Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny.

R DENGAN
GANGGUAN POSTDATE DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT UMUM
IMELDA PEKERJA INDONESIA (IPI) MEDAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK 4
1. AHMAD MUHTADUN
2. M. RAFIQI SYAHPUTRA
3. RESA IDAYANI TINDAON
4. RUT MESRA ZEBUA
5. RINI PANGGABEAN
6. RIZA FEBRIANI DALIMUNTHE
7. SRI UTAMI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS IMELDA
MEDAN
T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus Asuhan
Keperawatan Maternitas Pada Ny. R Dengan Postdate Di Ruang Melati Rumah Sakit
Umum Imelda Pekerja Indonesia (Ipi) Medan. Laporan kasus ini dibuat untuk
memenuhi tugas dari Keperawatan Maternitas.
Dalam penyusunan Makalah ini penulis mengucapkan Terima kasih kepada
Bapak/Ibu:
1. dr. H. Raja Imron Ritonga., M.Sc., selaku Ketua Yayasan Imelda.
2. Dr. dr. Imelda L. Ritonga S.Kp., M.pd., MN., selaku Rektor Universitas Imelda
Medan.
3. dr. Hedy Tan, MARs., MOG., Sp. OG selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Imelda Pekerja Indonesia Medan.
4. Edisyah Putra Ritonga, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Prodi Ners Universitas
Imelda Medan sekaligus dosen pembimbing akademik.
5. Hamonangan Damanik, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Sekretaris Prodi Ners
Universitas Imelda Medan.
6. Paskah Rina Situmorang, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku coordinator
7. Aureliya Hutagaol, S.Kep., Ns., M.PH., selaku pembimbing akademik Praktik
Keperawatan Maternitas.
8. Yuni Santi, S.Kep., Ns., selaku pembimbing klinik Praktik Keperawatan
Maternitas.
9. Rafika Batubar, Amd.Keb., selaku pembimbing klinik Praktik Keperawatan
Maternitas.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini dan semoga bermanfaat.
Medan, 16 Desember 2021

(Kelompok 4)

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................... 1
1.3.1. Tujuan Umum ..................................................................... 1
1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis Medis
2.1. Konsep Dasar Medis PPROM
2.1.1. Defenisi............................................................................... 3
2.1.2. Etiologi ............................................................................... 3
2.1.3. Manifestasi Klinis ............................................................... 4
2.1.4. Pemeriksaan Penunjang.................................................. .... 4
2.1.5 Patofisiologi ......................................................................... 5
2.1.6. Pencegahan.......................................................................... 5
2.1.7. Penatalaksanaan................................................................... 5
2.1.8. Faktor Resiko...................................................................... 6
2.2. Konsep Dasar Keperawatan
2.2.1. Pengkajian Keperawatan……………………………… 7
2.2.2. Diagnosa Keperawatan………………………………… 9
2.2.3. Intervensi Keperawatan………………………………. . 9
2.2.4. Evaluasi…………………………………………………. 11

BAB III LAPORAN KASUS


3.1. Resume……………………………………………………….. 12
3.2. Analisa Data…………………………………………….......... 14
3.3. Prioritas Masalah……………………………………………... 15

ii
3.4. Intervensi…………………………………… ………………… 15
3.5. Implementasi dan Evaluasi........................................................ 17

3.6. Catatan perkembangan……………………………………….. 18

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan………………………………………………….
20
4.2. Saran………………………………………………………….
20
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan aterm adalah usia kehamilan antara 38-42 minggu dan ini
merupakan periode dimana terjadi persalinan normal. Kehamilan yang melewati 294
hari atau lebih dari 42 minggu lengkap disebut sebagai post term atau kehamilan
lewat waktu. Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%; bervariasi antara
3,5-14 %. Perbedaan yang lebar disebabkan perbedaan dalam menghitung usia
kehamilan. Perhitungan usia kehamilan umumnya menggunakan rumus neagle,
tetapi, selain faktor diatas masih ada faktor siklus haid dan kesalahan perhitungan.
Kini dengan adanya USG maka usia kehamilan dapat ditentukan lebih tepat
terutama bila dilakukan pemeriksaan pada usia kehamilan 6-11 minggu sehingga
penyimpangan hanya 1 minggu. Kekhawatiran dalam menghadapi kehamilan lewat
waktu ialah meningkatnya risiko kematian dan kesakitan perinatal. Risiko kematian
perinatal kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali dibandingkan kehamilan aterm.
Di samping itu ada pula komplikasi yang labih sering menyertai seperti: letak
defleksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu dan perdarahan post partum
(Winkjosastro, 2007).
Begitu banyak komplikasi yang menyertai kehamilan lewat waktu sehingga
diperlukan deteksi dini dan asuhan kebidanan yang tepat terhadap kehamilan lewat
waktu.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dari teori
yang diperoleh sehingga penulis mampu melakukan dan menerapkan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan lewat waktu (post date).

1
1.2.2 Tujuan Khusus
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan lewat
waktu (post date), mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
2. Mengidentifikasi diagnosa aktual, masalah aktual, diagnosa potensial dan
masalah potensial.
3. Menentukan rencana asuhan, melaksanakan asuhan dan sekaligus
mengevaluaasi asuhan yang telah dilaksanakan

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang telah didapatkan
dengan kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan lewat
waktu (post date).

1.3.2 Bagi klien


Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang komprehensif

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kehamilan Lewat waktu (Postdate)
2.1.1 Pengertian Kehamilan lewat waktu (Postdate)
Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari
pertama dan haid terakhir. Kehamilan aterm ialah usia kehamilan antara 38-40
minggu dan ini merupakan periode terjadinya persalinan normal. Namun,sekitar 3,4-
14 % atau rata-rata 10 % kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih. Angka
ini bervariasi dari beberapa peniliti bergantung pada kriteria yang dipakai.
Kehamilan postdate terutama berpengaruh terhadap janin, meskipun hal ini
masih banyak diperdebatkan dan sampai sekarang masih belum ada penyesuaian
paham. Dalam kenyataannya kehamilan postdate mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan janin sampai kematian janin. Ada janin yang dalam masa kehamilan
42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah, ada
yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya atau meninggal dalam
kandungan karena kekurangan zat makanan atau dan oksigen. Kehamilan postdate
mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal ataupun
makrosomia . Sementara itu, resiko bagi ibu dengan kehamilan postdate dapat berupa
perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat.
(Prawirohardjo sarwono,2014).
2.1.2 Etiologi
Penyebab kehamilan postdate masih belum diketahui secara jelas apa
penyebabnya, akan tetapi dalam beberapa kejadian hal ini dikaitkan dengan pengaruh
progesterone, dimana terdapat perubahan hormon progesterone yaitu berupa
penurunan dari jumlah hormon progesterone di mana hal ini dapat membuat
perubahan proses biomolekuler pada persalinan dan hal ini juga dapat meningkatkan
sensitivitas uterus terhadap oksitosin, di mana oksitosin ini memiliki peranan penting
dalam memacu terjadinya persalinan. Cacat bawaan pada janin seperti hypoplasia
adrenal janin juga mempengaruhi kehamilan postdate di mana keadaan ini akan
mengakibatkan kortisol pada janin tidak diproduksi dengan baik sehingga hal ini juga

3
mempengaruhi jumlah progesterone yang menurun serta mempengaruhi
neurohipofisis dalam melepaskan oksitosin ikut berkurang pada ibu hamil dengan
usia kehamilan lanjut usia kehamilan yang seharusnya sudah dapat dilakukan.
(Wibowo & Wiknjosastro,2007).
2.1.3. Manifesatsi Klinis
a. Keadaan klinis yang jarang di temukan ialah gerakan janin yang jarang, yaitu
secara subjektif kurang dari 7 kali per 30 menit atau secara subjektif dengan
KTG kurang 10 kali per 30 menit.
b. Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda lewat waktu yang terbagi menjadi:
1. Stadium I, kulit kehilangan vernik kaseosa dan terjadi maserasi sehingga
kulit kering, rapuh dan mudah terkelupas.
2. Stadium II, seperti stadium I disertai pewarnaan mekonium (kehijauan)
dikulit.
3. Stadium III, seperti stadium I disertai warna kekuningan pada kuku, kulit
dan tali pusat.
2.1.4 Pemeriksaan Penunjang
a. USG untuk menilai usia kehamilan, oligihidraminon, derajat maturitas plasenta.
b.KTG untuk menilai ada tidaknya gawat janin
c. Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau amniotomi (tes tanpa
tekanan tes dinilai apakah reakti atau dengan tes tekanan oksitosin.
d.Pemeriksaan sitologi vagina dengan indeks kariopiknotik> b20%.

4
2.1.5 Patofisiologi

Kehamilan
lewat waktu
(postdate)

Melahirkan Luka perineum Anak belum lahir


normal akibat robekan

Cemas terhadap
Kerusakan Nyeri pada
kondisi janinnya
Integritas kulit perineum

Membuka jalan Nyeri akut Tidak tahu


masuknya informasi tentang
Post Date

Resiko Infeksi
Ansietas

2.1.6 Pencegahan kehamilan Postdate


a. Konseling antenatal yang baik
b. Evaluasi usia kehamilan bila ada tanda-tanda berat badan tidak
naik,oligohidramnion, dan gerakan janin menurun. Bila ragu, periksa untuk
konfirmasi usia kehamilan dan mencegah komplikasi.(Yantina yuli, 2017.)
2.1.7 Penatalaksanaan
a. Kehamilan lewat waktu memerlukan pertolongan induksi persalinan atau
persalinan anjuran.
b. Persalinan induksi tidak banyak menimbulkan penyulit bayi, asalkan
dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas yang cukup. Oleh karena itu
berikut ini dipaparkan mengenai beberapa metode induksi
persalinan/persalinan anjuran.
c. Persalinan anjuran atau induksi persalinan dapat dilakukan dengen
metode

5
2.1.8 Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Kehamilan Postdate
1. Umur Ibu
Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat
menentukan suatu kesehatan ibu,ibu dikatakan beresiko tinggi apabila ibu hamil
berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur berguna untuk
mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan (Siwi
Elisabeth,2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh juwaher (2011)
cakupan yang memiliki umur 20-35 tahun (Tidak resti) sebagian besar
melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar ( ≥ 4 kali),
dibandingkan dengan yang berumur >20 tahun dan < 35 tahun (Resti).
2. Paritas
Paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang
dilahirkan (Ramili,2005). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara,multipara
dan grandemultipara. Klassifiksasi antara lain :
a. Primipara : Wanita yang melahirkan satu anak Multipara : Wanita yang
melahirkan anak lebih dari satu kali
b. Grandemultipara : Wanita yang melahirkan 5 orang anak atau lebih
3. Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal
hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita
pekerja, ia boleh tetap masuk sampai menjelang partus. Pekerjaan jangan
sampai dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang dari 8
jam sehari. Melakukan penelitian bahwa didapatkan ibu yang tidak bekerja
sebagian besar melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar
( ≥ 4 kali).
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan ibu tingkat pendidikan sangat mempengaruhi
bagaimana seseoramg untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi
dalam hidupnya . Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan

6
bertindak lebih rasional .Oleh karena itu orang yang berpendidiksn akan
lebih mudah menerima gagasan baru. Demikian halnya dengan ibu yang
berpendidikan akan memeriksakan kehamilannya teratur demi menjaga
kesehatan dirinya dan anak dalam kandungannya sehingga tidak terjadi
kompliksi kehamilan (Heriati,2008)
5. Sosial Eknomi
Keadaan sosial ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu karena
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ibu selama kehamilan baik nutrisi
gizi seimbang,pemberian zat besi,bahan persiapan persalinan dan tenaga
kesehatan atau sarana angkutan Masalah keuangan sering timbul didalam
kehidupan keluarga.
2.2 Asuhan Keperawatan Postdate Inpartu
2.2.1 Pengkajian
1).Data subjektif
a) Identitas pasien
Berisi tentang biodata pasien dan penanggung jawab yaitu menurut nama,
umur, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat ( Mufdlilah,
2009).
b) Alasan datang
Untuk mengetahui alasan ibu saat datang ke rumah sakit.
c) Keluhan utama
Keluhan ditanyakan untuk mendukung data diagnosa dan mengetahui
apa yang dirasakan ibu. Pada waktu pengkajian yang dirasakan oleh ibu
adalah cemas dan takut, karena ibu belum juga bersalin. Ibu mengatakan hari
perkiraan lahir sudah lewat (Manuaba IBG, 2001)
d) Riwayat kesehatan
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat
penyakit medis kronik yang diderita ibu, seperti diabetes mellitus, anemia,
hipertensi (Varney H, 2006).
e) Riwayat Obstetri

7
1) Riwayat Haid :
Riwayat haid melalui HPHT (hari pertama haid terakhir) dikaji dengan tepat
untuk mengetaui usia kandungan apakah sudah aterm atau belum, karena
bila dijumpai umur kehamilan ibu melewati 42 minggu sudah bisa dipastikan
bahwa kehamilan ibu postdate (Prawirohardjo S, 2005).
2) riwayat kehamilan sekarang
a. ANC
Dilakukan untuk mengetahui dan mengawasi perkembangan
kehamilan dengan mengevaluasi kembali umur kehamilan dari saat
pertama kali ibu datang. Makin awal pemeriksaan kehamilan
dilakukan, umur kehamilan makin mendekati kebenaran. Hal ini untuk
memastikan apakah umur kehamilan ibu sudah 42 minggu/lebih atau
belum (Sastrawinata Wirakusumah FF, 2004).
b. Gerakan janin
Untuk mengetahui frekuensi janin bergerak dan kesejahteraan janin
pada kehamilan berisiko tinggi, berkaitan dengan kehamilan postdate
(Cooper MA, 2009).
c. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui berapa kali ibu menikah, status menikah syah atau
tidak karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan
mempengaruhi psikologi ibu saat bersalin (Wulandari D, 2009).
d. Riwayat KB
Pengguna alat kontrasepsi akan mempengaruhi. Hal ini menyebabkan
sebagai wanita tidak dapat mengingat tanggal menstruasi terakhir
mereka. Padahal hal ini penting dalam penentuan usia kehamilan
(Cooper MA, 2009).
e. Pola kebutuhan sehari-hari
Pengkajian diet dan konseling merupakan hal yang rutin bagi
semua ibu hamil. Evaluasi tambahan terhadap asupan kalori dan zat
gizi sehubungan dengan kenaikan berat badan total, status nutrisis saat

8
ini yang dapat digunakan untuk menilai ketidaksesuaian ukuran atau
usia kehamilan (Varney H, 2006).
2). Data Objektif
Berat badan sebelum dan selama hamil harus dikaji untuk
mengetahui kenaikan berat badan total. Dari sini dapat pula digunakan
untuk menilai ketidaksesuaian umur kehamilan, sehubungan dengan
kehamilan postterm (Varney H, , 2006).

