah jantung memburuk,
- Palpitasi menigkat (meliputi, jika
- Bradikardia peningkatan membaik
Takikardia menigkat berat badan, maka
- Gambaran EKG hepamotomega tindakan bisa
aritmia menigkat li, distensi diteruskan
- Lelah menigkat vena jugularis, namun jika
- Edema menigkat palpitasi, memburuk
- Distensi vena ronkhi basah, harus
jugularis menigkat oliguria, batuk, dihentikan
- Dispnea menigkat kulit pucat) 3. Posisi dapat
- Oliguria menigkat - Monitor mempengaru
- Pucat/siasonis tekanan darah hi sirkulasi
menigkat (termasuk pasien. Posisi
- Paroxsimal natural tekanan darah membantu
menigkat ortostatik, jika memaksimal
- Dispanea (PND) perlu) kan ekspresi
menigkat - Monitor intake paru dan
- Ortopnea menigkat dan otput menurunkan
- Batuk menigkat cairan upaya
- Suara jantung S3 - Monitor berat pernafasan.
menigkat badan setiap
- Suara jantung S4 hari pada
menigkat wakru yang
- Murmur jantung sama
menigkat - Monitor
- Hepatomegali saturasi
menigkat oksigen
- Pulmonary - Monitor
vascular resistence keluhan nyeri
menigkat dada (mis.
- Syistemic vascular Intensitas,
resistence menigkat lokasi,radiasi
- Tekanan darah durasi,presitifit
menigkat as, yang
- Pengisian kapier mengurangi
menigkat nyeri)
- Berat badan - Monitor EKG
menigkat 12 sadapan
- Central venus - Monitor eritma
pressure (CVP) (klainan irama
menigkat dan rekuensi
- Pulmonary artery - Monitor nilai
wedge menigkat laboratorium
- Preasure (PWP) jantung (mis.
menigkat Elektronik,
enzim jantung,
BNP, Ntpro-
BNP)
- Monitor ala
fungsi pncu
jantung
- Periksa
tekanan darah
dan frekuensi
nadi sesudah
dan sebelum
beraktivitas
- Periksa
tekanan darah
dan frekuensi
nasi sebelum
pemberian
obat (mis.
Betablocker,
ACE
inhibition,
calcium
chanelBlocker,
digokskin)
Trapeutik
- Posisikan
pasien semi-
Flower dengan
kakikebawah
atau posisi
nyaman
- Berikan diet
jantung yang
sesuai
( misalnya
batasi asupan
kafein ,
natrium,
klestroil, dan
makanan
tinggi lemak
edukasi
- Anjurkan
braktifitas fisik
sesuai
toleransi
- Anjurkan
beraktifitas
isiksecara
bertahap
- Anjurkan
berhenti
merokok
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antritmiat, jika
perlu
- Rujuk ke
program
kehabitas
jantung
2 Nyeri kepala Setelah dilakukan Obserfasi 1. Untuk
b.d suhan keperawatan - Identifikasi,ka mengetahui
peningkatan 2x24 jam diharapkan rakterisktik,du perkembanga
tekanan penyembuhan luka rasi,frekuesi,k n klien
vasokonstriks menurun dengan ualitas 2. Nyeri hebat
i dan iskemia kriteria hasil: - Identifikasi mendadak
miokard Keluhan nyeri skala nyeri dapat
meningkat - Identivikasi menandakan
Meringis meningkat respon nyeri peningkatan
Kesulitan tidur non verbal tekananpasku
meningkat - Identufikasi ler serebral
Menarik diri pengaruh nyeri 3. Untuk
meningkat pada kualitas mengurangi
Berfokus pada diri hidup konstraksi
sendiri meningkat Terapeutik otot
Frekuensi nadi Berikan tehnik 4. Nyeri akan
meningkat non bertambah
Pola nafas farmakologis jika possisi
meningkat untuk tidak nyaman
Tekanan darah mengurangi 5. Mengurang
meningkat rasa nyeri ketegangan
Proses berfikir (mis.TENS, emosi klien
meningkat hipposis,terapi 6. Algenetik
Fokus menurun pijat,aroma dapat
Fungsi berkemih terapi mengurangi
memburuk Fasilitasi sintesa
Nafsu makan istirahat dan neutransmite
membaik tidur r tertentu
Pola tidur memburuk Pertimbangkan yang dapat
jenis dan menimbulka
sumber nyeri n rasa nyeri.
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri
Edukasi
Jelaskan
penyebab,peri
ode,dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan
nyeri
Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
Anjurkan
menggunakan
algenetik
secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmokolis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
algenetik,
jika perlu
Agustina, S., Sari, S. M., & Savita, R. (2014). Faktor-Faktor yang berhubungan
dengan Hipertensi Pada Lansia di Atas Umur 65 Tahun. Kesehatan
Komunitas .