LAPORAN REFLEKSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Persalinan
Oleh ;
EKA OKTAVIA
205491517003
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur, penulis memanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas stase
Persalinan dengan berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal Di PKM Cilincing
Dalam penyusunan tugas stase Persalinan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dr. Retno Widowati, selaku Dekan FIKES Universitas Nasional.
2. Dr. Rukmaini, S.ST, M.Keb, selaku Dekan FIKES Universitas Nasional, Koordinator
Stase Persalinan dan Dosen Pembimbing.
3. Sri Dinengsih, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Prodi Profesi Kebidanan Universitas
Nasional.
4. Tim dosen pengajar ibu Dr. Rukmaini, S.ST, M.Keb, ibu Jenny Siauta, S.ST, M.Keb,
ibu Dr. Siti Syamsiah,S.ST.,M.Keb, ibu Dewi Kurniati, S.SiT, M.Keb.
5. Teman-teman kelompok 1 dan pihak lain yang tidak bias disebutkan satu persatu yang
telah memberikan semangat dan masukan dalam penyelesaiaan tugas stase kehamilan
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas stase kehamilan ini masih jauh dari sempurna.
Pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan tugas stase kehamilan ini. Akhir kata penulis berharap semoga tugas stase
kehamilan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca umumnya, dan bagi
penulis khususnya.
Jakarta, 13 Januari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup .......................................................................... 4
1.5 Manfaat ...................................................................................... 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ .. 6
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subyektif .................................................................................... 11
3.2 Data Obyektif ............................................................................... 13
3.3 Assesment ...................................................................................... 15
3.4 Planing .......................................................................................... 16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kasus Berdasarkan Data Subyektif ............................... 17
4.2 Analisa Kasus Berdasarkan Data Obyektif ................................ 17
4.3 Analisa Kasus Berdasarkan Diagnosa ........................................ 18
4.4 Analisa Kasus Berdasarkan Pelaksanaan ................................... 19
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 20
5.2 Saran ........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global yang yaitu
Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target
SDGs (Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030 yatu
AKB 12 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016).
Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis (20,5%),
malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama
kematian bayi pada kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia
(23,8) dan meningitis/ensefalitis
(9,3%), sedangkan cakupan KN 1 : 77,31% ( Kemenkes, 2015). Selanjutnya untuk
menurunkan AKB pemerintah juga mengupayakan agar setiap persalinan harus
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti Dokter Spesialis Kebidanan dan
Kandungan (SpOG), dokter umum dan bidan serta diupayakan agar proses
pelayanan dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes RI ,2015).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunka angka kematian neonatal
antara lain juga melalui penempatan bidan di desa, strategi Making Pregnancy
Safer, pelayanan kontrasepsi, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan
menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) (Kemenkes, 2015).
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKB antara lain seperti ;
1) Meningkatkan Pelayanan kesehatan Neonatal, yaitu dengan mengharuskan agar
setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali
(KN1, KN2 dan KN3) sesuai standar. 2). Penanganan neonatal dengan kelainan atau
komplikasi/kegawatdaruratan sesuai standar tenaga kesehatan yang mana
pelayanannya antar lain seperti Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM),
Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah
(Kemenkes, 2015). Berdasarkan latar belakang diatas maka salah satu yang perlu
didilakukan dengan memberikan asuhan kebidanan untuk mencapai kompetensi
(Kemenkes, 2015).
“Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Di PKM Cilincing Tahun 2020”.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
1. Manfaat Teoritis
Bagi Institusi PKM Cilincing Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai
masukan data dan kejadian kasus Bayi Baru Lahir Normal.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil studi kasus ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam
memberikan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal.
3. Bagi Pasien
4. Bagi Masyarakat
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
tidak ada
meringis/menangis meringis/bersin/batuk
respons
Respons refleks lemah ketika saat stimulasi saluran Grimace
terhadap
distimulasi napas
stimulasi
lemah/tidak
Tonus otot sedikit gerakan bergerak aktif Activity
ada
menangis kuat,
lemah atau tidak
Pernapasan tidak ada pernapasan baik dan Respiration
teratur
teratur
Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi
jika skor masih rendah.
Jumlah skor Interpretasi Catatan[3]
UNIVERSITAS NASIONAL
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
3.1 DATA SUBJEKTIF (Hari/ Tanggal Selasa/ 25 Desember 2020 Pukul 05.30 WIB)
1. Identitas Bayi
Nama : By. Ny.Y
Usia : 1 jam
Tanggal/Jam lahir : 25 Desember 2020/05.30
WIB Jenis kelamin : Perempuan
3. Faktor Neonatal
c. Pola eliminasi:
4. Faktor Genetik
a. Penyakit keturunan: tidak ada
b. Cacat fisik: tidak ada
5. Faktor Lingkungan
a. Keluarga perokok: ayah
b. Ventilasi dan pencahayaan: baik
15. Genitalia:
*Perempuan
a. Lubang vagina: ada
b. Lubang uretra: ada( bayi sudah baak)
c. Labia mayor: menutupi labia minor kanan dan kiri
d. Labia minor: ada kanan dan kiri
16. Kulit
a. Verniks caseosa: ada
b. Warna kulit: putih kemerahan
17. Kaki
a. Simetris: simetris kanan dan kiri
b. Jumlah jari kaki: 10
c. Warna kuku kaki: putih ke merahan
d. Refleks: positif
18. Anus: lubang anus ada mekonium ada, bayi sudah BAB.
3.3 ANALISA
Diagnosa : Neonates 1 jam
sehat Diagnosa potensial : tidak ada
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : 1. memandikan, menjemur.
2. Perawatan tali pusat
3. HB0, vit-k, salep mata
4. ASI eksklusif
3.4 PENATALAKSANAAN
1. Mengeringkan dan mengelap tubuh bayi kecuali telapak tangan, di lakukan saat
bayi lahir dan menyelimuti bayi dengan kain bersih dan kering.
2. Memotong tali pusar bayi dan mengikat dengan klem tali pusat warna biru serta
membungkus tali pusar dengan kassa bersih dan kering.
3. Melakukan IMD selama 1 jam dengan tetap menjaga kehangatakan
bayi (memakaikan topi, dan menyelimuti bagian belakang bayi).
4. Melakukan pemeriksaan fisik setelah di lakukan IMD.
5. Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa keadaan bayi baik, dan hasil
pemeriksaan tidak menunjukan adanya kelainan. Ev. Ibu dan suami merasa senang
6. Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa akan di berikan salep mata dan
suntik vit-k serta HB-0 pada bayi. Dan menjelaskan manfaat kegunaanya. Ev. Ibu
dan suami setuju di lakukan
7. Menyuntikan vaksin HB0 pada paha kanan luar bayi setelah bayi di pakaikan baju.
Ev: sudah di suntikan dengan persetujuan orang tua.
8. Menyuntikan vit-k 1ml pada paha kiri luar bayi. Ev. Sudah di lakukan.
9. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi. Menjelaskan
manfaat dari ASI ekslusif dan kerugian mneggunakan susu pormula terlalu dini. Ev:
ibu akan memberikan ASI eksklusif karna anak sebelumnya juga ASI eksklusif.
10. Menjelaskan cara perawatan bayi baru lahir pada ibu yaitu menjemur, memandikan,
perawatan vagina dan cara melakukan perawatan tali pusat bayi. Ev: ibu dan
keluarga mengerti dan paham penjelasan bidan.
11. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa pemakaian gurita tidak di anjurkan
jika ingin memakai gurita fungsinya hanya untuk menghangatkan bukan untuk
membuat perut bayi kecil dan perut bayi akan buncit sampai 2 tahun. Jadi
pemakaian tidak boleh kencang karna dapat mengganggu proses pencernaan dan
nafas bayi. Ev: ibu dan kelurga mengerti.
12. Menjelaskan bedong hanya untuk menghangatkan bayi jadi hanya di pakai Ketika
bayi kedinginan atau bisa kedinginan. Ev: ibu dan keluarga mengerti.
13. Menjelasakan jika bayi mengalami gumoh setelah mandi, kedinginan atau setelah
menyusu itu hal yang wajar. Ev: ibu dan kelurga mengerti.
14. Meminta ibu dan keluarga untuk datang memeriksakan bayinya kembali 4 hari
kedepan atau jika ada keluhan. Ev: ibu dan kelurga mengerti.
15. Memandikan bayi setelah 6 jam pasca lahir. Ev: bayi di mandikan jam 09.45 WIB.
16. Melakukan perwatan tali pusat. Ev: setelah bayi di mandikan membungkus tali
pusat hanya dengan kassa.
17. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan temuan pada bayi. Ev: di tulis pada
buku stasus pasien.
Mengetahui,
Pembimbing, Mahasiswa,
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan tinjauan
kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada Bayi Ny “Y” dengan Bayi baru
lahir normal di Puskesmas Cilincing” Tahun 2020.
Pada asuhan di atas tidak di temukannya kesenjangan antara teori dan
praktek dari pengkajian awal hingga penatalaksanaan akhir asuhan kebidanan bayi
baru lahir di Puskesmas Cilincing.
BAB V
PENUTUP
51. kesimpulan
asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. Y di dapatkan hasil semua
normal dan tidak ada kelainan. BB 3100gram, PB 50cm, LK 32cm, dengan jenis
kelammin perempuan.
Asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Bayi Ny.Y sudah di lakukan sesuai
SOP di PKM Cilincing tahun 2020. Pada asuhan ini sudah mengikuti teori-teori
52. Saran
1. Bagi Bidan
Untuk tetap mempertahankan mutu pelayanan agar pasien di PKM Cilincing
selalu puas dalam pelayanan yang di berikan oleh bidan. Serta selalu update
keilmuan mengenai bayi baru lahir agar selalu memberikan pelayanan yang
terdepan.
2. Bagi Pasien
Diharapkan pasien dapat memberikan penjelasan dan keterangan yang akurat
pada tenaga Kesehatan khusunya bidan. Dan rutin memeriksakan bayinya
sesuai jadwal yang di berikan oleh bidan atau bila menemukan hal yang ganjal
sehingga jika di temukan kelainan pada bayi dapat segera di tangani.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, R, Straight. 2005. Keperawatan Ibu – Bayi Baru Lahir. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Behrman,dkk.(2000).Ilmu kesehatan Anak Nelson Vol 3.Jakarta: EGC
Hapsari. 2009. Termogulasi Pada Bayi Baru Lahir(Perlindungan Termal). Jakarta: EGC
Muslihatun, wafi nur.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya
Winknjsastro, Hanifa.(2005).Ilmu Kebidanan Ed 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwon
Prawirohardjo
Rukiyah, Yeyeh, Ayi.Yulianti, Lia.2010.Asuhan Neonatus, Bayu dan Anak Balita. CV. Trans
Info Media. Jakarta Timur.