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


Perencanaan asuhan keperawatan sesuai dengan data subjektif dan
objektif diantaranya:
1. Resiko infeksi berhubungan engan Kerusakan Integritas Kulit
2. Nyeri akut berhubngan dengan Agen Pencedera Fisik
3. Ansietas berhubungan dengan Kurang Terpapar Informasi
2.2.3 Perencanaan
1) Resiko infeksi berhubungan engan Kerusakan Integritas Kulit
a. Tindakan Observasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
b. Terapeutik
- Berikan perawatan kulit pada bagian luka
- Pertahankan tekhnik aseptik pada pasien beresiko tinggi infeksi
c. Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
d. Kolaborasi
Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik dan imunisasi, jika perlu
2) Nyeri akut berhubngan dengan Agen Pencedera Fisik
a. Tindakan Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, intensitas nyeri

9
- Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon
- nyeri verbal dan non verbal
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
b. Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologi
c. Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
3) Ansietas berhubungan dengan Kurang Terpapar Informasi
a. Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah ( misal: kondisi, waktu, stresor)
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas
b. Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
c. Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien

10
2.2.4 Penatalaksanaan Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan Kerusakan Integritas Kulit
- Mengobservasi tekhnik aseptik pada pasien beresiko tinggi infeksi
- Anjurkan kilen untuk segera melaporkan apabila mengalami tanda-tanda
infeksi
- Mengobservasi cara memeriksa kondisi luka
- Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
2. Nyeri akut berhubngan dengan Agen Pencedera Fisik
- Identifiksasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri verbal dan non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
3. Ansietas berhubungan dengan Kurang Terpapar Informasi

2.2.5 Evaluasi
Sesuai dengan perencanaan dan penatalaksanaan dan dilakukan
dengan langkah-langkah asuhan keperawatan dengan format SOAP
(Subjective Objective Assesment Planning) dimulai dari data perkembangan.

2.2.6 Discharge Planning


1. Jelaksan resiko akibat kehamilan lewat waktu.
2. Jelaskan penyebab terjadinya infeksi.
3. Lakukan perawatan sesuai arahan tenaga medis selama dirumah dan jaga
kebersihan diri.
4. Ajarkan mengenai tanda-tanda pemicu terjadinya nyeri.
5. Jelaskan kepada pasien agar tidak setres dan cemas.
6. Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang
cukup dan kebiasaan hidup sehat.

11
BAB III

LAPORAN KASUS

3.1 Resume

Ny.I umur 26 tahun, perempuan, islam, suku Batak Karo , pendidikan SMA,

pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di JL. Kapten muslim. Penanggung

jawab klien Tn. B yang berumur 28 tahun pekerjaan wiraswasta. Klien masuk ke

Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia IPI Medan pada tanggal 01 Desember 2021

pukul 07:00 WIB . Alasan klien masuk klien merasa mules-mules mau melahirkan,

keluar air ketuban diserta lendir bercampaur darah, nyeri 5.Usia kehamilan lewat

waktu dengan diagnosa medis G1P0A0 postdate 42 minggu. Hasil pengkajian di

dapat tanda-tanda vital TD : 100/70 mmHg, HR: 98 x/i RR: 20x/i, Tem: 36,5,ºC, BB:

70 Kg, TB: 157 cm. Selanjutnya pasien dibawa keruangan VK. Di ruangan VK

dilakukan pemeriksaan TFU: 34cm, DJJ: 140x/i, PAP, pembukaan 2 cm, presentasi

kepala, air ketuban kehijauan. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam pada jam 22.30

pasien sudah pembukaan 4 cm, klien mengatakan tidak adanya his kemudian bidan

VK memberikan obat oksitosin atau perangsang yaitu misoprostol ¼ tablet/ vaginam.

Pada tanggal 2 Desember 2021 pukul 01.30 bidan VK melakukan

pemeriksaan dalam pembukaan lengkap, pukul 01.55 wib bayi lahir dengan JK: laki-

laki, BB: 3040 gr, PB: 49 cm, Anus (+), LK: 30 cm, LD: 31 cm, apgar score 8/9 dan

bayi dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini).

