Anda di halaman 1dari 5

CATATAN REFLEKSI MAHASISWA

Asuhan Kebidanan pada Pranikah dan Prakonsepsi

Hari : Kamis
Tanggal : 02 Juni 2022
Lokasi : Puskesmas Karangbahagia

Pada saat memasuki stase pra nikah dan pra konsepsi,


sebenarnya saya merasa kesulitan dalam menemukan sasaran Paraf
target untuk dilakukan konseling dan pemeriksaan pra nikah, Pembim
mengingat akhir-akhir ini jarang sekali ada pasangan pra nikah bing
dan pra konsepsi alias calon pengantin (catin) yang datang untuk
melakukan konseling dan pemeriksaan pra nikah begitu juga
KEJADIAN
dengan pemberian imunisasi TT catin, karena pemberian
YANG
imunisasi TT catin merupakan rangkaian dari kegiatan KECAP
DITEMUI /
MANIS yang merupakan inovasi dari puskesmas Karangbahagia,
DIALAMI
yaitu KIE calon pengantin menuju keluarga yang sehat dan
harmonis
Menanggapi kejadian tersebut saya mencoba konfirmasi ke
KUA Kecamatan Karangbahagia dan benar saja bahwa catin
yang mendaftar ke KUA lebih banyak jumlahnya dibandingkan
dengan catin yang datang ke Puskesmas Karangbahagia untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan atupun untuk konseling pra
nikah. Dengan berbekal data hendak menikah dari KUA
kecamatan Karangbahagia kami mencoba membahas nya pada
rapat koordinasi lintas sector Puskesmas yang dihadiri oleh
Lintas sector setempat termasuk KUA dan para aparat desa. dan
didapatkan alasan kenapa para catin tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan dan konseling yaitu kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan dan konseling pra
nikah
Jika kita kaji lebih dalam kebanyakan mereka dari pendaftar
nikah sebagian bear adalah kelahiran diatas tahun 1990 yang
mana bila kita lakukan skrining TT status TT mereka adalah TT
5, sehingga kurangpas rasanya jika mereka diberikan imunisasi
TT 1 kembali.
Namun pemeriksaan kesehatan pra nikah tidak semata-mata
hanya masalah imunisasi TT, namun ada banyak hal yg perlu
diketahui bagi catin salah satunya yaitu kesehatan Reproduksi,
informasi tentang kehamilan, persalinan dan nifas, pemakaian
alat kontrasepsi dan upaya menjaga keharmonisan keluarga
dalam hal ini meliputi kesehatan mental.
Berdasarkan kejadian diatas penting bagi tenaga kesehatan
untuk menjalin atau mempererat kembali kerjasama lintas
sektoral, salah satunya mungkin dengan ikut mengisi dalam
kegiatan kelas catin yang dilakukan KUA agar upaya untuk
meningkatkan pengetahuan catin untuk melakukan konseling dan
pemeriksaan pra konsepsi tercapai. Sehingga dapat membantu
catin dalam melaksanakan tugas reproduksinya setelah menikah.

Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk


mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan dan
persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang

REFERENSI sehat. Pelayanan kesehatan masa sebelum hami sebagaimana

YANG yang dimaksud dilakukan pada remaja, calon pengantin, dan

DITEMUKAN pasangan usia subur (PMK No. 97 tahun 2014). Menurut


TERKAIT KEMENKES (2018) dan PMK No. 97 tahun 2014, kegiatan

SITUASI pelayanan kesehatan masa sebelum hamil atau persiapan

YANG pranikah sebagaimana yang dimaksud meliputi:

TERJADI a. Pemeriksaan fisik :


Pemeriksaan fisik yang dilakukan minimal meliputi
pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, dan laju
nafas) dan pemeriksaan status gizi
b. Pemeriksaan penunjang
Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan indikasi
medis, terdiri atas pemeriksaan darah rutin, darah yang
dianjurkan, dan pemeriksaan urin
c. Pemeriksaan TORCH, IMS dan HIV
d. Pemeriksaan status imunisasi TT
Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan
perlindungan terhadap penyakit tetanus, sehingga akan
memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan
bayi terhadap penyakit tetanus. Pemberian imunisasi tetanus
toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil
pemberian imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5
sebagaimana dimaksud ditujukkan agar wanita usia subur
memiliki kekebalan penuh. Dalam hal status imunisasi belum
mencapai status T5 saat pemberian imunisasi dasar dan
lanjutan, maka pemberian imunisasi tetanus toxoid dapat
dilakukan saat yang bersangkutan menjadi calon pengantin.
Tabel 2.1 Perlindungan status TT
Status TT Interval status TT Lama perlindungan
TT1 Langkah awal pembentukan
kekebalantubuh terhadap
penyakit tetanus
TT2 1 bulan setelah 3 tahun
TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun
TT2
TT4 12 bulan setelah 10 tahun
TT3
TT5 12 bulan setelah >25 tahun*)
TT4
*) Yang dimaksud dengan masa perlindungan > 25 tahun adalah
apabila telah mendapatkan imunisasi TT lengkap mulai dari TT 1
sampai TT 5.
REFLEKSI Pemberian konseling dan pemeriksaan prakonsepsi juga
SAYA pemberian imunisasi TT pada calon pengantin sebenarnya
 What do merupakan salah satu persyaratan wajib bagi pasangan yang akan
You Feel menikah, hal tersebut dikarenakan tidak semua orang punya
about it? riwayat kesehatan yang baik

Sisi positif :
 What is mempererat kerjasama lintas sektoral untuk menemui
the positive penyebab masalah dan menemukan metode terbaik untuk tetap
and negative bisa memberikan konseling dan pemeriksaan pada target pra
aspect of this nikah pra konsepsi (catin) dimasa pandemi, dengan melakukan
situation? tindakan jemput bola door to door memberikan konseling lebih
terfokus pada setiap individu, selain itu memberikan waktu yang
lebih fleksibel dalam memberikan konseling

Sisi negatif :
Membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dari biasanya,
memberikan rasa tidak nyaman pada catin pada awalnya karena
dikira ada permasalahan serius pada catin.

 What is Rencana tindak lanjut dari kasus tersebut yaitu mempererat


your idea/ lagi kerja sama lintas sektoral dengan KUA kecamatan
next step? Karangbahagia yaitu dengan cara ikut berkolaborasi pada kelas
pranikah yang biasanya diadakan oleh KUA dengan memberikan
pendidikan kesehatan pra nikah dan pra konsepsi, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan catin tentang kesehatan
reproduksinya dan meningkatkan capaian pemberian imunisasi
TT1 pada calon pengantin.

Anda mungkin juga menyukai