BINAH KASIH
DISUSUN OLEH :
RENATA BUTAR-BUTAR
NIM 1440121017
MEDAN 2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1.2 Etiologi..................................................................................................
2.1.3 Patofisiologi...........................................................................................
2.2.1 Pengkajian...............................................................................................
1.Identitas Klien...................................................................................
1) . Keadaan umum.......................................................................
2) Penilaiaan Kesadaraan,Kualitatif,Kuantatif.............................
3) .Tanda-Tanda Vital...................................................................
3.1 Hasil
3.1.1 Pengkajian..........................................................................
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengkajian.......................................................................
4.1 Kesimpulan........................................................................................
4.2 Saran.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang menyerang bronkus.
Penyebab bronchitis berdasarkan factor lingkungan meliputi polusi udara, merokok dan
infeksi. Infeksi sendiri terbagi menjadi infeksi bakteri (staphylococcus, pertusis, tuberculosis,
mikroplasma), infeksi virus (RSV, para influenza, influenza, adeno) dan infeksi fungi
(monilia).Situasi BRONKITIS baik di Jawa timur maupun di kabupaten Bangil Pasuruan
menempati urutan 5 dari 10 penyakit terbesar. Dengan adanya hal tersebut di atas, maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui penyakit Bronkitis dengan masalah ketidakefektifan
bersihan jalan nafas di ruang Mawar RSBK Medan.
Desain dipenelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus.
Penelitian dilaksanakan di Ruang Mawar RSBK Medan.dengan partisipan 2 orang dengan
diagnose Bronkitis dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Hasil asuhan
keperawatan pada tahap pengkajian diketahui Tn. S mengatakan sesak nafas, keluhan timbul
sejak 5 tahun yang lalu, 1 tahun belakangan keluhan semakin menigkat sehingga klien jarang
keluar rumah. Sedangka Tn. F mengatakan sesak dan batuk darah, keluhan meningkat saat
klien beraktivitas. Diagnosa keperawatan yang ditetapkan pada Tn. S dan Tn. K adalah
ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Kesimpulan dari hasil asuhan keperawatan yang
dilakukan pada Tn. S dan Tn. F dangan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas yaitu
masalah yang dialami klien belum teratasi. Kata kunci : Asuhan Keperawatan Bronkitis,
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
1. Bronkitis akut.
Merupakan infeksi saluran pernapasan akut bawah. Ditandai dengan awit gejala yang
mendadak dan berlangsung secara singkat.
Bronkitis ini Inflamasi (Peradangan bronkus biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan
bakteri, Dan kondisi di perparah oleh pemaparan terhadap iritan, Seperti asap Rokok, Udara
Kotor,Debu, Asap Rokok, Kimiawi Dll.
2.Bronkitis Kronis.
Ditandai dengan gejala yang berlangsung lama ( 3 Bulan Dalam tahun selama dua
tahun yang berturut-turut). Pada bronkitis kronik peradangan bronkus tetap berlanjut selama
beberapah waktu dab terjadi obstruksi/Hambatan pada aliran udara yang norman didalam
bronkus.
2.1.2 Etiologi
Bronkiti oleh virus seperti Rinivirus,RSV, Virus influenza,Virus
parainfluenza, Adenovirus, Virus rubeola, dan Paramyxovirus. Menurut laporan penyebab
lainnya dapat terjadi melalui zat iritan asam lambung, Seperti asam lambung. Atau polusi
lingkungan dan dapat ditemukan dan setelah pejanan yang berat, Seperti saat aspirasi setelah
muntah, Atau pejanan dalam jumlah besar yang disesaskan zat kimia dan menjadikan
bronchitis kronis.