Pada pukul 08:00 wib pasien tiba di ruangan Melati, keadaan umum pasien

setelah persalinan pasien tampak lemah disertai dengan pasien tampak meringis

kesakitan akibat reaksi luka diperineum dengan tingkat skala nyeri 5 TD:110/70

12
mmHg,terapi/obat yang di berikan, IVFD RL Ringer Laktat 20gtt/i, As.Mefenamat

3x1, hufabion 1x1, vitamin C 3x1.

Hasil pengkajian jam 10:00 WIB, TD : 110/80mmHg, HR : 80x/i, RR 20x/i,

temp : 36,70C. Klien mengatakan nyeri dibagian bekas robekan di perineum, klien

kelihatan meringis dengan skala nyeri 5, saat ditanyakan mengenai kehamilan lewat

waktu pasien tidak tahu dan klien tampak takut dan merasa tegang.

Pemeriksaan Laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Angka normal


HEMATOLOGI
Darah Lengkap

Hemoglobin 10.6 g/dl 12-16 g/dl


leukosit 10.8 4-11
Jumlah trombosit 216000/mm3 140.000-450.000
hematokrit 30.4% 36-47%
eritrosit 3.68 juta/mm3 4,10-5,10

Terapi Obat

No Nama Obat Dosis Indikasi


1 Asam Mefenamat 500mg anti nyeri
2 Fabion 250g mengatasi anemia yang disebabkan
kekurangan zat besi
3 Vitamin C 45mg Meningkatkan daya tahan tubuh

3.2. Analisa Data

No Data Etiologi Problem


1 DS: Luka perineum Nyeri akut berhubungan
- Klien megatakan akibat robekan dengan Luka perineum
nyeri dibagian diperineum akibat robekan
perineum
DO: Nyeri pada
- Skala nyeri 6 perineum
Klien kelihatan

13
meringis Nyeri akut
3 Ds: kehamilan lewat Ansietas berhubungan
- Klien mengatakan waktu dengan Kehamilan lewat
bingung dan khawatir waktu
atas kondisi yang Anak belum lahir
dihadapi
Do: Cemas terhadap
- Klien tampak gelisah kondisi janinnya
- Wajah klien tampak
tegang Tidak tahu
informasi tentang
kehamilan lewat
waktu

Ansietas

3.3. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan luka perenium akibat robekan.

2. Ansietas berhubungan dengan kehamilan lewat waktu.

2.4. Intervensi Keperawatan


No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Tindakan Observasi
berhubungan tindakan keperawatan - Identifikasi lokasi,
dengan agen selama 1x 24 jam tingkat karakteristik, durasi,
pencedera fisik nyeri menurun. intensitas nyeri
Kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri - Identifikasi respon nyeri
menurun verbal
- Meringis menurun - Identifikasi pengaruh
- Gelisah menurun nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik
- Berikan teknik non
farmakologi

14
Edukasi
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab dan
pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik

-
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan Tindakan Observasi
berhubungan tindakan keperawatan - Monitor tanda dan gejala
dengan selama 1x 24 jam tingkat infeksi lokal dan
kerusakan infeksi menurun sistemik
integritas kulit Kriteria hasil: Terapeutik
- Kebersihan tangan - Berikan perawatan kulit
meningkat pada bagian luka
- Kemerahan - Pertahankan tekhnik
menurun aseptik pada pasien
- Nyeri menurun beresiko tinggi infeksi
- Bengkak menurun Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam
pemberian obat analgetik
dan imunisasi, jika perlu
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri

3 Ansietas Setelah dilakukan Observasi


berhubungan tindakan keperawatan - Identifikasi saat tingkat
dengan kurang selama 1x 24 jam tingkat ansietas berubah ( misal:
terpapar ansietas menurun kondisi, waktu, stresor)
informasi Kriteria hasil: - Identifikasi kemampuan
- Verbalisasi mengambil keputusan
kebingungan - Monitor tanda-tanda

15
menrun ansietas
- Verbalisasi Terapeutik
khawatir akibat - Ciptakan suasana
kondisi yang terapeutik untuk
dihadapi menurun menumbuhkan
kepercayaan
- Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan
- Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
Edukasi
- Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Anjurkan mengambil
posisi nyaman
- Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan persepsi
- Latihan kegiatan untuk
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Latihan tekhnik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat

3.5 Implementasi dan Evaluasi


N Diagnosa Tanggal dan Implementasi Evaluasi
o keperawatan jam
1 Nyeri akut 2 Desember - Identifiksasi S:
berhubungan 2021 skala nyeri - Pasien
dengan agen 10.00 wib - Identifikasi mengatakan
pencedera respon nyeri nyeri sudah
fisik verbal dan non berkurang
verbal O:
- Identifikasi - Pasien
faktor yang tampak
memperberat dan tenang dan
memperingan tidak

16
nyeri meringis lagi
- Skala nyeri 2
- vital sign TD:
110/80 RR:
20 x/I HR:
98x/i
T: 36,5 oC
A:
- Masalah
keperawatan
teratasi
P:
- Intervensi
keperawatan
dihentikan
2 Resiko infeksi 02 Desember - Mengobservasi S:
berhubungan 2020 tekhnik aseptik - Pasien
dengan pada pasien mengatakan
kerusakan beresiko tinggi sakit di
integritas kulit infeksi perineum
- Anjurkan kilen mulai
untuk segera berkurang
melaporkan O:
apabila - pasien
mengalami tampak
tanda-tanda tenang
infeksi A:
- Mengobservasi - Masalah
cara memeriksa keperawatan
kondisi luka teratasi
- Menganjurkan P:
meningkatkan - Intervensi
asupan nutrisi keperawatan
dihentikan

3 Ansietas 02 desember - Mengobservasi S:


berhubungan 2021 kemampuan - Pasien sudah
dengan mengambil mengerti
kurang keputusan tentang
terpapar - Mengobservasi kehanilan
informasi tanda-tanda lewat waktu
ansietas O:
- menciptakan - Klien sudah
suasana mengerti

17
terapeutik untuk dengan
menumbuhkan kehamilan
kepercayaan lewat waktu
- Menganjurkan A:
posisi nyaman - Masalah
pada klien keperawatan
- Menganjurkan teratasi
kegiatan untuk P:
pengalihan untuk - Intervensi
mengurangi dihentikan
ketegangan - Pasien
- Menganjurkan diizinkan
tekhnik relaksasi pulang
- Observasi
pemberian obat

BAB IV
PENUTUP
4.3. Kesimpulan
Kehamilan lewat tanggal atau postdate pregnancy adalah kehamilan yang
terjadi lebih lama daripada tanggal taksiran persalinan (Alexander, 2000).

18
Postdate pregnancy terjadi dalam jangka waktu >40 minggu sampai dengan 42
minggu. Kehamilan lebih dari 41 minggu yang belum menunjukan tanda-tanda
persalinan akan berlanjut menjadi kehamilan lewat bulan (posterm). Kehamilan
posterm merupakan kehamilan yang berlangsung lebih atau sama dari 42 minggu
(294 hari) sejak awal periode haid yang diikuti oleh ovulasi 2 minggu kemudian.
Kejadian kehamilan posterm yang dilaporkan bervariasi antara 4–14% dari semua
kehamilan dengan rata–rata 10%.
4.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa/mahasiswi keperawatan yang akan menjadi
perawat untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan menerapkan
ilmu-ilmu keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, L. J.(2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.Jakarta:EGC


Mitayani, (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta: SalembaMedika.
Mochtar, R. (2013). Asuhan Ibu Hamil, Jakarta : EGC

19
PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator
Diagnosis, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

20

Anda mungkin juga menyukai