TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Medis
1. Definisi
secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah
yang di sebabkan satu atau beberapa faktor resiko yang tidak berjalan
darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan
tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg ( Brunner &
Suddarth, 2013 )
4. Etiologi
dapat terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormon pada nodus SA.
hipertensi
gangguan penaaganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang
aliran darah ke ginjal dapat menggubah penanganan air dan garam oleh ginjal.
rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau responsivitas yang berlebihan
dari arteriol terdapat rangsangan normal. Kedua hal tersebut akan menyebabkan
secarah lebih kuat dan dengan demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar,
untuk mendoromg darah melintasi pembuluh darah yang menyempit. Hal ini di
sebabkan penigkatan dalam afterload jantung dan biasanya berkaitan dengan
harus mampu memompah darah secarah lebnih keras lagi untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Pada hipertrofi saraf-saraf otot jantung juga mulai tegang
5. Patofisiologi
ginjal atau adrenal yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. namun masih
belum ada penyebab tunggal yang dapat di identifikasi dan kondisi inilah yang
dalam pengaturan tekanan darah normal, yang kemudian dapat turut berperan
mereka berbeda pada setiap individu. Di antara faktor-faktor yang telah di plajari
secara intensif adalah asupan garam, obesitas dan resistensi insulin, sitem renin-
angiotensin, dan sistem saraf simpatis, pada beberapa tahun belakangan, faktor
lainya telah di evaluasi, termasuk genetik, disfungsi endotel ( yang tampak pada
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut kebahwa kekorda sepinalis dan keluar
kebawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada. Ini, neurun pregangliu
konstriksi pembuluh darah, berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
yang kemudian di uabh menjadi angiotensin II, suatu vasokonstrektor kuat, yang
padah giliranya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Horomon ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
pembuluh darah perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang
elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
Elastisitas
arterioskleros
is
hipertensi
Perubahan struktur
vasokontriksi
Gangguan sirkulasi
otak Pembuluh
darah
sistemik
Resistensi Suplai O2 otak
pembuluh darah menurun
vasokontreksi
otak
sinkop
Afterload meningkat
Nyeri Gangguan
kepala pola tidur Gangguan
Intoleransi aktifitas
perfusi jaringan
6. Manifestasi klinis
darah yang tinggi, teteapi dapat pula di temukan perubahan pada retina, seperti
dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh
pembuluh darah ke otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien
yang bermanifestasi sebagai paralysis sementara pada satu sisi ( hemiplegia atau
Crowin (2000) dalam wijaya & putri (2013) bahwa sebagian besar gejala
klinis timbul :
pusat.
4. nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus.
kapiler.
7. Komplikasi
Tekanan darah tinggi apabila tidak di obati dan ditanggulangi, maka dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri di dalam tubuh sampai organ
yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Hipertensi dapat terjadi pada
1. jantung
penyakit jantung kroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan
banyak cairan tertahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat
2. Otak
3. Ginjal
Tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan darah
akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak di
butuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di
dalam tubuh.
4. Mata
8. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Nonfarmakologi:
dalam mencegah tekanan darah tingggi dan merupakan bagian yang tidak dapat
dengan nonfarmakologis terdiri dari berbagai macam cara modifikasi gaya hidup
Mempertahankan berat badan ideal sesuai Body Mass Index (BMI) dengan
badan anda dengan tingggi badan anda yang telah dikuadratkan dalam
dengan melakukan diet rendah kolestrol namun kaya dengan serat dan
protein, dan jika berhasil menurunkan berat badan 2,5-5 kg maka tekanan
garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6 gr NaCl atau 2,4 gr
garam / hari ).jumlah yang lain dengan mengurangi asupan garam sampai
resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar dari pada mereka yang
cara konsumsi diet tingggi buah dan sayur dan diet rendah lemak dengan
cara mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak total .Kalium dapat
e. Menghindari merokok
pasien hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke, maka perlu dihindari
f. Penurunan stress
metode relaksasi seperti yoga atau meditasi yang dapat mengontrol sistem
energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot
2. Pengobatan Farmakologi
1. Diuretik (Hidroklorotiazid)
pembuluh darah