Bronkitis karena bakteri biasanya dikaitkan dengan Myoplasma pneumonia yang
dapat menyebabkan bronkitis akut dan biasanya terjadi pada anak usia diatas 5 tahun atau
remaja, Bordetella pertusis dan Corynebacterium diphtheria biasa terjadi pada anak yang
tidak dimunisasi dan dihubungkan dengan kejadian trakeobronkitis, Yang selama stadium
kataral persussis, Gejala-hejala infeksi respiratori lebih dominan. Gejala khas berupa batuk
kuat berturut-turut dala satu ekspirasi yang diikuti dengan usaha keras dan mendadak untuk
inspirasi, Sehingga menimbulkan whoop. Batuk biasanya menghasilkan mucus yang kental
dan lengket (Rahajoe,2012).
Menurut Marni (2014), Penyakit ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri. Virus
yang sering menyebabkan penyakit Respiratorik Syncyual Virus. Penyebab lain yang sering
terjadi pada bronkitis ini adalah asap rokok, Baik perokok aktif maupun perokok pasif, Atau
sering menghirup udara yang mengandung zat iritan.
2.1.3 Patofisiologi
Bronkitis terjadi karena Respiratory Syncytial Virus (RSV), Virus influenza, Virus
para influenza, Asap Rokok, Polusi udara yang terhirup selama masa inkubasi virus kurang
lebih 5 sampai 8 hari. Unsur-unsur iritan ini menimbulkan inflamasi pada precabangan
trakeobronkial, yang menyebabkan peningkatan produksi sekret dan penyempitan atau
penyumbatan jalan napas. Seiring berlanjutnya proses inflamasi perubahan pada sel-sel yang
membentuk dinding traktus respiratorius akan mengakibatkan resistensi jalan napas yang
kecil dan ketidak seimbangan ventilasi-perfusi yang berat sehingga menimbulkan penurunan
oksigenasi daerah arteri. Efek tambahan lainnya meliputi inflamasi yang menyebar luas,
Penyempitan jalan napas dan penumpukan mucus di dalam jalan napas. Dinding bronkus
mengalami inflamasi dan penebalan akibat edema.
Serta penumpukkan sel-sel inflamasi. Selanjutnya efek bronkospasme otot polos akan
mempersempit lumen bronkus. Pada awalnya hanya bronkus besar yang terlibat inflamasi ini,
Tetapi kemudian semua saluran napas turut terkena. Jalan napas menjadi tersumbat dan
terjadi penutupan, Khususnya pada saat ekspirasi. Dengan demikian, Udara napas akan
terperangkat dibagian distal paru. Pada keadaan ini akan terjadi hipoventilasi yang
menyebabkan ketidakcocokan dan akibatnya.
2.2.1 Pengkhajian.
1.Identitas Klien.
Penderita jenis kelamin laki-laki, Usia antara 50-60 tahun biasanya pasien menderita
Penyakit Paru Obstruksi Kronik bekerjadi pabrik atau merokok.
2. Keluhan utama Penyakit Paru Obstruksi Kronik.
Keluhan utama yang sering pada klien Penyakit paru Obstruksi Krinis yaitu sesak
nafas, Batuk tak kunjung sembuh ditemukan suara nafas wheezing.
Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit yang diderita oleh
klien mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai klien dibawah ke Rumah
sakit,Dan apakah pernah memeriksakan diri ketempat lain selain rumah sakit umum
serta pengobatan apa yang pernah diberikan dan bagaimana perubahannya dan data
yang didapatkan saat pengkhajian.
a) Keadaan Umum.
b) Tanda-tanda vital.
TD menurun, Nafas sesak, Nadi lemah, dan cepat suhu meningkat sianosis.
c) TB/BB
d) Kulit
e) Rambut
f) Kuku
Inspeksi : Lihat kondisi kuku pucat atau tidak, Ada sianosis atau tidak.
h) Mata
i) Hidung
k) Telingah
Inspeksi : Adanya kotoran atau cairan dan bagaimana bentuk tulang rawannya.
l) Thorax
m) Abdomen
n) Genetalia
1. Keadaan Umum.