Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS

“KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN”

Disusun Oleh :
Devita Rajak
1910104086

KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
DESKRIPSI KASUS

Pasien datang Ny. .. usia .. Tahun PA akseptor KB suntik .. bulan datang ke

Klinik .. ingin melakukan KB suntik .. bulan, pasien rutin suntik ke klinik ..

setiap jadwal kunjungan ulang. Ny. T sudah menggunakan KB suntik .. bulan

selama kurang lebih .. tahun. Pada saat setelah Ny. dilakukan anamnesa dan

pemeriksaan vital sign, lalu Ny. masuk keruangan pemeriksaan, sebelum

melakukan persiapan penyuntikan bidan tidak mencuci tangan terlebih

dahulu.

EMOSI KASUS

Positif : Secara pribadi senang karena bisa melihat tindakan secara langsung bukan

hanya teori saja.

Negatif : Binggung karena pada saat tindakan penyuntikan KB .. bulan bidan

melakukannya tanpa cuci tangan.

PENGALAMAN BAIK DAN BURUK

Baik : - Dapat Pengalaman melihat penyuntikan KB suntik .. Bulan secara langsung.

- Dapat membandingkan cara penyuntikan KB suntik .. bulan.

Buruk : Binggung terhadap prosedur penyuntikan yang apa adanya dan pasien dapat

terkena infeksi karena kurang tepatnya pencegahan infeksi oleh bidan.


ANALISIS

Dari refleksi kasus yang saya dapatkan pasien tidak melakukan kebersihan tangan atau
mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Jika di lihat
dari anamnesa sudah baik.

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
(alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor. Kuku petugas harus selalu
bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. Cuci
tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas dengan air mengalir, dilakukan pada
saat:
1. Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah,
cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, walaupun
telah memakai sarung tangan.
2. Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya yang
bersih, walaupun pada pasien yang sama.
Indikasi kebersihan tangan: - Sebelum kontak pasien; - Sebelum tindakan
aseptik; - Setelah kontak darah dan cairan tubuh; - Setelah kontak pasien; -
Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien Kriteria memilih antiseptik: -
Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara
luas (gram positif dan gram negative,virus lipofilik,bacillus dan
tuberkulosis,fungiserta endospore) - Efektifitas - Kecepatan efektifitas awal -
Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan -
Tidak menyebabkan iritasi kulit - Tidak menyebabkan alergi Hasil yang ingin
dicapai dalam kebersihan tangan adalah 19. -19- mencegah agar tidak terjadi
infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien ke
lingkungan termasuk lingkungan kerja petugas. Gambar 2. Cara Kebersihan
tangan dengan Sabun dan Air Diadaptasi dari: WHO Guidelines on Hand
Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge, World
HealthOrganization, 2009.
3. Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol Diadaptasi dari
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety
Challenge, World Health Organization, 2009 (Kemenkes,2017)

KESIMPULAN

Pada penyuntikan KB .. bulan kurangnya Pencegahan Infeksi bagi bidan.

TINDAK LANJUT

1. Mengetahui prosedur penyutikan KB sesuai dengan SOP

2. Terampil dalam penyuntikan KB

3. Mengutamakan PI (pencegahan infeksi) dengan 5 moment cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai